Bab 15

Pesta sudah selesai, semua tamu undangan satu persatu mulai pulang. Carista yang sedari tadi mengalami sakit di kakinya karena terus berdiri menyalami tamu yang mengucapkan selamat atas pernikahan nya, sudah tidak kuat lagi untuk berjalan.

"Sayang, kalau kakinya sudah tidak kuat untuk berjalan, mas gendong ya sampai ke kamar?" Farrel berjongkok di bawah kaki Carista yang bengkak serta memijat kakinya yang bengkak.

"Tidak usah mas, Rista malu ada mamah sama kakek. " Catista menunduk kepala saat mamah dan kakek memandangnya.

"Tidak usah malu sayang, kamu kan istriku, jadi mereka tidak akan komentar yang macam macam kok. " ujar Farrel

"Catista kenapa? " tiba tiba nyonya Arimi sudah berada di belakang Farrel dan Carista.

"Kaki Catista bengkak karena terlalu lama berdiri."

Farrel yang menjawab pertanyaan nyonya Arini.

"Ya sudah bawa saja ke kamar biar Carista bisa istirahat. " nyonya Arini mendekati Carista yang sedang duduk di kursi pelaminan dan melihat kakinya yang bengkak.

"Coba sini mamah lihat kakinya. " Nyonya Arini melihat kaki Carista.

"Kamu pakaikan minyak gosok dan ucapkan ke seluruh kaki yang bengkak, angkat agak tinggi biar pegal dan bengkak nya hilang. " Nyonya Arini kembali berdiri.

"Sana kamu bawa Carista ke kamar, para tamu juga tinggal beberapa orang lagi yang datang, mereka juga akan mengerti. " nyonya Malika membantu Carista bangun dari kursi.

Farrel segera menggendong Carista dan mebawanya ke arah lift untuk naik ke kamar mereka yang ada di lantai paling atas.

Sampai di kamar, ternyata sudah di hias dengan sangat indah, tempat tidur ukuran king size dengan hiasan dia angsa putih, di taburi kelopal bungan mawar warna merah. Lilin arima terapi sudah terpasang mengeluarkan wangi yang sangat menghinotis.

Carista di letakkan di atas kursi meja rias yang ada di kamar tersebut. Dengan hati hati Farrel membantu Carista duduk dengan nyaman

'Baju pengantin nya mau mas bukakan? " Farrel menawarkan pertolongan.

"Tidak usah mas, Rista bisa kok, mas tolong buka saja hiasan rambutnya saja. " Carista menolak untuk di bukakan baju pengantin nya.

Walaupun sedikit kecewa namun Farrell memaklumi keadaan Carista yang baru pertama kali berdua dengan seorang pria.

Selesai merapi kan rambutnya, Carista perlahan bangkit dari duduk nya berniat untuk ke kamar mandi untuk mengganti baju, namun baru juga bangkit, kakinya sudah tidak mau untuk mengatanya ke kamar mandi.

"Duduklah biar mas bukakan baju pengantinnya biar kamu tidak akan kesulitan karena. " ujar Farrel.

"Biar Rista sendiri aja nanti kalau nggak bisa juga, baru minta tolong mas Farrel." Carista masuk ke dalam kamar mandi untuk melepaskan baju pengantin yang tadi di pakainya untuk pesta.

"Mati gue, retsleting nya nggak bisa di buka, minta tolong sama mas Farrel malu, nggak minta tolong masa gue harus semalaman di kamar mandi." Carista bermonolog sendiri mondar mandir di dalam kamar mandi.

Tok...Tok ...Tok ...

"Sayang kenapa lama sekali, bisa nggak buka bajunya, kalau nggak bisa buat mas tolong kamu." Farrel berbicara dengan pelan.

"Iya mas, eh anu iya sebentar." Carista menjawab dengan gugup.

"Anu apa sayang, kalau ngga bisa biar mas bantu. Tolong buka pintunya." Pinta Farrel.

Akhirnya Carista membuka pintu kamar mandi dari pada dirinya harus tidur di kamar mandi.

Cklek...

Pintu kamar mandi terbuka, Farrel tampak tersenyum melihat Carista masih memakai baju pengantin.

"Mas bisa tolong buka retsleting nya ada di bagian belakang tangan Rista nggak sampai." Carista menunduk malu.

