Rafa dan Shila pulang sekolah bersama. Di setiap kesempatan mereka berdua selalu tampak bersama, hingga semua orang menganggap mereka adalah pasangan kekasih, padahal sebenarnya tidak.
“Makasih ya Bang!” ucap Shila setelah turun dari motor Rafa yang sudah terparkir cantik di garasi rumah Rafa.
“Iya,” ucap Rafa singkat sembari turun dari atas motor dan berdiri didepan Shila.
“Abang mau kerumah dulu gak?” tanya Shila.
“Gak, Abang mau ganti baju dulu, abis itu mau tidur.” ucap Rafa yang membuat Shila mendelik.
“Tidur mulu Bang,” ucap Shila yang dibalas cengengesan tak jelas oleh lelaki yang dia panggil Abang itu.
“Hehe, kan biar gak ngantuk nanti. Abang kan mau main kerumah kamu.” ucap Rafa pada Shila.
“Ngapain? Mau main PS sama Gavin?” tanya Shila yang dibalas anggukan kepala oleh lelaki tampan tersebut.
Gavin adalah adik Shila yang berjarak dua tahun darinya, saat ini sedang duduk dikelas Sembilan.
“Abang jangan main PS terus, Gavin itu mau ujian loh Bang!” ucap Shila yang membuat Rafa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Iya, liat nanti. Ya udah masuk sana, ganti baju, makan terus tidur!” ucap Rafa pada Shila, yang di jawab dengan anggukan kepala oleh gadis dengan rambut sebahu tersebut.
“Iya, aku masuk dulu!” setelah Rafa mengangguk Shila berjalan kedalam rumahnya, begitu juga dengan Rafa. Dia berjalan setelah melihat Shila benar-benar masuk kedalam rumahnya.
“Assalamualaikum Ma,” ucap Rafa saat melihat Raisya yang sedang duduk diruang keluarga sembari membaca buku novel.
“Waalaikumsalam,” ucap Raisya. Rafa mencium tangan Raisya setelah itu duduk disamping Mama-nya itu.
“Ganti baju sana, abis itu makan!” ucap Raisya mengingatkan Rafa.
“Iya Ma, Rana udah pulang?” tanya Rafa melihat kearah kamar adiknya yang berada dilantai atas.
“Udah, tadi pulang sama Gavin!” ucap Raisya menjawab membuat Rafa mengangguk.
“Ya udah, aku kekamar dulu Ma,” setelah Raisya mengangguk Rafa beranjak dari sana dan menuju ke kamarnya.
Lelaki tampan itu mengganti pakaiannya lalu melihat kearah balkon kamar Shila yang terlihat bersebrangan dengan kamarnya.
Disana dia melihat Shila membuka gorden kamarnya pertanda saat ini gadis itu sudah berada didalam kamar.
Rafa tersenyum melihat Shila yang dari kejauhan tampak keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah diganti. Setelah itu Rafa juga bergegas mengganti pakaiannya.
★
Rafa turun dari kamarnya menuju ruang makan untuk menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh Raisya.
Lelaki itu memakan makanan buatan Mama-nya itu dengan lahap. Sungguh, makanan apapun yang dimasak oleh Raisya itu akan terasa sangat lezat bagi semua orang. Karena semenjak Rafa masuk SMP Raisya memutuskan untuk tidak lagi bekerja dan fokus pada kedua anak dan juga pada suaminya.
“Masakan mama yang terbaik!” ucap Rafa yang membuat Raisya tersenyum.
“Ya udah, cepat makan makanan kamu, anterin Mama kerumah Tante Fina!” ucap Raisya membuat Rafa menatapnya.
“Ngapain Ma?” tanya Rafa.
“Gak apa-apa, mama cuma mau main kesana aja, sambil liat Arvano!” ucap Raisya yang di angguki oleh Rafa.
Arvano adalah anak Fina dan Rasya yang baru berusia sepuluh tahun.
