Sebelum keluar dari rumah sakit. Angga menyempatkan diri untuk berkunjung terlebih dahulu keruangan pasien bernama Jackson.
Angga di antarkan oleh pak Burhan, dengan sabar menuntun tangan putranya menyusuri lorong rumah sakit.
"Pak! Apakah masih jauh?" tanya Angga kepada bapaknya.
"Masih nak. Ternyata temanmu bernama Jackson adalah pasien yang berada di kelas nomor satu. Sepertinya dia bukan orang dari keluarga sembarangan." jawab pak Burhan kepada Angga yang sebelumnya sudah bertanya kepada petugas resepsionis.
Mendengar jawaban bapaknya. Angga pun langsung mengeryitkan keningnya. Benarkah jika Jackson adalah anak orang kaya? Tapi kenapa juga pria itu begitu perduli kepada nya. Sedangkan dirinya hanyalah anak dari kalangan tidak berada.
"Sebenarnya kau mengenal pemuda itu di mana? Bagaimana mungkin kau bisa memiliki teman dari kalangan kelas atas seperti dia?" tanya Pak Burhan merasa heran.
"Pak! Jackson itu bukan temanku. Kami baru bertemu tadi pagi di taman, tapi dia mengatakan kepadaku jika dia selama ini selalu memantau keadaanku. Aku juga tidak tahu apa maksudnya pak." jelas Angga menatap kosong.
"Benarkah! Tapi sepertinya bapak belum pernah menemukan satu orang pun yang masuk kedalam ruanganmu. Apa jangan jangan dia hanya bergurau saja?"
"Aku juga tidak tahu pak. Lagian aku tidak bisa melihat wajahnya, jadi aku tidak tahu apakah dia serius atau tidak."
Sambil berbincang bincang tanpa terasa kini mereka berdua sudah tiba di depan lift yang akan mengantarkan mereka ke lantai paling atas.
Pak Burhan langsung memencet tombol yang ada di dinding, hingga tak lama pintu lift pun terbuka.
Pak Burhan membantu Angga masuk ke dalam lift tersebut, setelah itu mereka pun menuju ke lantai paling atas yaitu kelas satu ruang rawat VIP yang ada di rumah sakit tersebut.
Tak butuh waktu lama, kini mereka sudah tiba di ruangan yang begitu indah dan sejuk, lalu mereka berdua langsung di disambut oleh dua orang berbaju hitam yang awalnya berjaga di depan pintu masuk. Pak Burhan yang melihat kedatangan mereka pun bertanya kepada kedua bodyguard itu.
"Maaf...! Apakah kalian tahu di mana ruangan Pasien bernama Jackson?"
"Tentu kami tahu. Dan kami akan mengantarkan kalian berdua masuk ke dalam ruangan tuan Jackson." jawab pria itu dengan nada tegas.
"Benarkah....! Kalau begitu terimakasih banyak tuan tuan."
"Ayo, ikuti kami!" ajak pria berbaju hitam itu kepada Pak Burhan dan Angga.
Lalu pak Burhan dan Angga berjalan tepat di belakang kedua pria berbaju hitam itu. Angga yang merasa tidak percaya kepada orang yang mereka ikutin pun langsung berbisik di telinga pak Burhan.
"Pak...! Kenapa kita mengikuti mereka?"
"Memangnya kenapa nak? Bukan kah mereka akan mengantarkan kita ke ruang teman mu yang bernama Jackson."
"Iya, aku tahu pak. Tapi dari nada suaranya sepertinya mereka sangat menyeramkan."
"Hahaha...! Tenanglah Angga. Saat ini kita sedang berada di rumah sakit, jadi tidak mungkin ada orang yang berani berbuat jahat kepada kita." pak Burhan tertawa kecil sambil terus menuntun tangan Angga.
Hingga tak lama, kedua bodyguard itu menghentikan langkahnya dan memerintahkan pak Burhan serta Angga untuk masuk ke dalam ruangan.
"Masuklah tuan. Tuan Jackson sudah menunggu kedatangan tuan."
Angga dan pak Tagor sedikit terkejut mendengar perkataan bodyguard itu, bagaimana mungkin pemuda bernama Jackson sudah mengetahui kedatangan mereka, pantas saja setelah keluar dari lift, kedua pria berbaju hitam itu langsung mendekati mereka berdua.
"Baik... terimakasih nak." jawab pak Burhan terbata bata.
Setelah itu mereka berdua masuk kedalam ruangan yang di tunjukkan oleh para bodyguard, dan sesampainya di dalam betapa terkejutnya mereka berdua melihat ruangan perawatan yang begitu mewah. Ruangan itu sudah seperti kamar hotel berbintang lima.
Di dalam hatinya pak Burhan bertanya tanya, sebenarnya siapa pemuda bernama Jackson ini? Dan kenapa juga dia sudi memperhatikan putranya yang buta dan juga miskin. Bahkan pria bernama Jackson itu terlihat jelas bukanlah pria dari keluarga biasa.
Lalu muncullah seorang pria bertubuh tinggi, berkulit putih bersih, dan juga tampan yang tersenyum sambil melangkah mendekati mereka berdua.
