BAB 10

Rein yang sudah bersiap dengan seragam sekolah nya pun langsung keluar dari kamar nya.Sembari menutup pintu kamar nya,Rein menoleh ke arah kamar Kenan yang berada disebelah kamar nya.Ia tersenyum lebar membayangkan wajah Kenan.Rein yang mengira Kenan sudah berada di meja makan pun membuat ia merasa tidak sabar untuk menemui Kenan.

Dengan tergesa Rein menuruni anak tangga menuju ke meja makan.Langkah Rein terhenti di iringi dengan senyum nya yang mulai menghilang.

"Non Reina..."sapa Bi Ati sembari menyiapkan sarapan Rein.

"Om Kenan mana Bi."tanya Rein.

"Den Kenan keluar kota Non.Bukan nya Den Kenan sudah mengabari Non Rein?".

Rein pun langsung mengambil ponsel miliknya dari dalam tas sekolah.Dan benar saja ada sebuah pesan dari Kenan.Rein yang setiap pagi memang tidak pernah mengecek ponsel nya tidak tau jika Kenan sudah mengirimi pesan sejak jam 5 pagi tadi.

"Rein...maaf aku tidak bisa mengantar dan menjemput mu sekolah karena aku akan keluar kota menemui rekan bisnis ku.Mungkin sekitar seminggu aku berada di sana.Namun kau jangan khawatir,karena aku sudah menyuruh supir pribadi kantor ku untuk mengantar jemput mu selama aku tidak ada.

Jangan nakal ya Rein saat aku tidak ada!Dan jangan pulang malam!".

Rein menghela nafas panjang setelah membaca pesan teks dari Kenan.Ia lalu menyimpan ponsel nya kembali ke dalam tas.Rein pun mulai menyantap sarapan nya seorang diri.

Dan benar saja,tidak lama suara klakson mobil mulai terdengar didepan rumah Kenan.Rein pun bergegas meninggalkan sarapan nya yang masih tersisa itu.

"Mbak Rein..?"tanya supir pribadi Kenan memastikan sembari berdiri disamping mobil nya.

Rein mengangguk dan seketika supir pribadi Kenan yang seorang lelaki paruh baya itu langsung membukakan pintu mobil untuk Rein.

"Makasih Pak."ucap Rein sembari masuk kedalam mobil.

Lelaki paruh baya itu pun mengangguk sembari melemparkan senyum ke arah Rein.

**

Fara yang sudah menunggu kehadiran Rein didepan sekolah langsung melambaikan tangan nya ke arah Rein saat melihat Rein keluar dari mobil nya.

Rein pun tersenyum sembari berjalan menghampiri Fara.

"Om Kenan ganti mobil ya Rein?"tanya Fara heran dan masih menatap mobil Kenan yang sudah melaju meninggalkan sekolah Rein.

"Tidak Far.Itu mobil kantor nya Om Kenan.Eh,tumben kau menunggu ku disini?kau mau melihat Om Kenan kan?".goda Rein sembari menyenggol lengan Fara.

Fara pun menggangguk dengan senyum sumringah diwajah nya.

"Hhmm,dasar.!Om Kenan itu sedang keluar kota dan yang mengantar ku tadi adalah supir pribadi nya."

"Yaahh..gagal deh melihat oppa korea ku yang handsome."

Rein yang mendengar celetukan Fara pun hanya bisa menggelengkan kepala nya dan langsung berjalan meninggalkan Fara.

"Rein,Reina!tunggu aku.."panggil Fara sembari berlari ke arah Rein.Sedangkan Rein hanya tertawa kecil sembari mempercepat langkah nya.

**

Bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu jam istirahat.Rein dan Fara pun berjalan keluar kelas menuju cafetaria tanpa Aska.Belakang ini Aska terlalu sibuk dengan ekstrakulikuler nya dan jarang berkumpul dengan Rein dan Fara.

Sesampai dicafetaria,mereka pun langsung mencari tempat duduk dan memesan makan siang mereka.Setelah pesanan Rein dan Fara datang, mereka pun segera menyantap makan siang yang sudah berada didepan mereka.

Tiba - tiba Jasmin dan kedua teman nya datang menghampiri meja Rein dan Fara.Jasmin yang sedang memegang segelas jus jeruk pun dengan sengaja menyiram jus itu ke atas kepala Rein.

Rein seketika tersentak dan langsung berdiri dari tempat duduk nya.Fara yang berada disamping nya dengan cepat mengambil tisu diatas meja dan membersihkan wajah serta seragam sekolah Rein yang juga terkena tumpahan jus.

Para siswa yang berada di cafetaria spontan melihat ke arah mereka.Jasmin dan kedua teman nya pun tertawa puas melihat Rein dan Fara yang kesulitan membersihkan seragam sekolah Rein.

Untungnya Rein masih bisa menahan amarah nya.

Jasmin tidak tau jika ternyata Noah yang kebetulan melewati cafetaria melihat kejadian itu.Noah yang mulai geram melihat tingkah Jasmin pun langsung menghampiri nya yang masih terus menertawai Rein.

"Jasmin..!"teriak Noah marah.

Jasmin pun menoleh ke arah suara itu dan seketika terdiam saat melihat Noah berjalan ke arah nya.

"No..Noah..?!".ucap Jasmin gugup.

"Keterlaluan kau Jasmin".ucap Noah sembari menatap Jasmin dengan tatapan marah.

Noah pun lalu menghampiri Rein dan mengajak Rein untuk membersihkan seragam sekolah nya dan berlalu dari hadapan Jasmin.

"Seperti nya ini tak bisa hilang Rein, kalau hanya dilap dengan tisu."ucap Fara.

