Menikah Dengan Adik Angkat Mama

Menikah Dengan Adik Angkat Mama

BAB 1

Kireina Zehra Adhitama,seorang gadis remaja berusia 16 tahun yang awal nya gadis berwajah manis ini adalah seorang gadis yang ceria,mudah tersenyum dan juga hangat kepada siapa pun.Namun setelah kepergian Mama nya sejak 5 tahun lalu,membuat Rein berubah seketika.

Keceriaan,bibir ranum nan mungil yang mudah tersenyum,dan kehangatan yang biasa ia pancarkan kini hilang bersama kepergian Mama nya itu.Sekarang Rein hanya lah seorang gadis pendiam,suka menyendiri,cuek dan keras kepala.

Bahkan Damian Adhitama yang merupakan Papa Rein saja saat ini tidak sanggup menghadapi sikap keras kepala nya yang semakin hari semakin sulit untuk dinasehati.Beberapa hari ini Rein sering pulang larut malam,alasan nya karna ia mengerjakan tugas kelompok dari sekolah.Nyata nya Rein pergi ke suatu tempat yang dulu nya menjadi tempat favorit ia dan alm. Mama nya.

Sebenarnya Rein ingin jujur kepada Damian,namun menurutnya untuk apa lagi ia bercerita mengenai tempat favorit alm. Mama nya,toh sekarang Papa nya itu sudah mendapatkan seorang wanita muda pengganti Mama nya.Itu juga alasan yang membuat Rein membenci Damian saat ini.

Karna dengan kehadiran wanita muda itu,Damian menjadi jarang pulang kerumah.Bahkan sikap Damian sudah tidak perhatian seperti dulu lagi dan Rein yang masih membutuhkan kasih sayang dari Papa nya sekarang juga sudah tidak mendapatkan itu lagi.

**

"Bagaimana Bi? Semua baju dan barang - barang Rein sudah dimasukkan ke dalam koper?"tanya Damian.

"Sudah Tuan."jawab seorang wanita yang sudah berusia hampir 60 tahun dan merupakan art dirumah mewah milik Damian.

"Tolong panggil Reina ya Bi,karna saya harus mengantar nya sekarang."ucap Damian sembari memakai jas hitam milik nya.

"Non Reina sudah sedari tadi menunggu di

Mobil Tuan."

"Baiklah...Oiya Bi,koper milik Reina suruh mang Udin untuk memasukkan ke bagasi ya."ucap Damian sembari berlalu.

Didalam mobil Rein hanya memasang wajah kesal terhadap Damian.Karna ia yang sedari awal tidak ingin tinggal dengan siapa pun kini harus mengikuti perintah Papa nya itu.

"Reina.."panggil Damian sembari masuk kedalam mobil.

Reina tidak menyahut dan hanya menoleh dengan wajah datar nya.

"Kita jalan sekarang ya Tuan."ucap Roni yang merupakan supir pribadi Damian.

Damian hanya mengangguk tanpa menatap nya.Ia lalu mengeluarkan benda persegi panjang dari dalam jas hitam nya dan sibuk menatap layar benda itu tanpa menghiraukan keberadaan Reina yang berada disamping nya.

"Pa,Rein gak mau tinggal dirumah adik nya mama!".ucap Rein marah.

Namun Damian tidak menggubris ucapan Rein.Ia masih terus menatap layar hp nya.

"PA...!"panggil Rein dengan lantang.

Damian pun seketika menoleh kearah Rein.

"Kenapa sih Rein?"tanya Damian sembari mengerutkan Dahi.

"Pokok nya aku gak mau tinggal dirumah adik nya mama.Titik!"ucap Rein kesal.

"Rein,kamu itu nurut saja kenapa sih sama Papa.Kan sudah papa jelasin kalau papa itu mau mengurus bisnis papa diluar negeri,mana tenang papa membiarkan kamu sendiri dirumah tanpa ada pengawasan dari papa.Ada papa saja tingkah laku mu seperti itu,bagaimana lagi jika papa pergi?."

"Tapi Pa,Rein itu....."

"Sudah lah Rein tidak usah membantah.Semakin hari kamu semakin berani melawan papa!"bentak Damian.

Reina pun seketika terdiam mendengar amarah Damian.Ia pun hanya bisa menghela nafas panjang dan mengikuti kemauan Damian.

Setelah 30 menit mobil Damian pun berhenti di depan sebuah rumah bergaya modren yang cukup luas.Seorang lelaki tampan bertubuh atletis yang dibalut kemeja putih berdiri didepan rumah itu untuk menyambut kedatangan Damian.Damian pun langsung turun dari mobil nya menemui lelaki itu.Mereka pun saling berjabat tangan dan saling melemparkan senyum.

Reina yang masih berada didalam mobil hanya memandangi kedua lelaki itu dengan sinis.

