NovelToon NovelToon

Wasiat Cinta ( Ayah Untuk Putriku )

Titip..

" saya terima nikah dan kawinnya Reina Angraeni bin Haikal Bagaskara dengan mas kawin tersebut di bayar tunai " ucap Dava setelah tiga kali gagal mengucapkan ijab kabul untuk wanita yang sangat iya cintai.

" bagaimana para saksi sah ?" tanya pak penghulu memastikan.

" sahhhh " suara sah menggema di seluruh ruangan rumah sakit yang di sulap menjadi ruang akad untuk pernikahan Reina dan Dava setelah Reina berhasil meyakinkan Dava yang hanya ingin selalu bisa di samping Dava sampai maut memisahkan mereka.

Alan kembali mengingat kejadian dua tahun silam saat dirinya harus bisa merelakan Reina wanita yang selama ini iya cintai dalam diam menikah dengan laki laki pujaan hatinya yang kini ada di hadapannya dalam keadaan lemah.

" hai Dava bagaimana keadaan mu sekarang ?" tanya Alan yang sebenarnya sudah tau kondisi Dava yang kian hari kian memburuk dan itu membuat Reina sangat bersedih.

" seperti yang kamu lihat " ucap Dava mencoba tersenyum pada laki laki yang Dava tau masih mencintai istrinya hingga saat ini, meski Alan berusaha menutupi rasa yang iya miliki untuk Reina tapi Dava sangat yakin jika Alan masih mencintai istrinya.

" apa kamu masih mencintai Reina ?" tanya Dava dengan suara yang sudah semakin tersengal sengal.

" jangan membahas hal itu, yang harus kamu ingat jika Reina sudah memilih kamu dan Reina akan selamanya mencintai kamu " ucap Alan yang hanya akan bahagia selama Reina bahagia meski pun bukan bersama dengannya.

" aku tau karena aku juga sangat mencintai Reina" ucap Dava yang terlihat jelas bagaimana hancurnya hatinya harus memberikan istri yang iya cintai untuk laki laki lain, tapi Dava hanya ingin pergi dengan tenang dan jika dengan menitipkan Reina dan putrinya bisa membuatnya tenang maka akan Dava lakukan.

" jika kamu tau maka yang harus kamu pikirkan hanya kesembuhan kamu tidak ada yang lain " ucap Alan yang mulai menebak apa yang sebenarnya ingin di sampaikan Dava padanya.

" tapi aku tidak memiliki banyak waktu lagi " ucap Dava yang mencoba menggenggam tangan Alan yang Dava percaya bisa menjaga Reina dan putrinya dengan sangat baik.

" aku titip Reina dan putriku Reva, jaga mereka " ucap Dava dengan nafas yang semakin berat.

Alan yang takut terjadi hal buruk pada Dava pun langsung memanggil Reina yang sedang mengambilkan minum seperti yang di pinta Dava.

" Reina.. Dava Reina.. " teriak Alan dari pintu ruangan Dava yang tentu saja membuat Reina kaget dan tak sengaja menjatuhkan gelas yang iya bawa di baki untuk Alan.

Tidak hanya Reina, Bu cahaya dan Aditya yang ada di ruang keluarga pun langsung mendekat ke kamar Dava untuk melihat apa yang terjadi.

" ada apa kak ?" tanya Reina yang baru saja berada di hadapan Alan, Alan langsung menarik tangan Reina menuju tempat Dava yang terlihat jelas nafas Dava yang semakin berat dan memburu.

" yah.. Ayah kenapa ? Kita ke rumah sakit ya " ucap Reina yang terlihat jelas raut kepanikan di wajah Reina dan Alan semakin yakin jika Reina sangat mencintai Dava.

" ngga, mas tidak punya banyak waktu " ucap Dava yang mencoba mengulurkan tangannya dan langsung di sambut oleh Reina yang kini sudah duduk di samping Dava sedangkan Alan memilih berdiri di belakang Reina.

" Bu ... tolong ajak Reva ke sini " ucap Dava yang ingin melihat Reva putrinya untuk yang terakhir kalinya.

Bu cahaya yang sudah tidak bisa membendung air matanya langsung bergegas menuju kamarnya untuk mengambil Reva yang sedang tidur siang di sana agar tidak menggangu Dava.

" yah, Dava akan baik baik saja kan ?" tanya Bu cahaya yang kini sudah menggendong Reva cucunya yang baru saja berusia satu tahun lebih.

