BAB 15

Kenan dengan gagah nya keluar dari mobil mewah milik nya.Dengan langkah tegas ia mulai melangkah menyusuri koridor sekolah Rein untuk menemui kepala sekolah nya.Kenan yang datang saat jam istirahat pun membuat seluruh kaum hawa yang melihat nya merasa terkesima dengan ketampanan nya.Tak terkecuali Jasmin dan kedua teman nya yang kebetulan berpapasan dengan Kenan.Mereka hanya ternganga melihat Kenan yang lewat dihadapan mereka ditambah lagi aroma parfum maskulin Kenan yang semerbak membuat Jasmin dan kedua teman nya merasa terbuai.

Fara yang hendak ke cafetaria pun juga secara tak sengaja bertemu dengan Kenan.

"Om Kenan.."seru Fara kegirangan.

"Kau teman nya Rein kan?"

"Iya Om.Om ada perlu apa disini?"

"Ruang kepala sekolah dimana ya?"

"Hmm,ayo Om biar aku antarkan."

"Tak perlu.Kau cukup jelaskan saja kepada ku,nanti aku yang akan kesana sendiri."

Fara pun menjelaskan rute menuju kantor kepala sekolah yang berada di dekat lab. Fisika.Setelah Kenan sudah mengetahui dimana letak ruang kepala sekolah,ia pun langsung bergegas pergi dari hadapan Fara.

Namun Fara tak kesal dengan sikap Kenan yang begitu ketus dan dingin itu.Justru Fara merasa senang karena bisa melihat wajah Kenan.

Setelah beberapa kali salah jalan,akhirnya Kenan tiba juga didepan ruang kepala sekolah.Ia lalu mengetuk pintu ruangan itu.Seorang asisten kepala sekolah pun lalu membukan kan pintu itu untuk Kenan dan mempersilahkan nya masuk.

Setelah saling berjabat tangan dengan kepala sekolah,Kenan pun langsung menyampaikan maksud dan tujuan nya datang kesekolah itu.

"Baiklah,nanti akan saya tindak lanjuti perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa saya."ujar kepala sekolah.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak."ucap Kenan sembari menjabat tangan kepala sekolah lagi.Lalu Kenan keluar dari ruangan itu dengan perasaan yang sedikit lega.Ia lalu kembali menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi karena jam istirahat sudah selesai.Langkah Kenan terhenti saat melewati mading,dan seketika ia tersentak saat melihat berita miring tentang Rein terpajang di mading itu.

Kenan lalu berlari menuju area parkir,ia tak sabar ingin segera pulang kerumah dan menemui Rein untuk meminta penjelasan tentang berita miring yang ada dimading sekolah nya.Kenan pun menyetir mobil nya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai dirumah.

Sesampai didepan rumah,Kenan bergegas keluar dari mobil nya dan berlari masuk kerumah untuk menemui Rein.

"Rein.."

"Reina..."panggil Kenan dari balik pintu.

"Ada apa Om?"tanya Rein yang ternyata sedang membaca buku disofa yang terletak tidak jauh dari kamar Rein.

"Kau bagaimana bisa diluar Rein?"tanya Kenan balik sembari menghampiri Rein.

"Om,kaki ku itu hanya cedera sedikit dan bukan lumpuh."jawab Rein santai.

"Kau ini Rein!"bentak Kenan.

"Lagi pula Om menganggap ku seperti orang lumpuh yang tidak bisa kemana - mana."celetuk Rein kesal.

"Aku kan seperti itu karna khawatir terhadap mu Rein."

"Rein,ada yang ingin ku tanyakan kepada mu."ucap Kenan lagi.

"Apa Om?"

"Kau punya hubungan apa dengan itu...siapa nama nya...yang kemarin mengantarmu pulang?!"

"Noah?!"

"Iya Noah.Kau punya hubungan apa dengan nya?"

"Aku tak punya hubungan apa pun dengan Kak Noah Om."

"Tidak mungkin Rein.Lalu berita di mading mu mengapa sampai seperti itu?"

"Om..Om tau dari siapa?"

