2. Sekolah

Jam istirahat pun tiba, Rafa dan kedua sahabatnya pergi kedepan kelas Shila, menunggu gadisnya itu untuk pergi ke kantin bersama.

“Hallo cantik,” sapa Rafa saat Shila sudah berdiri didepannya.

“Iya Abang jelek!” ucap Shila membuat Rafa tersenyum kecut.

“Kok jelek sih? Abang dengan ketampanan yang menggelegar sejagad raya ini dibilang jelek, keterlaluan kamu Shila!” ucap Rafa cemberut.

“Lebay lu bro!” ucap Ryan yang mendengar ucapan alay bin lebay yang keluar dari mulut Rafa.

“Syirik aja lu oncom!” ucap Rafa yang membuat semuanya tertawa.

“Udah, ayok kita ke kantin!” ajak Shila pada mereka semua. Shila berjalan beriringan dengan Rafa dan dua sahabatnya beriringan dengan sahabat Rafa.

“Shila mau pesan apa?” tanya Rafa, terlihat Shila berfikir sejenak lalu menyebutkan makanan yang tentunya sangat disukai oleh semua penghuni kantin, yaitu bakso.

“Bakso aja bang!” ucap Shila, setelah itu Rafa berlalu begitu saja tanpa menghiraukan teman-temannya.

“Dasar teman lucknut lu Fa,” ucap Ryan. Terpaksalah Ryan yang berdiri dan memesankan makanan untuk mereka berempat.

“Oh iya Shil, Pr matematika Lo udah selesai?” tanya Diara yang diangguki oleh Alena.

“Udah, semalam gue bikin sama Bang Rafa sama Rana juga nemanin,” ucap Shila dengan enteng.

“Kita liat ya ntar Shil,” ucap Alena.

“Ye.., makanya kalau ada Pr itu kerjain. Jangan cuma nonton Drakor mulu Lo berdua!” ucap Shila yang dibalas kekehan oleh keduanya.

Alena dan Diara adalah sahabat Shila sejak SMP. Mereka memutuskan untuk masuk ke SMA yang sama. Saat di kelas sepuluh, mereka bertiga beda kelas, hingga akhirnya kini dipertemukan lagi di kelas sebelas dengan satu kelas yang sama.

“Bakso for my princess coming,” ucap Rafa lagi-lagi dengan alay bin lebay yang membuat teman-temannya mendelik pada lelaki tersebut.

“Biasa aja kali Bang!” ucap Shila.

“Hehe,” Rafa hanya menjawab dengan cengengesan tak jelas.

Setelah itu datang juga Ryan dengan dibantu oleh ibu kantin membawakan makanan pesanan mereka ke meja yang kini mereka tempati itu.

Semua makan dengan lahap, sesekali mereka bercanda disela makan.

Setelah selesai mereka semua membayar makanan yang tadi mereka makan bersama-sama.

“Kamu ada kelas apa habis ini?” tanya Rafa menoleh pada Shila.

“Matematika!” ucap Shila.

“Shil, pinjam buka matematika Lo dong,” ucap Alena.

“Iya, ada didalam laci, kalian ambil aja!” Alena dan Diara mengangguk mendengar jawaban dari Shila.

“Makasih ya,” setelah itu mereka berdua berlari terlebih dahulu untuk masuk kedalam kelas.

“Makanya suruh itu cewek Lo ngerjain Pr itu dirumah bukannya disekolah!” ucap Rafa menatap pada Ryan dan Rendra.

“Cewek siapa? Mereka berdua? Ogah!” ucap Ryan berbarengan dengan Rendra.

“Kompak amat Lo berdua! Hati-hati ntar sukanya juga kompakan loh!” ucapan Rafa hanya dibalas kedikan bahu oleh keduanya.

“Gue doain Lo berdua suka sama mereka!” ucap Shila menambahkan.

“Kagak!” ucap Ryan.

“Gak bakal!” ucap Rendra.

“Liat aja ntar! Gue yakin kalian bakal bucin sama mereka!” ucap Rafa yang diangguki oleh Shila.

“Kayak Lo yang bucin sama Shila, tapi gak terikat apa-apa?” ucap Ryan meledek, lantas saja Rafa langsung menoyor kepala sahabatnya itu.

“Bukan gak terikat apa-apa! Tapi kita berdua lagi ngejalanin komitmen yang kita buat berdua!” ucap Rafa mantap yang membuat Shila tersenyum.

“Udahlah, aku masuk kelas dulu!” ucap Shila yang diangguki oleh Rafa, karena memang saat ini mereka sudah sampai didepan kelas Shila.

Rafa berjalan ke kelasnya bersama Ryan dan Rendra saat Shila sudah masuk kedalam kelasnya terlebih dahulu.

“Fa, pinjam hp Lo!” ucap Ryan.

“Buat apaan?” tanya Rafa mengernyit.

“Pinjam, gue mau buka Instagram, tapi kuota gue lagi tipis banget!” ucap Rendra.

“Makanya, kalau ada duit itu ditabung buat beli kuota, jangan dibeliin PSP mulu Lo!” ucap Rafa yang hanya dibalas dengan cengengesan oleh Ryan.

“Tiada hari tanpa PSP Fa,” ucap Rendra.

“Terserah!” lalu Rafa mengeluarkan handphonenya dan memberikan pada Rendra.

“Jangan sampai kuota gue habis juga gara-gara Lo!” ucap Rafa yang dibalas cengengesan oleh Rendra.

“Kan Lo tinggal beli lagi,” ucap Rendra dengan seenaknya.

“Sialan Lo,” ucap Rafa.

Tak lama setelah itu Rendra selesai dengan Instagramnya, lalu mengembalikan handphonenya.

.

.

.

:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!