BAB 4

Rein yang sudah rapi dengan seragam sekolah langsung keluar dari kamarnya.Rambut hitam nya yang sebahu ia biarkan tergerai lurus.Dengan perlahan Rein menuruni anak tangga menuju ke meja makan untuk sarapan.

"Non Reina sudah sembuh?"tanya Bi Ati.

Kenan yang sudah berada di meja makan pun seketika menoleh ke arah Rein.

"Sudah Bi."jawab Rein sembari tersenyum.

"Syukurlah Non.Yasudah Non Reina sarapan dulu ya.Itu sudah saya siapkan Non."

"Makasih ya Bi"ucap Rein sembari duduk di hadapan Kenan.

Rein langsung menyantap sarapan nya tanpa sedikit pun melihat kearah Kenan yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Lahap bener neng?"ejek Kenan sembari menyeringai.

Rein tak menghiraukan ejekan Kenan.Ia masih terus mengunyah makanan hingga selesai.Lalu Rein langsung mengambil tas sekolah nya dan pergi dari hadapan Kenan.

Kenan tersenyum melihat tingkah Rein.Ia lalu menyusul Rein yang sudah terlebih dahulu ke mobil.Sesampai di mobil betapa terkejut nya Kenan karna Rein tak ada di mobil nya.Ia pun hendak menghubungi Rein,namun Kenan baru tersadar bahwa ia belum memiliki nomor Rein.

Kenan pun langsung masuk ke mobil nya,lalu dengan tergesa ia menyetir.Berharap Kenan bertemu dengan Rein dijalan.Namun hingga Kenan menyetir sampai di sekolah Rein,ia tak juga bertemu dengan Rein.Kenan yang kesal pun lalu memutar balik mobil nya menuju ke kantor.

**

"Rein..."panggil Fara yang langsung berdiri dari tempat duduk nya lalu memeluk Rein yang baru tiba dikelas.

"Rein,kau baik - baik saja?kenapa semalam kau tak datang ke sekolah?"tanya Aska yang juga langsung menghampiri Rein.

"Aku semalam demam Ka,sorry ya aku tak memberi kabar kepada kalian".ucap Rein sembari melepas pelukan Fara yang membuatnya terasa sesak.

"Apa guna nya kita sebagai sahabat mu Rein?kau sakit saja tak ada memberi tau kami.Ya gak Far?

"Tau ni.Jangan gitu lah Rein.yang nama nya sahabat itu harus selalu ada disaat sahabat nya lagi sakit."

"Iya ..iya sorry."ucap Rein singkat.

Bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran pertama dimulai.Rein,Fara dan Aska langsung duduk ditempat nya masing - masing.Tak lama masuk lah guru olahraga mereka bernama Pak Bayu.

Pak Bayu lalu menyuruh para siswa untuk mengganti seragam sekolah dengan seragam olahraga.Kemudian Pak Bayu keluar dari kelas dan menunggu para siswa nya dilapangan olahrga.

"Yuk Rein ganti baju.."ajak Fara yang menghampiri tempat duduk Rein.

"Aku lupa membawa seragam olahraga Far".ucap Rein dengan wajah datar.

"Astaga Rein.Bisa - bisa nya kau lupa.Terus bagaimana Rein?"tanya Fara panik.

"Kenapa Rein?"tanya Aska memotong pembicaraan Rein dan Fara.

"Aku tak membawa seragam olahraga ku Ka".jawab Rein memelas.

"Jangan panik,jangan risau.Tenang Rein ada Aska!.Kau tunggu disini ya aku akan meminjam kan dari kelas lain."ucap Aska sembari berlalu dari hadapan Rein dan Fara.

Rein dan Fara dengan cemas menanti kedatangan Aska.Tak lama Aska menghampiri mereka.

"Ini Rein!.Pakai lah".kata Aska sembari menyodorkan seragam olahraga kepada nya.

"Punya siapa ini Ka?"tanya Rein yang masih memandangi seragam olahraga ditangan Aska.

"Sudahlah pakai saja Rein".

Rein pun langsung mengambil seragam itu dari tangan Aska.Lalu Rein dan Fara pun bergegas ke toilet siswa perempuan untuk mengganti seragam nya.

**

"Far,lihat deh besar banget gak sih baju nya?"tanya Rein sembari menarik baju olahraga yang ia kenakan.

"Sudah tak apa Rein.Dari pada kau kena hukum oleh Pak Bayu"jawab Fara sembari menepuk pundak Rein.

Rein yang bertubuh mungil merasa tak percaya diri mengenakan seragam olahraga yang kebesaran itu.Aroma wangi dari seragam itu pun mulai tercium di indra Rein.Ia mulai menyadari dari ukuran dan aroma dari seragam itu bahwa seragam yang ia kenakan itu pasti milik seorang lelaki.

**

Selesai jam olahraga,Rein dan kedua sahabat nya memilih untuk beristarahat sejenak dikursi panjang yang berada di lapangan olahraga.

"Dahi mu sudah tak bengkak seperti kemarin ya Rein.".ucap Fara yang ternyata sedari tadi memperhatikan dahi Rein.