"Non Reina tidak turun?"tanya Roni sembari menoleh kebelakang menatap Reina.

"Iya pak.ini saya juga mau turun."ucap Reina sedikit ketus.

Dengan langkah gontai Reina pun turun dari mobil dan menghampiri Damian yang sudah masuk bersama lelaki itu.

"Kenan,mulai hari ini aku titipkan Reina kepada mu ya.Jika terjadi sesuatu kepada Reina nanti nya,cepat kabari aku."ucap Damian sembari merangkul bahu Reina.

"Baiklah kak,tenang saja aku pasti menjalankan amanah ini dengan baik."ucap lelaki tampan yang bernama Kenan itu.

"Oiya Rein,ini adalah om Kenan,adik alm. Mama mu.Mulai sekarang Kenan yang akan menjaga dan mengawasi mu selama papa di luar negeri."

Rein hanya diam dan memasang wajah bingung.Seingat Rein alm.mama nya tidak memiliki seorang adik laki - laki.Ditambah lagi ia juga tak pernah bertemu dengan Kenan sebelum nya.

"Hmmm.,Kenan aku pamit sekarang ya karna jadwal keberangkatan pesawat ku 30 menit lagi."ucap Damian sembari melirik arloji nya.Kenan pun mengangguk mengerti.

"Pa...."panggil Reina dengan wajah memelas sembari menarik ujung jas hitam milik Damian.

"Lepas Rein."ucap Damian sembari menarik jas nya dari genggaman Rein.

Damian lalu pergi berlalu meninggalkan Rein begitu saja.Kenan pun mengantarkan kepergian Damian hingga ke mobil nya.

"Ron,koper milik Rein tolong kamu masukkan kedalam ya."perintah Damian.

"Baik Tuan".ucap Roni sembari mengeluarkan koper milik Reina dan membawa masuk kedalam rumah kenan.

"Kenan,tolong jaga Rein ya.Maaf jika nanti nya kau kesulitan dalam mengurus nya.Karna Reina itu sangat keras kepala."

Ucap Damian sembari menepuk bahu Kenan.Kenan pun hanya tersenyum tipis mendengar pernyataan kakak ipar nya itu.

Lalu Damian pun masuk kemobil nya dan kemudian berlalu dari hadapan Kenan.

Sedangkan Rein masih duduk di sofa dengan mata yang sedari tadi berkaca - kaca.Ia tak menyangka Damian tega meninggal kan.

"Rein..."panggil kenan yang sejak tadi berdiri memandangi Rein.Rein pun menoleh sembari menyeka kedua mata nya.

"Ayo,aku akan mengantarkan mu ke kamar baru mu".ajak kenan dengan wajah datar.

Rein pun seketika berdiri dan mengikuti langkah Kenan.

"Ini kamar mu."ucap Kenan sembari membuka pintu kamar itu.

Rein yang masih diam hanya melepaskan pandangan nya ke setiap sudut ruangan yang kini menjadi kamar nya.

Kenan yang sejak tadi membawa koper milik Rein langsung meletakkan koper itu disamping kasur yang berada dikamar baru Rein.

"Istirahatlah,jika ada sesuatu yang kau butuhkan,beri tau aku!.."ucap kenan tegas sembari pergi dari hadapan Rein.

Rein pun lalu menjatuhkan diri nya di atas kasur empuk baru nya.Ia menghela nafas panjang karna rasa kesal dihati nya tidak juga meredah.

**

"Loh?anak itu belum turun juga Bi?"tanya Kenan kepada Bi Ati,art nya yang sedang menyiapkan makan malam.

"Belum Den Kenan.Biar saya panggil kan ya Den.Mungkin Non Reina masih sungkan berada disini."

Kenan pun mengangguk sembari duduk menghadap ke meja yang sudah penuh dengan hidangan makan malam.

Namun belum sempat Bi Ati menemui Rein,Rein sudah terlebih dahulu menuruni anak tangga menuju ke meja makan.

"Kau sudah mandi?"tanya Kenan sembari mengambil lauk yang berada dihadapan nya.

"Sudah!jawab Rein ketus sambil menarik kursi yang akan ia tempati.

"Lalu kenapa kau tak mengganti baju mu?bukan kah baju mu itu banyak didalam koper ?"tanya Kenan lagi.Ia yang menyadari jika baju yang dikenakan Rein masih sama dengan yang Rein kenakan sejak siang tadi.

"Memang nya kenapa?"ucap Rein semakin ketus.

"Maaf Non,hmmm,..kalau diizinkan boleh saya membantu Non membereskan baju yang tadi Non bawa?"potong Bi Ati yang mendengar percakapan Rein dan Kenan.

"Tentu aja boleh Bi."ucap Rein.

"Baik lah kalau begitu nanti akan saya bereskan."

