Akhirnya Bertemu Kembali

Tuan Roberto meremat kertas yang ada di genggaman tangannya dengan sangat kuat. Dia benar benar merasa sangat geram dan tidak pernah menyangka jika orang yang sudah lama dia percayai tega menusuk dirinya dari arah belakang.

"Bajingan! Sampai kapanpun aku tidak bisa menerima ini semua. Aku akan menuntumu David Becam!" teriaknya menggema di dalam ruangan rapat.

Angga yang mendengar suara kemarahan dari Tuan Roberto hanya diam sambil terus menyelesaikan tugasnya. Sungguh saat ini dia merasa lapar karena tidak sempat melakukan sarapan pagi sebelumnya.

"Tuan Angga! Aku ingin kau gantian meretas data perusahaan milik David Becam. Agar dia mengetahui bagaimana rasanya dicurangi dengan cara licik seperti ini." titah Tuan Roberto menatap penuh dendam.

"Baiklah.saya akan melakukan apa yang Tuan perintahkan. Tapi bisakah saat ini kita tunda sejenak mitting pagi ini Tuan?"

"Oh. Tentu bisa Tuan Angga. Sangat kebetulan juga aku memiliki banyak janji kepada para klienku yang lainnya. Jika begitu aku pamit sekarang juga, dan mitting akan dilanjutkan besok hari." jelas Tuan Roberto sambil bangkit dari duduknya.

Melihat hal itu Angga juga ikut berdiri, dan berkata hormat.

"Terimakasih Tuan. Aku janji besok kau pasti akan mendapatkan kabar baik dariku."

"Sama sama Tuan Angga. Ya aku sangat percaya dengan semua kemampuan dirimu itu Tuan Angga." jawabnya sambil menepuk punggung Angga dan tersenyum ramah.

"Oya pak Tagor. Tolong kau antarakan Tuan Angga ini kemana pun dia hendak pergi. Kau sudah aku beri tugas untuk menjaga Tuan Angga." perintah Tuan Roberto menatap tajam kearah pak Tagor.

"Baik Tuan. Saya siap melaksanakannya."

Hingga detik kemudian Tuan Roberto langsung keluar dari ruang rapat di temani oleh asisten pribadinya yang bernama Aslan.

Sedangkan Angga hanya diam tanpa bisa melihat, namun tiba-tiba saja mereka berdua dikejutkan oleh suara perut Angga yang memberi pesan jika perut itu sudah minta diisi.

Krruukkk… . Krukkkk…

Pak Tagor langsung tertawa lucu ketika mendengar suara perut yang sedang berdemo itu. Dan tentu saja hal itu membuat Angga menjadi malu.

"Maaf Pak. Sepertinya saya kelaparan."

"Hahahha… . Tuan Angga benar benar sangat lucu. Kenapa tidak bilang jika Tuan kelaparan? Sekarang juga ayo kita keluar dan pergi menuju ke restoran enak di kota ini." ajak pak Tagor kepada Angga sambil membawakan tas milik Angga yang berisikan laptop dan juga dokumen dokumen penting.

Dan tanpa terasa kini mereka berdua sudah berada di jalan untuk menuju ke restoran yang pak Tagor beritahukan.

Pak Tagor sedikit mengebut agar perjalanan mereka bisa secepatnya sampai.

"Ayo kita turun Tuan." ajak pak Tagor mempersilahkan Angga untuk turun dari dalam mobil.

Setelah itu Angga kembali dituntun oleh maps suara yang sudah dia rancang dengan sangat canggih itu. Bukan hanya bisa berbicara, bahkan maps itu telah menjadi kedua mata untuk Angga dan yang paling mengejutkan hanya Angga sendiri yang mengetahui keberadaan benda tersebut. Sedangkan orang lain tidak dapat mengetahuinya karena bentuknya yang tampak kecil dan berwarna hitam.

Sesampainya di sebuah bangku. Angga langsung duduk di deretan meja yang berada di dalam ruangan. Angga ingin mencari kesunyian saat ini karena dia tidak suka ditempat yang terlalu ramai.

