BAB 5

Rein yang sudah bangun di jam 5 pagi dengan semangat membuka jendela kamar nya.Setelah mandi,Rein lalu bersiap - siap untuk lari pagi.Rein selalu melakukan hal itu saat libur sekolah.

Rein menarik nafas nya dalam hingga udara pagi yang sejuk masuk kerongga paru - paru nya.Rein pun mulai berlari kecil menjauhi rumah Kenan menuju taman kota yang tak jauh letaknya dari rumah Kenan.

Satu persatu peluh mulai menetes dari dahi Rein.Dengan nafas yang sedikit terengah ia masih saja terus berlari hingga beberapa kali mengitari taman kota.

Perlahan langit berubah menjadi biru dan sinar mentari pagi pun berhasil mengiringi langkah Rein.

"Rein...".panggil Noah yang berhasil membuat Rein menghentikan langkahnya.

Seketika Rein menoleh ke arah suara itu dan membalikkan tubuh nya.

"Kak Noah..".ucap Rein dengan nafas terengah.Noah pun langsung menghampiri Rein yang sedang menyeka peluh yang mulai memenuhi wajah nya.

"Kau jogging sendiri Rein?kedua teman mu tak ikut?"tanya Noah.

"Iya Kak.Aku memang tak mengajak Fara dan Aska."jawab Rein.

"Hmmm,boleh aku menemani mu?"tanya Noah sembari melemparkan senyum ke arah Rein.Rein pun mengangguk mengiyakan,ia membiarkan Noah menemani nya hanya karna Rein ingin membalas kebaikan Noah yang telah meminjamkan nya seragam olahraga.

Noah dan Rein pun berlari kecil dengan saling beriringan.Sesekali Noah menoleh kearah Rein dengan tersenyum.Betapa senang nya hati Noah bisa sedekat ini dengan Rein.

"Rumah mu dimana Rein.."tanya Noah sembari masih berlari kecil.

"Tak jauh dari sini Kak.."jawab Rein datar dan tak menoleh sedikit pun kearah Noah.

"Boleh ku antar kan kau pulang?"tanya Noah bersemangat.Rein yang tersentak mendengar itu langsung menghentikan langkah nya.

"Tak usah."jawab Rein sembari menatap Noah.

"Kenapa Rein?".Noah mulai mengerutkan dahi nya.

"Saat ini aku tinggal bersama Om ku.Dan Om ku adalah orang yang kejam serta tak suka melihat ku berduaan dengan seorang lelaki.Aku takut ia akan memarahi mu ketika mengantarkan ku pulang."alasan Rein yang sebenarnya hanya lah karangan nya sendiri.Rein merasa tak nyaman dengan kedekataan nya bersama Noah.Ia hanya ingin Noah menjaga jarak dari nya.

"Tak apa Rein.Aku tak masalah jika Om mu akan marah kepada ku nanti nya."ucap Noah yakin.Perasaan Noah kepada Rein tak membuat nya gentar dengan alasan yang dikatakan Rein.

Rein hanya menghela nafas pasrah.Ia pun lalu membiarkan Noah mengantar kan nya pulang.Mereka kemudian kembali berlari kecil hingga berada tepat di depan gerbang rumah Kenan.

"Yauda,aku masuk duluan ya Kak.Sebelum Om ku melihat mu.Makasih sudah mengantarkan ku."ucap Rein yang kemudian langsung masuk meninggalkan Noah.Senyum pun mengembang di wajah manis Noah tatkala ia berhasil mengantarkan pujaan hati nya itu pulang.

**

Dengan santai Rein masuk kedalam rumah.Seketika ia memasang wajah bingung dan hanya celingukan melihat rumah yang begitu sepi.

"Tumben Om Kenan belum bangun."gumam Rein sembari melirik arloji nya yang sudah menunjukkan jam setengah delapan pagi.

Saat hendak menuju kamar,seketika Rein menghentikan langkah nya saat melihat Bi Ati lewat dihadapan nya sembari membawa segelas jus jeruk dan beberapa potong buah apel diatas nampan.

"Untuk siapa Bi?"tanya Rein ingin tau.

"Untuk Den Kenan,Non".jawab Bi Ati.

"Loh,Om Kenan sudah bangun?"

"Sudah sedari jam 6 tadi Non.Dan sekarang Den Kenan sedang berenang."

Belum sempat Bi Ati mengantarkan jus jeruk untuk Kenan,tiba - tiba bel rumah Kenan berbunyi.

"Siapa sepagi ini mau bertamu Bi?"tanya Rein.

"Saya juga tidak tau Non.Aduh,bagaimana ini ya Non,saya harus mengantarkan jus jeruk ini untuk Den Kenan."ucap Bi Ati panik.

"Yauda biar aku saja yang buka pintu Bi".celetuk Rein menawarkan diri.

