Keesokan harinya
Pulang sekolah Salsa sengaja berdiri di depan gerbang sekolah sembari tangannya di buat untuk mengipas tubuhnya, ia kepanasan karena terik matahari siang ini benar-benar menyengat sampai ke kulitnya.
TIN....
Hampir saja Salsa terlonjak kaget mendengar bunyi klakson mobil yang berhenti tepat di depannya, si pemilik mobil segera menurunkan kaca mobil kemudian menatap ke arah Salsa.
"Mau bareng?" tanya Si pemilik mobil dengan ramah
Salsa melirik ke kanan ke kiri jalanan siang ini tampak sudah sangat sepi, ia tak mungkin juga terus-menerus berdiri di depan gerbang sekolah sampai sore yang sebenarnya saat ini ia memang butuh tumpangan.
"Boleh" jawab Salsa langsung memutari mobil lalu masuk dan duduk di kursi penumpang
"Kenapa nunggu sendirian, kemana teman kamu?" tanya Si pemilik mobil saat Salsa sudah duduk
"Temanku ada urusan, makanya aku pulang sendirian" Salsa asal jawab saja
"Hem! kalau begitu kamu pulang bareng aku aja, jadi gak perlu panas-panasan menunggu angkutan umum"
"Redo" Si pemilik mobil pun memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya kepada Salsa
Baru saja Salsa hendak menjawab namanya, tapi Redo sudah lebih dulu berkata bahwa ia sudah kenal dengan Salsa murid perempuan tercerdas di SMA Garuda bahkan hampir semua murid laki-laki di sekolah membahas soal Salsa.
Salsa tersenyum penuh kemenangan setelah targetnya masuk perangkap, ia bahkan besar kepala ketika Redo tak henti-henti memuji kecerdasannya bukan hanya kecerdasannya saja kecantikannya pun tak luput dari pujian Redo.
"Gimana kalau kita jalan-jalan dulu, sebelum pulang?" tawar Redo
"Boleh" lagi-lagi Salsa hanya menjawab itu
Redo pun dengan senang hati melajukan mobil miliknya ke MALL terbesar di kota tersebut, hanya berapa menit mobil yang membawa mereka kini telah tiba di halaman MALL segera Redo memarkirkan mobil miliknya.
Sudah satu jam Redo menemani Salsa keliling MALL, bahkan sudah tiga butik ternama mereka masuki dan Salsa juga memborong semua pakaian termahal yang di jual di butik-butik itu.
"Ohh iya, Redo make-up aku habis, mau kan kamu temeni aku beli make-up" dengan manja Salsa merengek
"Tentu donk, Beib. Kamu mau beli apapun akan aku temani" jawab Redo kemudian mengandeng tangan Salsa
Redo tidak tau saja kalau perjalanan Salsa tak akan berhenti disini, ia akan terus meminta lagi lagi dan terus begitu sebelum uang di ATM milik Redo benar-benar terkuras oleh dirinya saat ini.
Saat keduanya tiba di toko kosmetik, kedua bola mata Salsa menangkap seorang laki-laki yang memakai seragam sekolah SMA Pancasila, bahkan laki-laki itu menatapnya dengan tatapan tajam siapa lagi kalau bukan Rudi.
Salsa berusaha bersikap tenang, memasang wajah datar dan cuek. Ia sangat kesal karena Rudi tak ada kabar sama sekali selama tiga hari kemarin, sekarang tiba-tiba muncul di saat dirinya sedang bersama laki-laki lain jadi jangan salahkan dirinya.
Rudi melangkah kaki sangat lebar mendekat ke arah Salsa, kedua bola matanya menatap barang belanjaan yang ada di tangan Salsa dan laki-laki yang tak di kenalnya itu bukan hanya itu yang membuatnya semakin berang tautan tangan keduanya.
Secepat kilat Rudi mengambil barang belanjaan yang ada di tangan Salsa lalu di lemparkannya secara asal di lantai, melihat kejadian barusan Salsa langsung menutup mulutnya tak menyangka Rudi akan melakukan hal tersebut.
"Heh! Siapa kamu?" bentak Redo tak suka dengan apa yang di lakukan Rudi barusan
Rudi tak menjawab pertanyaan Redo sama sekali bahkan ia terlihat mengabaikan Redo, justru saat ini ia lebih fokus menatap tajam ke arah Salsa yang berdiri di sisi Redo hingga akhirnya Salsa melepaskan tautan tangan dari Redo.
"Kemarin aku bilang apa? Kamu lupa?" tuntut Rudi sembari mencengkeram lengan Salsa
"Lupa" jawab Salsa dengan berani
Kemudian Salsa menghentakkan tangan Rudi hingga terlepas, lalu hendak pergi meninggalkan dua laki-laki yang ada di dekatnya namun belum jauh ia melangkah Rudi mencekal lengan Salsa dengan kuat.
Hingga Salsa berbalik dan menabrak dada bidang milik Rudi, kini keduanya berhadapan. Redo maju mendekati keduanya ia berusaha menggapai tangan Salsa tapi Rudi lebih dulu mendorong tubuh Redo hingga Redo termundur.
Banyak orang yang melintas melihat ke arah mereka bertiga, bahkan semua orang di MALL setiap melihat pertengkaran ketiganya jadi kepo dan berhenti sejenak ingin menyaksikan pertengkaran tersebut.
"Pergi dari sini, sebelum aku buat kamu gak bisa berdiri lagi" ancam Rudi sembari memperlihatkan mata tajam bak burung elang itu
"Kamu gak ada hak buat ngancem Redo seperti itu" bentak Salsa tak suka dengan perlakuan Rudi
"Jangan buat aku jadi membunuhnya, SALSA"
"Apa hak kamu, sampai marah begini?"
"Kamu pacar aku, jadi aku punya hak. Ngerti" bentak Rudi
Salsa terdiam, sedangkan Redo merasa kecewa dan marah semuanya seperti menjadi campur aduk tapi ia masih menyayangi kedua kakinya, ia seorang laki-laki jadi tau kalau ucapan Rudi tadi sungguh-sungguh.
Redo pun pergi dari situ meninggalkan sepasang kekasih itu, sedangkan Rudi memilih menarik tangan Salsa agar ikut dengannya entah akan di bawa kemana Salsa saat ini.
Saat di tarik, Salsa menatap ke barang belanjaannya yang tergeletak di lantai ia menatap semua barang itu dengan tatapan kasihan, siapa pun yang menemukannya tentu sangat beruntung.
Salsa di bawa Rudi ke dalam mobil milik Rudi yang terparkir di parkiran MALL, namun entah sengaja atau tidak hanya ada mobil milik Rudi sendiri disitu tak ada mobil lain sehingga sekitarnya tampak sepi.
"Kenapa aturan aku di langgar?" tanya Rudi sedikit melunak
"Bagaimana tidak di langgar, kalau kamu saja tak ada kabar sama sekali selama tiga hari"
"Aku gak ada kabar bukan berarti kamu harus selingkuh" kata Rudi
"Egois"
"Harus aku jelaskan kalau aku tak ada kabar karena kakek aku meninggal di rumah sakit, HP aku tinggal di rumah dan tak mungkin juga aku harus balik hanya untuk mengambil HP" bentak Rudi lagi yang sudah sangat emosi dari tadi
Salsa diam sembari menghela napas panjang, ia ingin mencari pembelaan namun nyatanya tak ada karena memang ia yang salah disini yang tak sabar untuk menunggu kabar dari Rudi walau pun hanya tiga hari.
"Jadi jangan coba-coba untuk selingkuh lagi, jangan buat aku marah. Mengerti Salsa" kata Rudi
"Gak" hardik Salsa tepat di depan wajah Rudi
Rudi yang semakin emosi menjambak rambut Salsa dengan kuat sampai Salsa jadi mendongak ke atas dan meringis kesakitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments