"Lepaskan aku!!!" teriak Cahaya.
"Kubilang Diam!" Kata ketiga pria tersebut sambil menutup mulut Cahaya.
Cahaya menangis dan terus menerus berteriak minta tolong.
Berharap ada seseorang yang datang dan menolongnya.
Kebetulan Joshua sedang tidur di ruangan kecil kolam renang itu. Ia mendengar suara teriakan minta tolong dari Cahaya. Karena sangat berisik ia bangun dan menghampiri Cahaya yang sedang di lecehkan oleh ketiga siswa itu. Ketiga pria itu terkejut saat melihat Joshua datang.
Joshua menatap ketiga pria itu dengan tatapan penuh amarah.
"Apa yang sedang kalian lakukan disini?" tanya Joshua.
"Ampun! Kami hanya menjalankan perintah dari kakak Jackson." Jawab ketiga siswa itu.
"Lalu, menggapa kalian masih disini? Pergi sekarang atau kalian akan menyesalinya." Ucap Joshua dengan tegas.
Ketika pria itu segera pergi menjauh dari Cahaya dan Joshua. Melihat kondisi Cahaya yang sangat berantakan itu, Joshua merasa kasian kepadanya, kemudian ia membuka jaketnya dan menutupi tubuh Cahaya.
"Astaga, bulu kudukmu sampai berdiri semua." Kata Joshua.
"Kakak Joshua, terimakasih banyak karena sudah menolongku." Kata Melody sambil meneteskan air mata.
"Aku tidak sedang membantumu, hanya tindakan seperti ini sangat membuat aku kesal. Lain kali berhati-hatilah, aku pergi dulu." Jawab Joshua.
Setelah itu Joshua pergi dari hadapan Cahaya.
Kemudian Cahaya menangis sejadi-jadinya.
...----------------...
Tiga pria suruhan Jackson segera pergi menemui Jackson di ruangannya dan menceritakan semuanya kepada Jackson.
"Apa Joshua mencegahnya?" Tanya Jackson dengan suara keras.
"Iya, dia muncul pada saat yang tepat." Jawab ketiga siswa itu.
"Siapa yang suruh kalian berbuat berlebihan seperti itu?" Tanya Jackson marah.
"Kau bilang, beri Cahaya pelajaran pahit. Jadi kami berpikir itu adalah salah satu hal yang tidak akan bisa dia lupakan seumur hidupnya." Jawab ketiga siswa itu sambil gemetaran.
"Kubilang hanya takut-takuti dia saja.
Siapa yang suruh kalian berbuat lebih seperti itu?" Kata Jackson sambil memukul meja.
Jackson sangat marah, hal itu jelas terlihat di wajah tampannya itu.
Orang-orang yang disuruhnya hanya untuk menakut-nakuti Cahaya, Malah melakukan hal-hal keji dan berlebihan.
"Maafkan kami, tolong ampuni kami. kami bersalah!" Kata ketiga siswa itu ketakutan.
"Apakah kalian mau aku membuat kalian semua berhenti dari sekolah ini? PERGI DARI SINI! Aku tidak ingin melihat wajah kalian lagi." Kata Jackson Marah.
Ketiga pria itu segera pergi dari ruangan itu, mereka berlari kembali ke kelas mereka untuk mengambil tas mereka karena sekolah telah berakhir. Cahaya baru saja keluar dari kolam renang sekolah dan berjalan untuk pergi dan tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang.
"Kalian..." Kata Cahaya melihat ketiga siswa itu.
Namun ketiga pria itu tidak memperdulikan Cahaya dan pergi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah sekolah usai, Cahaya pergi bekerja paruh waktu seperti biasanya dan Ia melakukan beberapa pekerjaan setelah ia pulang sekolah. Di tengah kesibukannya bekerja paruh waktu, ia lalu melihat pasangan yang memakai baju sama. Cahaya tersenyum dan mengingat kembali semua kenangan-kenangan saat ia bersama dengan Michael di Amerika.
...----------------...
Sementara itu, di Amerika sejak kepergian Cahaya, Michael hanya merasakan kekosongan yang luar biasa dalam hidupnya.
Dia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jepang meskipun kakak tirinya James sangat menentang kepulangannya.
Michael menelfon Sekretaris Warren dan mengatakan kalau ia akan kembali ke Jepang.
"Halo, aku akan kembali hari ini juga." Ucap Michael.
"Baik tuan muda, aku akan menjemputmu di bandara." Jawab Sekretaris Warren.
Beberapa jam kemudian, Michael tiba di bandara. Sekretaris Warren tersenyum melihat Michael telah tiba.
"Selamat datang. Apakah makanan Amerika cocok untukmu? Kau sudah lebih tinggi sekarang." Sapa Sekretaris Warren.
"Ya. Bagaimana kabarmu?" Tanya Michael.
"Bagaimana kabar Kings Group itu sama seperti kabarku sekarang. Ketua akan sangat senang melihatmu datang. Ibumu sudah menelfon aku sampai 10 kali untuk menyuruhmu meneleponnya." Ucap Sekretaris Warren.
"Aku akan menemui kakakku James terlebih dahulu." Ucap Michael.
Sebelum kerumah, Michael pergi ke kantor induk untuk menemui James kakaknya. Tanpa mengabari James ia langsung masuk ke ruangan James dikantor. Melihat Michael telah berdiri di depannya di temani oleh sekretaris Warren, James terkejut bukan main.
"Aku kembali." Ucap Michael.
"Untuk berapa hari?" Tanya James.
"Aku akan tinggal disini." Kata Michael.
"Aku bertanya untuk berapa hari? Apa kau tidak ingat apa yang aku katakan saat kau pergi ke Amerika? Apa kau tidak mengerti?" Kata James dengan nada suara tinggi.
"Aku tahu apa yang kau khawatirkan." Jawab Michael.
"Kalau kau tau, kenapa kau kembali?" Kata James.
"Aku merindukan keluargaku. Aku juga rindu rumah." Jawab Michael.
"Untuk apa? Untuk menangis?" Ucap James.
"Aku tidak peduli dengan apa yang kau katakan. Aku tidak akan kembali lagi ke Amerika. Aku akan bersenang-senang disini. Jadi, biarkan aku tinggal di sini. Apa yang kau khawatirkan itu tidak akan terjadi." Jawab Michael.
"Apa? Apa yang aku khawatirkan tidak diputuskan oleh anak haram. Dengarkan aku baik-baik, satu hal yang jelas adalah bahwa kau menghilangkan kesempatan yang telah aku berikan. Kesempatan saudara tiri untuk bersikap baik satu sama lain. Itulah arti kenapa kau kembali ke Jepang. Kau tidak ingin kembali ke Amerika? Jadi tinggallah! Apa yang bisa aku lakukan padamu? Saat semua orang berada di pihakmu? " Kata James sambil menatap sekretaris Warren.
Setelah mengatakan hal itu, James meninggalkan ruangan dan menutup pintu dengan keras. Sekretaris Warren mencoba menghentikannya namun tidak ada gunanya.
"Ayahmu sudah menunggumu, aku tidak bisa mengantarmu pergi. Jadi berhati-hatilah." Kata sekretaris Warren kemudian menyusul James keluar.
...----------------...
"Kau pergi ke bandara menjemput Michael tanpa melapor padaku?" Ucap James marah pada Sekretaris Warren.
"Maaf, aku pikir kau sudah tahu dari ketua." Jawab Sekretaris Warren.
"Pesankan aku hotel untuk sementara ini, hotel yang dekat dengan kantor. Aku tidak akan kembali ke rumah." Perintah James.
"Bagaimana aku harus melaporkan hal ini pada ketua?" Tanya sekretaris Warren.
"Jangan memberitahunya. Biarkan ayahku mengetahuinya sendiri." Jawab James.
...----------------...
Michael baru saja tiba di rumahnya. Nyonya Melly tidak berhenti memeluk putranya yang telah lama berpisah darinya.
"Anakku, biarkan aku melihatmu. Biarkan aku melihat wajahmu lagi." Kata nyonya Melly.
"Ayah, aku pulang!" Sapa Michael pada ayahnya.
"Duduklah." Jawab ayahnya.
"Kenapa kau tidak menjawab telepon dari ibu?" Tanya nyonya Melly.
"Kenapa kau terus meneleponku? Apa ayah tidak memperlakukanmu dengan baik?" Tanya Michael kembali pada ibunya.
"Ayahmu? Dia memarahi aku karena mendengkur. Aku bahkan di tampar oleh nyonya Melly ibunya saudara tirimu Jackson itu. Aku sangat menderita." Jawab nyonya Melly mengaduh pada Michael.
"Nak, ibumu itu masih saja manja. Apakah rumahmu disana nyaman? Aku meminta mereka untuk mengurus mu dengan baik." Ucap ayahnya.
"Rumahku terlalu berlebih-lebihan. Itu terlalu terang saat siang hari. Dan terlalu gelap saat malam hari." Jawab Michael.
Sementara mereka sedang bercakap-cakap, ibunya Cahaya masuk keruangan keluarga mereka untuk membawahkan minuman dan cemilan.
"Rumahmu gelap? Kenapa kau memberi putraku rumah yang gelap?" Kata nyonya Melly pada suaminya.
"Jika itu gelap, kau bisa melihat bintang-bintang bukan? Bagaimana dengan sekolahmu? Apakah kau belajar sesuatu?" Tanya ayahnya.
"Aku hanya bersenang-senang." Jawab Michael.
"Istirahatlah! Kau terlihat kelelahan." Kata ayahnya.
"Baiklah." Jawab Michael.
Bersambung...👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
keren 😍
2023-12-20
0