"Terimakasih ya Bi".ucap Rein lagi yang kemudian langsung melahap makan malam nya.Sedangkan Kenan hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Rein.

**

"Kau tak sarapan ?"tanya Kenan yang melihat Rein melenggang melewati meja makan.

"Enggak."jawab Rein.

Lalu Rein melangkah meninggalkan Kenan yang sedang sarapan.

"Hey,tunggu!"panggil Kenan yang membuat langkah Rein terhenti.

"Ayo,ku antarkan kesekolah."ucap Kenan yang kemudian langsung menuju mobil nya.

Rein pun lalu berjalan menuju mobil milik Kenan.Dengan terpaksa ia membuka pintu mobil bagian belakang milik Kenan.

"Kau pikir aku supir mu?Ayo cepat duduk didepan!"

Rein pun menutup pintu mobil bagian belakang itu.Kemudian dengan wajah kesal nya Rein kembali membuka pintu mobil bagian depan.Lalu ia masuk ke mobil itu tanpa menoleh ke arah Kenan yang berada di bagian mengemudi.

"Nih makan!"ucap kenan sembari meletakkan lunch box biru ke atas pangkuan Rein.

Rein lalu membuka lunch box yang berisi dua potong sandwich.Kemudian ia menoleh kearah Kenan yang mulai menyetir.

"Kenapa?gak suka?"tanya kenan ketus.

"Air minum nya mana?bisa tersedak dong aku makan tanpa minum".

"Haiisshh.kau ini!"ucap Kenan kesal sembari mengambil tumbler kecil berisi jus jeruk yang berada di samping nya lalu memberikan nya kepada Rein.

Rein memang sengaja membuat Kenan kesal agar ia tak betah tinggal bersama Rein dan akhirnya menyuruh Rein kembali kerumah Damian.

**

"Cepat turun!"ucap Kenan.

Rein seketika melongo saat mengetahui diri nya sudah sampai didepan gerbang sekolah nya.Padahal Rein tak ada memberi tau Kenan dimana ia bersekolah.

Saat hendak turun tiba tiba Kenan menarik tangan Rein.Rein pun seketika menatap wajah Kenan.

"Sudah SMA juga tapi makan saja masih belepotan."ucap Kenan sembari menyapu sisa saus di ujung bibir Rein.

Setelah itu Kenan kembali menyuruh Rein untuk turun dari mobil nya.Rein yang kesal pun hanya menggrutu dalam hati.

**

"Rein....Reina".suara Fara,sahabat Rein berhasil menghentikan langkah Rein.

Fara yang bersama Aksa pun langsung menghampiri Rein dengan nafas yang terengah - engah.

"Rein pendengaran mu mulai terganggu ya?aku dan Aksa dari tadi memanggil mu namun kau terus saja berjalan."ucap Fara kesal.

"Ya maaf Far.Aku lagi gak fokus."ucap Rein dengan nada lemas.

"Kenapa neng masih pagi - pagi uda bad mood gitu?"tanya Aksa dengan nada mengejek.

Rein hanya menatap Aksa datar lalu ia kembali melanjutkan langkah nya menuju kelas.

"Eh..eh..Rein,tunggu.."ucap Fara sembari mengikuti langkah Rein.

**

"Apa Rein?Kau di usir oleh Papa mu?"tanya Aksa dengan nada keras yang seketika membuat siswa lain yang berada di cafetaria sekolah menoleh ke arah mereka bertiga.

Fara pun seketika menutup mulut Aksa dengan telapak tangan nya.Sedangkan Rein hanya menghela nafas melihat kelakuan sahabat nya yang sedikit lemot itu.

"Rein itu bukan diusir loh Aksa.hhmm,begini amat ya punya sahabat lemot."ucap Fara sambil melirik ke arah Rein.

"Terus apa dong Far?"

"Sudahlah Aksa.capek tau harus mengulang cerita ku dari awal.Intinya aku itu tak diusir oleh papa ku"ucap Rein .

"Yauda,aku mau ke toilet bentar ya."ucap Rain lagi.

"Aku temenin gak Rein?"tanya Fara.

"Gak usah Far."jawab Rein singkat sembari meninggalkan Fara dan Arka.

Reina pun berjalan menyusuri koridor sekolah hingga menemukan toilet yang berada diujung ruangan kelas.

Setelah selesai,Reina tidak kembali menemui sahabatnya Fara dan Aksa.Ia malah menuju ke rooftop gedung sekolah nya yang sangat jarang dijamah oleh para siswa.Hingga bel berbunyi baru lah Rein kembali ke kelas nya.

**

"Rein,kau dari mana saja?"tanya Fara yang bangkit dari tempat duduk nya menghampiri Reina yang baru saja masuk kedalam kelas.

Sedangkan Rein tidak menjawab dan langsung duduk di tempatnya.