" kita pasrahkan semuanya karena kita juga sudah melakukan semaksimal yang kita mampu untuk kesembuhan Dava " ucap Aditya yang tak ingin memberikan harapan palsu pada istrinya.

Reina langsung mengambil alih Reva putri cantiknya yang terlihat sangat mirip dengan Dava, Dava pun mencoba untuk mendudukkan diri yang langsung di bantu oleh Alan.

" tolong berikan Reva sama ayah " ucap Dava sambil mengangkat kedua tangannya untuk bisa meraih Reva yang masih terlelap dalam pelukan Reina.

Alan langsung mengambil alih Reva dari gendongan Reina dan meletakkannya di pangkuan Dava yang terlihat semakin lemah.

" sayang.. " ucap Dava di samping telinga Reva yang masih betah memejamkan matanya seolah tak terganggu tidurnya.

" ayah sayaaaang sama kamu tapi maaf ayah lebih sayaaang sama Bunda kamu " ucap Dava sambil melihat ke arah Reina yang sudah tak bisa membendung air matanya.

" jangan menangis sayang " ucap Dava sambil mengulurkan tangannya menghapus air mata yang semakin deras mengalir di pipi Reina yang terlihat semakin hari semakin cantik.

" jaga Reva putri kita " ucap Dava yang semakin berat untuk berbicara.

" yah.. kita ke rumah sakit ya sekarang ?" ucap Reina yang tak tega melihat kondisi Dava yang terlihat sangat kesakitan.

" ayah ngga papa " ucap Dava sembari menarik nafasnya begitu dalam, melihat hal itu Alan kembali Sigap mengambil alih Reva yang baru saja menggeliat saat Alan mengambilnya dari pangkuan Dava.

" ayah hanya ingin bersama dengan orang orang yang ayah sayangi " ucap Dava mencoba tersenyum meski nafasnya semakin terasa berat dan rasa sakit yang mulai tak tertahankan lagi.

" tapi yah, Reina ngga mau terjadi hal buruk sama ayah " ucap Reina yang baru kali ini melihat kondisi Dava yang begitu menyakitkan bagaimana dengan Dava yang merasakannya yang pasti jauh lebih sakit.

Dava langsung menggeleng sambil menarik Reina dalam pelukannya, Bu cahaya dan pak Aditya hanya bisa saling memeluk menguatkan diri melihat detik detik terakhir Dava putranya.

" ayah sangat menyayangi mu, dan ayah juga sangat mencintaimu " ucap Dava dalam pelukannya pada Reina.

" ayah minta maaf tak bisa membantu kamu menjaga dan mendidik Reva kedepannya tapi ayah yakin Alan pasti bisa menggantikan posisi ayah untuk kamu dan Reva setelah ayah pergi " ucap Dava dengan nafas yang terputus putus.

Reina langsung menatap ke arah Alan dan anehnya Alan hanya mengangguk seolah memerintahkan Reina menyetujui apa yang di katakan Dava padanya.

" ayah " nafas Dava yang semakin berat membuatnya kesulitan untuk bernafas dan mengatakan apapun yang ingin iya sampaikan.

" ayah .. Sayang .. Sama .. Kamu " dan tak lama Dava pun menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan Reina dan kedua orang tuanya, sedangkan Alan hanya bisa mengeratkan pelukannya pada Reva yang masih kecil harus menjadi yatim karena kini Dava sudah tiada.

" yah... Ayah.... Bangun..." ucap Reina yang masih berusaha membangunkan Dava dengan terus menggoyang goyangkan tubuh Dava yang sudah tak bernyawa.

" kak, bangunkan Dava kak !! bangunkan suami Reina kakak " ucap Reina yang kini sudah berbalik menggenggam kedua lengan Alan yang ada di sampingnya sedangkan Reva kini sudah berpindah ke pelukan Bu cahaya dan pak Aditya yang hanya bisa menangisi kepergian putranya.

" kamu harus kuat demi Reva putri kalian dan demi ketenangan Dava di sana " ucap Alan yang ternyata mendapat pelukan dari Reina yang masih belum siap ditinggalkan oleh Dava kekasih hatinya.

" kakak akan selalu ada untuk kamu dan juga untuk Reva " ucap Alan sambil mencoba menenangkan Reina.

" kamu tidak bisa melakukan itu Alan ? Bagaimana dengan aku ?

✍️✍️✍️ siapa yang mengatakan itu pada Alan ? Dan bagaimana jadinya jika Reina tau apa yang di pinta Dava pada Alan ?

Hai hai hai.. ketemu lagi sama R-kha, semoga kalian suka dengan cerita receh R-kha yang sebenarnya lanjutan dari kisah End Of Patience tapi kali ini mengisahkan tentang Reina dan alan yang selama ini menyimpan rasa untuk Reina.

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jadikan R-kha author favorit kalian ya agar kalian bisa tau update ceritanya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya.

Love you moreee 😘😘😘

Memilih

Setelah Reina dan Dava menikah, Alan memilih fokus bekerja sambil kuliah agar tidak terlalu merasakan sakit hati dan kekecewaan karena kini hilang sudah kesempatan nya untuk bisa bersama dengan Reina.

Dan setelah dua tahun merintis usaha Alan pun kini sudah sukses dan menjadi general manager di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, dan sudah satu tahun ini Alan dekat dengan seorang wanita atau lebih tepatnya wanita yang bernama Cecilia begitu sangat mencintai Alan.

" kamu tidak bisa melakukan itu Alan !" ucap Cecilia tak sengaja mendengar apa yang di sampaikan Dava pada Alan karena memang Alan terpaksa membawa Cecilia yang memaksa untuk ikut saat tau Alan akan datang ke rumah Reina wanita yang masih di cintai oleh Alan.

" bagaimana dengan aku " ucap Cecilia yang kini sudah menarik Alan agar melepaskan pelukannya dari Reina.

" Cecil aku mohon jangan membuat keributan di sini " ucap Alan yang tidak suka dengan sikap Cecil yang cenderung arogan dimana pun iya berada tanpa memandang tempat dan siapa yang sedang di hadapinya.

" tapi bagaimana dengan aku jika kamu menerima apa yang di inginkan suami dari wanita itu " ucap Cecilia yang tak ingin semuanya terlambat.

" kak, sebaiknya kakak selesai saja urusan kakak dengan Cecil " ucap Reina sambil mengambil alih Reva dari gendongan Alan.

" tapi Reina " Alan yang tak enak dengan Reina pun menolaknya.

" Reina ngga papa kak " ucap Reina yang mencoba tegar karena memang cepat atau lambat Dava akan pergi meninggalkannya.

Alan yang kesal dengan Cecilia pun langsung menarik Cecilia menuju keluar rumah Reina dan Dava karena tak ingin semakin membuat keributan di depan jenazah Dava.

" apa kamu tidak mengerti jika Reina sedang sangat membutuhkan sandaran " ucap Alan yang sudah tidak bisa membendung rasa kesalnya pada Cecilia.

" iya, kamu sebenarnya sangat senang kan Dava sudah pergi dari dunia ini jadi kamu kini tidak memiliki penghalang untuk bisa bersama dengan Reina, iya kan ?" tanya Cecilia yang malah berpikiran buruk tentang Alan.

" apa aku begitu buruk di matamu hingga kamu berpikir seperti itu padaku ?" tanya Alan yang tak percaya jika pemikiran Cecilia begitu buruk tentang dirinya.

" karena aku tau apa yang di pinta suami dari Reina dan aku tak ingin kamu menyetujui itu " ucap Cecilia yang kini membuat Alan mengerti apa yang sebenarnya di ributkan Cecilia padanya.

" apa penantianku dan perjuangan ku selama ini masik belum bisa membuat kamu membuka hati untuk ku " ucap Cecilia sambil mencoba menggenggam tangan Alan.

" apa kedekatan kita selama setahun ini tidak membekas di hatimu " ucap Cecilia yang kini sudah tak kuasa membendung air matanya.

Jujur Alan nyaman berada dekat dengan Cecilia sebagai seorang teman tapi jika untuk menjadi pendamping hidup Alan belum yakin karena di hatinya yang paling dalam masih ada Reina yang masih bertahta di hatinya.

" alan kenapa kamu di luar " ucap pak sultan yang baru saja sampai setelah di telepon oleh cahaya yang memberitahu jika Dava sudah meninggal dunia.

" iya yah, sebentar lagi Alan masuk " ucap Alan yang masih menjaga baik hubungannya dengan sultan meski hingga saat ini hubungan sultan dan Nabila seperti nya tidak akan bisa membaik.

" ayo mas, Reina pasti sangat membutuhkan kita" ucap Agnia yang tau jika Alan sedang mengurus Cecilia yang memang terlihat cemburu jika Alan sedang bersama Reina.

" bunda benar yah, sebentar lagi Alan menyusul " ucap Alan yang langsung di turuti oleh Agnia dan juga sultan.

" aku mohon kali ini saja jangan berdebat karena saat ini Reina sangat membutuhkan ku " ucap Alan yang langsung berbalik kedalam rumah meninggalkan Cecilia yang termenung dengan kalimat yang akan lontarkan.

" baiklah, tapi jangan salah kan aku jika kamu kehilangan posisimu di perusahaan " ucap Cecilia yang kali ini menggunakan kekuasaannya demi untuk menekan Alan agar tidak meninggalkan nya.

Alan menghentikan langkahnya dan berbalik ke melihat Cecilia yang kini sudah tersenyum padanya berharap Alan akan lebih mementingkan posisinya dari pada Reina.

" baiklah, lakukan apa pun yang kamu inginkan " ucap Alan yang kembali melanjutkan langkahnya untuk membantu mengurus pemakaman Dava dan demi untuk menguatkan Reina yang saat ini pasti sedang sangat membutuhkan dirinya.

Dengan penuh kekesalan Cecilia pun pergi dari rumah itu bahkan terbersit dalam hatinya akan melakukan apa yang tadi dirinya ucapkan pada Alan tapi setelah di pikir pikir jika dirinya melakukan itu maka dirinya akan benar benar kehilangan Alan untuk selamanya.

Alan tidak memikirkan dampak apa yang akan iya hadapi nanti dengan menolak Cecilia demi Reina karena yang terpenting baginya adalah keluarga meski pekerjaan juga penting.

" kak, apa Cecilia bisa mengerti ?" tanya Reina yang tak ingin merusak hubungan Alan dengan Cecilia yang menurut Reina sangat cocok.

" biarkan saja, nanti juga Cecilia akan baik dengan sendirinya " ucap Alan yang langsung membantu sebisa yang iya bisa pada proses pengurusan Dava.

" sebaiknya kamu duduk dan jaga Reva biar semuanya kami yang mengurus " ucap Alan yang tak ingin Reina terlalu lelah yang mungkin saja berdampak pada kesehatan nya.

" maaf, Reina selalu saja merepotkan Kakak " ucap Reina yang merasa Alan selalu ada di saat dirinya sedang kesusahan.

" itu lah gunanya kakak disini, untuk selalu menjaga dan melindungi adik nya " ucap Alan meski saat mengatakan itu dengan hati yang bergetar.

Waktu pun tak terasa berlalu begitu cepat ditambah banyak sekali yang membantu Alan dan keluarga nya mengurus pemakaman Dava, bahkan Reina terlihat sangat tegar hingga bisa mengiringi kepergian Dava ke tempat peristirahatan terakhir nya sambil menggendong Reva putri kecilnya.

" ayah.. maaf bunda hanya bisa mengantarkan ayah hingga ke sini " ucap Reina sambil memegang pusara yang baru saja di tancapkan di atas gundukan tanah merah bertabur bunga.

" tapi meski raga ayah sudah tertanam di dalam sana cinta ayah akan selalu ada di hati bunda " ucap Reina yang kini sudah tak bisa membendung lagi air matanya.

" dan Reina janji akan selalu mengingatkan Reva siapa ayahnya dan kami tidak akan pernah melupakan ayah " ucap Reina dengan dada yang mulai terasa sesak karena menahan semuanya dari tadi.

" kamu harus kuat Reina " ucap Alan yang tau jika Reina sedang tidak baik baik saja.

" Reina tau kak, Reina hanya butuh waktu " ucap Reina sambil menghapus air mata yang semakin lama semakin deras.

" kakak mengerti " ucap Alan sambil mengambil alih Reva dari gendongan Reina agar Reina bisa menyalurkan kesedihannya di depan pusara Dava.

" aku janji akan selalu ada untuk Reina dan untuk Reva, meski itu tidak akan mudah dan pasti akan banyak rintangan dari berbagai sisi " ucap Alan sambil menatap pusara yang tertulis nama Dava di sana.

" apa Cecil akan benar benar melakukan apa yang di katakan nya ?" tanya sultan yang tak sengaja mendengar apa yang di ucapkan Cecilia pada Alan.

" entah lah yah, tapi jika benar iya akan melakukan itu akan sangat mudah Cecilia lakukan karena Cecilia adalah adik dari pemilik perusahaan yang Alan pimpin " ucap Alan dengan suara yang sangat pelan sama seperti sultan.

" memang apa yang sebenarnya kalian perdebatkan ?"

✍️✍️✍️ apa Alan akan memberitahu sultan apa yang di pinta Dava padanya sebelum Dava menghembuskan nafas terakhirnya 🤔🤔 dan bagaimana Alan menyampaikan apa yang di pinta Dava pada Reina ? 🤔🤔

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘

Terbongkar nya Rahasia Alan

Bruggghh

Cecilia yang baru saja sampai di rumahnya pun langsung mendapat tatapan tajam dari Brian kakaknya Cecilia yang juga atasan Alan di kantor.

" pintu itu tak memiliki salah padamu, jangan jadikan iya pelarian dari amarah yang kamu miliki" ucap Brian yang memiliki sikap yang berbanding terbalik dengan Cecilia.

" Cecil kesal sama Alan " ucap Cecilia sambil duduk di hadapan kakaknya yang langsung tersenyum setelah mendengar siapa yang membuat adiknya sampai uring uringan seperti itu.

" sekarang kenapa lagi Alan ?" tanya Brian.

" dia lebih memilik wanita itu dari pada Cecilia bahkan dari pada pekerjaan nya " ucap Cecilia yang malah membuat Brian heran dengan apa yang di katakan Cecilia adiknya.

" apa kamu mengancam akan membuat Alan kehilangan pekerjaan nya ?" tanya Brian yang langsung di benarkan oleh Cecilia.

" kamu salah menggunakan taktik jika menghadapi Alan seperti itu " ucap Brian sambil melipat kedua tangannya di dada.

" maksud kakak ?" tanya Cecilia.

" Alan itu tipe laki laki yang sangat mementingkan keluarga di bandingkan apapun apalagi hanya pekerjaan yang bisa Alan dapat dengan mudah di perusahaan lain " ucap Brian yang lumayan mengenal Alan yang menjadi salah satu orang kepercayaan nya di perusahaan.

" lalu apa yang harus Cecilia lakukan untuk bisa memiliki Alan ?" tanya Cecilia berharap kakaknya mau membantunya bahkan jika perlu kakaknya berusaha meyakinkan Alan agar bisa menerima dirinya.

" rubah strategi, coba lebih mendekatkan diri pada keluarga nya terutama orang yang Alan anggap penting dalam hidupnya " mendengar itu membuat senyum di wajah Cecilia mengembang sempurna meski pun dirinya harus berpura pura tapi demi bisa meyakinkan Alan apapun akan dirinya lakukan.

" terima kasih kakakku tersayang " ucap Cecilia sambil mencium pipi kiri Brian yang sudah terbiasa di perlakukan seperti itu oleh Cecilia jika Cecilia merasa bahagia.

Reina dan keluarga nya baru saja tiba di rumah Reina dan Dava, bahkan Reva sampai terlelap dalam gendongan Reina selama perjalanannya dari tempat peristirahatan terakhir Dava.

" Alan, ayah mau bicara berdua " ucap sultan yang dari tadi belum mendapat jawaban dari pertanyaan yang tadi iya lontar kan saat di pemakaman tadi.

Alan hanya mengangguk karena tau apa yang ingin di tanyakan ayahnya, Alan langsung mengambil alih Reva dari gendongan Reina yang terlihat sangat pucat.

" Bun, Reina seperti nya butuh istirahat " ucap Alan yang tak tega melihat Reina seperti itu.

" Reina ngga papa kak " ucap Reina yang masih berusaha kuat di hadapan semuanya, tapi tak lama Reina memilih memasuki kamarnya dengan Dava dan kamar dimana Dava tadi menghembuskan nafas terakhirnya di dalam pelukannya.

Cahaya dan Agnia hanya bisa membiarkan Reina menyalurkan rasa sedih di hatinya karena akan tidak baik jika kesedihan itu Reina pendam di hatinya.

" Bun, Reina baik baik saja kan ?" tanya Alan yang malah semakin mengkhawatirkan Reina yang memilih mengurung diri di kamar dari pada berbagi kesedihan dengan keluarga nya.

" percaya lah, Reina hanya butuh waktu karena kami semua sadar jika Reina wanita yang sangat kuat " ucap sultan yang mulai curiga dengan perhatian yang di berikan Alan pada Reina yang terlihat tidak wajar.

" lebih baik tidurkan Reva di kamar bunda cahaya saja "

" iya Bun " ucap Alan yang langsung berjalan menuju kamar cahaya yang tak jauh dari tempat mereka semua duduk.

Reina masih berdiri di belakang pintu kamar nya, menatap nanar tempat tidur dimana Dava menghabiskan waktu satu bulan itu di atas tempat tidur bahkan hingga Dava menghabiskan nafas terakhirnya.

" apa Reina salah jika Reina belum siap di tinggalkan sama kamu Dav ?" tanya Reina yang tak terasa air matanya sudah mulai mengalir di pipinya.

" kenapa kamu begitu cepat meninggalkan kami !" ucap Reina yang sudah berjalan menuju tempat tidur dan akhirnya Reina ambruk di pinggir tempat tidur memeluk tempat dimana Dava menghembuskan nafasnya di sana.

" apa Reina bisa hidup tanpa kamu " ucap Reina sambil merebahkan kepalanya di atas tempat tidur.

" bagaimana dengan Reva yang pasti membutuhkan sosok seorang ayah " ucap Reina saat mengingat betapa malangnya nasib Reva yang tak bisa merasakan kasih sayang seorang ayah.

" kenapa tuhan begitu tak adil pada kita " ucap Reina yang tak lama setelah mengeluarkan semua yang ada di hatinya akhirnya Reina pun mulai memejamkan matanya.

Sedangkan saat ini Alan sudah bersama dengan sultan orang yang masih menganggap nya anak meski tidak ada ikatan di antara keduanya.

" jelaskan " ucap sultan yang tap perlu banyak bertanya karena Alan pasti mengerti apa yang akan dirinya bicarakan dengan Alan saat ini.

" Alan minta maaf jika apa yang nanti Alan sampaikan akan membuat ayah kecewa pada Alan " ucap Alan yang takut jika setelah berbicara jujur sultan akan membencinya.

" biarkan ayah yang menyimpulkan sendiri sikap apa yang akan ayah berikan setelah mendengar penjelasan dari kamu " ucap sultan yang tak ingin mendahului tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.

" Dava menitipkan Reina dan Reva sama Alan " ucap Alan sambil menundukkan wajahnya karena tak berani menatap wajah laki laki yang sudah mendidiknya selama ini tanpa pernah membeda bedakan dirinya dengan anak anaknya yang lain.

" apa kamu mencintai Reina ?" tanya sultan yang tak ingin salah mengambil kesimpulan, tapi Alan memilih diam dan ternyata diamnya Alan malam membuat sultan menyimpulkan jika memang Alan mencintai putrinya.

" apa Dava tau jika kamu mencintai Reina !" tanya sultan yang lagi lagi tidak mendapat jawaban dari Alan dan membuat sultan berpikir jika memang apa yang iya tanyakan adalah kebenaran.

" maaf yah " ucap Alan yang sudah tak berani menatap wajah ayah nya.

" tapi meski Dava tau, Alan tidak pernah sekalipun mencoba merebut Reina dari Dava " ucap Alan yang tak ingin ayah nya salah paham padanya.

" maksud kakak apa ?" tanya Reina saat mendengar jika Dava tau jika Alan mencintai dirinya.

" sayang " sultan yang melihat perubahan di wajah Reina pun langsung mendekati Reina agar Reina tidak salah paham pada Alan putranya yang lain.

" Reina " wajah Alan pucat pasi karena apa yang selama ini iya tutupi kini sudah terbongkar tapi di saat yang tidak tepat.

" jelas kan kak apa maksud kakak tadi ? Apa karena itu mas Dava meminta kakak datang ? " tanya Reina yang jujur hanya menganggap Alan sebagai kakaknya selama ini tidak lebih.

" kamu tenang dulu sayang, dan dengarkan dulu penjelasan Alan " ucap sultan yang melihat kekecewaan di wajah Reina untuk Alan.

" apa mas Dava meminta kakak menjaga Reina dan Reva ? " ucap Reina yang awalnya sudah mulai tenang tapi kini hatinya kembali hancur saat tau jika Dava seolah menyiapkan pengganti untuknya setelah Dava tiada nanti.

" apa kakak kasihan sama Reina ? Apa Reina memang pantas di kasihani sama kalian semua ?"

" apa Reina wanita lemah Dimata kalian ?

✍️✍️✍️apa Reina akan setuju dengan apa yang di inginkan Dava untuknya dan untuk Reva putrinya ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!