BAB 17

"Rein dengar kan dulu penjelasan ku."seru Kenan

"Tak perlu om.Lebih baik om pergi saja menemui wanita yang om sukai itu."ujar Rein ketus

"Kau cemburu Rein?"

"Iya aku cemburu!..karna ...karna aku menyukai om Kenan."jawab Rein sambil menatap dalam mata Kenan.

Kenan yang mendengar pengakuan dari Rein pun seketika tersenyum lebar dan mata coklat nya berbinar membalas tatapan dari Rein.

"Kenapa om malah tersenyum seperti itu?om pikir aku bercanda?"tanya Rein kesal.

Kenan tak menjawab,ia langsung mendekati tubuh Rein dan lalu memeluk nya diiringi dengan senyum lebar yang masih melekat di wajah tampan nya itu.

Rein yang kesal dengan Kenan berusaha menjauhkan tubuh Kenan dari nya.Namun Kenan malah mengeratkan dekapan nya di tubuh mungil Rein.

"Kau tau Rein,wanita yang ada didalam hati ku itu adalah Kau!"bisik Kenan lembut.

"Sudahlah om berhenti membohongi ku!.om hanya ingin menghibur ku kan?!"ucap Rein sinis sembari masih mendorong tubuh Kenan agar melepas dekapan nya.

"Aku serius Rein!"ujar Kenan tegas.

"Lalu kenapa om bersikap dingin dan cuek kepada ku?"

"Maaf kan aku Rein."gumam Kenan sembari mengelus lembut rambut Rein.

"Dengan sikap dingin om yang seperti itu,ku kira aku melakukan kesalahan kepada om.Dan ku kira om juga membenci ku."

"Tidak Rein,bagaimana mungkin aku membenci wanita yang ku sayangi."ujar Kenan.

"Aku bersikap seperti itu,karna aku bingung Rein harus bagaimana menjelaskan semua nya kepada mu, bahwa Papa mu sudah menjodohkan ku dengan wanita pilihan nya.Aku takut kau marah dengan ku setelah kau tau kenyataan itu."jelas Kenan lagi sambil melepaskan dekapan nya dari tubuh Rein.

"Jadi om benar menyukai ku juga?"tanya Rein ragu.

"Iya Rein.Aku benar menyukai mu,terlebih aku mulai mencintai mu saat ini."jawab Kenan sembari memegang wajah Rein dengan kedua telapak tangan nya.

"Apa bukti nya?"

"Menikahlah dengan ku Rein.!"

"Hahh..?!a..apa...maksud om?"

"Kau ingin bukti kan,bahwa aku benar menyukai mu?maka menikahlah dengan ku Rein.Karna sejak awal bertemu dengan mu aku memang sudah memiliki hasrat didalam hati ku untuk memiliki mu."

Rein pun tertegun mendengar ucapan Kenan.Ia tak menyangka jika selama ini ternyata Kenan juga menaruh hati pada nya.

"Aku serius Rein,kau mau menikah dengan ku?"

"Ta..tapi aku kan masih sekolah om.Lagi pula Papa pasti tak akan mengizinkan kita menikah."

"Aku tau Rein kau masih bersekolah,dan aku akan menunggu mu hingga lulus nanti.Perihal izin dari Papa mu biar aku yang mengurus nya."

Kenan pun lalu menggenggam tangan Rein dan mengajak nya menuju parkir untuk mengambil mobil.Sedangkan Rein hanya mengikuti kemana Kenan akan membawa nya.

Hati Rein sebenarnya masih ragu dengan apa yang di ucapkan oleh Kenan.Namun ia ingin memberikan kesempatan kepada Kenan untuk membukti kan ucapan nya itu.

Sesampai di area parkir restoran,Kenan langsung membukakan pintu mobil untuk Rein.Ia lalu menyetir mobil nya meninggalkan Damian dan Belinda yang masih menunggu kedatangan mereka di restoran.

"Kau kenapa Rein?"tanya Kenan saat melihat Rein berkali - kali menyapu sudut mata nya.

Rein tak menjawab,ia hanya menutupi wajah nya yang sudah basah terkena air mata dengan kedua telapak tangan nya.

Kenan pun menghentikan mobil nya di tepi jalan.Dengan lembut ia menarik tangan Rein yang menutupi wajah nya itu.Lalu Kenan menyapukan jemari nya di wajah Rein untuk menyeka air mata Rein yang menetes.

"Aku membenci Papa om".ucap Rein sambil terisak.

"Kau tak boleh seperti itu Rein,bagaimana pun juga itu Papa mu"seru Kenan.

"Tetapi Papa saja tak menganggap ku seperti anak nya.Om lihat sendiri tadi kan,Papa lebih memilih wanita itu dibandingkan aku."

