Team basket SMA Garuda tak semangat setelah kalah melawan team basket SMA Pancasila, bahkan mereka tampak kecewa dan merasa sangat malu karena tak bisa menghasilkan poin sama sekali.
Dengan jalan gontai mereka mendekati teman-teman mereka, Salsa yang melihat raut tak semangat dari team basket mereka segera beranjak dari duduknya kemudian masuk ke lapangan lalu memainkan bola basket.
Hap
Salsa melempar bola basket masuk ke dalam ring dari jarak jauh, yang biasanya akan mendapat poin tiga kemudian kembali Salsa memantul-mantulkan bola basket berputar ke belakang membuat semua menyaksikan itu terkagum.
Prok....Prok....Prok
Rudi bertepuk tangan sembari mendekati Salsa, ia begitu kagum dengan perempuan di hadapannya saat ini selain pintar, cantik ternyata jago juga bermain bola basket, dengan iseng Rudi mengambil bola itu dari tangan Salsa.
Membuat Salsa menggerutuki kelakuan Rudi barusan, kini mereka berdua akhirnya bermain satu lawan satu namun Rudi bermain curang setiap kali Salsa hendak memasukan bola ia selalu menarik seragam sekolah Salsa.
"Apaan sih?" cetus Salsa yang geram dengan kelakuan Rudi dari tadi
"Aku gak mau semua mata laki-laki melihat perut mulus milik kamu itu" bisik Rudi tepat di telinga Salsa membuat Salsa tak mengerti
Salsa pun akhirnya memilih berhenti bermain dan hendak pergi dari situ, namun seketika pergelangan tangannya di tahan Rudi sampai akhirnya ia menoleh dan kini kedua mata mereka bertemu tatap.
Keduanya sama-sama memiliki rasa ketertarikan, bahkan mereka berdua yang masih bertatapan terdiam sesaat seperti tengah menyelam di dalam pandangan masing-masing.
"Mau kamu itu apa sih dengan aku, dari tadi cari gara-gara terus?" ketus Salsa sembari melipat kedua tangannya di dada sudah jadi ciri khas gayanya
Mendengar perkataan Salsa barusan membuat Rudi semakin terkagum dengan makhluk di hadapannya saat ini, pasalnya tak ada satu pun perempuan yang berani dengannya selama ini.
Semua yang berada di lapangan bola basket menunggu apa yang hendak Rudi lakukan pada Salsa, suasana di sekitar itu terasa menegangkan seperti mereka semua tengah menyaksikan adegan menyeramkan.
"Mau aku, kamu jadi pacar aku"
Setelah kata-kata itu terucap, terdengar bisik-bisik samar di sekitar situ, semuanya tampak tak percaya dengan perkataan Rudi barusan, bahkan para Rudi lovers seketika patah hati dan kecewa.
Salsa langsung mengembangkan senyum manisnya, ia pun segera melangkah lebih dekat ke Rudi lalu meletakkan kedua tangannya di atas pundak Rudi dengan ekspresi memikatnya.
"Cuma itu?" tanya Salsa sembari mengerakan tubuhnya menggoda
Rudi tersenyum sembari menganggukkan kepala
"OKE! Aku kasih waktu 14 hari untuk kamu jadi pacar aku, kalau belum waktu 14 hari kamu sudah menyerah aku akan tunjukan kalau kamu itu pecundang" kata Salsa dengan senyum smirk
"Deal" Rudi langsung menjabat tangan Salsa tanpa berpikir panjang
.
.
Keesokan harinya
Salsa yang baru keluar dari kelasnya langsung menaikan sebelah alisnya ketika melihat Rudi bersandar di tiang yang ada di koridor sekolahnya tak jauh dari kelasnya dengan mata menatap kearahnya.
"Gila, cool banget cuy" pekik Nabila di samping telinga Salsa
Nabila tak salah mengatakan Rudi cool, karena para murid perempuan di SMA Garuda pun ikut terpesona dengan ketampanan Rudi, ketika melewati Rudi mata mereka fokus ke arah Rudi semua.