"Oiya Rein.Cepat juga ya sembuh nya".sambung Aska yang juga ikut memperhatikan dahi Rein.

"Masa sih?rasa ku masih membengkak deh Far.Ini juga masih terasa berdenyut."ucap Rein sembari memegang dahi nya.

"Cerita soal dahi,aku jadi teringat Rein!"

"Teringat apa Ka?"tanya ku penasaran.

"Kak Noah..semalam saat kau tak datang satu harian ia terus menanyai keadaan mu Rein".jawab Aska.

"Noah siapa?"tanya Rein mengerutkan dahi.

"Kak Noah,yang kemarin tak sengaja melempar bola voli ke dahi mu Rein".sambung Fara.

"Oh nama nya Noah?"tanya Rein.

"Kau tak tau dia Rein?"Aska kembali bertanya.Rein pun menggelengkan kepala.

"Astaga Rein.Ku rasa cuma kau yang tak mengenal nya.Kak Noah itu senior dan juga ketua osis di sekolah kita Rein."sambung Fara.

"Oohhh begitu,tapi aku kok tak pernah melihat nya ya?" tanya Rein lagi.

"Itu karna kau yang terlalu ansos dan tak peka Rein".ucap Fara lagi.

"Sudah - sudah berhenti ngomongin Kak Noah.Lebih baik kalian ganti baju sana!bentar lagi masuk pelajaran seni budaya."suruh Aska yang membuat Rein dan Fara beranjak dari tempat duduk nya dan bergegas menuju toilet.

"Rein aku masuk ke toilet duluan ya,tiba - tiba kok aku mau pup.Kau tunggu diluar ya."ucap Fara sambil memegang perut nya yang mendadak mules.

"Iya..tapi jangan pake lama ya Far."tegas Rein.

Tak berapa lama Fara pun keluar dari toilet dengan sudah berganti memakai seragam sekolah.

"Aku sudah siap Rein.Kau ganti lah!aku akan menunggu mu disini".

"Iya Far.Tunggu ya,jangan kau tinggal kan aku sendiri".

"Aman Rein."

Rein yang baru selesai mengganti seragam sekolah nya kembali, tersentak saat melihat Noah yang sudah berdiri menunggu nya.

"Rein.."panggil Noah sembari melemparkan senyum kepada nya.

Rein tak menjawab,ia hanya celingukan kekanan dan kekiri mencari Fara yang sudah tak ada didepan toilet.Rein lalu berjalan menjauh dari toilet dan menghentikan langkah nya di depan lab kimia.Langkah nya pun di ikuti oleh Noah yang berada dibelakang nya.

"Ada apa?"tanya Rein datar sembari menoleh ke arah Noah.

"Aku mau mengambil seragam olahraga ku."ucap Noah dengan mata berbinar menatap Rein.

"I...ini?"tanya Rein sembari menunjuk seragam olahraga yang dibawa nya.

Noah mengangguk.

"Kenapa Aska tak bilang kalo ini punya Noah".gerutu Rein dalam hati.

"Kenapa Rein?"..tanya Noah yang melihat Rein melamun.

"Hmmm,tak,..tak apa Kak.Tapi baju ini kotor dan bau keringat ku".ucap Rein merasa tak enak.

"Tak masalah Rein,baju nya akan ku jemur agar keringat nya kering.Karna sepulang sekolah nanti, baju olahraga nya akan ku pakai untuk latihan voli."jelas Noah.

"Kalo mau dipakai,terus kenapa dikasih pinjam ke orang lain?"tanya Rein.

"Sebenar nya aku tak mau meminjam kan nya ke orang lain,tapi karna ku tau kau yang akan memakai itu, maka nya ku pinjamkan baju itu kepada mu."jelas Noah.

"Yauda sini baju nya."minta Noah sembari mengulurkan tangan nya.

"Benar tak apa Kak?"tanya Rein lagi.

"Iya tak apa Rein..."jawab Noah lembut.

Rein lalu menyerahkan seragam olahraga itu kepada Noah.

"Thanks ya Kak.Oiya, sorry kalo baju nya bau."ucap Rein.Lagi - lagi Noah hanya tersenyum menatap Rein sembari mengambil seragam olahraga itu dari tangan Rein.

Rein kemudian pergi berlalu dari hadapan Noah.Sedangkan Noah masih mematung sembari tersenyum melihat Rein yang sudah menjauh dari nya.

Rein tak tau jika Noah sudah menyukai nya sejak awal.Saat masa ospek penerimaan siswa baru 1 tahun lalu,Noah yang saat itu sudah menjabat sebagai ketua osis mulai jatuh hati melihat Rein yang saat itu berkali - kali mendapat hukuman karna Rein yang sering tak melakukan tugas nya.

Namun Noah tak pernah memberi tau Rein.Melihat Rein yang cuek membuat Noah mengurungkan niatnya untuk mendekati Rein.Noah kira rasa nya terhadap Rein akan segera menghilang seiring berjalan nya waktu.Noah juga mencoba membuka hati dan beberapa kali menjalin asmara entah itu dengan teman sebaya atau pun dengan adik kelas nya.Namun perasaan Noah ke Rein tak bisa hilang hingga sudah 1 tahun lebih rasa didalam hati nya itu masih tersimpan erat untuk Rein.