"Jangan bilang kau ke rooftop sekolah lagi?"tanya Aska yang tiba- tiba muncul didepan meja Rein.

Lagi lagi Rein tidak menjawab dan hanya mengeluarkan buku pelajaran bahasa inggris dari tas nya.

"Ngapain sih Rein kau kesana?apa aku dan Fara tak cukup untuk menghibur mu?"

"Bukan begitu Aska..tapi...."

Belum sempat Rein menjelaskan tiba - tiba miss Julia masuk kedalam kelas.Aska dan Fara pun langsung duduk ke tempat nya masing - masing.

Semenjak kepergian Mama nya,Rein memang lebih nyaman menyendiri.Entah lah, Rein memang merasa enggan untuk berapa ditengah keramaian.Bahkan Rein tidak pernah mengikuti organisasi apapun,sekalipun Fara dan Aska mengajak nya.

**

Bel sekolah pun berbunyi menandakan jam pelajaran sekolah telah usai.Para siswa pun mulai berhamburan keluar dari kelas.

"Rein,makan es krim yuk.!"ajak Fara yang menghampiri meja Rein.

Rein pun menggangguk sembari memasukkan buku - buku nya ke dalam tas.

"Aku tak ikut ya".ucap Aska.

"Kenapa?tumben kau tak ikut dengan kami Ka".ucap Rein .

"Aku ada janji Rein.Maaf ya."tegas Aska sembari berlari kecil meninggalkan Rein dan Fara.

"Ada janji sama siapa tu anak?"tanya Rein.

"Gak tau Rein.Sama gebetan nya kali"jawab Fara dengan wajah kecewa karna Aska tak bisa ikut.

Setelah Rein selesai membereskan buku buku nya, Fara pun langsung menggandeng lengan Rein dan berjalan keluar kelas.

**

"Kenapa wajah mu kesal seperti itu Far?apa karna Aska tak ikut?"tanya Rein sembari menyuap sesendok es krim matcha ke mulut nya.

"Enggak kok Rein".jawab Fara yang sedari tadi hanya mengaduk aduk es krim vanilla didepan nya.

"Fara,Fara.ekspresi wajah mu itu tak bisa membohongi ku"ucap Rein sembari tertawa kecil.

Dengan wajah cemberut seketika Fara menatap Rein.

"Sudah lah Far,lebih baik kau makan es krim mu yang mulai mencair itu,supaya mood mu kembali membaik"ucap Rein yang masih saja tertawa kecil melihat sahabat nya itu.

Rein tau bahwa Fara menyukai Aska sedari awal mereka memutuskan untuk bersahabat.Memang benar tak ada nama nya persahabatan antara wanita dan pria.Karna pasti akan muncul perasaan disalah satu dari mereka.

Rein pun menghibur Fara yang sedari pulang sekolah tadi cemberut karna Aska.Setelah puas makan es krim,Rein lalu mengajak sahabat nya itu ke mall untuk shoping dan juga bermain game.Walau Rein tak menyukai yang nama nya shoping,namun demi Fara ia rela menemani nya.Hingga tak terasa Rein dan Fara menghabiskan kebersamaan mereka sampai malam hari.Rein yang mulai menyadari hari sudah gelap pun langsung melirik arlojinya.

"Far,pulang yuk.uda jam 8 ni."ajak Rein.

"10 menit lagi ya Rein".ucap Fara yang masih sibuk memilih gelang.

Rein pun mengangguk terpaksa dan mengikuti Fara yang bolak balik mencari gelang yang yang pas untuk nya.

Setengah jam pun tak terasa berlalu.Rein dan Fara pun ke luar dari mall itu dengan menenteng beberapa paper bag berisi belanjaan Fara.

**

Rein yang sudah sampai dirumah Kenan pun berjalan perlahan agar Kenan tak tau bahwa ia baru saja pulang kerumah.

"Dari mana saja kau Rein?"tanya Kenan yang ternyata sudah menunggu nya diruang tamu.

Langkah Rein pun terhenti.Kenan lalu menghampiri Rein.

"Kau tau ini sudah jam berapa?"tanya Kenan ketus sembari melipat tangan didada nya.

"Tau."jawab Rein singkat.

"Terus kenapa baru pulang?"

"Aku habis kerja kelompok tadi Kenan,hmm..maksud ku om...om Kenan"jawab Rein sembari menyeringai.

"Yasudah,aku mau ke kamar dulu".ucap Rein lagi dan langsung pergi dari hadapan Kenan.

Kenan pun hanya menghela nafas melihat tingkah Rein.Benar apa yang dikatakan Damian bahwa ia memang harus ekstra sabar dalam menghadapi sikap Reina.

...**...

Terpopuler

Comments

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Nih sudah mampir Thor, jangan lupa mampir y like dan follow❣️🙏

2023-09-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!