"Hmmm,bagaimana kalau Non Reina saja yang mengantarkan jus ini untuk Den Kenan?biar saya yang membuka pintu!".ucap Bi Ati sembari menyodorkan nampan dihadapan Rein.Rein yang reflek seketika menerima nampan itu.

"Ta..tapi Bi aku..."belum sempat Rein selesai berbicara,Bi Ati dengan langkah tergesa sudah berlalu dari hadapan Rein.

Rein pun hanya menghela nafas.Bukan karna ia tak mau membantu Bi Ati,hanya saja Rein enggan untuk bertemu dengan Kenan.

Dengan langkah gontai Rein berjalan menuju kolam berenang yang berada di samping rumah Kenan.Rein seketika tercengang melihat kelincahan Kenan saat berenang.Bahkan ia yang sama sekali tak biasa berenang,merasa takjub dengan Kenan yang begitu lihai menyelam sembari berenang.

Kenan yang menyadari ada seseorang yang berdiri di dekat kolam berenang nya seketika muncul ke permukaan dan berenang menuju pinggiran kolam.

Rein yang enggan untuk bertemu dengan Kenan pun langsung meletakkan nampan itu diatas meja kecil yang tersedia di pinggir kolam.Ia lalu bergegas pergi.

"Tunggu Rein.."cegah Kenan yang sudah berada diluar kolam berenang.

Rein secara perlahan membalikkan badan kearah Kenan berdiri.Kedua bola mata Rein seketika membulat saat melihat butiran - butiran air menetes di dada bidang dan tubuh sixpack Kenan.

"Bi Ati mana?kenapa kau yang mengantarkan jus ku?"tanya Kenan sembari menyeka air di wajah nya dengan handuk kecil.

"Bi Ati sedang menerima tamu,tadi nya ia yang akan mengantarkan jus ini."jawab Rein sembari mengatur nafas karna gugup melihat tubuh seksi dan atletis Kenan hanya dibalut sebuah boxer pendek ketat berwarna hitam.

Kenan pun hanya mengangguk sembari menyapu air di tubuhnya dengan handuk.

"Yaudah,aku mau mandi dulu..".ucap Rein.

"Tak mau berenang dulu?"tanya Kenan becanda.

"No.Thanks."seru Rein sembari berlalu dari hadapan Kenan.

Kenan hanya menatap Rein yang berjalan membelakangi nya.Seketika ia menelan saliva nya saat melihat tubuh mungil Rein dibalut kaos biru yang sedikit basah oleh keringat dengan celana hotpants abu - abu sepaha yang dikenakan Rein.

**

Rein yang selesai membersihkan tubuh nya dan sudah berganti baju langsung keluar dari kamar nya menuju ke meja makan untuk sarapan.

Langkah Rein seketika melambat saat melihat Kenan yang masih mengenakan kimono tipis berwarna putih sudah mengambil tempat untuk sarapan.

Dengan ragu Rein menggeser kursi yang akan ia duduki.

"Ini Non jus nya."ucap Bi Ati sembari meletakkan jus jeruk mix wortel di hadapan Rein.

"Loh,tapi kan saya gak minta Bi"ucap Rein heran.

"Tidak apa Non.Non Reina kan baru saja selesai jogging,pasti butuh sesuatu yang segar."jelas Bi Ati yang masih sibuk menata roti dimeja makan.

"Kau habis jogging Rein?kau serius ?".tanya Kenan dengan nada mengejek.

"Iya,kenapa?!".celetuk Rein ketus.

"Tak apa - apa sih,tapi aneh saja biasa nya kau kan jam setengah 7 baru bangun."ejek Kenan sembari tersenyum sinis.

Ingin rasa nya Rein menyiram jus yang digenggaman nya ke muka Kenan.Setiap kali Kenan berbicara selalu saja membuat Rein merasa kesal.

"Oiya Bi,tadi siapa yang datang?"tanya Kenan yang mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh iya Den, tadi Den Mario datang mengantar sebuah berkas.Namun karna Den Mario terburu - buru ia hanya menitipkan kepada saya.Berkas nya sudah saya letakkan di meja kerja Den Kenan."jelas Bi Ati.

Kenan hanya mengangguk mengerti.Lalu Bi Ati kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaan nya.

"Kau mau kemana?"tanya Kenan cepat saat melihat Rein beranjak dari tempat duduk nya.

"Mau ke kamar."jawab Rein datar.

"Habiskan dulu roti mu itu".suruh Kenan.

"Sudah gak nafsu mau makan!"ucap Rein kasar sembari meninggalkan Kenan sendiri di meja makan.

**

Rein yang merasa bosan dan merasa tak bebas saat dirumah Kenan,memutuskan untuk keluar rumah.Lagi pula Rein harus ke toko buku untuk mencari beberapa buku yang berkaitan dengan tugas biologi nya.

