Bab 17

Pagi ini, Carista dan Farrel akan pulang ke rumah tuan Herlambang, Carista membereskan semua pakaian dan barang barang pribadinya yang kemarin di pakainya selama berada di hotel.

Farrel baru saja selesai mandi, menggunakan handuk sampai batas pinggang. Carista yang masih menggunakan baju tidur hanya melihat Farrel sebentar saja. Lalu melanjutkan kembali aktifitasmya membereskan pakaian.

'Sayang, sudah selesai belum beres beresnya, kalau sudah selesai kamu mandi." Farrel memberikan handuk pada Carista.

"Iya sebentar mas, sedikit lagi." Carista merapikan sisanya.

"Kalau mau di mandikan juga mas siap kok, nggak apa apa mandi sekali lagi." Farrel duduk di pinggir tempat tidur mendapatkan tatapan horor dari Carista, Farrel segera memakai pakaian sambil bersiul siul untuk menghilangkan grogi mendapatkan tatapan maut dari Carista.

Carista bangkit dari duduknya setelah menyelesaikan pekerjaannya. Handuk yanh tadi di berikan Farrel di ambilnya dan dengan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Lima belas menit kemudian Carista selesai mandi, sementara Farrel sudah siap dengan setelah casualnya.

"Sudah selesai sayang, sini mas bantu keringkan rambutnya." Farrel mengambil handuk kecil yang sedang di pegang Carista.

Farrel mulai mengeringkan rambut Carista dengqn perlahan hingga kering dan menyisirkan rambutnya agar rapi.

"Mas aku ganti baju dulu ya." Carista beranjak dari duduknya serta mengambil pakaian yang sudah di siapkan di atas kopernya.

Selesai ganti baju, Carista dan Farrel berskala untuk pulang, kembali dalam aktifitas padat mereka. Namun sekarang status mereka sudah berubah menjadi tuan dan nyonya muda.

Farrel dan Carista berjalan berdua saling menggenggam tangan, Farrel menarik koper milik mereka berdua.

Setelah membayar tagihan hotel, Farrel dan Carista naik mobil yang sudah terparkir di depan lobi hotel.

Walaupun hotel tempat mereka menginap milik keluarga Herlambang, namun Farrel selalu membayar tagihan hotel ketika dirinya menginap di semua hotel milik keluarganya.

Farrel mengendarai mobilnya sendiri, sepanjang perjalanan pulang dari hotel ke rumah, Farrel tidak melepaskan genggaman tangan Carista, kedua nya saling tatap dan penuh dengan senyuman kebahagiaan.

"Sayang, kamu bahagia menikah dengan ku? " Farrel bertanya namun pandangannya tetap pokus ke depan.

"Tidak usah di tanya lagi mas, aku pasti bahagia, karena pertemuan kita saat itu membuat ku dapat menemukan keluarga papah yang telah lama tidak bertemu, dan semua itu patut kita syukuri. " Carista berbicara dengan mata yang penuh binar kebahagiaan.

Perjalanan pulang yang penuh dengan cinta kasih dia insan yang saling mencintai, semoga saja tidak ada badai yang akan menggoyahkan kebahagiaan mete6, walaupun badai itu datang, semoga mereka berdua dapat bertahan di dalam pusaran badai tersebut.

Tidak terasa perjalanan mereka sampai juga. Pintu gerbang sudah di buka oleh security, semua orang yang ada di dalam rumah menyambut kedatangan pengantin baru itu dengan senyuman.

"Selamat datang, pengantin baru kita, bagaimana nih, apa kalian ada rencana untuk bulan madu? " Nyonya Arini yang memulai pembicaraan.

"Mamah,mereka bari saja datang sudah langsung di tanya bulan madu, nanti setelah duduk minum teh, silakan mamah tanya." tuan Herlambang geleng geleng kepala melihat kelakuan istrinya yang selalu seperti itu. Tidak pernah melihat situasi.

"Nggak apa apa kok pah, mamah ingin segera menimang cucu ya mah? " Farrel yang membela mamahnya.