"Sudahlah Rein,kau tak perlu sedih.Kau punya aku sekarang."ucap Kenan sembari memeluk Rein lagi.

**

Kenan pun lalu menyetir mobil nya ke arah villa.Ia tak ingin mengajak Rein pulang kerumah nya,karna pasti Damian akan berkunjung ke rumah nya untuk menyudutkan Rein kembali.

Perjalanan villa yang cukup jauh dari kota membuat Rein merasa lelah dan akhirnya tertidur.Kenan yang peka langsung membuka jas hitam yang ia kenakan lalu ia menyelimuti tubuh Rein dengan jas nya itu.

Sambil menyetir sesekali Kenan menoleh dan mengelus ujung kepala Rein dengan lembut.

Kenan yang awal nya mau menjaga dan menerima Rein hanya karna ingin membalas hutang budi alm. Kakak angkatnya,kini ia tak menyangka jika ia akan benar - benar jatuh hati kepada Rein.Walau usia Rein dan Kenan berselisih 12 tahun,namun Kenan tak peduli.Perasaan didalam hati nya sudah terlanjur bergejolak untuk Rein.

Setelah menempu perjalanan selama 2 jam lebih,mobil Kenan pun tiba didepan villa milik alm.kakak angkat nya yaitu Mama nya Rein.

Kenan tak membangunkan Rein,ia langsung menggendong Rein menuju ke kamar villa.Saat sudah berada dikamar villa,secara perlahan Kenan menurunkan tubuh Rein di atas kasur.Setelah melepaskan flat shoes yang dikenakan Rein dan menyelimuti tubuh nya,Kenan pun bergegas membersihkan diri.

Rein tiba - tiba saja terbangun dari tidur nya.Ia langsung bangkit dari kasur saat ia melihat sekeliling ruangan yang asing bagi nya.Seketika ia teringat akan Kenan.Ia pun berjalan ke arah toilet yang berada dikamar villa mereka.

Rein lalu mengetuk pintu itu sembari memanggil nama Kenan.Namun Kenan yang sedang mandi dibawah shower tak mendengar suara Rein.Ia pun memutuskan membuka pintu toilet yang tidak terkunci itu untuk memastikan keberadaan Kenan.

Seketika Rein mematung dan kedua mata nya membulat saat melihat tubuh atletis Kenan yang hanya dibalut boxer ketat berwarna navy diguyur air dari shower yang berada diatas kepala nya.

Kenan yang sudah selesai dengan proses mandi nya langsung mematikan shower itu.Ia lalu berbalik badan menuju lemari tempat penyimpanan handuk.

Betapa terkejutnya Kenan saat melihat Rein sudah berdiri mematung didepan pintu.

"Rein..?!"panggil Kenan sembari menghampiri nya.

"Kenapa kau bangun Rein?"tanya Kenan heran.

"Hmm,aku...aku juga tak tau om.Tiba - tiba aku terbangun dengan sendiri.Dan saat ku lihat aku tak berada di kamar ku,aku pun langsung mencari keberadaan om."jawab Rein gugup melihat Kenan bertelanjang dada dihadapan nya.

Kenan pun tertawa kecil mendengar jawaban dari Rein.Ia lalu menjelaskan kepada Rein mengapa ia membawa Rein ke villa milik alm.Mama nya itu.

Setelah itu Kenan pun menyuruh Rein mengambilkan handuk didalam lemari yang berada disamping pintu toilet.

Rein pun menurut dan mengambil handuk itu lalu memberikan nya kepada Kenan.

"Ini om"ujar Rein sembari menyodorkan handuk dihadapan Kenan.

"Aku ingin kau yang mengeringkan air di tubuh ku dengan handuk itu Rein."ucap Kenan.

"A..aku?"tanya Rein panik.

"Iya Rein,kau!.Sebelum menjadi istri ku,kau harus belajar dulu bagaimana cara melayani ku dengan baik."

"Ayo cepat Rein!aku sudah kedinginan"ucap Kenan lagi.

Rein pun mulai menyeka air yang mulai mengering di dada bidang Kenan dengan handuk yang dipegang nya.Dengan gugup Rein terus menyeka air di tubuh Kenan sembari berkali - kali menelan saliva nya.Baru sekali ini Rein bisa melihat setiap inci tubuh Kenan dari dekat.

Tiba - tiba Kenan memegang tangan Rein yang sudah menyentuh area perutnya yang sixpack.Rein pun seketika mendongakkan kepala nya menatap wajah Kenan.Tatapan Rein beradu dengan tatapan Kenan yang mulai bergairah.