Rafa sudah selesai dengan acara makannya setelah itu ia beranjak ke kamar untuk kembali berganti pakaian karena mau mengantar Raisya kerumah Fina.
“Rana ikut gak Ma?” tanya Rafa.
“Iya dia ikut, tunggu bentar katanya, lagi siap-siap!” Rafa mengangguk mendengar jawaban Raisya. Setelah itu lelaki tampan tersebut duduk disofa dan memainkan ponselnya.
“Shila, Abang mau pergi kerumah Onty Fina dulu!” tulis Rafa lalu dia kirim pada Shila. Sedangkan Shila yang saat ini sedang membaca buku di kamarnya meraih ponselnya yang tidak terlalu jauh dari jangkauannya. Lalu mengecek pesan yang dikirim oleh Rafa.
‘Abang, aku ikut!’ tulis Shila membalas pesan Rafa.
“Ma, katanya Shila mau ikutan pergi kerumah Onty Fina!” ucap Rafa pada Mamanya.
“Ya udah, gak apa-apa. Kamu ajak aja!” ucap Raisya menjawab.
“Oke!”
“Ya udah ayok, kamu siap-siap, bentar lagi aku kesana!” tulis Rafa membalas pesan Shila.
‘Oke!’ Shila bergegas mengganti pakaiannya, lalu memoleskan bedak tabur pada wajahnya dan sedikit liptintada bibir mungilnya.
Menyambar flatshoes kesantunannya Shila bergegas turun ke lantai bawah menemui sang mama yang sedang menonton televisi.
“Ma, Shila mau ke rumah onty Fina ya, sama Bang Rafa!” ucap Shila pamit.
“Iya, hati-hati!” ucap Mama-nya memberikan izin.
Tanpa menunggu Rafa yang mau menemuinya, Shila bergegas keluar dari rumah dan berjalan ke seberang dengan langkah ceria.
“Assalamualaikum,” ucap Shila masuk kedalam rumah Rafa membuat lelaki itu menggelengkan kepalanya akan tingkah gadis pujaan hatinya itu.
“Semangat banget Neng,” ucap Rafa menggoda membuat Shila mencebikkan bibirnya.
“Nang neng, nama aku Shila bukan Neng!” ucap Shila lalu duduk disebelah Rafa.
“Sama aja!” ucap Rafa tertawa.
“Sama darimana nya Abang?” tanya Shila menatap Rafa tajam.
“Iya, beda!” ucap Rafa mengalah sebelum perang.
“Cakep!” ucap Shila tertawa. Lalu dia mengambil ponsel Rafa yang ada didalam genggaman lelaki tampan tersebut, membuat Rafa kaget.
“Ya ampun, kaget aku!” ucap Rafa, sedangkan Shila hanya cengengesan tak jelas.
“Abang penyuka K-Pop?” tanya Shila tak percaya, sedangkan Rafa hanya menampilkan deretan giginya hingga membentuk sebuah cengiran yang sayangnya membuat dia semakin terlihat tampan.
“Dasar!” ucap Shila.
“Shila, Rafa, ayo!” ucap Raisya yang tiba dengan Rana mengajak mereka berdua. Shila mengembalikan ponsel yang dipegangnya kepada pemilik aslinya.
“Ayo Ma,” ucap Rafa.
Rafa dan Shila bangkit dari duduk mereka, dan berjalan mengikuti Raisya dan Rana yang sudah berjalan terlebih dahulu.
Rafa duduk di bangku kemudi dengan Raisya di sampingnya. Sedangkan Shila dan Rana duduk dibelakang sembari melihat Bias mereka di ponsel Shila.
Perjalanan tersebut tidak membutuhkan waktu lama, karena ini belum jam keluar kantor jadi belum terlalu macet.
Rafa memarkirkan mobilnya di garasi rumah Fina dan Rasya. Setelah itu mereka turun dari dalam mobil berjalan kearah pintu.
