IKWP - Mode Kulkas

Deg.

Andreea gugup setengah mati. Baru selangkah masuk ke dalam kamar, sudah terlihat Anggara yang baru saja keluar dari kamar mandi bertelanjang dada hanya dengan handuk yang terlilit di pinggang.

“Ma.. maaf. Aku tidak tahu Kak Gara tidak pakai baju.” Seketika menunduk, jadi ia tidak melihat Anggara yang mengangguk dan tersenyum tipis.

Saat Andreea melirik lagi, Anggara sudah masuk ke dalam walk in closet.

Huft. Dasar kulkas. Jawab dong! Iya kek, tidak apa-apa kek. Andreea menggerutu, yang tentu saja hanya berani di dalam hati.

Ia pun bergegas duduk di sofa , menunggu Anggara selesai bersiap-siap sebelum nanti mereka turun ke bawah bersama.

“Kapan mulai kuliah?” Pertanyaan Anggara yang tiba-tiba mengejutkan Andreea.

“Masih sepuluh hari lagi Kak.”

Anggara hanya mengangguk lalu kembali fokus mengancingkan kemejanya satu persatu.

Andreea tidak berani bicara. Ia hanya melirik diam-diam memperhatikan. Saat Anggara melepas handuk dan mulai memakai celananya Andreea tersedak kaget hingga terbatuk-batuk.

“Kau baik-baik saja?” Tanya Anggara sedikit berteriak. Dari tempatnya berdiri memang tidak akan terlihat Andreea yang sedang duduk di sofa. Tapi dari tempat Andreea duduk, terlihat jelas aktifitas Anggara di dalam walk in closet yang memantul lewat cermin yang ada di belakangnya.

“Tidak apa-apa , aku hanya tersedak.” Andreea menepuk-nepuk pelan dadanya , kakinya mendadak kaku , ia bahkan tidak berani beranjak dari sana untuk sekedar mengambil minum di ujung ruangan.

Anggara tidak menanggapi , lanjut berpakaian tanpa menyadari bahwa Andreea melihatnya dari sana.

Sedang Andreea mulai tidak tenang, gugup luar biasa dan tiba-tiba teringat kembali kejadian semalam saat mereka baru pulang usai pesta yang di selenggarakan.

Andreea keluar dari kamar mandi dengan berhati-hati , bingung harus bagaimana. Ia mematung di depan pintu kamar mandi sebelum akhirnya Anggara berdiri dari duduknya di atas sofa.

“Tidurlah, kau pasti lelah.” Ucapnya sambil melewati Andreea.

"Jangan berfikir untuk tidur di sofa, tenang saja aku tidak akan mengganggumu.” Ucapnya lagi sebelum benar-benar masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu.

Andreea lega setengah mati, sejujurnya dia memang bingung harus tidur dimana. Di sofa pasti badannya pegal luar biasa, tapi untuk bertanya pada Anggara dia tidak punya nyali. Untunglah laki-laki itu mengizinkannya tidur di ranjang.

Andreea lekas naik ke atas ranjang dan meringkuk di sisi sebelah kanan. Membelakangi arah pintu kamar mandi. Saat ia dengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, ia buru-buru memejamkan mata, pura-pura tidur.

Jantungnya semakin ingin meledak saat Anggara mematikan lampu utama dan menggantinya dengan lampu tidur yang lebih temaram, lalu naik ke atas ranjang dan menarik selimut dan menutupi tubuh Andreea hingga batas leher.

Ya, mereka tidur di bawah selimut yang sama semalam.

“Ayo kita sarapan.” Suara Anggara yang tiba-tiba membuyarkan lamunan Andreea.

Andreea mengangguk lalu berjalan mendahului Anggara.

“Cie pengantin baru.” Pekik Anshara yang melihat keduanya turun dari tangga.

Andreea mendelik, menatap tajam adik iparnya seolah-olah berkata “Tutup mulutmu!” membuat Anshara terkikik.

Sarapan pagi itu di warnai dengan godaan dari Anita dan Anshara yang bergantian.

Pengantin baru kenapa langsung kerja?

Pengantin baru harusnya ambil libur untuk bulan madu.

Pengantin baru kenapa tidak suap-suapan?

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan menggoda lainnya yang membuat Andreea malu tidak berani mengangkat wajahnya.

Thomas sesekali terkekeh. Sedang Anggara jangan ditanya, laki-laki itu tetap konsisten dengan mode kulkas.

“Aku pergi.” Hanya itu yang di ucapkan Anggara saat Andreea mengantarnya hingga ke teras.

Membuat Andreea hanya bisa mengangguk lalu mencium tangan suaminya.

Huh kalau bukan karena Ibu yang suruh, aku tidak mau. Batinnya kesal.

Anggara laki-laki yang baik, dia sudah mengenalnya bahkan sejak baru belajar merangkak. Hanya saja mode kulkasnya membuat Andreea enggan dekat-dekat karena takut salah bicara. Belum lagi detak jantung yang seolah ingin membunuhnya.

**

Episodes
1 IKWP - Andreea Dee
2 IKWP - Kediaman Stockholm
3 IKWP - Menikah?
4 IKWP - Jadi , Apa Kau Mau?
5 IKWP - Tamatlah Riwayat Kita
6 IKWP - Bukan Takut
7 IKWP - Calon Menantu
8 IKWP - Tidak Sabar?
9 IKWP - Resmi Menikah
10 IKWP - Mode Kulkas
11 IKWP - Anggrek Jingga
12 IKWP - Uang Jajan Tiga Tahun
13 IKWP - Tuna Wisma
14 IKWP - Kak Gara Marah?
15 IKWP - Hari Pertama
16 IKWP - Adik Anggara
17 IKWP - Jatuh Cinta
18 IKWP - Aku Tidak Akan Melepaskannya
19 IKWP - Jangan Bergerak
20 IKWP - Kau Cemburu?
21 IKWP - Sepertinya Aku Akan Tidur Nyenyak
22 IKWP - Lupa Bernafas
23 IKWP - Anjing Galak
24 IKWP - Jadwal Anggara
25 IKWP - Black Card
26 IKWP - (Masih) Black Card
27 IKWP - Kecelakaan Yang Di Sengaja
28 IKWP - Mereka Dipaksa Pergi
29 IKWP - Presiden Direktur Yang Baru
30 IKWP - Mereka Mengincarmu
31 IKWP - Suka Berduaan
32 IKWP - Bukan Apa-Apa
33 IKWP - Kedatangan Anggara
34 IKWP - Kedatangan Rachel
35 IKWP - Mereka Akan Di Hukum
36 IKWP - Mereka Sudah Di Tangkap?
37 IKWP - Kantor Polisi
38 IKWP - Ancaman Andreea
39 IKWP - Kemarahan Andreea
40 IKWP - Dia Istriku
41 IKWP - Mau Membukanya Bersamaku?
42 IKWP - Peringatan Yang Sempat Di Kirimkan
43 IKWP - Ini Bahkan Masih Siang
44 IKWP - Kedatangan Mark
45 IKWP - Bertemu Cleopatra
46 IKWP - Setelah ini, Ayo Kita Berbahagia
47 IKWP - Hiduplah Dengan Baik dan Bahagia
48 IKWP - Biarkan DC Di Pimpin Orang Lain
49 IKWP - THE END, Aku Mencintaimu
50 IKWP - EXTRA PART
51 MENJEBAK JODOH - Karya Baru setengahtujuhmalam
Episodes

Updated 51 Episodes

1
IKWP - Andreea Dee
2
IKWP - Kediaman Stockholm
3
IKWP - Menikah?
4
IKWP - Jadi , Apa Kau Mau?
5
IKWP - Tamatlah Riwayat Kita
6
IKWP - Bukan Takut
7
IKWP - Calon Menantu
8
IKWP - Tidak Sabar?
9
IKWP - Resmi Menikah
10
IKWP - Mode Kulkas
11
IKWP - Anggrek Jingga
12
IKWP - Uang Jajan Tiga Tahun
13
IKWP - Tuna Wisma
14
IKWP - Kak Gara Marah?
15
IKWP - Hari Pertama
16
IKWP - Adik Anggara
17
IKWP - Jatuh Cinta
18
IKWP - Aku Tidak Akan Melepaskannya
19
IKWP - Jangan Bergerak
20
IKWP - Kau Cemburu?
21
IKWP - Sepertinya Aku Akan Tidur Nyenyak
22
IKWP - Lupa Bernafas
23
IKWP - Anjing Galak
24
IKWP - Jadwal Anggara
25
IKWP - Black Card
26
IKWP - (Masih) Black Card
27
IKWP - Kecelakaan Yang Di Sengaja
28
IKWP - Mereka Dipaksa Pergi
29
IKWP - Presiden Direktur Yang Baru
30
IKWP - Mereka Mengincarmu
31
IKWP - Suka Berduaan
32
IKWP - Bukan Apa-Apa
33
IKWP - Kedatangan Anggara
34
IKWP - Kedatangan Rachel
35
IKWP - Mereka Akan Di Hukum
36
IKWP - Mereka Sudah Di Tangkap?
37
IKWP - Kantor Polisi
38
IKWP - Ancaman Andreea
39
IKWP - Kemarahan Andreea
40
IKWP - Dia Istriku
41
IKWP - Mau Membukanya Bersamaku?
42
IKWP - Peringatan Yang Sempat Di Kirimkan
43
IKWP - Ini Bahkan Masih Siang
44
IKWP - Kedatangan Mark
45
IKWP - Bertemu Cleopatra
46
IKWP - Setelah ini, Ayo Kita Berbahagia
47
IKWP - Hiduplah Dengan Baik dan Bahagia
48
IKWP - Biarkan DC Di Pimpin Orang Lain
49
IKWP - THE END, Aku Mencintaimu
50
IKWP - EXTRA PART
51
MENJEBAK JODOH - Karya Baru setengahtujuhmalam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!