Bab 3

Carista di bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan luka lukanya. Setelah selesai, Farrel mengantar pulang Carista kerumahnya.

"Rumah kamu di sebelah mana?" Farrel bertanya setelah mereka sampai di tempat kejadian.

"Tidak jauh dari sini. Lurus saja terus nanti di depan ada belokan sebelah kiri, sekitar seratus meter dari situ, itu rumah nenek gue." Carista menjawabnya.

Farrel mengikuti petunjuk dari Carista, dan sampailah mereka di rumah nenek Rahmi. Sebuah rumah mungil berlantai dua dengan anak tangga yang ada di kanan dan kiri seperti nya untuk jalan penghuni kos.

Di depan rumah ada sebuah taman bunga yang sedang mekar, rumah kecil yang asri dan sejuk. Sepertinya para penghuni kos juga merasa betah tinggal dirumah berlantai dua tersebut.

Mendengar ada suara deru mobil di depan rumah, nenek Rahmi segera ke luar melihat siapakah yang datang. Dan betapa terkejutnya nenek Rahmi melihat cucunya berjalan di gandeng oleh seorang pria tampan dengan tangan dan kaki yang di balut dengan perban.

"Masya Allah, Ista kamu kenapa nak, pergi dari tadi sore baru pulang sekarang, penuh luka lagi." Terlihat nenek Rahmi sangat khawatir.

"Maaf nek, tadi Rista nyebrang nggak lihat kanan kiri jadi nggak lihat kalau ada mobil lewat, ya akhirnya seperti ini." Carista memberi pengertian pada neneknya sembari melirik Farrel yang tampak nya bernafas lega karena Carista tidak mengalahkannya.

"Kok bisa, biasanya kamu itu paling hati hati kalau melakukan sesuatu." Nek Rahmi tidak percaya kalau cucunya seceroboh itu, namun nek Rahmi mengerti kalau cucunya tidak ingin neneknya menyalahkan orang lain.

"Maafkan saya nek, tadi saya sudah menyerempet cucu nenek." Farrel mengerti kekhawatiran nek Rahmi.

"Ada apa nek, kok terdengar seperti sedang mengobrol ada tamu ya?" Kakek Nugraha yang baru datang dari mesjid karena masih mengenakan peci dan sarung.

"Ini kek, Carista keserempet mobil karena kurang hati hati." Nek Rahmi menjelaskan.

"Ya sudah, namanya juga musibah siapa sih yang ke serempet. Iya kan Nak?" Kakek Nugraha orang yang bijak jika berbicara tidak pernah menyudutkan seseorang baik ataupun salah.

Farrel hanya tersenyun dan sangat kagum terhadap keluarga kakek Nugraha yang tidak menyudutkannya.

"Nek, tamu nya tidak di suguhi?" Kakek Nugraha melihat kalau di meja tidak ada suguhan.

"Oh iya lupa, maafkan nenek ya nak." Nek Rahmi ke belakang membuat minuman untuk tamunya dan juga kopi hitam pekat untuk kakek.

"Kek, Rista ke kamar dulu ya, mau istirahat. Kaki nya sakit banget." Carista merasakan kalau kakinya terasa sangat sakit. Mungki karena efek obat biusnya sudah hilang.

Farrel melihat beberapa foto yang terpajang di dinding dan di meja, ada satu ganjalan pada salah satu foto yang di pasang di dinding, sebuah foto keluarga.

Ada foto laki laki seperti nya ayah Carista.

Kakek Nugraha melihat Farrel sedang memperhatikan foto keluarga.

"Itu foto ayah dan ibunya Carista, satu hari setelah Carista lulus sekolah dasar, saat itu mereka baru pulang makan malam untuk merayakan kelulusan Carista, hujan sangat lebat saat itu, jalanan sangat licin mobil yang di kendarai oleh ayah Carista tidak dapat di kendalikan ketika akan belok tidak ada lampu peneran dengan sangat kencang dan mobil yang mereka tumpangi menabrak trotoar. Carista selamat dari maut karena di lindungi tubuh ibunya, sedangkan kedua orangtuanya tidak selamat." Kakek Nugraha mengenang kematian anak dan menantunya.

"Maafkan saya kek, karena menguak luka lama." Farrel merasa tidak enak hati.

"Tidak apa apa nak Farrel." Kakek Nugraha mengusap pipinya.Nek Rahmi pun ikut menangis.

"Saya melihat foto ayah nya Carista seperti tidak asing buat, sepertinya kami pernah bertemu entah di mana dan sosok ayah Carista sering saya lihat, dari caranya tersenyum sangat meneduhkan siapa saja yang melihat." Farrel tampak seperti sedang berfikir tentang siapa sosok ayah Carista.

