Episode 9

Hari-hari Cahaya diisi dengan pekerjaan keras dan membantu ibunya dengan tugas-tugas rumah tangga.

Cahaya sedang bekerja paruh waktu di Cafe, kemudian temannya Dilan datang menemuinya dengan menjadi pelanggan di cafe itu. Melihat Dilan duduk di salah satu meja,  segera ia pergi dan menghampirinya.

"Kau datang lagi? Apa yang membuatmu datang ke tempat ini?" tanya Cahaya.

"Aku datang karena kau ada disini, ngomong-ngomong aku ingin menanyakan sesuatu padamu." Ucap Dilan.

"Apa itu? Katakan saja." Jawab Cahaya sambil duduk di depan Dilan.

"Jadi selama 3 Minggu di Amerika, kau tinggal di tempat pria itu?" tanya Dilan.

"Maksudmu Michael? Aku tidak punya pilihan lain saat itu dan aku tidak punya uang dan pasporku di tahan oleh polisi karena suatu masalah, kakakku pergi meninggalkan aku dan tidak ada seorangpun di tempat kakakku. Namanya pria itu adalah Michael, Apa kau tidak mengenalnya?" Ucap Cahaya.

"Aku hanya tahu namanya saja, tapi dia bukan pria baik-baik dan jangan dekat-dekat dengannya atau nanti kau terlibat dalam masalah besar." Ucap Dilan mengingatkan Cahaya.

"Apa kau tidak akan memesan sesuatu? Ini bukanlah tempat untuk nongkrong." Ucap Cahaya.

"Baiklah, bawakan aku segelas coklat panas dan roti." Ucap Dilan.

"Ya sudah, tunggu sebentar." Kata Cahaya.

Cahaya segera menyiapkan pesanan sahabatnya itu,  setelah itu ia kembali duduk di meja dimana Dilan juga duduk.

"Hmm... Apa yang terjadi dengan kakakmu?" tanya Dilan.

"Aku tidak tau, dia melarikan diri, gadis jahat itu entah apa yang harus aku katakan pada ayah dan Ibuku nanti." Jawab Cahaya.

"Jangan khawatir dan tenang saja. Okey?" Ucap Dilan menyemangati Cahaya.

"Terima kasih." Ucap Cahaya meneteskan air matanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu di Amerika, terlihat Michael sangat tidak bersemangat, ia terus saja mengingat semua kenangan-kenangan saat ia bersama dengan Cahaya. Sesekali ia melihat akun Facebook Cahaya dan mencari tahu apa yang sedang Cahaya lakukan. Ia lalu melihat teman prianya mengunggah foto dan menandai Cahaya. Melihat foto Cahaya dan Dilan membuat hati Michael sedikit sakit.

"Terserah!" Ucap Michael dalam kekesalannya.

Demi menghindari rasa kesalnya, ia ingat bahwa Rahel tunangannya masih ada di Amerika, dan penerbangan  Rahel ke Jepang sebentar lagi. Ia lalu pergi ke hotel dimana Rahel berada, Ia melihat Rahel sudah bersiap untuk kembali ke Jepang. Kemudian, Michael menelfon Rahel.

[Michael-ku menelfon....]

Melihat itu, Rahel tersenyum dan segera menjawab telfon dari Michael.

"Ada apa? Apa kau peduli padaku?" Ucap Rahel dengan suara memelas.

"Kau dimana?" Tanya Michael.

"Apa pedulimu? Aku sudah di Jepang." Ucap Rahel.

"Oh ya? Kalau begitu kembali ke Amerika." Ucap Michael.

Rahel menoleh dan melihat Michael sedang berdiri disampingnya. Ia kemudian mengatakan pada pengawalnya untuk menganti penerbangannya besok.

Kemudian Rahel dan Michael pergi jalan-jalan berkeliling di berbagai tempat, lalu Michael menemani Rahel untuk pergi berbelanja, mereka juga menghabiskan waktu bersama-sama selama seharian.

"Terima kasih untuk hari ini." Ucap Rahel.

"Tidak bisakah kau terlihat lebih tulus?" Kata Michael.

"Apa yang kau berikan padaku hari ini, bukankah pakaian atau perhiasan, tapi waktumu dan waktu yang kau habiskan untuk berbelanja denganku. Aku tahu kau benci berbelanja, tapi terima kasih untuk waktumu hari ini." Ucap Rahel.

"Kau tidak perlu mengucapkan terima kasih, aku suka berbelanja bersamamu karena jika kita melakukan hal lain, aku merasa seperti kita benar-benar sedang berkencan." Jawab Michael.

Mendengar jawaban dari Michael, hati Rahel seketika menciut.

"Apa dia sudah pergi?" tanya Rahel.

"Ya, Cahaya sudah pergi." Jawab Michael.

"Apa dia pergi sendiri atau kau mengusirnya?" Tanya Rahel.

"Semuanya terjadi sesuai dengan rencanamu." Jawab Michael.

"Sudah cukup! Tidak usah membahas tentang dia lagi." Ucap Rahel.

"Jangan salahkan aku, kau yang membahasnya lebih dulu." Jawab Michael.

