Di kamar yang temaram dengan cahaya lampu, tampak seorang wanita sedang duduk di atas ranjang king size miliknya sambil menatap kearah luar jendela kaca.
Wanita itu tak lain adalah Rebecca. Setelah berbicara kepada paman dan juga tantenya, Rebecca memutuskan untuk masuk kedalam kamar dengan alasan sudah mengantuk.
Tanpa mereka tahu, jika sebenarnya Rebecca ingin secepatnya menyusun rencana yang matang agar dirinya dapat memberikan hukuman kepada seluruh keluarga tidak tahu dirinya itu.
Air mata Rebecca menetes deras kala mengingat kematian kedua orang tuanya yang terjadi secara tiba-tiba.
Dulu mungkin Rebecca adalah wanita yang bodoh, namun saat ini dia sudah dewasa dan sudah mengetahui kebusukan dari kedua orang tersebut.
"Mama dan papa! Aku bersumpah akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan kematian kalian berdua. Dan aku akan segera menikah agar aku dapat memegang kendali akan perusahaan kalian berdua." gumam Rebecca sambil menghapus air matanya menggunakan jari tangan.
Sebenarnya Rebecca baru saja mengetahui kejahatan dari kedua orang tersebut, setelah dia berhasil memenjarakan para penjahat yang sudah berkali-kali berusaha untuk membunuhnya.
Dan tadi siang, berkat kegagahan dari seorang pria buta yang sudi melumpuhkan para penjahat itu, akhirnya Rebecca dapat memenjarakan mereka dan mengancam para penjahat itu agar mau memberitahu siapa dalang dari semua kejahatan yang dia terima.
"Aku sungguh tidak pernah menyangka. Jika paman dan tante yang tampak baik kepadaku ternyata adalah musuh di balik selimut. Mereka diam diam ingin menyingkirkanku dari dunia ini, hanya karena ingin menguasai harta milik kedua orang tuaku, sekarang aku yang akan gantian melakukan permainan dan memegang kendali. Aku pastikan kalian masuk kedalam perangkapku." ucap Rebecca sambil berdiri menatap keluar jendela kaca.
Rencana awal Rebecca saat ini adalah menikah dengan pria yang sudah dia pilih dan segera menguasai seluruh harta milik kedua orang tuanya.
Rebecca tidak akan sudi, menikah dengan pria yang menjadi pilihan pamannya itu, karena dirinya sangat yakin jika David Becam selaku pria yang berusaha ingin mendapatkannya pasti mempunyai niat jelek sama seperti pamannya.
"Kau kira aku akan tergoda dengan pria pilihanmu itu paman! Setampan dan sekaya apapun David Becam, aku tidak akan sudi menikah dengan pria bajingan itu."
Setelah itu Rebecca pun memutuskan untuk naik keatas ranjang, dia ingin mengistirahatkan tubuhnya agar selalu sehat untuk menyambut hari hari yang penuh dengan bahaya.
****
Pagi telah tiba, dan di sebuah kamar hotel tampak seorang pria tampan yang sudah siap dengan stelah pakaian kasualnya.
Angga memutuskan untuk mengenakan baju biasa yang dia punya, yaitu sepotong baju kaos berwarna hitam dan juga celana jeans panjang berwarna biru dongker.
Penampilan Angga yang sangat sederhana itu tidak dapat memudarkan ketampanan wajah yang dia miliki, apalagi setelah kaca mata hitam itu bertengger indah di atas hidung mancung milik Angga. Benar benar membuat penampilan Angga menjadi sangat keren dan macho.
Setelah selesai dengan penampilannya, Angga langsung memakai tas ransel di punggungnya dan menyiapkan handset khusus tanpa kabel yang telah dia letakkan di kedua kuping miliknya.
Handset itu sangat berguna untuk menuntun perjalanan Angga ketika sedang berada di tempat umum, dan selanjutnya Angga mengambil tongkat besi dan berjalan keluar dari kamar hotel tersebut.
"Sekarang aku sudah selesai. Selamat melakukan pekerjaanmu di kota jakarta ini Angga. Buktikan kepada klienmu jika kau adalah seorang Cyber yang hebat dan bisa di andalkan." ucap Angga menyemangati dirinya sendiri.
Angga sudah membuat rekapan di sebuah flashdisk miliknya tentang banyaknya kejanggalan yang dia temukan dari data data yang diberikan oleh Tuan Roberto.
Dan kali ini Angga siap jika harus berperang secara brutal di dunia maya melawan para Cyber crime yang telah membobol data rahasia milik perusahaan tuan Roberto.
"Kita lihat seberapa hebat kemampuan yang kalian miliki dan yang aku sendiri miliki. Apakah aku akan mampu memperbaiki semua sistem yang sudah bocor dan gantian menyerang sistem milik kalian hingga porak poranda. Aku akan memberitahu seberapa hebat sistem keamanan yang akan aku ciptakan. Sehingga kalian tidak bisa menyabotasenya kembali." batin Angga penuh semangat membara.
Dia berjalan dengan menyebarkan pesona yang sangat menawan, ketampanan Angga dan kegagahan yang dia miliki bahkan mampu membuat para resepsionis hotel wanita yang sedang bekerja terdiam melongo melihat kearah dirinya.
"Lihat pria buta itu. Kenapa dia semakin tampan dan gagah. Aku rasa dia hanya berpura-pura buta saja!" tebak seorang petugas kepada salah satu rekannya.
"Iya, dia benar benar sangat tampan. Siapa sebenarnya pria itu? Kita tidak bisa membaca identitasnya dengan jelas."
"Entahlah. Di sini hanya tertulis bahwa dia bernama Angga dan salah seorang tamu dari Tuan Roberto."
"Wah! Aku yakin pria tampan itu pasti bukan pria biasa." puji kedua wanita itu menerka nerka.
Angga yang berjalan melewati meja mereka dapat mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Namun Angga hanya tersenyum tipis sambil terus berjalan menggunakan tongkatnya menuju keluar dari loby hotel tersebut.
Hingga sesampainya di depan teras hotel, tampak sebuah mobil hitam mengkilap sudah menjemput dirinya.
"Selamat pagi Tuan Angga!" sapa pria paruh baya itu yang tak lain adalah pak Tagor.
"Pagi juga pak Tagor. Terimakasih karena sudah menjemputku pak."
"Ya, sudah menjadi tugas saya Tuan Angga. Sekarang kita akan langsung menuju ke perusahaan milik Tuan Roberto."
"Baiklah. Mari pak." ajak Angga langsung masuk ke dalam mobil yang sudah di buka pintunya.
Dan detik kemudian, mobil itu melaju kencang meninggalkan perkarangan hotel mewah tersebut.
Tanpa Angga ketahui, bahwa setelah mobil yang Angga tumpangi pergi meninggalkan hotel, datanglah sebuah mobil berwarna merah menyala yang berhenti tepat di depan teras hotel mewah itu.
Dan selanjutnya di susul dengan turunnya seorang wanita yang keluar dari mobil dengan sangat tergesa-gesa.
"Aku secepatnya harus menemukan keberadaan pria buta itu. Aku sangat yakin jika dia menginap di kamar hotel ini." gumam wanita itu yang tak lain adalah Rebecca.
Setelah berjalan dengan sedikit berlari dan nafas ngos ngosan, akhirnya Rebecca sudah berdiri di depan meja resepsionis hotel. Dia pun langsung bertanya kepada para petugas wanita yang berjaga di meja itu.
"Selamat pagi mbak."
"Pagi Nona. Ada yang bisa kami bantu?" tanya petugas wanita dengan ramah.
"Iya, sebenarnya kedatangan saya kemari, karena saya ingin menanyakan, apakah di hotel ini ada penyewa kamar seorang pria yang tampan, tapi buta alias tidak bisa melihat menginap di kamar hotel ini?" tanya Rebecca sedikit berputar putar membuat petugas wanita itu mengeryitkan keningnya.
"Maaf Nona. Apakah Nona tahu siapa nama dari penyewa kamar hotel kami itu?"
"Saya tidak tahu siapa namanya mbak, tapi saya sangat yakin jika pria itu menginap di kamar yang ada di hotel ini. Karena kemarin saya melihat dia masuk kedalam loby hotel ini mbak."
"Baiklah.Jika begitu Nona bisa menjelaskan ciri ciri dari pria yang Nona maksud."
"Okey, pria itu berwajah tampan, memiliki kulit kuning langsat, dan memakai kaca mata hitam, lalu dia juga memegang sebuah tongkat besi di tangan kanannya persis seperti orang yang buta."
"Oh. Baiklah saya sudah mengenal siapa orang yang sedang Nona cari. Namanya adalah Angga. Tapi sayang Tuan Angga baru saja keluar dari beberapa menit yang lalu." jelas petugas wanita itu membuat Rebecca membulatkan kedua matanya.
"Apa… .. ..!!!!!! ""
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Entis Sutisna
Wow hayoooo Rebecca Semangaaaaat....lanjjuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥💪💪
2025-03-05
0
Sulaiman Efendy
KLO GK KERJAAN DAVID, KERJAAN WILLIAM TU YG SERANG ROBERTO.
2024-06-16
1
Rainbow Scorpion Venom
itu handset khusus maksudnya TWS kali ya atau headset bluetooth,
kalau boleh tahu itu setting latar tahun berapa,
kalau tahun 2016 ke atas settingnya iPhone Android itu juga udah ada aplikasi khusus untuk tunanetra jadi hp-nya bisa ngomong,
untuk laptop MacBook juga udah ada aplikasi tambahannya jadi laptop atau MacBook itu bisa ngomong ralat kalau MacBook bawaan kalau laptop aplikasi tambahan
2024-04-13
7