BAB 20

Rein pun bergegas menuju ke rumah sakit tempat Kenan dirawat dengan langkah tergesa.Sesampai dirumah sakit,Rein langsung menuju ke ruang ICU usai diberi tau oleh Mario.Ternyata Mario pun sudah menunggu proses operasi Kenan didepan ruang ICU.

Rein semakin mempercepat langkah nya saat melihat ruang ICU sudah berada di hadapan nya.Ia lalu berjalan melewati Mario dan ingin masuk ke ruangan itu.Untungnya Mario dengan cepat menahan tubuh Rein agar tak masuk keruangan itu.

"Stop Rein.."ujar Mario sembari berdiri dihadapan Rein.

"Aku mau melihat om Kenan,om.."ucap Rein dengan suara bergetar.

"Kau tak boleh masuk Rein.."

"Tapi aku ingin tau keadaan om Kenan".lirih Rein

"Tenangkan diri mu Rein."ucap Mario tegas sembari memegang kedua bahu Rein agar ia tak menerobos masuk ke ruangan dimana Kenan sedang menjalani operasi.

Rein pun menghela nafas nya panjang dengan mata yang sudah memerah dan berkaca - kaca.

"Duduk lah Rein."suruh Mario.

Dengan kaki yang terasa lemas,Rein pun melangkah kan kaki nya menuju ke kursi tunggu yang berjejer di depan ruang ICU.

Tak berapa lama,seorang dokter yang memakai baju operasi keluar dari ruangan itu.Rein dan Mario seketika bangkit dari tempat duduk nya dan menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaan Kenan dok?"tanya Mario dengan penuh harap cemas.

"Kenan mengalami kerusakan pada bagian sistem limbik yang ada di otak nya akibat benturan keras saat kecelakaan.Dan kemungkinan besar Kenan akan mengalami amnesia setelah siuman nanti."jelas dokter itu.

Air mata Rein yang sudah menumpuk di pelupuk mata nya,kini tak mampu ia tahan lagi.Akhirnya tangis itu pecah saat mendengar kondisi terburuk dari Kenan.

Mario yang berada disebelah Rein pun langsung memeluk tubuh Rein dan kembali menahan tubuh nya yang berkali - kali ingin menerobos masuk untuk menemui Kenan.

Kenan yang sudah selesai menjalani operasi pun langsung dibawa menuju ke ruangan pemulihan.Rein seketika histeris saat melihat Kenan yang dibawa dengan bed basien dalam masih keadaan belum siuman.

Setelah tubuh Kenan di observasi selama 2 jam diruangan pemulihan,Kenan pun lalu dibawah keruang rawat inap VIP oleh dua orang perawat.

Barulah Rein dan Mario diperbolehkan oleh dokter untuk melihat kondisi Kenan.Kenan yang sudah siuman pun merasa heran dengan apa yang sudah terjadi pada nya.

"Om Kenan..?!"panggil Rein sembari menyeka air mata nya.

Kenan tak menjawab,dengan heran ia hanya mengerutkan dahi nya menatap Rein.Ketakutan Rein pun benar - benar terjadi saat ia menyadari bahwa Kenan mengalami amnesia seperti yang dikatakan dokter tadi.

Namun aneh nya,Kenan masih mengenali wajah Mario.Rein yang merasa ini tak adil,langsung pergi menemui dokter yang memeriksa kondisi Kenan tadi untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Kenan.

"Kenan mengalami amnesia retrograde yang memengaruhi ingatan masa lalu yang baru dialami nya,dan ingatan terlama nya biasanya tidak terpengaruh.Itulah yang membuat Kenan tidak bisa mengingat wajah dan peristiwa yang baru - baru ini tersimpan di memori nya."jelas dokter itu.

Rein hanya ternganga tak percaya dengan apa yang terjadi pada Kenan.Mario yang juga mendengar penjelasan dari dokter seketika langsung merangkul bahu Rein untuk menenangkan nya.

"Lalu bagaimana cara agar ingatan Kenan bisa kembali dok?"tanya Mario.

"Salah satu perawatan agar ingatan Kenan bisa kembali adalah dengan terapi okupasi.Terapi ini bisa jadi salah satu cara mengembalikan ingatan orang amnesia, sekaligus memudahkan pasien untuk mengingat peristiwa di masa depan.

Metode ini bisa membantu penderita mempelajari informasi baru atau mengajarkan strategi untuk mengatur informasi. Terapi okupasi juga akan membimbing pasien agar bisa berpikir dan mengingat seperti semula."jelas dokter lagi.

"Baiklah,terima kasih ya dok"ujar Mario.

Rein dan Mario pun kembali ke ruang dimana Kenan di rawat.Melihat beberapa bagian tubuh Kenan yang di balut oleh perban,membuat mata Rein berkaca - kaca.

"Hai Nan!bagaimana perasaan mu?"tanya Mario berusaha menghibur teman dekat nya itu.

"Tak pernah aku sebaik ini Mario"jawab Kenan lemas sambil tersenyum tipis.Mario pun menimpali ucapan Kenan dengan tawa kecil yang dibuat - buat.

Karna sebenarnya hati Mario juga terluka melihat kondisi Kenan yang seperti itu.Ditambah lagi Kenan yang sama sekali tak mengingat Rein,membuat hati Mario menjadi iba melihat kedua nya.

"Om...maafkan aku ya...".lirih Rein sembari memegang tangan Kenan.

"Kau siapa?"tanya Kenan heran sambil menarik pelan tangan nya dari genggaman Rein.

"Ini aku om,Rein.Reina.Keponakan mu."jawab Rein dengan mata yang masih berkaca - kaca.

"Keponakan ku?.berarti kau anak dari Kak Maura(mama Rein)?"

"Iya om.Dan saat ini aku tinggal bersama om karna Papa mengurus bisnis nya di luar negeri?"

"Sejak kapan kau berada dirumah ku?kenapa aku tidak bisa mengingat nya?"tanya Kenan sembari memegang kepala nya yang dibalut perban dan mulai terasa sakit.

"Kenan jangan paksakan diri mu untuk mengingat semua."ujar Mario cemas melihat Kenan.

"Sudahlah Rein.Beri Kenan waktu untuk mengingat semua nya.Jika kita paksa ia untuk mengingat,yang ada malah akan memperburuk kondisi Kenan."ucap Mario lagi.

Rein pun mengangguk mengerti.Mario lalu menyuruh Rein untuk pulang dan beristirahat.Namun Rein menolak,ia ingin menemani Kenan di masa - masa sulit nya ini.

Mario hanya menghela nafas melihat sikap keras kepala Rein.Ia lalu meminta izin kepada Rein untuk kembali ke kantor karna ada hal yang harus ia kerjakan.

**

Hingga malam tiba,Rein yang masih mengenakan seragam sekolah hanya duduk disamping bed pasien Kenan sembari terus memandangi wajah Kenan yang tertidur.

Mario yang baru tiba langsung menghampiri Rein dan menyuruh nya untuk beristirahat.Apalagi besok Rein harus ke sekolah.Ia juga membawakan makan malam untuk Rein yang sejak sore tadi perut nya tak terisi makanan apapun.Dengan tak berselera Rein pun mulai menyantap makanan yang dibawa oleh Mario.

"Setelah selesai makan,pulang lah Rein.Biar aku yang menjaga Kenan."ucap Mario.

"Gak om.Aku akan tetap disini menemani om Kenan."

"Rein..jangan siksa diri mu seperti itu.Kau juga butuh beristirahat Rein."

"Tapi om..."

"Pulang lah Rein.Besok sepulang sekolah kau masih bisa mengunjungi Kenan lagi."

Rein akhirnya menuruti ucapan Mario.Ia pun memutuskan untuk pulang kerumah dan beristirahat.Sebelum pulang, Rein memberanikan diri untuk mengecup dahi Kenan.Setelah itu ia keluar dari ruangan tempat Kenan dirawat dengan langkah yang tak lagi bersemangat.

**

Sesampai dirumah,Rein pun menceritakan kepada Bi Ati tentang apa yang sudah terjadi kepada Kenan.Air mata nya pun kembali menetes saat mengingat Kenan terbaring dirumah sakit.Begitu pun Bi Ati yang ikut terenyuh mendengar kondisi Kenan saat ini.Bi Ati lalu memeluk Rein untuk meredahkan kesedihan nya.

**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!