Dan pertanyaan yang Farrel lontarkan kepada pada mamahnya membuat wajah Carista merah karena malu.

"Iya sayang, mamah sudah lama sekali ingin menimang cucu, sudah lama sekali mamah dan papah mendambakan kamu punya anak, tapi kan kamunya betah sekali hidup sendiri, di jodohkan sama anak teman arisan mamah kamu selalu saja nolak. Mamah kira kamu belok karena banyak menghabiskan waktu sama berkas dan asisten kamu. " nyonya Arini berbicara dengan santai tanpa melihat tatapan horor Farrel.

Carista yang mendengar nyonya berkata, hanya bisa senyum di kulum saja takut Farrel marah.

"Mamah, Farrel masih normal, Farrel bukannya tidak suka sama wanita, namun selama ini belum pernah ada seorang wanitapun yang bisa menggetarkan hati Farrel. Namun ketika bertemu Carista, hati Farrel berdesir dan Farrel jatuh cinta pada pandangan pertama. " Farrel memandang wanita di sampingnya dan mencium punggung tangan Carista dengan penuh damba.

"Sudah sudah, kalau mau bermesraan di kamar sana, dunia serasa milik sendiri yang lain ngontrak. " tuan Herlambang sambil berlalu dari hadapan mereka yang masih berada di ruang tengah.

"Ayo mah, kita ke kamar daripada harus melihat pengantin baru yang bermesraan, lebih baik kita ke kamar. ' ajak tuan Herlambang.

" Mau ngapain ke kamar pah? " Farrel bertanya sambil bercanda.

"Mau program bikin adik buat kamu. " ijar tuan Herlambang berlalu sambil mengapit tangan nyonya Arini.

Farrel yang mendapat jawaban dari tuan Herlambang tertawa keras dan mendapatkan tatapan horor dan cubitan di pinggang dari Carista.

"Aww, sakit sayang. Kalau mau nyubit jangan di sana tapi di sini pake bibir kamu itu. " Farrel menujukan bibirnya.

"Itu maunya kamu mas, udah yuk ke kamar. Aku mau istirahat. " Carista bangkit dari duduknya di susul Farrel.

"Di kamar mau nyubit aku ya. " Farrel dengan pede nya.

Carista tidak menggubris ocehan Farrel, namun hal itu tidak membuat Farrel menyerah. Dengan sekilas, Farrel menggendong Carista ala bridal

Carista yang menjerit karena Farrel tiba tiba saja menggendong nya.

"Mas sudah tidak tahan melihat bibir kamu yang merah itu. Mas mau balas nyubit seperti tadi tadi tapi di tempat lain. " Farrel metik tutunkan alis matanya penuh makna.

"Mati aku. " Bathin Carista yang tiba tiba saja seperti nya awan gelap menghampiri dirinya.

"Tidak usah takut sayang, kamu juga akan menikmatinya." Farrel membuka pintu kamatbya yang kini sudah berubah tatanan kamarnya juga catnya, tempat tidur juga jadi lebih besar dann sekarang di tambah meja rias, karena mulai sekarang kamar ini akan di tempati oleh berdua sebagai suami istri.

"Dengan perlahan, Farrel meletakkan Carista di atas tempat tidur, di pandangi nya wajah cantik Carista yang telah mengalihkan dunianya danengobrak abrik hatinya.

Farrel orang yang sangat sulit untuk jatuh cinta. Namun sekali jatuh cinta akan sangat bucin pada pasangamnya.

Mata keduanya saling pandang lama kelamaan semakin mendekat, akhirnya bibir Carista dan Farrel bertemu. saling memuaskan dan saling menuntut. Lama mereka berciuman di lanjutkan saling melepaskan hasrat yang sempat tertunda karena mereka harus pulang ke rumah, dan siang kembali menjadi siang yang melelahkan untuk mereka berdua. Kamar yang dingin karena AC itu seperti nya tidak dapat mendingimkan kedua insan yang sedang di mabuk cinta. Carista dan Farrel sedang bercocok tanam untuk menuai benih bibit unggul.

...****************...

Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!