Bahkan rasa itu semakin tumbuh setiap kali Noah melihat wajah Rein.Rasa untuk memiliki Rein pun semakin menggebu di hati Noah.Hingga akhirnya saat ini ia memberanikan diri untuk mendekati Rein,pujaan hati nya itu.

Padahal Noah adalah siswa lelaki nomor satu yang paling digemari oleh kaum hawa di sekolah Rein,namun dengan pesona Rein yang begitu luar biasa di mata Noah,membuat Noah tak percaya diri untuk mendekati Rein.

**

Rein memasang wajah kesal terhadap Fara yang ternyata sudah berada dikelas.

"Rein,maaf ya tadi itu kemauan Kak Noah".ucap Fara yang menghampiri tempat duduk Rein.

Rein hanya menghela nafas sembari menatap Fara.

"Maaf ya Rein".Fara memohon dengan memegang tangan Rein.

Rein pun lalu mengangguk sembari tersenyum tipis ke arah Fara.Fara pun seketika memeluk Rein.

Ia tak mau bersikap kekanak - kekanakan dengan marah yang berlarut - larut kepada Fara apalagi hanya karna masalah sepele seperti itu.

**

Kenan yang selesai makan siang langsung terburu - buru untuk ke sekolah Rein.Ia tak mau kejadian seperti tadi pagi terulang kembali.Dengan tergesa Kenan menyetir mobil nya, hingga tak berapa lama mobil mewah berwarna hitam itu sudah terparkir di seberang sekolah Rein.

Berkali - kali Kenan melirik arloji ditangan nya.Berharap Rein segera pulang dan menemui nya.Rasa bosan yang menemani Kenan pun seketika hilang saat ia melihat para siswa mulai berhamburan keluar dari gerbang sekolah.

"Huufftt..akhirnya."ucap Kenan lega sembari tak melepas pandangan nya dari gerbang sekolah Rein.

Kenan takut jika Rein kabur saat melihat mobil nya.Ia tau Rein pasti masih kesal terhadap nya.

20 menit berlalu sejak bel sekolah Rein berbunyi.Depan sekolah Rein yang awal nya penuh dengan para siswa yang berlomba untuk pulang,kini hanya menyisakan beberapa orang saja.

"Kemana sih anak itu?"gumam Kenan mulai kesal.Hingga 1 jam berlalu,akhirnya Kenan pun memutuskan untuk pulang.Ia telah putus asa menunggu Rein yang tak juga terlihat di indra penglihatan nya itu.

**

Wajah tampan Kenan kini dibalut rasa amarah.Rahang nya yang mengeras semakin mempertegas wajah maskulin nya.Dengan kesal Kenan masuk kedalam rumah sembari menenteng jas milik nya.

Langkah nya terhenti saat melihat Rein yang sudah berada dirumah dan dengan santai nya Rein menyantap makan siang yang disiapkan oleh Bi Ati.

"Dari mana saja kau Rein?"tanya Kenan marah sembari menghampiri Rein.

Rein tak menjawab,dengan acuh ia menyantap makan siang nya itu.

"Rein..".panggil Kenan semakin marah.

Rein lalu mendongakkan kepala nya dan menatap Kenan yang berdiri di samping nya.Nafsu makan Rein yang seketika hilang membuat Rein beranjak dari tempat duduk nya dan kemudian ia berlalu dari hadapan Kenan.

Dengan cepat Kenan menarik lengan Rein dan mencegah nya pergi.Rein berusaha menarik lengan nya dari cengkraman Kenan.Namun ia tak berhasil,cengkraman Kenan begitu kuat.

"Kau dari mana?"tanya Kenan lagi.

"Dari sekolah.Om tak lihat aku masih memakai seragam sekolah."jawab Rein ketus.

"Lalu kenapa aku tak melihat mu keluar dari gerbang sekolah?kau tau,aku menunggu mu selama 2 jam disebrang sekolah mu."celetuk Kenan kesal.

"Mana aku tau om.Itu kan kesalahan om sendiri yang memang tak berniat untuk menjemput ku."balas Rein.

"Kau sengaja kan melakukan itu untuk balas dendam kepada ku?"

"Apaan sih om?".gumam Rein sembari mengerutkan dahi.Rein yang menyadari bahwa cengkraman Kenan tak begitu kuat pun seketika menarik lengan nya.Rein berhasil,lalu ia langsung berlari dari hadapan Kenan menuju ke kamar nya.

Sebenarnya saat pulang sekolah tadi Rein melihat mobil Kenan sudah terparkir diseberang sekolah nya.Namun karna Rein masih kesal dengan Kenan,ia pun memutuskan naik taxi untuk pulang kerumah.

Alasan Kenan tak melihat Rein keluar dari gerbang sekolah nya adalah karna saat itu ada seorang rekan bisnis yang menghubungi nya,hingga ia fokus sesaat dengan benda persegi panjang milik nya itu dan mengabaikan Rein.

...**...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!