"Aku habis dari sekolah mu untuk menemui kepala sekolah mu agar mau memberi pelajaran kepada orang yang telah membuat mu terluka seperti itu."

"Tak perlu Om.Kan sudah aku katakan Om tak perlu melakukan hal itu.Lagi pula aku sudah baik - baik saja."

"Baik - baik saja kata mu?Ini yang kau sebut baik - baik saja?"tanya Kenan ketus sembari menunjuk luka di lutut Rein.

Rein pun seketika terdiam mendengar ucapan Kenan.

"Rein,apa benar berita yang ada dimading sekolah mu?"tanya Kenan lagi.

"Tidak Om,berita di mading itu tak benar.Aku tak mungkin melakukan hal seperti itu disekolah,terlebih lagi didepan orang yang ku anggap sudah seperti Kakak ku sendiri."

"Kau menganggap Noah seperti kakak mu sendiri?bukan nya kau menyukai lelaki itu?

"Iya aku menganggap Kak Noah seperti kakak ku sendiri karna ia begitu baik serta perhatian dengan ku.Bahkan ia jauh lebih perhatian dibandingkan Om.Dan satu lagi aku tidak pernah menyukai Kak Noah."

"Tapi kau tau alasan kenapa Noah bersikap baik dan perhatian kepada mu?itu karna Noah menyukai mu Rein."ujar Kenan sedikit geram karna Rein yang masih tak peka dengan sikap Noah.

"Itu tak mungkin Om."

"Kau tau Rein,seorang lelaki tidak akan mau seperhatian itu dengan lawan jenis nya jika ia tidak menyukai nya."jelas Kenan.

Rein pun tertegun dengan ucapan Kenan.Rein kira Noah seperti itu karena ia yang memang memiliki sikap empati terhadap orang lain,nyata nya Noah bersikap baik dan hangat hanya kepada perempuan yang berhasil membuat nya jatuh hati.

Tiba - tiba ponsel milik Kenan berdering,Kenan pun segera mengeluarkan benda itu dari dalam saku celana nya.Ia langsung mengangkat panggilan yang ternyata dari Mario.

"Halo Nan,kau dimana?"tanya Mario.

"Dirumah,kenapa?"

"Bisa - bisa nya kau melimpahkan semua pekerjaan mu kepada ku."jawab Mario mulai kesal.

"Apa guna nya kau sebagai manajer ku Mario jika kau tak bisa menghandle semua pekerjaan ku?"

"Kau ini,selaku bos suka sekali menindas bawahan mu ya Kenan"

"Sudah lah Mario,kau fokus saja pada pertemuan mu dengan klien kita.Bye."ucap Kenan sembari mengakhiri panggilan dari Mario.

"Maaf Den,teman - teman Non Reina datang, boleh saya mempersilahkan mereka masuk?"ucap Bi Ati yang tiba - tiba datang menghampiri Kenan.

Kenan pun mengangguk tanda mengizinkan.

Fara dan Aska pun segera masuk kerumah Kenan saat Bi Ati mempersilahkan mereka masuk.

"Wahh...ini rumah apa istana ya?"celetuk Fara berdecak kagum saat memasuki rumah Kenan.

"Fokus Far,kita kemari hanya untuk melihat kondisi Rein."

"Iya..iya.."

Fara dan Aska pun lalu menaiki anak tangga menuju ke kamar Rein sesuai dengan arahan Bi Ati.

"Rein..."panggil Fara sembari berlari kecil menghampiri Rein dan seketika langsung memeluk Rein.

"Rein bagaimana kondisi mu?"tanya Aska yang sudah berdiri di hadapan Rein.

"Aku baik - baik saja kok".jawab Rein santai.

"Kau bohong Rein."ujar Fara sembari melepas pelukan nya.

"Ini apa?"sambung Fara lagi sembari menunjuk lutut Rein yang terluka.

"Aku benar baik - baik saja Far.Oiya,kalian berdua tau rumah Om Kenan dari mana?"

tanya Rein heran karna ia belum pernah memberi tau dimana rumah om Kenan berada.

"Aku yang memberi tau mereka.!"ucap Noah yang tiba - tiba muncul dihadapan Rein.

"Kak Noah?!"seru Rein kaget.