"Sini mas bantu." Farrel membuka kan retsleting baju pengantin yang masih dipakai Carista.

"Sudah selesai." Farrel membalikan tubuh Carista untuk menghadap nya.

"Nggak usah tegang seperti itu, kita tidak akan melakukan nya malam ini karena kamu pasti lelah." Ujar Farrel.

"Benar mas?" Carista mendongakkan wajahnya.

"Iya, kalau mas bisa nahan, tapi kalau nggak bisa ya........." Farrel tidak melanjutkannya.

Carista menunduk malu, wajahnya memerah, Farrel yang melihat nya sangat gemas sekali melihat wajah istrinya memerah hanya karena dirinya bercanda.

"Sudah sana mandi dulu, mungkin dengan berendam air hangat tubuh kamu bisa kembali rileks dan kaki yang pegal dan sakit bisa segera sembuh. Sekarang mas mau ke bawah lagi menemui beberapa rekan para pengusaha yang masih menunggu mas." Barrel mencium pipi Carista yang merah seperti tomat yang baru matang.

Farrel akhirnya turun ke bawah untuk menemani beberapa relasinya yang masih berada di ballroom tempat di adakannya pesta pernikahan nya.

Sementara Carista membuka baju pengantin nya lalu masuk ke kamar mandi untuk berendam, dan benar apa yang di katakan Farrel, badannya terasa lebih segar dan pegal da sakit di kakinya sedikit berkurang.

Selesai mandi Carista berniat mengganti baju memakai piyama nya lalu mengambil koer yang sudah di letakkan di ujung kamat dekat lemari.

Carista membongkar kopernya namun tidak menemukan pakaian yang di carinya.

"Kok semua baju gue seperti ini, tadi pagi sebelum bera6me hotel semua baju ada di sini, tapi kenapa sekarang justru seperti kekurangan bahan. " Carista berbicara sendiri.

Carista memutuskan untuk menelpon Farrel dan bertanya tentang semua pakaiannya yang berubah menjadi pakaian kurang bahan.

"Mas masih lama nggak? " tanya Carista.

"kenapa saya, sudah kangen sama mas ya? " Farrel balik bertanya dari sebrang telpon.

"Rista mau tanya semua pakaian aku nggak ada di koper yang tadi pagi di bawa dari rumah, tapi malah berubah menjadi pakaian kurang bahan. " Carista sebenarnya sangat malu kalau harus berbicara seperti.

"Kebetulan mas sudah selesai bicara dengan relasi mas, sekarang mas ke kamar lihat pakaian yang kurang bahan itu. " Farrel menutup telponnya.

Tidak lama kemudian pintu kamar di ketuk dari luar, segera Carista bangkit dari duduk di pinggir tempat tidur untuk membuka pintu. Terlihat wajah Farrel yang tersenyum lebar melihat penampilan Carista yang hanya memakai handuk di kepala dan kimono mandi.

"Mas kenapa tersenyum seperti itu? " Carista merasa ada yang aneh pada diri suaminya.

"Nggak ada apa apa cuma membayangkan kalau kamu memakai pakaian kurang bahan itu. " Farrel menjawab dengan datar.

"Mas...... " Carista mencubit pinggang Farrel.

"Sakit sayang, jangan di cubit dong, tapi di cium di sini. " Farrel menujukkan pipinya

"Oh maksud mas Farrel di cubit di sini. " Carista mencubit pipi Farrel..

"Ampun sayang ampun.... " Farrel berlari ke arah tempat tidur dan di kejar oleh Carista.

Farrel turun dari tempat tidur, namun karena kesal, Carista tetap di tempat tidur, Farrel menghampiri Carista yang masih duduk di atas tempat tidur.

"Maafkan mas ya, mas cuma bercanda. " Farrel memeluk Carista.

Farrel menempel kan bibir nya di bibir Carista, awalnya hanya ciuman biasa dan semakin mendalam. Hasrat yang selama ini terpendam malam ini tersalurkan, dan malam ini menjadi malam pertama bagi mereka. Dan keduanya sama sama menikmati walaupun tubuh mereka sama sama lelah setelah beberapa jam berdiri menerima tamu undangan

...****************...

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

unboxing 🙈🙉

2024-01-16

0

Ida Idar

Ida Idar

woww belah duren ni crta nya😂😂

2023-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!