Bab 2

"Kakak sangat cantik pasti banyak pemuda yang akan jatuh cinta sama kakak, aku aja suka sama kakak." seorang murid les private mengakui kalau Carista memang cantik.

"Semua perempuan itu cantik. Kamu juga cantik. Yang tampan itu laki laki." Carista jika sedang mengajar les tidak pernah formal, selalu santai sehingga anak didiknya sangat menyukainya.

Karena orang tua murid yang les pada Carista selalu mempromosikan Carista, sehingga banyak yang ikut les pada Carista.

"Aku punya kakak laki laki udah kuliah, kakak mau nggak jadi pacarnya kakak aku." ujarnya kemudian.

"Sudah dulu ya. Sekarang belajar dulu, bahas yang lainnya nanti kalau selesai lesnya." Carista mengalihkan perhatian muridnya ke hal yang lain.

Setelah dua jam mengajar les, akhirnya selesai juga, dan dapat segera terbebas dari pertanyaan muridnya yang selalu ingin menjodohkannya dengan kakaknya.

Setelah berpamitan dengan pemilik rumah, Carista segera pulang, dan melanjutkan pergi ke kampusnya karena masih ada satu kelas tambahan yang belum selesai.

Sampai di parkiran, Carista bertemu dengan kedua sahabatnya.

"Ta, gue cari elu dari mana aja sih?" Tino menghampiri Carista yang baru saja datang, helm aja belum di lepas.

"Tadi gue les dulu, ada waktu dua jam, ya gue pake kerja, lumayan buat tambahan beli buku." Carista menghampiri kedua sahabatnya.

"Kalau buat beli buku elu nggak usah khawatir, gue udah beli buat kita bertiga."Tino memperlihatkan tiga buah buku, yang dua di berikan pada kedua sahabatnya dan yang satu di simpan untuk dirinya sendiri.

Jika di tawari, kedua sahabatnya itu pasti akan menolak, namun jika di berikan mereka tidak akan bisa menolaknya.

"Masuk yuk, sebentar lagi kelas di mulai. Sebelum dosennya marah marah karena kita yang datang terlambat." Arini mengajak ke dua sahabatnya untuk segera masuk kelas.

Bertiga berjalan di lorong kampus, kelas dimulai, semua mahasiswa menyimak materi yang di berikan oleh dosen.

Setelah satu jam, kelas sudah selesai. Para mahasiswa sudah bubar, Carista dan dua sahabatnya juga.

"Ta, elu mau langsung pulang?" Tino dari arah belakang bertanya.

"Iya, kenapa?"

"Tadinya kalau elu nggak pulang duluan, gue mau ajak elu berdua ketemu sama saudara gue yang baru datang dari luar negeri." Tino berjalan lebih dulu.

"Sorry banget ya, gue nggak bisa, gue harus bantu nenek beresin kamar kost, kemarin ada yang pindah kamarnya lotor sekali." Carista menjelaskan.

"Iya udah, elu gimana Ar, mau nggak ikut sama gue?" Tino meminta pendapat Arini.

"Ya udah deh gue ikut sama elu, kebetulan gue nggak ada kegiatan. Mendingan ikiut sama elu aja." Ujar Arini.

"Baguslah kalau begitu jadi gue sama elu aja ya." Tino meyakinkan Arini sekali lagi.

"Elu berdua betangkat sekarang?" Carista bertanya.

"Iya kita janjian di rumah gue, nyokap juga ada di rumah tumben biasanya nggak pernah mau."

"Kalau begitu, gue pulang duluan ya, have fun buat lu berdua, salam buat nyokap elu. Kalau saudara elu bawa oleh oleh dari luar negeri besok bawain buat gue ya." Carista tertawa aambil berlalu dengan motor matic kesayangannya.

"Tuh anak giliran dapet oleh oleh aja nomer satu." Tino bicara sendiri namun terdengar oleh Arini.

"Udah yuk keburu malam." Ajak Arini.

Arini dan Tino berangkat memakai mobil masing masing. Sementara Carista masih berada di jalan pulang le rumah neneknya yang sekarang pasti sudah menunggunya.Setengah jam perjalanan ditempuh Carista membelah kemacetana kota besar.

Sampai di rumah neneknya sudah mulai membersihkan kamar lost yang baru di tinggal penghuni lamanya.

"Asslamu'alaikum. Nek udah mulai beres beresnya kenapa nggal nunggu Rista, tempat tidurnya kan berat kalau di angkat sama nenek sendirian." Carista mulai ikut membereskan kamar yang masih kotor.

"Kamu nggak istirahat dulu, biar nenek saja yang beresin." nenek merasa kasihan melijat cucunya baru pulang kuliah sudah membantunya.

"Nggak apa apa nek. Rista nggak cape kok." ujar Carista.

Kamar yang sangat kotor kalau di kerjakan berdua akhirmya selesai juga.

"Akhirnya selesai juga ya nek, kamarnya jadi lebih bersih." Carista sangat puas dengan pekerjaannya.

"Iya, semuamya sudah beres, Ta nanti kamu buat selembaran, di depan rumah ADA KAMAR KOSONG."Nenek sambil peraga.

"Iya nek nanti Rista cetak buat nenek."Carista turun ke lantai bawah untuk bersih bersih dati keringat yang lengket.

Selesai membersihkan badan, Carista ke teras depan menghampiri kakek dan neneknya yang sedang menghabiskan sore bersama. Ada secangkir kopi, segelas susu dan biskuit. Sederhana tapi membuat hati bahagia.

"Nek Rista mau ke supermarket depan ya, Persediaan bulanan Rista udah habis." ujar Caridta yang sudah segar setelah mandi.

"Iya hati hati nyebrangnnya, lalu lalang mobil sangat rame dan melaju sangat croat sekali." kakek berpesan.

"Iya kek, Rista akan hati hati."Carista berlalu mengendarai motor meticnya.

"Benar apa yang di katakan kakek, lalu lintasnya sangat ramai mau nyebrang aja susah banget." Carista menggerutu.

Carista tidak melihat kanan kiri, tanpa di sadari ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi. Saat Carista akan menyebrang, tiba tiba motornya di serempet mobil mewah itu.

Bruuuukkkk.....

Motor Carista oleng ke pinggor jalan dan jatuh menimpa tubuhnya yang mungil.

Mobil mewah yang menyerempet motor, berhenti untuk melihat keadaan pemilik motor.

Seorang pria tampan dengan hidung mancung, tulang rahang yang tegas, dan tatapan mata yang tajam. Menghampiri Carista yang sedang di tolong beberapa orang yang kebetulan sedang ada di tempat itu.

"Bagaimana keadaannya. Apa lukanya parah. Mari saya antar ke rumah sakit." Ujar pria tampan itu.

"Lututnya tampak berdarah, tangannya juga. Dan motornya rusak parah." seorang warga yang menjawab.

Carista duduk di atas trotoar dengan kaki dan tangan yang penuh luka, beberapa warga menolong.

"Nona lukanya cukup parah, lebih baik kita le rumah sakit, mari akan saya antar." pria tampan yang dibketahui bernama Farrel.

"Tuan motor saya rusak parah, bagaimana saya kuliah nanti." Carista sedih juga menahan sakit di sekujur tubuhnya akibat keserempet mobil.

"Motor anda nanti akan saya perbaiki, saya mwnyuruh orang bengkel untuk mengambil motor nona. Sekarang nona ikut saya ke rumah sakit agar luka lukanya segera di obati." Farrel berdiri dan mengajak Carista untuk ikut ke tumah sakit.

Farrel membawa Carista ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Setelah mendapat perawatan. Carista di perbolehkan pulang, karena dokter memeriksa tidak ada luka yang parah.

"Dimana kamu tinggal biar aku antar kamu sekalian minta maaf pada oatang tua kamu untik meminta maaf katena sudah memcelakaka. Kamu. Carista

...****************...

Bersambung......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!