"Maaf Tuan karena sudah membuat Tuan menunggu." ucap pak Tagor yang berdiri di sampingnya.

"Iya tidak masalah pak, sekarang duduklah. Kita sarapan bersama."

"Baik Tuan Angga."

Setelah duduk di bulatan meja yang sama, pak Tagor langsung melihat menu sarapan yang ada di buku menu. Lalu dia pun bertanya kepada Angga ingin memesan makanan apa.

"Jadi apa yang mau anda pesan Tuan?"

"Aku ingin memesan lontong sayur."

"Apa lontong sayur? Apakah Tuan tidak salah?" tanya pak Tagor sedikit terkejut

"Tentu saja tidak. Tiba-tiba saja aku menginginkan menu sarapan yang enak itu. Apakah di sini tidak ada?"

"Eh, ada Tuan. Baiklah jika begitu saya akan memesankannya untuk anda."

Melihat ada seorang pelayan yang berlalu lalang, dia pun memanggil pelayan itu dan memesan sarapan pagi yang Angga minta. Di dalam hati pak Tagor, dia merasa kagum karena Angga adalah tipe pria yang sangatlah sederhana.

Selang beberapa menit, pesanan mereka pun sudah tersedia di atas meja. Angga yang merasa kelaparan pun langsung melahap makanan tersebut. Namun ketika lontong sayur yang dia sendokan ke dalam mulutnya bersatu dengan lidah perasanya, Angga mengernyitkan keningnya karena makanan yang dia pesan tidak sama dengan bayangan yang ada didalam benaknya.

"Kenapa Tuan?" taya pak Tagor merasa khawatir.

"Pak kenapa makanan ini terasa berbeda dari tempatku berasal?"

"Iya, rasa makanan ini adalah khas sayur lontong yang ada di kota ini Tuan. Ada sedikit perbedaan tapi tetap terlihat sama, ayo sekarang makanlah Tuan. Atau kau ingin memesan makanan yang lainnya?" tanya Pak Tagor kembali.

"Eh, tidak perlu pak. Aku akan memakan menu ini saja." jawab Angga kembali melahap makanan tersebut.

Di dalam hati Angga, sepertinya lidahnya yang kampungan tidak cocok dengan rasa yang tersedia di menu lestoran. Dan itu artinya untuk lain waktu Angga harus memilih makan di pedagang pinggir jalan saja yang bisanya sangat pas dengan lidah udik miliknya.

Tak jauh dari mereka berdua duduk, tampak seorang wanita berpenampilan cantik baru saja keluar dari arah toilet restoran tersebut.

Dia berjalan sambil bertelfonan oleh seorang rekannya yang menjadi mata mata di dalam perusahaan miliknya.

"Bagaimana? Apakah kau tahu apa yang sedang pamanku lakukan saat ini?"

"Iya, dia sedang mengadakan rapat direksi secara tiba-tiba untuk membahas tentang pemegang saham terbesar yang akan segera jatuh ke tangannya."

"Apa..! Lancang sekali orang tua itu. Aku benar-benar sangat membencinya Monic.

"Sabarlah Rebecca, kau tidak boleh bertindak gegabah, sebab pamanmu adalah orang yang sangat kejam. Bahkan untuk menghabisimu saja dia tidak segan segan melakukannya. Jadi jangan sampai hal itu kembali terjadi Rebecca."

"Kau benar Monic. Aku juga tidak mau mati konyol di tangan paman gilaku sendiri. Bagaimana pun aku harus bisa mengelabui dirinya dan bekerjasama dengan pengacara almarhum papaku."

"Ya sudah. Jika begitu cepat kau cari pria yang ingin segera kau ajak nikah itu. Kau tidak perlu mencintai pria itu bukan! Karena kau hanya memerlukan status dari dirinya saja. Dan setelah harta almarhum papamu sudah berhasil kau kuasai, maka kau mempunyai hak untuk mengusir mereka dari rumah dan juga perusahaan milikmu itu." saran Monic yang berbicara berisik di dalam telfon.