"Dia jemput kamu?" tanya Nabila pada sahabatnya
Salsa yang di tanya hanya mengangkat kedua bahunya, kemudian dengan langkah gemulainya ia mendekati Rudi yang memang berdiri tak jauh dari jarak kelasnya, Rudi saat ini bagaikan pangeran dari kayangan yang di titis.
"Hai, pacar. Ngapain kesini?" tanya Salsa dengan suara di buat serak-serak basah
"Jemput kamu lah, ini kan hari pertama kita nge-dat" jawab Rudi sembari menoel dagu Salsa
"Wah, iya. Aku hampir aja lupa" kata Salsa
"Kalau begitu aku pamit dengan temanku dulu, ya" lanjut Salsa
Rudi mengangguk sebagai jawaban
Kemudian Salsa kembali menghampiri Nabila sembari tersenyum menampakkan deretan giginya yang rapi, menunjukan pada Nabila bahwa hari ini ia akan mengerjai Rudi habis-habisan.
"Nabila, maaf ya aku gak bisa pulang bareng kamu hari ini aku mau jalan sama pacar aku" kata Salsa sedikit menekan kata pacar
"No problem, selamat bersenang-senang ya" Nabila tersenyum sembari mengedipkan matanya
Setelah itu Salsa berbalik menghampiri Rudi dengan senyum yang sangat manis lalu tanpa rasa canggung sedikit pun ia menggandeng tangan Rudi, keduanya jadi bergandengan tangan sepanjang jalan.
Namun langkah mereka tak berhenti di parkiran tapi terus melangkah, Salsa tak bertanya cukup mengikuti langkah kaki Rudi yang ternyata membawanya keluar dari gerbang sekolah.
"Maaf ya, aku parkir mobil kejauhan" kata Rudi kemudian membukakan pintu mobil untuk Salsa
Salsa tak menjawab ia hanya mengulas senyuman kepada Rudi, masuk dalam mobil rolls-royce milik Rudi membuat Salsa terpana pasalnya ini pertama kalinya ia duduk di kursi mobil paling mewah.
Ia jadi penasaran seberapa kaya Rudi, sehingga anak SMA sepertinya bisa membawa mobil rolls-royce yang tak semua orang miliki, bahkan kedua orang tuanya yang kaya raya pun tak mampu membeli mobil tersebut.
"Kamu mau belanja" tawar Rudi
Mendengar perkataan itu membuat Salsa terkejut, namun sebisa mungkin ia menguasai dirinya hingga ia pun langsung kembali tersenyum manis di hadapan pacar barunya itu.
"Tentu, kalau kamu tidak keberatan"
Kemudian Rudi segera melajukan mobil miliknya dengan kecepatan tinggi sesuai dengan kualitas mobil tersebut, selama ia fokus mengemudi Salsa mengatakan tempat yang ingin ia tuju dengan senang hati Rudi menuruti kemauan Salsa.
"Ayo turun" ajak Rudi setelah mobil telah terparkir dengan sempurna di deretan mobil-mobil lain
"Tunggu sebentar"
Salsa melepas seragam sekolahnya sehingga meninggalkan baju kaos yang telah melekat di tubuhnya, kemudian ia segera keluar dari mobil lalu mengandeng tangan Rudi masuk ke dalam MALL.
Sudah dua jam Rudi menuruti kemauan Salsa, untuk berbelanja, mulai dari baju-baju mahal, belum lagi sepatu berbagai merk dan sekarang Salsa menarik tangan Rudi menuju ke sebuah toko tas limited edition tentunya.
"Selamat sore Mbak Salsa, kebetulan sekali Mbak Salsa kesini. Hari ini kita ada tas keluar terbaru merk Ch@nel, saya yakin Mbak Salsa pasti sangat menyukainya" kata Pegawai toko tas tersebut yang biasa melayani Salsa
"Ohh ya, boleh saya lihat"
"Silahkan kesini, Mbak" Pegawai toko tas itu kemudian menunjukkan jalan ke arah tas yang di maksud
Salsa langsung mengandeng tangan Rudi agar mau mengikutinya, Rudi tanpa protes atau mengeluh sama sekali ia tetap menuruti kemauan Salsa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments