DOSEN DINGIN ITU SUAMIKU
Dipagi hari yang cerah ini, saat sang surya telah memancarkan cahaya indahnya di atas sana. Ada seorang gadis yang masih tertidur pulas dibawah selimutnya. Tidak ada tanda ia kan membuka matanya, sampai ia terganggu dengan suara nyaring yang sangat dikenalnya.
“Allllll……cepat bangun sudah siang.”
cklek, suara pintu kamar yang di buka oleh seseorang.
“Almaira ayo bangun sayang ini sudah siang, bukannya kamu akan mengambil surat kelulusan di sekolah. Atau mau bunda siram hah.”
Dengan malas gadis itu membuka matanya, daripada dia disiram air oleh bundanya.
“Iya ma ini Al bangun, jam berapa sih ini masih ngantuk banget tauk.” katanya sambil mengucek mata.
“Ini sudah jam 7 Al, kamu akan terlam….” belum selesai bunda alya bicara.
“Apaaaaaaa” teriak Al sambil berlari ke kamar mandi.
“YaAllah bagaimana ini sudah siang, aku bisa terlambat.” teriaknya di dalam sana.
“Al tidak boleh mengucapkan asma Allah di kamar mandi.” Tegur bunda Alya
“Astagfirullah, eh i-iya bunda maaf hhe.” Ucap nya
Bunda hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak gadisnya.
“Yasudah ini bunda siapkan pakaian kamu di atas kasur ya Al. Nanti kalau sudah langsung turun untuk sarapan.” Ucap bunda, yang hanya dibalas deheman oleh Al. Kemudian Bunda berlalu keluar dari dalam kamar.
Ya dia adalah Almaira Hubabah, yang kerap dipanggil Al berusia 18 tahun dan baru lulus sma. Tepatnya hari ini ia akan mengambil surat kelulusannya disekolah. Gadis dari pasangan bunda Alya dan ayah Arman ini memiliki sifat bar-bar dan absurd. Meski sudah diajarkan agama dan bersikap lembut sejak kecil tapi sifat bar-barnya sudah melekat pada dirinya.
.
.
.
.
15 menit berlalu
Almaira menuruni tangga dan dia berjalan ke arah meja makan dimana sudah ada ayah dan bunda yang menunggu.
“Al ayo sarapan sayang, bundamu sudah menyiapkan roti dan susu.” ucap ayah Arman.
Al pun duduk dan mengambil secangkir susu lalu meminumnya. “maaf ayah bunda, Al minum susu saja, ini Al mau langsung berangkat ya, karna Al sudah hampir terlambat.” Ucapnya.
“Yasudah cepat habiskan susunya, itu sudah di tunggu pak ahmad di depan.” Kata ayah
“Eh sebentar Al, kamu kok cepat sekali siap siapnya. Jangan-jangan kamu gak mandi ya?” Tebak bunda.
“hehe bunda tau aku banget sih, ya gimana ya nanti aku tambah terlambat kalau mandi dulu.” Kata Al sambil nyengir menunjukkan deretn giginya.
“Astagfirullah ni anak jorok banget sih, entar kebauan loh temen kamu.” ucap bunda
“ihh bunda aku tuh harum tauk, lagian cuma ngambil surat doang.” Ucapnya
“Ya serius kamu bauk tuh, tar diejekin temen-temen di sekolah.”
“Gak lah. Kalo mereka ngatain aku, biar langsung ku tendang tuh satu-satu hahaha. Sudahlah Al mau berangkat, dadah ayah bunda Assalamualaikum.” Ucap Al sambil salim kepada kedua orang tuanya dan langsung berlari keluar.
“Waalaikumsalam.” ucap mereka kompak
“Lihat tuh anak ayah semakin bar-bar saja.” Ucap bunda yang hanya dibalas senyuman dan gelengan oleh ayah.
Sesampainya Al di kampus, benar saja dugaannya. Gerbang sekolah itu sudah ditutup rapat oleh satpam, ya dia terlambat masuk. Al turun dari mobil dan menuju satpam yang sedang duduk di sana.
“Selamat pagi pak satpam.” Ucap Al sambil tersenyum
“YaAllah kamu lagi Al yang terlambat, selama sekolah disini sudah tak terhitung kamu terlambat. Padahal ini hari terakhir loh kamu ke sekolahan. Males saya membukakan kamu gerbang,” Kata pak satpam sambil menggelengkan kepala
“Eh pak jangan gitu dong. Bukain dong pagarnya, nanti saya kasih permen nih.” Al menyodorkan sebuah permen
“Enak saja, kamu kira saya anak kecil apa.” ucap pak satpam
“Oh kalo gitu saya manjat pagar aja nih ya, nanti kalo saya jatuh terus terluka biar saya aduin ke kepsek (kepala sekolah) ini gara-gara bapak.” ucap Al yang sudah bersiap untuk memanjat pagar, jangan lupakan sifat bar-barnya.
“I-iya sudah jangan manjat, ini saya bukakan pagarnya. Berhubung ini hari terakhir dan saya tidak akan melihatmu terlambat masuk lagi.” pak satpam membukakan gerbang sambil mencebikkan bibirnya
“Wah bapak terbaik, semoga tambah disayang istri ya. Assalamualikum.” Ucap Al kemudian langsung berlari masuk ke dalam
.
.
.
.
Saat ini jam menunjukkan pukul 11 lewat. Semua siswa sudah selesai mengambil surat kelulusan dan beberapa acara penutupan dikelas masing-masing. Para siswa berbondong-bondong ingin segera pulang kerumah. Ada dua orang gadis yang sedang berjalan menuju gerbang untuk keluar dari sekolah.
“Hey Al, gue punya ide. Gimana kalo sekarang kita ke mall, itung-itung liburan kelulusan kita. Lu kan bete karna sekolah gak ngadain acara perpisahan.” Kata Khadijah sahabat Al dari kelas 1 sma
“Wah bener juga lo, tumben pinter. Yaudah gue mau hubungin bunda dulu minta izin.” Al bergegas mengirim pesan ke bunda dan langsung mendapatkan balasan, bunda Alya mengizinkannya.
“Gue udah dapet izin nih, eh tapi kita naik apa Dijah.”Ucap Al bingung
“Tuh liat, kita berangkat pake mobil gue lah.” Kata Khadijah sambil menunjuk mobilnya yang terparkir
“Oh iya gue lupa, kalo gitu tunggu apalagi, cus bestie berangkat.” Ucap mereka kompak
Kini sudah sampai mereka di salah satu mall terkenal di kota itu, bahkan sekarang mereka sudah memasuki area bermain para remaja. Sebelum mereka masuk area, mereka sudah lebih dulu melaksanakan sholat dzuhur sebagaimana Al yang diingatkan oleh bundanya tadi.
“Ayo dijah kita bersenang-senang disini.” Ajak Al
“Gue mau main yang itu ya, lo terserah yang mana.” Al menunjuk salah satu permainan seru
“Yoi bestie, lupakan dulu masalah kehidupan mari bermain.” Seru Khadijah dan mereka langsung menuju permainan masing-masing.
Almaira dan Khadijah sama-sama memakai hijab untuk menutupi aurat, meski mereka masih sering menggunakan celana. Mereka juga memiliki sifar bar-bar, yang menjadikan mereka cocok dalam menjalin persahabatan. Dua-duanya memiliki wajah cantik, tapi Al memiliki kecantikan yang lebih dibanding Dijah, Al bak bidadari dengan wajah mulusnya.
Setelah lama bermain, dan kini hari sudah mulai sore. Terlihat mereka berdua sudah kelelahan bermain, tapi Al masih melanjutkan bermain salah satu game disana. Sedangkan Khadijah lebih memilih beristirahat karna sudah tidak kuat.
“Al gue capek banget, apalagi main yang sambil joget itu. Gue istirahat disana dulu ya sambil beli minum.” Khadijah berjalan menuju salah satu kedai minuman kemudian duduk di salah satu kursi yang tak jauh dari area bermain. Sampai kemudian….
“Heh kamu harus ganti rugi atas kerusakan ini.”
Dijah mendengar keributan di tempat Al bermain, kemudian dia bergegas berlari menuju kesana.
“Ada apa ini pak.” Tanya Dijah
“Kamu temen cewek ini ya, temen mu ini sudah merusak salah satu alat bermain. Coba kamu lihat.” Karyawan itu menunjuk alat yang rusak, sampai Dijah membolakkan matanya karna terkejut melihat alat permainan yang sepertinya tidak bisa digunakan lagi
“Wah pak jangan salahin gue doang dong, tuh anak kecil juga terlibat karna dia yang ganggu ingin merebut game nya. Mana sekarang sudah kabur kan tuh anak.” Ucap Al membela diri
“Pokoknya saya gak mau tahu kamu harus ganti rugi, karna saya bisa dipecat bos saya jika seperti ini. Atau kalau tidak akan saya bawa masalah ini ke ranah hukum.” Ancam karyawan
“Eh jangan pak, kita selesain secara kekeluargaan saja ya.” kata Dijah
Lalu Dijah berbisik kepada Al
“Al mending lo ganti rugi deh kerusakan ini.” Ucapnya
“Ya tapi kan gue gak ada duit kalo harus ganti, pasti tuh alat mahal banget.” Al dan Dijah bingung harus bagaimana
“Heh bocah kalo gitu siniin nomor orang tua kamu biar mereka yang ganti rugi. Lagian saya heran kok mba ini bar-bar banget ya, bagaimana ceritanya bisa merusak alat yang besar begitu.” Ucap Karyawan itu karna mendengar obrolan mereka yang tidak memiliki uang
‘Nanti saya lihat cctv deh’ Batin Karyawan
‘Alamat bakal di keluarin dari kk nih gue’ Batin Al ketakutan
“Sudahlah Al mending telpon ayah lo biar masalah ini kelar, dari pada lo masuk penjara. Kita kan masih mau kuliah dan lihat kating ganteng.” Bisik Khadijah semakin menakuti Al
Tidak tahu bagaimana ceritanya, terpaksa Al memberi nomor ayahnya dan karyawan itu menghubungi ayah Arman untuk segera datang dan mengganti rugi. Dari pada dia masuk penjara kan ya.
Kalian jangan memikirkan bagaimana ini semua bisa terjadi, karna kita tidak tahu bagaimana kronologi Al bisa merusak alat permainan itu. Ingat saja bahwa Al sangat bar-bar dan tidak akan mengalah dengan anak kecil itu. Hahaha Almaira ini ada-ada saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments