Wasiat Cinta ( Ayah Untuk Putriku )
" saya terima nikah dan kawinnya Reina Angraeni bin Haikal Bagaskara dengan mas kawin tersebut di bayar tunai " ucap Dava setelah tiga kali gagal mengucapkan ijab kabul untuk wanita yang sangat iya cintai.
" bagaimana para saksi sah ?" tanya pak penghulu memastikan.
" sahhhh " suara sah menggema di seluruh ruangan rumah sakit yang di sulap menjadi ruang akad untuk pernikahan Reina dan Dava setelah Reina berhasil meyakinkan Dava yang hanya ingin selalu bisa di samping Dava sampai maut memisahkan mereka.
Alan kembali mengingat kejadian dua tahun silam saat dirinya harus bisa merelakan Reina wanita yang selama ini iya cintai dalam diam menikah dengan laki laki pujaan hatinya yang kini ada di hadapannya dalam keadaan lemah.
" hai Dava bagaimana keadaan mu sekarang ?" tanya Alan yang sebenarnya sudah tau kondisi Dava yang kian hari kian memburuk dan itu membuat Reina sangat bersedih.
" seperti yang kamu lihat " ucap Dava mencoba tersenyum pada laki laki yang Dava tau masih mencintai istrinya hingga saat ini, meski Alan berusaha menutupi rasa yang iya miliki untuk Reina tapi Dava sangat yakin jika Alan masih mencintai istrinya.
" apa kamu masih mencintai Reina ?" tanya Dava dengan suara yang sudah semakin tersengal sengal.
" jangan membahas hal itu, yang harus kamu ingat jika Reina sudah memilih kamu dan Reina akan selamanya mencintai kamu " ucap Alan yang hanya akan bahagia selama Reina bahagia meski pun bukan bersama dengannya.
" aku tau karena aku juga sangat mencintai Reina" ucap Dava yang terlihat jelas bagaimana hancurnya hatinya harus memberikan istri yang iya cintai untuk laki laki lain, tapi Dava hanya ingin pergi dengan tenang dan jika dengan menitipkan Reina dan putrinya bisa membuatnya tenang maka akan Dava lakukan.
" jika kamu tau maka yang harus kamu pikirkan hanya kesembuhan kamu tidak ada yang lain " ucap Alan yang mulai menebak apa yang sebenarnya ingin di sampaikan Dava padanya.
" tapi aku tidak memiliki banyak waktu lagi " ucap Dava yang mencoba menggenggam tangan Alan yang Dava percaya bisa menjaga Reina dan putrinya dengan sangat baik.
" aku titip Reina dan putriku Reva, jaga mereka " ucap Dava dengan nafas yang semakin berat.
Alan yang takut terjadi hal buruk pada Dava pun langsung memanggil Reina yang sedang mengambilkan minum seperti yang di pinta Dava.
" Reina.. Dava Reina.. " teriak Alan dari pintu ruangan Dava yang tentu saja membuat Reina kaget dan tak sengaja menjatuhkan gelas yang iya bawa di baki untuk Alan.
Tidak hanya Reina, Bu cahaya dan Aditya yang ada di ruang keluarga pun langsung mendekat ke kamar Dava untuk melihat apa yang terjadi.
" ada apa kak ?" tanya Reina yang baru saja berada di hadapan Alan, Alan langsung menarik tangan Reina menuju tempat Dava yang terlihat jelas nafas Dava yang semakin berat dan memburu.
" yah.. Ayah kenapa ? Kita ke rumah sakit ya " ucap Reina yang terlihat jelas raut kepanikan di wajah Reina dan Alan semakin yakin jika Reina sangat mencintai Dava.
" ngga, mas tidak punya banyak waktu " ucap Dava yang mencoba mengulurkan tangannya dan langsung di sambut oleh Reina yang kini sudah duduk di samping Dava sedangkan Alan memilih berdiri di belakang Reina.
" Bu ... tolong ajak Reva ke sini " ucap Dava yang ingin melihat Reva putrinya untuk yang terakhir kalinya.
Bu cahaya yang sudah tidak bisa membendung air matanya langsung bergegas menuju kamarnya untuk mengambil Reva yang sedang tidur siang di sana agar tidak menggangu Dava.
" yah, Dava akan baik baik saja kan ?" tanya Bu cahaya yang kini sudah menggendong Reva cucunya yang baru saja berusia satu tahun lebih.
" kita pasrahkan semuanya karena kita juga sudah melakukan semaksimal yang kita mampu untuk kesembuhan Dava " ucap Aditya yang tak ingin memberikan harapan palsu pada istrinya.
Reina langsung mengambil alih Reva putri cantiknya yang terlihat sangat mirip dengan Dava, Dava pun mencoba untuk mendudukkan diri yang langsung di bantu oleh Alan.
" tolong berikan Reva sama ayah " ucap Dava sambil mengangkat kedua tangannya untuk bisa meraih Reva yang masih terlelap dalam pelukan Reina.
Alan langsung mengambil alih Reva dari gendongan Reina dan meletakkannya di pangkuan Dava yang terlihat semakin lemah.
" sayang.. " ucap Dava di samping telinga Reva yang masih betah memejamkan matanya seolah tak terganggu tidurnya.
" ayah sayaaaang sama kamu tapi maaf ayah lebih sayaaang sama Bunda kamu " ucap Dava sambil melihat ke arah Reina yang sudah tak bisa membendung air matanya.
" jangan menangis sayang " ucap Dava sambil mengulurkan tangannya menghapus air mata yang semakin deras mengalir di pipi Reina yang terlihat semakin hari semakin cantik.
" jaga Reva putri kita " ucap Dava yang semakin berat untuk berbicara.
" yah.. kita ke rumah sakit ya sekarang ?" ucap Reina yang tak tega melihat kondisi Dava yang terlihat sangat kesakitan.
" ayah ngga papa " ucap Dava sembari menarik nafasnya begitu dalam, melihat hal itu Alan kembali Sigap mengambil alih Reva yang baru saja menggeliat saat Alan mengambilnya dari pangkuan Dava.
" ayah hanya ingin bersama dengan orang orang yang ayah sayangi " ucap Dava mencoba tersenyum meski nafasnya semakin terasa berat dan rasa sakit yang mulai tak tertahankan lagi.
" tapi yah, Reina ngga mau terjadi hal buruk sama ayah " ucap Reina yang baru kali ini melihat kondisi Dava yang begitu menyakitkan bagaimana dengan Dava yang merasakannya yang pasti jauh lebih sakit.
Dava langsung menggeleng sambil menarik Reina dalam pelukannya, Bu cahaya dan pak Aditya hanya bisa saling memeluk menguatkan diri melihat detik detik terakhir Dava putranya.
" ayah sangat menyayangi mu, dan ayah juga sangat mencintaimu " ucap Dava dalam pelukannya pada Reina.
" ayah minta maaf tak bisa membantu kamu menjaga dan mendidik Reva kedepannya tapi ayah yakin Alan pasti bisa menggantikan posisi ayah untuk kamu dan Reva setelah ayah pergi " ucap Dava dengan nafas yang terputus putus.
Reina langsung menatap ke arah Alan dan anehnya Alan hanya mengangguk seolah memerintahkan Reina menyetujui apa yang di katakan Dava padanya.
" ayah " nafas Dava yang semakin berat membuatnya kesulitan untuk bernafas dan mengatakan apapun yang ingin iya sampaikan.
" ayah .. Sayang .. Sama .. Kamu " dan tak lama Dava pun menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan Reina dan kedua orang tuanya, sedangkan Alan hanya bisa mengeratkan pelukannya pada Reva yang masih kecil harus menjadi yatim karena kini Dava sudah tiada.
" yah... Ayah.... Bangun..." ucap Reina yang masih berusaha membangunkan Dava dengan terus menggoyang goyangkan tubuh Dava yang sudah tak bernyawa.
" kak, bangunkan Dava kak !! bangunkan suami Reina kakak " ucap Reina yang kini sudah berbalik menggenggam kedua lengan Alan yang ada di sampingnya sedangkan Reva kini sudah berpindah ke pelukan Bu cahaya dan pak Aditya yang hanya bisa menangisi kepergian putranya.
" kamu harus kuat demi Reva putri kalian dan demi ketenangan Dava di sana " ucap Alan yang ternyata mendapat pelukan dari Reina yang masih belum siap ditinggalkan oleh Dava kekasih hatinya.
" kakak akan selalu ada untuk kamu dan juga untuk Reva " ucap Alan sambil mencoba menenangkan Reina.
" kamu tidak bisa melakukan itu Alan ? Bagaimana dengan aku ?
✍️✍️✍️ siapa yang mengatakan itu pada Alan ? Dan bagaimana jadinya jika Reina tau apa yang di pinta Dava pada Alan ?
Hai hai hai.. ketemu lagi sama R-kha, semoga kalian suka dengan cerita receh R-kha yang sebenarnya lanjutan dari kisah End Of Patience tapi kali ini mengisahkan tentang Reina dan alan yang selama ini menyimpan rasa untuk Reina.
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jadikan R-kha author favorit kalian ya agar kalian bisa tau update ceritanya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya.
Love you moreee 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
aku mampir Thor, sepertinya cerita nya bagus
2024-05-04
0
Nurman
lanjut Ka udh beli cemilan ini
2023-08-29
1
Faulinsa
Lanjut kak.. akhirnya nongol juga cerita Alan Reina
2023-08-22
2