Bab 12

Carista pulang di antar tuan Herlambang sampai di rumahnya, tidak lupa membawa oleh oleh untuk nek Rahmi dan juga kakek Nugraha.

Sebelum tadi Carista dan kedua sahabatnya di traktir belanja oleh tuan Herlambang yang seperti sedang mengasuh cucu cucunya belanja, ada kehangatan dan kebahagiaan tersendiri dalam diri tuan Herlambang, melihat senyum Carista seperti melihat Agustus hidup kembali dalam raga Carista.

Nek Rahmi dan kakek Nugraha sangat senang sekali mendapatkan oleh oleh makanan dan pakaian mahal.

"Tuan kenapa semua barang barang nya mahal sekali, saya dan istri jadi tidak enak menerima semuanya." Kakek Nugraha merasa sungkan menerima barang barang mewah tersebut.

"Semua barang barang itu nilainya tidak sepadan dengan pengorbanan pak Nugraha dan bu Rahmi yang sudah membesarkan dan mendidik Carista cucuku menjadi anak yang sholehah dan pintar sehingga mendapatkan beasiswa dengan nilai yang terbaik, karena universitas itu sangat ketat memberikan beasiswa.

"Tuan Herlambang tahu kalau di sana ketat sekali seleksi untuk mendapatkan beasiswa?" Tanya kakek Nugraha.

"Saya tahu karena yang membuat peraturan tersebut adalah saya sebagai pemilik universitas, karena lulusan dari sana akan di pekerjakan di perusahaan saya dan jika memungkinkan akan mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri." Jelas tuan Herlambang.

" Oh begitu, sebenarnya tuan Herlambang dan Carista sudah di pertemukan sejak lama ya, karena kata Carista yang menyeleksinya dulu pemilik nya langsung." Kakek Nugraha mengingat saat dulu Carista mendapatkan panggilan untuk seleksi masuk fakultas kedokteran.

"Benar juga ya, baru sekarang kita di pertemukan karena sebuah kecelakaan yang di lakukan Farrel."Tuan Herlambang berkata sambil tertawa renyah.

Carista membuat kopi hitam dan teh untuk kakek dan neneknya. dan juga dirinya.

"Ista apa kamu tahu nama universitas tempat kamu menuntut ilmu sekarang?" Tuan Herlambang menyeruput kopi hitam buatan Carista.

"Tahu kek. AGASTYA UNIVERSITY." Jawab Carista.

"Itu nama papahmu, kakek membuat kampus itu untuk mengenang papahmu yang hanyut terbawa banjir dan tidak di temukan. Dulu Agas bercita cita ingin menjadi dosen sekaligus pemilik sebuah universitas." Kenang tuan Herlambang tentang anaknya.

"Oh iya Agastya University itu nama papah Agas." Tutur Carista menangis.

"Universitas itu di dirikan sudah seumur kamu, karena saat itu kakek sudah putus asa mencari dan berharap dapat bertemu lagi dengan papah kamu." tuan Herlambang berlinang air mata.

"Sekalian saya disini membahas tentang pernikahan antara Carista dan Farrel." Tuan Herlambang berbicara.

"Bukannya Carista bilang mau tunangan dulu tuan?" Kakek Nugraha memotong perkataan tuan Herlambang.

"Tadinya memang akan di laksanakan tunangan dulu, tapi melihat Carista dan Farrel tidak dapat di pisahkan lagi, maka dari itu saya dan mamah nya Farrel sudah berembuk kalau Farrel dan Carista lebih baik langsung menikah." Tuan Herlambang berbicara sambil matanya melirik Carista yang tertunduk malu dengan wajah yang memerah.

"Ista apa kamu setuju dengan rencana kakek kamu?" Nek Rahmi bertanya pada Carista yang sedari tadi terus menunduk.

"Diam tandanya iya." Tuan Herlambang yang menjawab, nek Rahmi dan kakek Nugraha juga tuan Herlambang tertawa melihat Carista jadi salah tingkah.

"Ini adalah seperangkat perhiasan milik almarhum mamah nya Agastya, nenek kamu. Kakek tidak memberikan ini pada mamah nya Farrel karena ini adalah wasiat istri saya untuk di berikan pada istrinya Agas, namun karena bencana itu, Agas menghilang. Dan sekarang kakek berikan perhiasan ini untuk anaknya Agas. Mohon di terima." Tuan Herlambang menyerahkan satu kotak perhiasan lengkap..