Lumayan lama Farrel mengingat ingat wajah ayah Carista. Farrel teringat sebuah nama kakak tirinya yang bernama Agastyan Herlambang.

"Kek, saya baru teringat wajah ayah Carista seperti wajah ayah saya Herlambang." Farrel meyakinkan.

"Apakah ayah Carista bernama Agastyan Herlambang?" Farrel bertanya dengan harap harap gemas dengan jawaban kakek Nugraha dan nek Rahmi.

Kakek dan nenek terkejut mendengar Farrel mengatakan sebuah nama ayah Carista yang belum di beritahukan pada Farrel.

"Iya memang benar nama ayah Carista Agastya Herlambang. Tapi ayahnya yatim piatu, ibunya sudah meninggal saat masih kecil dan ayah nya menikah lagi dan terpisah ketika banjir melanda kampungnya ." Nek Rahmi bercerita tentang ayah Carista.

"Iya ibu saya menikah dengan ayahnya mas Agas ketika saya berusia enam tahun mas Agas dua belas tahun, waktu itu hujan deras tidak berhenti semalaman mengakibatkan banjir, satu kampung terendam, kami mengungsi dan ketika akan menuju tempat yang agak tinggi, mas Agas terpeleset dan terbawa arus banjir dan tidak terselamatkan." Farrel mengenang saat kehilangan kakak tirinya.

"Jadi kamu adik yang pernah di ceritakan Agas saat masih hidup." Kakek Nugraha berkata.

"Cerita apa kek?"

" Kalau dia dulu punya saudara tiri beda usia enam tahun dengannya." Kakek Nugraha menceritakan kisah Agas dan Farrel saat masih berkumpul.

" Ternyata dunia ini sempit ya, bisa bertemu dengan.saudara sendiri tanpa di sengaja." Nenek Rahmi tertawa renyah.

"Nak Farrel, nenek mau ke belakang dulu ya, kamu ngobrol saja dulu sama kakek." Nek Rahmi pamit ke dapur.

"Silakan nek, nggak apa apa kok, saya juga merasa senang bisa ngobrol dengan kakek." Farrel mempersilakan nek Rahmi ke dapur.

Nek Rahmi melangkah ke dapur melihat kamar Carista terbuka dan nenek menghampiri nya untuk meminta bantuan di dapur.

"Ista kakinya masih sakit?" Nek Rahmi melihat kamar Carista yang sedikit terbuka.

"Sudah mendingan nek, tidak terlalu sakit." Carista menghampiri nek Rahmi yang berdiri di depan pintu kamar.

"Kalau sudah mendingan nenek bisa minta tolong?" Nek Rahmi ke luar dari kamar dan menuju dapur untuk memasak makan malam.

"Minta tolong apa nek?" Catur ga mengikuti neneknya ke dapur.

"Bantu nenek masak buat makan malam, biar cepat kamu bantuin nenek ya." Ajak nek Rahmi.

"Oke, Rista bantu." Carista mengambil sayuran dan daging yang ada di kulkas. Walaupun masih sakit, namun untuk menolong neneknya Carista tidak pernah menolak. Nek Rahmi dan Carista memasak bersama, mebuat sayur sop ayam dan semur daging.

Sementara para wanita sedang memasak di dapur, para pria sedang di ruang tamu mengobrol banyak hal.

"Carista masih sekolah kek?" Farrel penasaran dengan pendidikan Carista.

"Cucuku itu anaknya pintar, dari mulai masuk sekolah menengah pertama sampai menengah atas selalu saja mendapat beasiswa, berbagai prestasi di dapatnya sehingga menjadi jalan mendapatkan beasiswa ke tingkat perguruan tinggi, dan sekarang kuliah di fakultas kedokteran melalui beasiswa, dan sekarang masuk semester lima." Kakek Nugraha dengan bangga menceritakan tentang Carista.

Mendengarkan cerita dari kakek Nugraha, Farrel menjadi tertarik pada Carista.

Di saat sedang mengobrol nek Rahmi menghampiri kakek Nugraha dan Farrel untuk makan malam.

"Nak Farrel ikut makan malam di sini ya, nenek sudah selesai masak, ayo di cicipi, ayo kek ajak nak Farrel makan.." Nek Rahmi mempersilakan Farrel dan kakek untuk makan malam.

"Ayo nak Farrel kita makan, kakek sudah lapar." Ajak Kakek sambil terkekeh.

...****************...

Bersambung......

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 65
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Ban 73
74 Bab 74
75 Ban 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 108
110 Ban 110
111 111
112 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Babak 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Kedatangan Farrel
152 Kegalauan Daneen
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 65
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Ban 73
74
Bab 74
75
Ban 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
108
110
Ban 110
111
111
112
112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Babak 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Kedatangan Farrel
152
Kegalauan Daneen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!