Kenan yang masih berdiri memantau pun seketika tersentak saat melihat Noah yang juga datang untuk menemui Rein.

"Kalau aku tau si Noah juga ikut,pasti tak akan ku izinkan Bi Ati membukakan pintu untuk mereka"gumam Kenan dalam hati.

"Bagaimana Rein keadaamu?"tanya Noah.

"Aku sudah membaik kok Kak".

"Kau keterlaluan Rein,bisa - bisa nya kau tak cerita dengan ku dan Fara.Kalau bukan diberitau Kak Noah mungkin kami tak kan tau kondisi mu."ucap Aska

"Iya Rein.Aku dan Aska juga berkali - kali menghubungi mu,tapi tak kau angkat."

"Maafkan aku ya karna tak memberi tau kalian.Aku hanya tak ingin kalian cemas."

"Kau selalu saja seperti itu Rein."ujar Fara.

"Aku tak menyangka Rein,kalau Kak Jasmin dan teman nya akan berbuat hal gila seperti itu kepada mu.Dan menurut ku pasti ia juga yang menyebarkan berita tak benar tentang mu dan Kak Noah di mading."ucap Aska.

"Iya Ka,memang Kak Jasmin lah pelaku nya."

"Kau serius Rein?kenapa kau tak memberi tau ku dari kemarin?"tanya Noah.Rein hanya diam tak menjawab pertanyaan Noah.

"Jadi karna kau mengetahui Kak Jasmin lah yang menyebar berita hoaks di mading itu maka nya ia dan teman nya melukai mu seperti itu Rein?"sambung Fara lagi.

Rein pun hanya mengangguk pelan dihadapan Noah,Fara dan juga Aska.Hingga membuat mereka tersentak dengan kenyataan yang akhirnya mereka ketahui.

"Oiya Rein,aku tadi bertemu Om Kenan disekolah kita.Seperti ia menemui kepala sekolah."bisik Fara pelan agar tak didengar oleh Kenan yang masih mengawasi mereka.

"Iya Far,aku juga sudah tau.Tapi mengapa foto dan berita hoaks itu masih berada dimading ya Aska?bukankah kau mengatakan akan menyuruh teman satu eskskul mu untuk mencabut nya?"

"Iya Rein,kemarin foto dan berita itu sudah dikeluarkan dari mading.Namun entah mengapa berkali - kali foto dan berita itu tetap muncul di mading."jelas Aska.

"Sudah,tenang lah Rein.Besok aku yang akan mengatasi itu dan akan melaporkan mereka kembali ke kepala sekolah."ucap Noah.

Mereka pun berbincang banyak hal yang membuat Kenan akhirnya merasa jenuh.Ia pun memutuskan untuk ke rooftop yang berada di samping ruang kerja nya.

Bi Ati lalu membawakan minuman dan beberapa cemilan untuk teman - teman Rein hingga membuat mereka merasa betah berada dirumah Kenan.

Setelah sore hari,mereka pun berpamitan kepada Rein untuk pulang.Mereka juga ingin berpamitan kepada Kenan,namun tak tau dimana keberadaan Kenan.

**

Malam hari nya Rein yang tak melihat keberadaan Kenan sejak teman - teman nya datang pun mencoba menemui Kenan dikamar nya.Namun kamar Kenan kosong saat Rein membuka pintu kamar itu.

Bi Ati yang mengantarkan makan malam untuk Rein pun mengatakan jika Kenan keluar rumah sejak sore tadi.

Rein bertanya kemana Kenan pergi,namun Bi Ati menjawab tidak tau.Karna Kenan juga tak ada memberitau Bi Ati.

Rein yang menunggu kepulangan Kenan di sofa depan kamar nya pun merasa bosan hingga akhirnya ia tertidur.

Kenan yang pulang hingga larut malam tersentak saat melihat Rein yang tertidur di sofa depan kamar nya.Ia lalu menggendong tubuh Rein dan meletakkan tubuh nya secara perlahan di atas kasur.

Kenan kemudian memaikan selimut ketubuh Rein,tak lupa ia mengecup lembut kening Rein sebelum keluar dari kamar Rein.

......***......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!