Sementara mereka berdebat kecil-kecilan. Tiba-tiba handphone Rahel berdering.

[Marthen menelfon...]

"Halo..." Rahel menjawab panggilan telepon.

"Apa kau masih anak-anak? Kau tidak bisa datang sendiri, kan? Pastikan bahwa aku tidak perlu datang untuk menjemputmu. Apakah kau mengerti?" Kata Marthen kesal dan marah-marah.

Setelah mengatakan hal itu, Marthen mematikan teleponnya.

"Brengsek! Apa kau sudah tau? Marthen akan menjadi saudara tiriku. Ibuku dan ayahnya akan menikah." Kata Rahel pada Michael.

"Oh, aku sudah dengar. Bagaimana kabar Marthen?" Jawab Michael.

"Dia baik-baik saja dan dia melakukan semua hal yang dulu selalu kalian lakukan bersama." Ucap Rahel kesal.

"Rahel..!!!" Ucap Michael.

"Apa?" Jawab Rahel.

"Kita pertama kali bertemu saat kita berusia 8 tahun dan aku berpikir bahwa kau adalah seorang yang jenius karena umur 8 tahun, kau sudah bisa berbicara bahasa inggris dan Spanyol. Kemudian saat kau berusia 15 tahun, kau menyukai kakakku, kau bilang kau tidak menyukai aku." Ucap Michael.

"Jadi sebenarnya apa yang mau kau katakan, tak perlu berbelit-belit." Kata Rahel.

"Kau bilang, saat mereka berbicara soal pertunangan kita, dunia kita terlihat kecil. Berbicara tentang pertunangan kita, tidak ada kecocokan yang lebih baik." Ucap Michael.

"Lalu?" Tanya Rahel.

"Kau cantik dan dewasa, tapi kau tidak seperti itu sekarang. Jangan pernah lakukan itu lagi, terutama jika itu karena aku. Tidak ada alasan bagimu untuk mengacaukan dirimu sendiri karena aku. Kau bilang kau akan kembali ke Jepang besok. Aku akan menjemputmu besok di hotelmu. Aku pergi dulu." Kata Michael.

Setelah mengatakan itu, Michael pergi meninggalkan Rahel sendiri.

...----------------...

Keesokan harinya, Rahel telah bersiap untuk kembali ke Jepang, Michael datang seperti yang ia katakan dan menjemput Rahel di hotel kemudian mengantar Rahel ke bandara.

"Apa kau berencana untuk kembali ke Jepang?" Tanya Rahel.

"Aku selalu punya rencana untuk itu, tapi aku tidak punya keberanian untuk itu." Jawab Michael.

"Kau membutuhkan keberanian untuk kembali ke Jepang? Tapi kenapa?" Tanya Rahel.

"Iya. Keberanian, aku sangat membutuhkannya, Pergilah." Ucap Michael.

Rahel memeluk erat Michael sebelum ia pergi.

"Aku sangat membencimu." Ucap Rahel.

"Aku tahu itu." Jawab Michael.

Setelah itu Rahel pergi.

...----------------...

Sesampainya Rahel di Jepang, para pengawalnya telah menjemputnya di bandara. Rahel kemudian segera kembali kerumahnya dan saat ia tiba di rumahnya ia melihat nyonya Gebby sedang bersama dengan ibunya.

Melihat Rahel telah kembali, segera ibunya menghampiri Rahel.

"Rahel, kau sudah kembali? Dengarkan ibu baik-baik, aku tidak memberitahu orang-orang kalau kau pergi ke Amerika karena kau sangat merindukan Michael, tapi karena Michael yang memintamu untuk datang menemuinya." Ucap ibunya.

"Untuk apa dan kenapa ibu melakukan itu?" Tanya Rahel.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

Nenie desu

Nenie desu

semangat kak jangan lupa mampir di "Rasa yang terpendam"

2024-06-01

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top 👍

2023-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Cahaya
2 Pertemuan Tak Terduga Part 1
3 Pertemuan Tak Terduga Part 2
4 Kings Group
5 Awal Kehidupan Cahaya
6 Hari Pertama Sekolah
7 Kehilangan
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Istri Kedua vs Istri Ketiga
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Sinar Terakhir Ayah
42 Menghadapi Masa Depan
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Malam Hujan yang Membawa Petaka
86 Duka yang Mendalam
87 Kehilangan yang Mendalam - Jalinan tak Terputus
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 PENGUMUMAN
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 HAPPY NEW YEAR
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Pengumuman
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Cahaya
2
Pertemuan Tak Terduga Part 1
3
Pertemuan Tak Terduga Part 2
4
Kings Group
5
Awal Kehidupan Cahaya
6
Hari Pertama Sekolah
7
Kehilangan
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Istri Kedua vs Istri Ketiga
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Sinar Terakhir Ayah
42
Menghadapi Masa Depan
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Malam Hujan yang Membawa Petaka
86
Duka yang Mendalam
87
Kehilangan yang Mendalam - Jalinan tak Terputus
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
PENGUMUMAN
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
HAPPY NEW YEAR
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!