Carista mengangkat wajahnya dan menerima wasiat dari neneknya, di bukanya koyak perhiasan yang di berikan oleh tuan Herlambang.

"Pakailah, pasti kamu akan terlihat sangat cantik sekali, seperti nenek mu." Tuan Herlambang meminta Carista untuk memakai kalungnya.

Carista mengambil kalung dan memakainya dengan di bantu oleh neneknya.

"Cantik." Satu kata yang terucap dari bibir ketiganya.

"Besok pagi mamah nya Farrel akan mengajak Carista juga nenek dan kakek untuk fitting baju pengantin. Karena pernikahan kalian akan di dilangsungkan minggu depan di salah satu hotel mewah milik Herlambang Corp." Tuan Herlambang menegaskan.

"Minggu depan?" Kakek dan nenek serempak bertanya.

"Iya minggu depan, pak Nugraha dan bu Rahmi tenang saja, semuanya biar kami yang akan mengurus nya." Tuan Herlambang tahu keresahan Kakek Nugraha dan nek Rahmi.

"Dan masalah kuliah kamu, kakek sudah bicara dengan pihak kampus kalau kamu cuti dulu selama satu bulan. Kedua sahabat kamu bisa main ke sini tapi tidak dengan Farrel. Kalian harus di pingit dulu." Tuan Herlambang berbicara.

"Jadi Rista nggak boleh keluar sama sekali lek, Rista harus ke makam papah dan mamah." Carista meminta ijin kakeknya.

"Besok pulang dari butik kita akan ke makam mamah papahmu. Kakek juga mau sekalian nyekar ke makam Agas." ucap Tuan Hendrawan

"Sudah sore, kakek mau pulang dulu, saya pamit ya bu Rahmi pak Nugraha. titip Carista jangan sampai Farrrel datang ke sini." ucap tuan Hendrawan

Tuan Herlambang pamit untuk pulang karena hari sudah sore, Carista butuh istirahat untuk persiapan pernikahan.

Carista mengantarkan kakeknya sampai ke depan pagar.

"Hati hati kek, salam buat mamah." Carista tersenyum.

" Yakin cuma sama mamah saja salam nya." tuan Hendrawan mencandai cucunya.

"Iya, Rista titip salam juga buat om Farrel." ujar Carista malu malu.

"Sudah ya, kakek pulang dulu." tuan Hendrawan masuk ke dalam mobil dan segera melaju. Carista melihat mobil kakeknya sampai menghilang di belokan depan jalan raya.

Carista masuk ke dalam rumah, melihat kakek dan nenekmya sedang berada di kamar. Carista masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya dj tempat tidur.

Suara dering ponsel menyadarkan Carista yang sedang melamun, di lihatmya ternyata Farrel yang menelponnya.

"Hallo om.." sapa Carista di dalam telpon.

"Kok manggilnya masih om, kirain udah berubah." Farrel merajuk.

"Eh maaf lupa, habisnya kebiasaan manggil om." Carista tertawa.

"Sayang, kengen banget, kapan sih kita bisa bertemu?" Farrel yang sudah rindu berat .

"Ketemunya nanti mas kalau pas kita sudah resmi, cuna satu minggu lagi kok, sabar yaaaaa." Carista membuat Farrel frustasi.

"Nggak sabar nunggu satu minggu lagi, boleh nggak kita ketemuan, sebantar aja." Farrel tetap ingin bertemu.

"Gimana ya, di sini ada kakek sama nenek. Jadi nggak bisa keluar." ucap Carista.

"Kamu nggak usah keluar sayang, aku saja yang ke sana. Jendela kamar kamu jangan di kunci, nanti aku lewat jendela. Bisa kan?"

"Nanti ketahuan sama kakek malah jadi berabe." Carista tidak yakin bisa membawa Farrel ke rumah.

"Gimana sayang, sekarang mas. Masih di kantor. Kalau boleh nanti mas langsung ke sana pake taksi mobil mas di simpan di kantor." ucap Farrel.

Carista tertawa mendengar Farrel sampai harus pakai taksi hanya untuk menemuinya.

Dan akhirnya Carista mengijinkan Farrel untuk datang ke rumahnya.

Terpopuler

Comments

Uyun CnblueOLshop

Uyun CnblueOLshop

suka SMA critax nggk brhbungan sbelum halal

2023-11-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!