"Angga...! Akhirnya kau datang juga menjengukku." sapa Jackson langsung memeluk tubuh Angga.
Pak Burhan masih terus memperhatikan pria muda yang tampak begitu ramah kepada putranya. Entah mengapa dia seperti tidak asing melihat wajah dari pria tersebut.
"Iya, aku sudah janji kepada mu bukan! Jadi aku berusaha menetapi janji ku Jackson" jawab Angga tersenyum.
"Terimakasih Angga..! Kau benar-benar teman yang menepati janjimu." puji Angga melerai pelukannya dan menatap kearah pak Burhan.
"Hay om....! Apakah om adalah ayahnya Angga?"
"Iya benar. Saya adalah ayahnya Angga. Nama saya Burhan."
"Oh, senang bisa bertemu dengan om Burhan, kalau begitu ayo duduk di kursi. Kita mengobrol di sana saja." ajak Jackson kepada mereka berdua.
Dan setelah duduk saling berhadapan, Jackson mengangkat tangannya memanggil salah satu Bodyguard yang berdiri di depan pintu.
"Hey kau. Cepat kemari."
"Iya tuan." jawab bodyguard itu menunduk hormat.
"Segera ambilkan makanan yang ada di dapur mini. Dan hidangkan kepada tamu kehormatanku."
"Siap tuan."
Bodyguard itu langsung berjalan menuju ke arah dapur yang ada di dalam ruangan. Sedangkan Angga dan pak Burhan merasa tidak enak, melihat Jackson yang begitu repot repot.
"Jackson..! Apa yang kau lakukan. Tidak perlu repot repot begitu. Karena aku hanya sebentar saja." ucap Angga kepada Jackson.
"Repot bagaimana. Aku tidak merasa direpotkan sama sekali. Oya bagaimana dengan keadaanmu Angga? Apakah kau sudah diperbolehkan untuk pulang?"
"Iya sudah Jackson. Dan rencananya sore ini aku akan keluar dari rumah sakit
" Syukurlah kalau begitu,"
"Oya, jika bapak boleh tahu, apakah nak Jackson mengenal siapa Angga?" tanya Pak Burhan yang sedari tadi tak mampu lagi menahan rasa penasarannya.
"Tentu aku mengenalnya pak. Angga adalah pasien kecelakaan yang masuk ke rumah sakit ini sejak satu bulan yang lalu. Dan sekarang dia sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. Memangnya ada apa pak? Apakah pak Burhan ingin menenanyakan sesuatu kepada?" kata Jackson tersenyum.
"Eh, tidak nak...Bapak hanya merasa heran saja. Bagaimana bisa kalian bertemu dan saling berteman, bahkan kau tidak malu berteman dengan putraku Angga.
Mendengar perkataan Pak Burhan. Jackson pun menjadi tertawa lucu.
" Kenapa harus malu pak. Angga adalah orang yang baik dan tidak sombong. Dan aku merasa nyaman ketika berteman dengannya, "
"Wah, kau benar-benar pemuda yang sangat baik.. Aku yakin pasti kedua orang tuamu merasa bangga memiliki putra sepertimu." puji pak Burhan membuat Jackson mentap nanar.
"Iya paman benar. Kedua orang tuaku pasti sangat bangga kepada ku, apalagi jika aku sudah berhasil mengerjakan amanah darinya, sudah pasti papaku akan lebih bangga lagi kepadaku." jawab Jackson membuat Angga dan pak Burhan merasa bingung.
Melihat raut wajah mereka yang seperti itu, dengan cepat Jackson pun mengalihkan pembicaraan dan mengajak mereka menyantap makanan yang tersedia di meja.
"Om Burhan dan Angga. Sekarang cicipilah makanan yang ak sediakan. Jangan di anggurin begitu saja pak." titah Jackson tersenyum.
"Terimakasih Jackson, tapi sepertinya aku tidak bisa lama, karena aku harus segera keluar dari rumah sakit. Lagian ibuku sudah menunggu kami di bawah." jelas Angga merasa tak enak.
"Iya, tidak masalah Angga, yang penting saat ini aku sudah bertemu denganmu dan juga orang tuamu. Oya apakah kalian akan kembali lagi ke kampung?" tanya Jackson keceplosan.
Mendengar pertanyaan dari Jackson, pak Burhan menjadi curiga. Sepertinya Jackson ini sangat mengetahui tentang kehidupan mereka.
Tapi Pak Burhan tidak bisa langsung menanyakan kecurigaannya kepada pemuda itu. Karena akan membuat hubungan pertemanan mereka berdua menjadi tidak bagus.
Lalu pak Burhan dan Angga mengikuti perintah Jackson, mereka menikmati hidangan yang di sediakan untuk mereka, sambil terus berbincang-bincang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Entis Sutisna
Wow lanjjuuutkan Thor...💪💪😍😍🔥🔥
2025-03-05
0
Yunerty Blessa
siapa Jackson... penasaran nih
2024-04-18
2
⏤͟͟͞R. ALICE off
pasti orang tua jakson yang kenal dgn keluarga angga dan minta jakson untuk membantu angga
2024-04-12
4