Bahkan sangking takutnya ketahuan, Monic sampai masuk ke bawah meja dan berjongkok di sana. Monic menjabat sebagai sekretaris cadangan dari paman William, dia selalu mengetahui apa saja yang akan paman William rencanakan.

Dan soal pertemanan dirinya bersama Rebecca. Tidak ada yang mengetahuinya, karena mereka berdua sengaja menyembunyikan hal tersebut.

Kini Rebecca sudah selesai menelfon, dia pun terdiam sejenak sambil memikirkan cara bagaimana agar bisa menikah secepatnya. Selama ini Rebecca tidak mempunyai teman pria. Karena semua teman prianya sudah mundur satu persatu akibat ancaman yang diberikan oleh David Becam.

Wanita itu sampai menggigit jari tangannya sendiri karena merasa sangat bingung mencari solusi yang bisa membantu dirinya.

"Papa! Kenapa juga kau memberikanku syarat yang sangat berat seperti ini. Jika kau ingin memberikan harta kepadaku. Kenapa harus setelah aku menikah. Sekarang aku mau menikah sama siapa? Masak iya aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal!" teriak Rebecca merasa frustasi.

Dia menghentak hentakkan kedua kakinya karena merasa geram. Hingga tak lama tatapan mata hazelnya itupun tertuju kearah pria yang sedang duduk di bangku yang tak jauh dari dirinya berdiri.

"Dia… .!" tunjuk Rebecca tidak percaya.

"Apakah aku sedang bermimpi?"

Rebecca berulang kali mengucek kedua matanya, dan menampar wajahnya, tapi sepertinya dia memang tidak sedang bermimpi, karena pria yang sedang duduk itu benar benar orang yang selama ini dia cari.

"Akkkkhhhhhh… . Itu benaran pria buta. Ya Tuhan akhirnya aku dapat menemukannya, terimakasih Tuhan." teriak Rebecca berjingkrak dan langsung berlari kencang kearah Angga yang baru saja selesai menyantap sarapan paginya.

Angga tidak mengetahui kedatangan dari wanita tersebut. Hingga detik kemudian…

Bruuukkkk… . .

Betapa terkejutnya jantung Angga ketika merasakan sebuah pelukan kasar yang memeluk tubuhnya erat sambil sedikit berjingkrak.

Angga terpelongo heran, begitu juga dengan pak Tagor yang tidak percaya bahwa ada seorang wanita yang sangat cantik sedang memeluk pria buta yang ada di hadapannya saat ini.

"Aaakhhhh… akhirnya aku bisa menemukanmu lagi pahlawanku." histeris Rebecca, sambil meletakkan kepalanya sampai menyentuh pipi Angga.

"Eh.. Kau, kau siapa nona! Lepaskan aku, jangan seperti ini!" sarkas Angga merasa risih.

"Jangan begitu Tuan. Aku adalah calon istrimu, jadi kau tidak boleh kasar kepada calon istrimu ini." jelas Rebecca yang kembali membuat kedua orang itu menjadi tercengang.

"Apa! Calon istri… !" teriak Angga bersama pak Tagor.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

aduh Rebecca lucu sekali 🤣🤣

2024-04-18

0

Firman Firman

Firman Firman

😱😄😄🤗 Rebecca ini imut lugu polos ,,tapi juga oon mau buat Angga jntungan,,untung gak struk tu Angga 😄🤭