Raisya mengetuk pintu rumah Fina, hingga terdengar suara langkah kaki mendekat.
“Eh Bu Raisya,” sapa asisten rumah tangga Fina yang membukakan pintu.
“Silahkan masuk Bu, den Rafa, non Shila!” ucap Bi Minah dengan sopan. Raisya menganggukkan kepalanya, lalu berjalan masuk diikuti oleh Rafa dan Shila.
“Fin,” panggil Raisya, sedangkan Rafa, Rana, dan Shila langsung saja duduk disofa yang ada disana. Karena mereka sudah terbiasa masuk kerumah Fina, jadi tidak akan canggung.
Fina keluar dari dalam kamar dengan raut wajah yang kusut.
“Lo kenapa?” tanya Raisya menatap Fina khawatir.
“Gak tau, pala gue pusing banget ini!” ucap Fina memegang kepalanya.
Lalu Raisya membawa Fina untuk ikut duduk disofa yang kini di duduki oleh anak-anaknya.
“Onty kenapa?” tanya Rafa yang juga terlihat khawatir melihat Fina yang pucat.
“Gak tau Bang, onty rasanya pusing banget!” ucap Fina memijit kepalanya.
“Onty udah minum obat belum? Udah periksa ke dokter?” tanya Rafa lagi yang dibalas gelengan kepala oleh Fina.
“Onty, Arvano kemana?” tanya Rana yang sedari tadi hanya diam.
“Ada di kamarnya!” ucap Fina menjawab.
“Ana mau kekamar Arvan dulu ya,” ucap Rana yang dijawab anggukan kepala oleh Fina dan juga Raisya.
“Lo mending minum obat deh, nih muka udah pucat gitu!” ucap Raisya memberitahu Fina.
“Gak bisa Sya, gue udah coba tapi rasanya mual banget pas gue obat baru kecium aja udah mual gue!” ucap Fina.
“Aneh Lo, kayak Zhafran dulu!” ucap Raisya ceplas-ceplos.
“Kayak Zhafran gimana?” tanya Fina tak paham.
“Iya, kayak dia dulu pas gue hamil Abang, dia yang mual-mual!” ucap Raisya.
“Astaga!” ucap Raisya yang membuat Fina, Rafa, dan Shila kaget.
“Astaga kenapa? Lo bikin gue kaget tau gak!” ucap Fina cemberut sembari terus memijat pelipisnya.
“Apa jangan-jangan Lo hamil Fin?” tanya Raisya yang membuat Fina melototkan matanya.
“Ih gak mungkin lah!” ucap Fina menyangkal persepsi Raisya.
“Bisa jadi kan!” ucap Raisya.
“Mama, Onty, Abang sama Shila ikut ke kamar Arvan ya!” ucap Rafa karena tidak enak dengan pembicaraan kedua orangtua tersebut.
“Iya Bang!” jawab Fina.
Rafa dan Shila bergegas berlalu dari sana naik kelantai atas letak kamar Arvano berada.
“Abang tebak, kira-kira Onty Fina hamil atau enggak?” ucap Shila yang dibalas gelengan kepala oleh Rafa.
“Gak yakin!” ucap Rafa menjawab singkat.
“Kenapa gak yakin?” tanya Shila.
“Ya gak yakin aja sih!” jawab Rafa singkat.
“Kalau aku, yakin kalau Onty Fina hamil!” ucap Shila memberitahu.
“Kenapa kamu yakin gitu?” tanya Rafa.
“Gak tau, aku cuma yakin aja. Gak punya alasan apapun!” jawab Shila.
“Iya deh!”
.
.
Salam sayang MyliHu, EgaSri 💋❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Naoki Miki
Haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
Cuss bacaa jan lupa tinglkan jejaakk🤗
tkn prfil q aja yaa😍
vielen danke😘
2020-10-24
0