"Kalian tunggu sini ya."kata Noah tiba - tiba sembari pergi meninggalkan Rein dan Fara.

"Kak Noah mau kemana Rein?"

"Aku juga tak tau Far."

"Kau tak kesal Rein dengan kelakuan Kak Jasmin kepada mu?"

"Ya jelas kesal lah Far.Tapi yasudah lah,aku malas meladeni nya."

Akhirnya Noah kembali menghampiri Rein dan Fara sembari membawa baju seragam sekolah milik nya.

"Ini Rein.Pakai lah..".suruh Noah sembari menyerahkan baju seragam miliknya.

"Tak usah Kak.Nanti ini juga akan kering kok."jawab Rein merasa tak enak.

"Iya,tapi kau bisa sakit Rein memakai baju basah seperti itu.Sudah pakai,walau ini sedikit kebesaran untuk mu."

"Sudah Rein,ambil.Sebelum Kak Noah berubah pikiran".suruh Fara.

Noah tersenyum mendengar ucapan Fara.Bagaimana mungkin ia berubah pikiran dan tidak jadi meminjam kan baju seragam nya kepada pujaan hati nya itu.

"Aku pinjam dulu ya Kak.Besok setelah ku cuci akan ku kembalikan".ucap Rein sembari mengambil baju seragam itu dari tangan Noah.

"Tak perlu repot - repot kau cuci Rein.Kembalikan saja besok langsung kepada ku."seru Noah sembari tersenyum ke arah Rein.

"Kak Noah kok bisa membawa baju seragam satu lagi?".tanya Fara penasaran.

"Iya karna setiap pulang sekolah aku selalu kumpul untuk rapat osis dan terkadang juga latihan voli.Jadi aku selalu membawa cadangan seragam sekolah untuk berjaga - jaga."jelas Noah.

"Yasudah,aku ke kelas dulu ya Rein."ucap Noah lagi sembari berlalu dari hadapan Rein dana Fara.

"Aku berasa jadi nyamuk tau gak Rein.Bisa - bisa nya Kak Noah hanya berpamitan kepada mu."celetuk Fara kesal.Rein hanya tertawa kecil mendengar celetukan sahabat nya itu.

Sebelum kembali ke kelas,Rein pun lalu menganti baju seragam sekolah nya dengan baju seragam milik Noah.

**

Malam hari nya,Kenan yang selesai berjumpa dengan rekan bisnis nya langsung menuju ke hotel tempat ia menginap.Didalam mobil ia hanya termenung dan sesekali menatap ke jendela mobil.

"Kau kenapa Kenan?"tanya Mario yang sambil menyetir.

"Aku mencemaskan Reina."jawab Kenan.

"Reina itu sudah besar Nan,tidak perlu kau secemas itu.Lagi pula dia pasti bisa menjaga diri nya."

"Iya aku tau.Namun tetap saja aku mencemaskan nya.Bagaimana jika dia pulang diantar lelaki lain?"

"Astaga,bisa - bisa nya kau berpikiran seperti itu Nan.Kalau pun Rein memang diantar oleh lelaki lain kenapa?"

"Aku tidak akan pernah membiarkan Rein diantar oleh lelaki mana pun.!"

"Posesif amat boss.Jangan bilang kau menyukai keponakan mu sendiri!"

"Iya,aku memang menyukai Reina".

"Nan,masih banyak wanita lain selain keponakan mu.Biar lah Rein menjadi milik ku saja."

"Reina bukan keponakan kandung ku,dan aku bukan adik kandung dari Mama nya.Untuk itu aku tidak akan membiarkan siapa pun termasuk kau untuk memiliki Reina"

Mario yang tersentak mendengar ucapan mobil tiba - tiba mengerem mobil nya secara mendadak.

"Apa - apaan kau Mario?kau mau membunuh ku?"

"Maaf ...maaf Nan.Aku hanya kaget mendengar ucapan mu."ucap Mario yang langsung menyetir mobil nya kembali.

"Pantas saja setelah ditinggalkan Windy,kau begitu tenang.Ternyata kau sudah memilik tempat untuk melampiaskan nafsu mu."celetuk Mario sembari menyeringai.

"Jaga mulut mu Mario!.Aku dan Rein baru bertemu 1 bulan yang lalu.Lagi pula aku tidak mungkin merusak masa depan keponakan ku sendiri."

Mario yang mendengar ucapan Kenan hanya mengangguk mengejek karna ia tidak yakin jika teman dekat sekaligus Bos nya itu bisa benar - benar bisa menahan nafsu nya didepan seorang gadis belia yang masih segar nan cantik seperti Rein.

**

Kenan yang sudah sampai dihotel nya langsung membersihkan diri.Didalam bathtub seketika wajah Rein terbayang di kepala nya.Kenan menggigit bibir bawah nya pelan,sembari merasakan sisa bibir ranum Rein yang kemarin mendarat di bibir nya.

"Ah..sial"gumam Kenan yang tiba - tiba merasakan gairah nya muncul kembali.Ia pun mempercepat proses mandi nya karna tidak ingin gairah itu semakin membesar dan akhirnya menyiksa batin nya sendiri.

Dengan masih memakai bathrobe,Kenan pun mengambil ponsel nya dan ingin menghubungi Rein.Namun ia ragu,akhirnya Kenan tidak jadi menghungungi Rein.Kenan takut jika melihat wajah dan mendengar suara Rein,gairah itu akan muncul kembali.

Rasa rindu Kenan pun akhirnya kalah oleh ego nya sendiri.Ingin rasa nya Kenan segera pulang dan menemui Rein agar terobati rasa rindu dan juga hasrat di hati nya itu.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!