2024-04-05

1

Riana bell Natasya

Riana bell Natasya

Rebecca lucu banget.. bary sehari ketemu udah di bilang calon istri /Facepalm/

2024-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Kecelakaan Tragis
3 Niat Jelek Cika Dan Keluarganya
4 Angga Mengalami Kebutaan
5 Satu Bulan Berlalu
6 Mengunjungi Teman Baru
7 Janji Seorang Angga Perwira
8 Kepintaran Yang Angga Miliki
9 Keahlian Yang Angga Miliki
10 Impian Angga
11 Empat Tahun Kemudian
12 Angga Tiba Di kota
13 Perjalanan Angga Di mulai
14 Rebecca Harley
15 Angga Mulai Bergerak
16 Rebecca Mencari Keberadaan Angga
17 Akhirnya Bertemu Kembali
18 Pembicaraan Angga Dan Rebecca
19 Kepanikan David Becam
20 Rencana Paman William dan David
21 Rebecca Dijebak
22 Niat Jahat David
23 Menyelamatkan Rebecca
24 David Kalah Telak
25 Keterkejutan Rebecca
26 Ular Piton Berwarna Coklat
27 Perbincangan Angga dan Rebecca
28 Rencana Angga dan Rebecca
29 Menjalankan Rencana
30 Pertemuan Tak Terduga
31 Keadaan Yang Menegangkan
32 Kekalahan David Becam
33 Pertemuan Cika Dan Angga
34 Cika Yang Licik
35 Pertemuan Angga dan Paman William
36 Keadaan Yang Memanas
37 Permintaan Rebecca
38 Menginap Di Rumah Angga
39 Ternyata Cuma Mengkhayal
40 Angga Diserang
41 Kemarahan David
42 Cika Kembali Mengejar Angga
43 Menjadi Anak Angkat
44 Mengantar Pulang Rebecca
45 Perubahan Sikap Paman Wiliam
46 Pria Misterius
47 Menjabat Sebagai Direktur
48 Cika Pembuat Onar
49 Angga Kembali Di Hina
50 Berkunjung Ke rumah Orang Tua Angkat
51 Keterkejutan Rebecca
52 Angga Menjalani Operasi
53 Angga Kembali Bisa Melihat
54 Kedatangan Kedua Orang Tua Angga
55 Keterkejutan Pak Burhan
56 Cerita Masa Lalu Jackson
57 Rebecca Diserang
58 Rebecca Selamat Dari Serangan
59 Hari Pernikahan Angga dan Rebecca
60 Sah Menjadi Suami Istri
61 Keributan Yang Terjadi
62 Kedatangan Tuan Roberto
63 Tiba Di Rumah Tuan Roberto
64 Malam Pertama Yang Menegangkan
65 Malam Yang Panas
66 Rencana Paman Wiliam
67 Pagi Pagi Olahraga
68 Menyusun Strategi Penyerangan
69 Angga Menjadi Bos Mafia
70 Mulai Terkuak
71 Penyerangan Di Mulai
72 Penyerangan Berjalan Lancar
73 Ketegangan Di Dalam Kamar
74 Kejadian Panas Di Dalam Kamar Mandi
75 Ada Yang Ngintip
76 Pak Tagor Jadi Saksi Bisu
77 Kemarahan David Dan Sharon
78 Kecurigaan Sharon
79 Masuk Jebakan Angga
80 Rebecca Mengantarkan Bekal
81 Kedatangan Wanita Tidak Tahu Malu
82 Kedatangan Rebecca
83 Rasa Masakan Rebecca
84 David Menceritakan Masa Lalunya
85 David Memberondong Perusahaan tuan Roberto
86 David Terjebak Permainannya Sendiri
87 David Dibuat Sekarat
88 Ketakutan Paman Wiliam
89 Tantangan Sharon Untuk Angga
90 Menanti Kepulangan Sang Suami
91 Kekalahan Sharon
92 Kemenangan Angga Dan Jackson
93 Kepulangan Angga Dan Jackson
94 Keterkejutan Rebecca
95 Melepas Rasa Rindu
96 Siap Melakukan Misi
97 Kekalahan Paman Wiliam
98 Rebecca Mendapatkan Kembali Hak Nya
99 Amira Sang Detektif
100 Menjebak Para Pejabat
101 Rencana Berhasil Dilakukan
102 Berhasil Menjebak Mangsa
103 Menyeret Keempat Pejabat Ke Kantor Polisi
104 Kemenangan Angga Dan Jackson
105 Keharmonisan Keluarga, (end)
