Melihat Cahaya sedang menuju ke ruangan makan, Michael segera pergi dan meninggalkan ruang makan itu.
"Nyonya memanggil saya?" Tanya Cahaya pada nyonya Melly.
"Ah iya, sekarang juga kau pergi ke ruang bawah tanah dan ambilkan aku sebotol anggur lagi." suruh nyonya Melly.
"Baik Nyonya. Aku akan mengambilnya segera." ucap Cahaya sambil menundukkan kepalanya.
Kemudian nyonya Melly menoleh kebelakang dan ia melihat Michael sudah tidak ada di sana.
"Kemana dia pergi." Kata nyonya Melly.
"Maaf, siapa yang nyonya maksud? Dari tadi tidak ada seorangpun disana." kata Cahaya.
"Tidak, tidak! Ambilkan saja aku anggur apapun yang ada di ruang bawah tanah dan bawah ke sini." Suruh nyonya Melly.
"Baik nyonya." Jawab Cahaya.
Cahaya keluar dari rumah itu dan pergi ruang bawah tanah. Sedangkan Michael melihatnya dari kejauhan.
...----------------...
Keesokan harinya, Cahaya seperti biasa pergi ke sekolah. Di sekolah, Cahaya tidak fokus belajar melainkan hanya mengingat-ingat kenangan-kenangan saat ia di Amerika bersama dengan Michael.
Saat sekolah telah usai, Cahaya hendak kembali ke rumah namun tiba-tiba semua siswi berteriak histeris dan berlari ke arah seorang pria dengan mobil Lamborghini di depan gerbang sekolah.
Cahaya merasa penasaran dengan apa yang membuat heboh seketika para siswi itu. Melihat Michael sudah berdiri di depannya, Cahaya terkejut bukan main.
"Bisakah kalian mendorong gadis itu ke arah ku sekarang?" Ucap Michael sambil menunjuk Cahaya.
"Dia? Gadis ini?!" Ucap mereka semua tak percaya.
Para siswi itu tidak percaya kalau Michael datang hanya untuk menemui Cahaya. Cahaya berjalan perlahan-lahan ke arah Michael.
"Kau terlihat senang melihatku. Kau pasti sering memikirkan aku." Ucap Michael penuh percaya diri.
"Aku tidak senang. Tapi aku sangat terkejut. Bagaimana kau datang kesini? Kau sudah kembali ke Jepang?" ucap Cahaya.
"Seperti yang kau lihat. Aku telah kembali ke Jepang dan aku datang untuk menemuimu." Kata Michael.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Cahaya.
"Aku ingin menanyakan sesuatu." Jawab Michael.
"Kenapa kau selalu bertanya?" Ucap Cahaya.
"Ini bukan tentangmu." Jawab Michael.
"Lalu apa itu?" Tanya Cahaya.
"Berikan aku nomormu." Jawab Michael.
"Kenapa?" Tanya Cahaya.
"Aku tertarik." Jawab Michael.
"Lalu kenapa?" Tanya Cahaya.
"Kenapa aku tertarik? Karena kau sangat cantik. Aku tidak bisa mengusir mu dari kepalaku. Itu sangat menyiksaku." Jawab Michael.
"Aku harus pergi, aku sibuk." Kata Cahaya.
Cahaya pergi dan meninggalkan Michael di antara kerumunan para siswi. Kemudian Michael berteriak dan menghentikan langkah kaki Cahaya.
"Berhenti disitu!!" Ucap Michael.
Namun, Cahaya tidak menghiraukan Michael.
"Aku bilang, berhenti di situ!!" Teriak Michael.
Cahaya tetap tidak menghiraukan panggilan dari Michael.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Cahaya langsung pergi ke cafe untuk bekerja. Selama ia bekerja, ia terus saja senyum-senyum sendiri.
Sementara ia sedang serius bekerja, tiba-tiba Dilan menelfon.
"Halo? Aku sedang bekerja sekarang." Jawab Cahaya.
"Apa itu? Dan kau punya waktu untuk memposting foto Michael?" Tanya Dilan.
"Apa maksudmu dengan foto?" Tanya Cahaya kembali.
"Buka Facebook mu sekarang." Ucap Dilan.
"Apa??!! Tunggu sebentar." ucap Cahaya.
Cahaya segera mematikan panggilan telepon dari Dilan dan mengecek Facebooknya.
[Michael sangat tampan] status Facebook Cahaya yang baru.
"Astaga, Apakah dia bercanda? kenapa dia belum juga log out dari akunku. Kenapa dia harus memposting fotonya menggunakan akunku dan mengatas namakan diriku. Sialan! Tunggu, sepertinya ini di cafe tempat aku bekerja." Ucap Cahaya kesal sambil mencari Michael di cafe tempat ia bekerja.
Setelah mencari-cari ia melihat Michael sedang duduk di salah satu meja dan melambaikan tangannya pada Cahaya.
Cahaya segera menghampiri Michael dengan wajah kesal.
"Kau masih saja belum log out dari akunku?" Ucap Cahaya.
"Apa ada masalah dengan itu?" Jawab Michael.
"Apa? Lupakan! Tidak usah. Aku akan menghapus akunku." Ucap Cahaya kemudian meninggalkan Michael dan kembali untuk bekerja.
"Aku ingin memesan." Panggil Michael mencoba menghentikan Cahaya.
Cahaya berbalik dan hendak memarahi Michael namun bosnya memperhatikannya. Cahaya akhirnya tersenyum manis dan menghampiri Michael.
"Kau harus memesan di depan." Ucap Cahaya dengan mata melotot pada Michael.
"Aku ingin memesan disini. Berikan aku nomor Dilan. Oh Aku hampir lupa Coffee." Ucap Michael sambil tersenyum kecil.
"Baiklah, jika itu bisa membuatmu pergi." Jawab Cahaya.
Cahaya mengambil handphone Michael dan menulis nomor telepon Dilan.
"Ini ambil hpmu dan pergi." Ucap Cahaya.
"Kau bilang waktu di Amerika, kau tidak ingat nomor Dilan, dengan alasan dia telah mengubah nomor teleponnya." Jawab Michael sambil menelfon nomor Dilan.
"Hey, apa yang kau lakukan?" Tanya Cahaya.
[Menelepon...]
"Halo Dilan?" Ucap Michael.
"Ya, ini aku. Siapa ini?" Tanya Dilan.
"Ini Michael. Aku ingin menanyakan sesuatu. Berapa nomor Cahaya?" Tanya Michael.
"Kau tanyakan sendiri saja pada Cahaya." Jawab Dilan.
"Aku tidak akan bertanya padamu jika dia mau memberikannya." Ucap Michael.
"Aku tidak bisa memberi tahu mu." Jawab Dilan.
"Kenapa kau tidak bisa memberi tahu aku? " tanya Michael.
Sementara Michael berbicara dengan Dilan, Cahaya merampas handphone Michael.
"Dilan, Maafkan aku, aku akan menelepon mu nanti." Ucap Cahaya.
Setelah itu Cahaya mematikan teleponnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Cahaya pada Michael.
"Kau selalu mengucapkan terimakasih di Amerika. Tapi setelah di Jepang kau sangat berbeda. Aku ingin tau nomormu, karena aku pikir aku bisa menghubungimu." Jawab Michael.
"Kenapa kau ingin menghubungi aku?" Tanya Cahaya.
"Kau tidak pernah tahu? Aku mungkin ingin bilang, lihat ke atas atau lihat di belakangmu." Ucap Michael.
"Apa maksudmu?" Tanya Cahaya sambil melihat ke atas dan berbalik melihat ke belakangnya.
"Kau ingin tahu?" Ucap Michael sambil tersenyum kecil.
Michael berdiri dan merampas handphone Cahaya. Kemudian ia berjalan keluar, Lalu ia menelepon nomornya mengunakan handphone Cahaya.
"Hey, apa yang kau lakukan?" Ucap Cahaya sambil mengejar Michael keluar dari cafe.
"Aku ingin memberitahu mu hal-hal yang tadi aku bilang, tapi nanti. Aku akan log out dari akunmu. Jadi katakan kita impas. Dah..." Ucap Michael sambil mengembalikan handphone Cahaya kemudian pergi sambil melambaikan tangannya.
"Kenapa kau? Berhenti disitu! Aku bilang berhenti! Tidak bisakah kau berhenti?" Teriak Cahaya.
Kemudian handphone Cahaya berdering.
"Aku akan menghubungimu nanti. Aku ingin menemui seseorang dulu hari ini." Ucap Michael lewat panggilan telepon.
"Berapa lama kau akan tinggal di Jepang?" Tanya Cahaya.
"Kenapa? Kau tidak ingin aku pergi?" Tanya Michael kembali sambil senyum-senyum sendiri.
"Aku ingin mentraktir mu makan malam sebelum kau pergi." Jawab Cahaya.
"Hahaha... Kau mengajak aku keluar." Ucap Michael sambil tertawa kecil.
Tut...tut...tut...
Cahaya mematikan panggilan teleponnya.
Bersambung...👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
selamat tahun Baru 😍 like, like 👍
2024-01-01
0