Kenan pun mulai mendekatkan wajah nya ke wajah Rein.Nafas mereka kini saling berlomba.Bibir Kenan berhasil menyentuh bibir ranum milik Rein.Ia yang sudah tersulut gairah langsung mencumbu Rein dengan liar nya.Kecupan nya pun perlahan turun ke leher Rein yang jenjang.

Rein mulai merasakan kenikmatan dari sentuhan jemari Kenan yang liar.Ia yang juga terbawa akan gairah Kenan yang sudah membara,mulai berani meraba dan menyentuh tubuh Kenan.Terlebih lagi dada bidang nya yang membuat Rein penasaran.

Kenan yang sudah menggila dengan pesona tubuh Rein pun secara perlahan membuka dress yang dikenakan Rein.Mata Kenan yang sudah dipenuhi gairah seketika berbinar melihat tubuh mungil Rein yang hanya tertutup bra dan short mocca ketat hingga membentuk area sensitif milik Rein.

"Rein..aku tak tau jika kau memiliki tubuh seindah itu"ujar Kenan sembari mengecup bibir Rein kembali.

Tangan Kenan pun mulai bermain liar di kedua aset indah milik Rein.Lenguhan kecil pun keluar dari mulut Rein yang sulit terbuka karna ******* bibir Kenan yang begitu ganas.

Kenan lalu memindahkan kecupan itu kembali ke leher Rein kemudian ke area dada Rein hingga Kenan berhasil meninggalkan tanda merah di dada dekat aset milik Rein yang masih terbungkus bra itu.Kenan tak suka jika ada penghalang antara tubuh nya dan Rein.Sambil mengecup bibir Rein kembali,jemari Kenan pun mulai melepas kaitan pada bra yang membungkus aset indah milik Rein.

Kemudian Kenan menggendong tubuh Rein keluar dari toilet dengan bibir mereka yang masih saling bertautan bahkan kedua aset indah milik Rein yang sudah tak terbungkus lagi kini berhasil menyentuh dada Kenan.

Dengan perlahan Kenan menurunkan tubuh Rein diatas kasur.Ia pun sudah tak tahan lagi ingin merasakan kedua aset Rein yang terasa lembut itu saat menyentuh dada nya tadi.Tanpa izin dari Rein,jemari Kenan mulai meraba kedua aset milik Rein yang sudah mengeras itu.

Tubuh Rein meremang,sentuhan Kenan di aset nya membuat Rein merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelum nya.Sambil mengeluarkan *******,Rein hanya bisa mengelus kepala Kenan yang semakin liar menyesap salah satu ujung aset nya itu.

"Ini sungguh enak Rein."gumam Kenan sembari meraba salah satu aset Rein itu.

Hingga akhirnya Kenan sudah berada di puncak nya.Kali ini ia ingin melepaskan apa yang selama ini ia tahan.Kenan pun lalu berdiri tegap dan kemudian melepas boxer ketat yang ia kenakan itu.

Rein ternganga saat keperkasaan Kenan yang cukup besar itu kini berdiri tegak dihadapan nya.Ia lalu mengecup bibir Rein kembali sembari tangan nya mulai melepaskan short beserta dalaman yang menutupi mahkota Rein yang masih rapat dan virgin.

Kini jemari Kenan bisa dengan bebas nya menyentuh semua area tubuh Rein tanpa terkecuali.Dengan perlahan Kenan mulai menyentuh area sensitif Rein dengan jemari nya.Dan Rein juga bisa merasakan kejantanan Kenan yang semakin mengeras saat menyentuh perut nya.

Rein melenguh keras,tubuh nya bergetar saat jemari Kenan berhasil menyentuh benda kecil di area sensitif nya.Ditambah lagi bibir Kenan yang terus mengecup liar bagian leher dan dada nya membuat Rein terasa terbang dan terbuai dalam cumbuan Kenan.

Kenan ingin menerobos masuk lebih dalam area sensitif Rein dengan jemari nya.Namun ia urungkan karna ia tak ingin mengambil mahkota Rein yang berharga secepat itu.Kenan lalu melepas kecupan nya dari dada Rein yang sudah dipenuhi tanda merah nya itu.Ia kemudian berdiri sembari membuka kedua paha Rein yang begitu putih dan mulus hingga terlihat gundukan kecil yang berwarna merah muda dengan bulu - bulu halus disekitar nya.

Kenan tersenyum puas akhirnya bisa melihat keindahan itu.Berbeda dengan Rein,pipi nya terlihat merah merona karna merasa malu area sensitif yang selama ini begitu ia jaga kini bisa dilihat dengan jelas oleh Kenan.

Tanpa aba - aba lagi Kenan langsung menundukkan kepala nya diantara kedua paha Rein yang begitu mulus itu.

"Om...ahhhhh..."teriak Rein kaget saat Kenan mulai membiarkan lidah nya bergerak liar didalam area sensitif milik Rein.