Rein yang tak ingin Kenan tau bahwa ia akan pergi,secara perlahan melangkah menuruni anak tangga rumah Kenan.

"Kau mau kemana lagi Rein?"tanya Kenan yang ternyata berada dibelakang Rein.

Rein yang kaget seketika menghentikan langkah nya dan membalikkan tubuh nya menatap Kenan.

"Aku mau ke toko buku.Kenapa?".

Kenan tak menjawab.Ia hanya memandangi Rein dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.Dress mocca sepaha yang dikenakan Rein berhasil membuat Kenan menelan saliva nya kembali.

Rein menghela nafas menunggu Kenan membuka suara nya.Hingga akhirnya Rein yang kesal pun membalikkan tubuh nya dari hadapan Kenan dan kembali melangkah menuruni anak tangga.

Kenan yang akhirnya tersadar dengan Rein yang sudah pergi dari hadapan nya lalu berlari mengejar Rein.

"Ayo,biar ku antar".ucap Kenan yang tiba - tiba menarik lengan Rein.

"Tak usah Om.Aku bisa sendiri.Lagian aku bukan mau kesekolah jadi Om tak perlu mengantar ku."

Kenan tak menimpali perkataan Rein.Sembari menarik lengan Rein,Kenan pun membukakan pintu mobil untuk Rein dan kemudian menyuruh Rein untuk masuk.Rein yang lagi - lagi merasa terintimidasi oleh Kenan,dengan terpaksa masuk kedalam mobil nya.

Kenan pun bergegas menyetir mobil nya.Didalam mobil sesekali Kenan melirik ke arah Rein.Dress mocca yang dikenakan Rein membuat paha nya yang putih dan mulus bisa terlihat jelas oleh Kenan.

"Kau kesal dengan ku?"tanya Kenan membuka suara.Rein hanya diam,ia hanya sibuk menatap kendaraan yang berlalu lalang di hadapan nya.

"Rein..!"panggil Kenan dengan nada sedikit lembut yang membuat Rein seketika menoleh ke arah Kenan.

"Ada apa?"tanya Rein cuek.

"Kau kesal ya dengan ku?"tanya Kenan.

"Sudah tau,tapi bertanya".celetuk Rein.

"Yasudah,aku minta maaf..".ucap Kenan dengan nada bersalah.

"Kesambet apa ni orang tiba - tiba meminta maaf".gumam Rein dalam hati.

Rein tak menjawab.Ia kembali memalingkan wajah dari Kenan.

"Tak apa kalau kau belum bisa memaafkan ku.Aku tak tau kalau kau sesensitif itu."jelas Kenan.

Tiba - tiba ponsel milik Kenan berdering,ia pun segera menggeser icon hijau dilayar ponsel nya itu saat melihat nama Mario.Mario adalah maneger diperusahaan nya sekaligus teman dekat Kenan sedari kuliah.

"Ada apa?"tanya Kenan membuka panggilan itu.

"Ini ada berkas yang harus kau tanda tangani untuk meeting besok.Ku tunggu kau di cafe biasa ya."jawab Mario dan langsung menutup panggilan nya.

"Kau tidak terburu - buru kan mau ke toko buku?"tanya Kenan sembari meletakkan benda persegi panjang itu di laci dashboard mobil nya.

"Tidak.Kenapa?"Rein balik bertanya.

"Temani aku untuk bertemu dengan Manager ku dulu ya karna ada berkas yang harus ku tanda tangani untuk meeting besok ."jelas Kenan.Rein pun mengangguk pelan.

Tak lama mobil Kenan pun sampai didepan sebuah cafe dimana ia dan Mario sering hang out.

"Ayo..!"ajak Kenan.

"Aku menunggu dimobil saja ".ucap Rein menolak.

"Ayo lah Rein"paksa Kenan.

Rein pun akhirnya menuruti ajakan Kenan.Dengan wajah cemberut Rein keluar dari dalam mobil dan mengikuti langkah Kenan yang berjalan di depan nya.

"Broo..."sambut Mario ketika melihat Kenan sembari mengangkat tangan kanan nya dan langsung berdiri dari tempat duduk nya.

Kenan tak menggubris Mario,ia hanya langsung duduk di hadapan Mario sembari mengambil berkas dan pena yang berada di atas meja.Sedangkan Rein yang enggan untuk menemani Kenan masih berdiri dibelakang Kenan.

"Widiihhh...perempuan mana lagi ni Nan yang kau bawa?mana cantik,mulus dan masih seger lagi."celetuk Mario sembari memperhatikan Rein.Rein yang risih dan tak nyaman dengan Mario hanya mengerutkan dahi saat mendengar ucapan nya.

"Apa - apaan kau Mario?dia itu keponakan ku!"ucap Kenan yang seketika mendongakkan kepala nya menatap Mario dengan tajam.

"Serius kau Nan?sejak kapan kau punya keponakan secantik ini?kenapa kau tak pernah mengenalkan kepada ku?"tanya Mario dengan semangat.

"Kau bisa diam tidak Mario?"suruh Kenan dengan nada marah.Mario hanya menyeringai mendengar kemarahan Kenan

"Rein,duduk lah."suruh Kenan lagi.Rein pun dengan ragu duduk di kursi yang berada disamping Kenan.

"Kayak nya aku bakalan pensiun deh Nan."

gumam Mario yang tak mengindahkan amarah Kenan.

"Apalagi sih?"celetuk Kenan ketus.

"Kalau kau izinkan aku memiliki keponakan mu yang bening ini,aku janji akan pensiun untuk tidak berganti ganti wanita lagi."ucap Mario bercanda.

"Kau kira akan ku izinkan keponakan ku menjadi tempat pelampiasan nafsu iblis mu yang bejat itu.!".

Mario pun seketika terdiam mendengar ucapan Kenan.

"Ini sudah ku tanda tangani.Besok pagi jangan lupa kau bawa untuk meeting".sambung Kenan sembari menyerahkan berkas itu kepada Mario.

"Aku cabut dulu ya".ucap Kenan lagi sembari menarik lengan Rein meninggalkan Mario.

Mario hanya menganga tak percaya dengan sikap Kenan yang begitu saja meninggalkan nya.

Ketika sudah berada agak jauh dari Mario,seketika Rein menarik lengannya dari pegangan Kenan.

"Kenapa Rein?"

"Ngapain sih Om mengajak ku bertemu dengan teman Om yang mesum itu?"

"Maaf Rein..".

Rein yang semakin kesal pun seketika meninggalkan Kenan.Ia berjalan cepat menuju mobil sementara Kenan mengejarnya dibelakang.

"Kau masih marah Rein?"tanya Kenan sembari menutup pintu mobil nya.

Rein hanya menghela nafas panjang dan memasang wajah cemberut nya.Kenan yang melihat Rein tak habis - habis nya merasa kesal karna diri nya pun membuat Kenan menjadi merasa bersalah.

Kenan pun kembali menyetir mobil nya dengan sesekali menoleh ke arah Rein.

"Kita mau ke toko buku mana?"tanya Kenan berusaha mencairkan suasana.

"Terserah !"jawab Rein ketus.

"Lah kok terserah?kan kau yang mau ke toko buku Rein.".

"Makan es krim dulu mau?"tanya Kenan lagi yang kebetulan mobil nya akan melewati tempat yang biasa Rein dan Fara kunjungi untuk menikmati es krim favorit mereka.

Rein yang masih dengan ego nya tak menjawab pertanyaan Kenan.Ia hanya menelan saliva nya ketika membayangkan betapa lembut dan nikmat nya es krim rasa matcha kesukaan nya itu.

"Yasudah kalau kau tak mau!"ucap Kenan.

"Iya aku mau!"celetuk Rein seketika.

Kenan pun langsung tersenyum melihat sikap Rein yang bertingkah seperti anak kecil.

Kenan pun lalu menepikan mobil nya.Dengan semangat Rein keluar dari mobil dan berjalan masuk sendirian ke toko es krim itu.

Bahkan Rein langsung memesan es krim kesukaan nya itu dan kemudian mencari tempat duduk untuk menikmati es krim yang telah dipesan nya.

Kenan yang menyusul Rein hanya bisa menggelengkan kepala sembari sesekali tersenyum.Ia pun langsung menuju kasir untuk membayar es krim yang dipesan oleh Rein.

"Pelan - pelan Rein makan nya."ucap Kenan.

Rein tak menggubris ucapan Kenan yang terus memperhatikan nya.Rein hanya sibuk menikmati es krim dihadapan nya itu.

"Sudah?"tanya Kenan yang melihat mangkok es krim Rein sudah bersih tak tersisa.Rein pun menggangguk puas.

"Yauda yuk!".ajak Kenan sembari berdiri dari tempat duduk nya.

Kenan dan Rein pun berjalan beriringan keluar dari toko es krim itu.Kenan lalu membukakan pintu mobil untuk Rein.Tentu saja sikap Kenan yang berubah hangat itu membuat Rein bingung.

"Mau mencoba ke toko buku langganan ku tidak?"tanya Kenan menawarkan sembari mulai menyetir mobil nya.Rein pun mengangguk mengiyakan.Sebenarnya Rein ingin pergi ke toko buku yang dekat dengan sekolah nya,namun karna tawaran dari Kenan membuat Rein ingin mencoba berkunjung ke toko buku pilihan Kenan.

...**...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!