106 Kebahagiaan Yang Hakiki
107 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Awal Mula
2
Kecelakaan Tragis
3
Niat Jelek Cika Dan Keluarganya
4
Angga Mengalami Kebutaan
5
Satu Bulan Berlalu
6
Mengunjungi Teman Baru
7
Janji Seorang Angga Perwira
8
Kepintaran Yang Angga Miliki
9
Keahlian Yang Angga Miliki
10
Impian Angga
11
Empat Tahun Kemudian
12
Angga Tiba Di kota
13
Perjalanan Angga Di mulai
14
Rebecca Harley
15
Angga Mulai Bergerak
16
Rebecca Mencari Keberadaan Angga
17
Akhirnya Bertemu Kembali
18
Pembicaraan Angga Dan Rebecca
19
Kepanikan David Becam
20
Rencana Paman William dan David
21
Rebecca Dijebak
22
Niat Jahat David
23
Menyelamatkan Rebecca
24
David Kalah Telak
25
Keterkejutan Rebecca
26
Ular Piton Berwarna Coklat
27
Perbincangan Angga dan Rebecca
28
Rencana Angga dan Rebecca
29
Menjalankan Rencana
30
Pertemuan Tak Terduga
31
Keadaan Yang Menegangkan
32
Kekalahan David Becam
33
Pertemuan Cika Dan Angga
34
Cika Yang Licik
35
Pertemuan Angga dan Paman William
36
Keadaan Yang Memanas
37
Permintaan Rebecca
38
Menginap Di Rumah Angga
39
Ternyata Cuma Mengkhayal
40
Angga Diserang
41
Kemarahan David
42
Cika Kembali Mengejar Angga
43
Menjadi Anak Angkat
44
Mengantar Pulang Rebecca
45
Perubahan Sikap Paman Wiliam
46
Pria Misterius
47
Menjabat Sebagai Direktur
48
Cika Pembuat Onar
49
Angga Kembali Di Hina
50
Berkunjung Ke rumah Orang Tua Angkat
51
Keterkejutan Rebecca
52
Angga Menjalani Operasi
53
Angga Kembali Bisa Melihat
54
Kedatangan Kedua Orang Tua Angga
55
Keterkejutan Pak Burhan
56
Cerita Masa Lalu Jackson
57
Rebecca Diserang
58
Rebecca Selamat Dari Serangan
59
Hari Pernikahan Angga dan Rebecca
60
Sah Menjadi Suami Istri
61
Keributan Yang Terjadi
62
Kedatangan Tuan Roberto
63
Tiba Di Rumah Tuan Roberto
64
Malam Pertama Yang Menegangkan
65
Malam Yang Panas
66
Rencana Paman Wiliam
67
Pagi Pagi Olahraga
68
Menyusun Strategi Penyerangan
69
Angga Menjadi Bos Mafia
70
Mulai Terkuak
71
Penyerangan Di Mulai
72
Penyerangan Berjalan Lancar
73
Ketegangan Di Dalam Kamar
74
Kejadian Panas Di Dalam Kamar Mandi
75
Ada Yang Ngintip
76
Pak Tagor Jadi Saksi Bisu
77
Kemarahan David Dan Sharon
78
Kecurigaan Sharon
79
Masuk Jebakan Angga
80
Rebecca Mengantarkan Bekal
81
Kedatangan Wanita Tidak Tahu Malu
82
Kedatangan Rebecca
83
Rasa Masakan Rebecca
84
David Menceritakan Masa Lalunya
85
David Memberondong Perusahaan tuan Roberto
86
David Terjebak Permainannya Sendiri
87
David Dibuat Sekarat
88
Ketakutan Paman Wiliam
89
Tantangan Sharon Untuk Angga
90
Menanti Kepulangan Sang Suami
91
Kekalahan Sharon
92
Kemenangan Angga Dan Jackson
93
Kepulangan Angga Dan Jackson
94
Keterkejutan Rebecca
95
Melepas Rasa Rindu
96
Siap Melakukan Misi
97
Kekalahan Paman Wiliam
98
Rebecca Mendapatkan Kembali Hak Nya
99
Amira Sang Detektif
100
Menjebak Para Pejabat
101
Rencana Berhasil Dilakukan
102
Berhasil Menjebak Mangsa
103
Menyeret Keempat Pejabat Ke Kantor Polisi
104
Kemenangan Angga Dan Jackson
105
Keharmonisan Keluarga, (end)
106
Kebahagiaan Yang Hakiki
107
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!