Rein kegelian sekaligus merasakan kenikmatan yang luar biasa saat lidah Kenan bermain dengan tonjolan kecil di dalam area sensitif nya itu.Ia pun hanya bisa melenguh berkali - kali sembari menarik rambut Kenan dengan sedikit kasar.

Tiba - tiba tubuh Rein menegang disertai keluar nya cairan bening yang membasahi mulut Kenan.Kenan pun dengan rakus nya menelan cairan yang keluar itu hingga bersih.Rein merasa ada beban yang menghilang begitu saja dari tubuh nya.Hati nya pun terasa lega sekaligus puas.

Ia tak tau dari mana kepuasaan itu berasal.Karna ini pertama kali bagi Rein melakukan hal seperti itu.

"Bagaimana Rein kau suka?"tanya Kenan sembari tersenyum lebar menatap Rein.

Rein pun hanya mengangguk malu.

"Sekarang giliran ku Rein."ujar Kenan sembari menarik tubuh Rein untuk duduk dipinggiran kasur.

Kenan lalu membiarkan kejantanan nya yang berdiri tegak itu menghadap ke wajah Rein.

"Kau harus belajar memuaskan ku Rein."gumam Rein.

Kenan pun mulai mengarahkan Rein untuk memegang kejantanan nya.

"Oohh..bagus Rein."ucap Kenan mulai melenguh saat jemari Rein mulai memegang kejantanan nya.

Lalu Kenan menyuruh Rein menunduk dan membuka mulut nya.

"Masukkan lah Rein kedalam mulut mu."suruh Kenan dengan suara yang mulai terdengar serak.

"Haah..?!"

"Cepat Rein aku sudah tidak tahan."

Rein pun dengan ragu memasukkan kejantanan milik Kenan yang sudah mengeras itu kedalam mulut nya.Seketika Rein merasa mual dan ingin muntah.Ditambah lagi ukuran milik Kenan yang cukup besar hingga membuat Rein hampir tersedak.

Kenan yang tau Rein belum mengerti perihal seperti itu,mencoba mengarahkan kepala Rein untuk bergerak maju mundur.

"Ahhhkkk..iya Rein.seperti itu."

"Terus Rein..."

"Ahhhhkkk ....."

Akhirnya cairan Kenan berhasil keluar di mulut Rein.Rein pun seketika berlari ke toilet karna ia begitu terasa mual dan ingin muntah.

Kenan yang mendengar Rein muntah pun hanya tertawa kecil sembari menggelengkan kepala nya.

Rein lalu membersihkan diri nya dengan air hangat.Setelah selesai ia langsung menggunakan bathrobe yang berada di toilet.Dalam keadaan malu Rein keluar dari toilet dan menghampiri Kenan yang duduk dipinggiran kasur dengan keadaan tanpa sehelai benang pun.

"Kau kenapa menunduk seperti itu Rein?"tanya Kenan sambil tertawa kecil melihat tingkah Rein.

"Kau tak perlu malu Rein,karna kita sudah saling melihat satu sama lain."ucap Kenan lagi

Rein tak menggubris ucapan Kenan.Ia hanya berjalan ke lemari untuk mengambil piyama yang telah tersedia di kamar villa.

Seketika Rein tersentak saat Kenan memeluk nya dari belakang.

"Om...apaan sih?lepasin gak?!"

"Gak"

"Lebih baik om membersihkan diri sana!?"

"Tapi kau temani aku ya?"goda Kenan sembari mengecup leher Rein lagi.

"Om...!!"panggil Rein tegas.

"Iya..iya.Aku ke toilet dulu ya sayang."ucap Kenan sembari melepas rangkulan nya di tubuh Rein.

Rein seketika mematung mendengar panggilan khusus dari Kenan.Jantung nya berdegup kencang hingga membuat nya harus mengatur nafas.Untung nya Kenan sudah berada di toilet,kalau tidak ia pasti akan kembali menertawai Rein yang berkali - kali gugup saat berada didekat nya.

Kenan yang sudah selesai membersihkan diri langsung menghampiri Rein yang ternyata sudah tertidur pulas.

Kenan pun mengecup lembut kening Rein dan menyelimuti tubuh Rein.Ia lalu berbaring disebelah Rein sembari memeluk tubuh nya.

Betapa bahagia nya Kenan malam ini,selain ia bisa mengutarakan isi hatinya kepada Rein,ia juga berhasil memiliki tubuh Rein sepenuhnya.

Kenan melakukan itu bukan karna semata - mata hanya untuk memuaskan nafsu nya terhadap Rein.Namun Kenan benar - benar mencintai Rein dari lubuk hati nya.

**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!