"Maafkan aku! Hanya kali ini, tolong berikan uangnya padaku sekarang juga." Ucap kakaknya memaksa.
Kakaknya kembali menghamburkan barang-barang Cahaya demi menemukan uang itu, hingga akhirnya dia menemukan uang tersebut dan mengambil semua uang yang ada di tangan Cahaya.
"Jangan sentuh itu!" teriak Cahaya.
"Kau kembalilah ke Jepang!" Kata kakaknya, kemudian pergi meninggalkan Cahaya yang sedang menangis.
Cahaya mencoba mengejar kakaknya itu, tapi kakaknya meneriakinya.
"Pergi!!!! Jangan ikuti aku, kau pulang saja!! Pergi sana!!" Teriak kakaknya.
"Kakak jangan pergi, aku mohon jangan tinggalkan aku." Panggil Cahaya.
Tapi kakaknya itu tidak menghiraukannya lagi, akhirnya Cahaya kembali dan membereskan semua barang-barangnya yang telah berhamburan di depan cafe akibat ulah kakaknya itu
"Kakak, biarkan aku pergi denganmu!" Tangis Cahaya mengundang perhatian pria tampan yang ada di cafe itu, yang sejak tadi telah memperhatikannya.
Sementara Michael serius memperhatikan Cahaya, temannya datang dan melihat Cahaya sedang menangis sambil memegang bungkusan abon di tangannya.
"Hey bro sebentar malam kita akan adakan pesta, kau harus datang, yah?" Kata Joy.
"DIAMLAH!" Jawab Michael
Joy melihat kearah dimana Michael terus menatap tanpa mengedipkan mata dan Joy melihat disana ada Cahaya yang sedang menangis sambil memegang bungkusan abon di tangannya.
"Oh my Goddess! Siapa gadis cantik itu? Bicara tentang malaikat yang jatuh kau selalu selangkah maju di depanku, aku akan mengurus sisanya, kau tidak berpikir dia bawah pistol, kan?" Ucap Joy.
"Tidak!" Jawab Michael.
Segera Joy mengira yang di pegang oleh Cahaya adalah narkoba dengan cepat Joy pergi menghampiri Cahaya.
"Astaga si bodoh itu!" kata Michael yang akhirnya harus menyusul mereka.
"Apa kau baik-baik saja? Aku sudah memutuskan akan percaya pada Tuhan karena aku bertemu denganmu." Ucap Joy sambil merampas abon yang di bungkus itu dari Cahaya.
"Apa? Apakah aku baru saja kecurian? Itu abon untuk kakakku. Hey kembalikan!" Teriak Cahaya sambil mengejar joy.
Namun Joy terlalu senang dan mengira itu adalah narkoba. Terjadilah kejar-kejaran antara Cahaya dan Joy.
"Hey Joy, itu bukan narkoba, bodoh!!" Teriak Michael.
Ia pun akhirnya ikut mengejar mereka berdua. Joy membuka bungkusan itu menghirupnya sambil berlari. Karena tidak memperhatikan jalannya, ia tersandung dan abon itu berhamburan di wajahnya, Joy menghirupnya dan segera ia kesulitan untuk bernafas dan akhirnya pingsan. Cahaya kebingungan dan juga ketakutan, lalu datanglah Michael.
"Joy, bangunlah! Kau tidak apa-apa? Buka matamu!" Ucap Ucap Michael
Ia lalu menyuruh Cahaya untuk menelpon 911.
"Aku tidak punya ponsel. Apa kau juga orang jepang?" Jawab Cahaya.
"Itu tidak penting sekarang." Jawab Michael.
Segera Michael mengendong temannya dan menyuruh Cahaya untuk ikut pergi bersamanya, mereka pergi ke rumah sakit untuk membawah Joy.
"Dokter bagaimana keadaan teman saya?" Tanya Michael
"Dia tidak apa-apa, pasien hanya mengalami shock yang di sebabkan oleh alergi, ku kira itu di sebabkan oleh kacang-kacangan." Ucap dokter.
"Ya, itu adalah kacang-kacangan, itu adalah abon kacang yang dibuat ibuku hingga menjadi bubuk kacang." Jawab Cahaya.
"Aku tahu." ucap Michael.
"Kami sudah memberinya obat, dia akan segera bangun. Tunggu saja." Kata dokter pada mereka.
...----------------...
Selang beberapa waktu kemudian, polisi datang dan menemui Cahaya sambil membawah bubuk kacang itu. Polisi itu membawah Cahaya pergi dan menanyakan banyak hal, namun Cahaya kesulitan dalam bahasa inggris karena polisi itu terlalu cepat berbicara. Dalam situasi sulit itu, Michael datang dan merangkul Cahaya.
"Tidak apa-apa sayang, pak polisi dia pacarku, dia kesini untuk liburan." Ucap Michael.
Pak polisi itu lalu menghela nafas panjang.
"Hey Michael, lama tidak berjumpa." Sapa polisi itu.
"Pak polisi itu bukan narkoba." Ucap Michael.
"Tidak apa-apa! Sampai aku mendapatkan hasilnya, aku akan menyita paspor pacarmu." Ucap polisi sambil membawah pergi paspor Cahaya.
"Tunggu dulu!! kenapa dia pergi membawa pasporku? Kapan dia akan mengembalikannya?" Tanya Cahaya pada Michael.
"Dia akan kembalikan paspor itu saat waktunya telah tiba." Jawab Michael.
Setelah berbicara panjang lebar Michael hendak kembali ke villa nya.
"Dimana kau tinggal? Aku perlu tau tempat tinggal mu, karena jika polisi menelfon aku bisa kesana." Tanya Michael pada Cahaya.
"Tidak punya tempat tinggal. Kakakku telah mengusir aku." Jawab Cahaya.
"Aku tahu, astaga!" Ucap Michael sambil menggaruk kepalanya.
"Seperti yang kau tau, aku tidak 100% bersalah disini." Ucap Cahaya memelas.
Karena merasa kasian pada Cahaya, dan ia juga mengetahui pokok permasalahan Cahaya dan kakaknya, Michel tidak tega meninggalkan Cahaya sendirian.
"Apa kau mau ikut ke rumahku?" Tanya Michael.
Karena tidak ada pilihan lain, Cahaya pun ikut pergi bersama dengan Michael.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari dimana Michael pergi ke Amerika, ucapan perpisahan dari kakaknya sangatlah sederhana, singkat, dan langsung kepada intinya.
"Bersenang-senanglah dan jangan khawatirkan apapun, Itulah yang harus kau lakukan karena kau terlahir sebagai keluarga kaya raya, lebih baik kau pergi ke Amerika, dan jika kau bisa, jangan perna kembali lagi!" Ucap James pada Michael.
Sejak saat itu, Michael sadar bahwa dia di kirim ke Amerika bukan untuk belajar tapi dia di asingkan dari keluarganya.
"James telah mengambil kembali semua yang telah aku ambil darinya." Kata Michael.
"Kenapa kau tidak menyalakan mereka semua? Saudaramu yang membencimu itu, Ibumu yang telah melahirkan mu, atau ayahmu yang tidak perna membelamu itu?" Tanya Joy pada Michael.
Namun, Michael terlalu malas untuk menyalakan siapapun,
Michael memilih acuh dan tidak peduli dengan semua itu.
...----------------...
Hari-hari telah berlalu, Michael dan Cahaya terus menjalani pertemanan mereka yang penuh dengan rahasia itu. Setiap saat mereka, mereka semakin dekat satu sama lain. Michael membawa Cahaya ke tempat-tempat yang yang indah dan menarik, kemudian ia membawah cahaya pergi makan ke restoran mewah, taman bermain eksklusif, dan bahkan mereka tinggal bersama di rumah besar Michael di Amerika.
Namun, Cahaya juga menyadari bahwa dunia mereka berdua sangat berbeda. Michael mewarisi segalanya dari keluarganya, sementara Cahaya harus bekerja keras untuk mencapai impian-impiannya. Meskipun perbedaan ini, persahabatan mereka semakin kuat.
Suatu malam, Michael mengajak Cahaya ke puncak gedung tertinggi di kota itu. Mereka berdua duduk di tepi atap, menatap langit yang penuh bintang. Michael bercerita tentang tekanan yang di rasakannya sebagai anggota keluarga konglomerat.
Michael berkata, "Cahaya, aku mungkin punya segalanya, tapi aku juga merasa terjebak dalam kehidupanku sendiri. Aku ingin hidup bebas, seperti yang kau lakukan."
Cahaya tersenyum, "Michael, kita semua punya beban kita sendiri, tapi kita juga punya kekuatan untuk mengubahnya dan kita bisa membantu satu sama lain."
Bersambung...👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
2023-09-17
1
վմղíα | HV💕
wah James tidak terima dan di suruh mengulang kembali membersihkan kamarnya parah kau James
2023-09-09
1
Herwi Ap
cerita nya mirip Drakor the Heirs
2023-09-05
1