Di perjalanan menuju kota Jakarta, Angga terus mengotak atik handphone miliknya yang sudah pak Burhan rancang dengan berbagai progam tambahan, yang dapat membantu Angga melakukan apa pun yang dia inginkan.
Dan saat ini Angga sedang melacak keberadaan hotel yang akan dia tempati selama satu bulan kedepan, Angga menggunakan handset di kedua telinganya guna mendengarkan penjelasan yang dikatakan oleh goggle maps.
"Ternyata hotel ini adalah hotel terbaik di kota Jakarta. Aku harus bisa menghafal setiap sudut dari bangunan yang ada di hotel itu, agar aku tidak menyusahkan orang lain." gumam Angga di dalam hati.
Angga sangat sadar, jika dia tidak bisa melihat, maka dari itu dia harus memanfaatkan kecerdasan yang dia punya untuk berkolaborasi dengan mata batin dan ingatan yang dia miliki. Supaya dirinya tetap bisa bergerak layaknya orang yang bisa melihat.
Angga tidak mau kalau sampai merepotkan orang lain, terutama pak Tagor, seorang pria paruh baya yang baru dia kenal hari ini. Angga juga tidak ingin jika kekurangannya akan menjadi hinaan bagi orang orang yang melihat dirinya.
"Walaupun aku buta. Tapi aku masih mempunyai kemampuan yang tidak diketahui oleh orang banyak. Jadi aku tidak akan berbuat suatu hal yang dapat mempermalukan diriku sendiri.. Teruslah belajar Angga. Agar kau tidak di pandang sebelah mata."
Angga tersenyum meyakinkan dirinya sendiri. Tanpa dia sadari jika pria yang sedang fokus menyetir mulai memperhatikannya melalui kaca kecil yang ada di hadapannya.
Di dalam hatinya, pak Tagor merasa aneh dengan pria yang menjadi kepercayaan Bos nya itu.
"Bagaimana mungkin Bos dapat memilih pria buta ini menjadi penerusnya. Bahkan untuk berjalan saja dia harus menggunakan tongkat. Apakah dia memiliki suatu kelebihan yang tidak diketahui oleh banyak orang? Tapi kata tuan, dia adalah orang yang hebat yang sudah membantu tuan membongkar kejahatan para Cyber yang menyerang perusahaannya. Sepertinya aku harus lebih mengenal pemuda ini." gumam Pak Tagor terus memperhatikan kearah Angga.
***
Dan tepat siang hari, akhirnya mobil yang ditumpangi Angga sudah tiba di depan gedung hotel yang sangat mewah.
Pak Tagor memarkirkan mobilnya dan berkata kepada pria muda yang menjadi tuan nya.
"Kita sudah sampai tuan."
"Oh iya, terimakasih pak Tagor." jawab Angga tersenyum.
Sambil bersiap bersiap siap keluar dari dalam mobil, t
"Tuan! Kita sudah sampai, dan ini adalah hotel yang akan menjadi tempat tinggal Tuan Angga selama satu bulan lamanya." ujar pria itu yang tak lain adalah supir yang mengantarkan Angga.
"Terimakasih pak, jika boleh tahu siapa nama bapak?" tanya Angga tersenyum ramah.
"Perkenalkan nama saya adalah Tagor, Tuan bisa memanggil saya dengan sebutan Tagor."
"Eh, jangan seperti itu pak Tagor, aku tidak mungkin memanggil nama bapak dengan sebutan nama saja, biarkan aku memanggil bapak dengan sebutan pak Tagor."
"Iya, silahkan jika itu memang keinginan Tuan, saya hanya bisa menurutinya saja, oya untuk barang barang Tuan, biar saya saja yang memasukkannya kedalam kamar, sedangkan Tuan bisa mengikuti saya dari belakang." ajak pak Tagor kepada Angga.
"Baiklah, terimakasih jika begitu, tapi sepertinya saya ingin melihat lihat tempat ini sekejab, jika boleh bapak duluanlah masuk kedalam kamar."
"Iya, silahkan Tuan. Nanti jika Tuan ingin masuk, maka Tuan katakan saja nama Tuan dan nomor kamar Tuan yang berada di lantai 2, saya sengaja memilih kamar yang dekat, agar Tuan tidak kesulitan untuk bergerak." jelas Pak Tagor sebelum pergi.
Angga yang mengerti pun langsung tersenyum ramah, dan setelah pak Tagor masuk kedalam loby hotel, Angga kembali membalikkan tubuhnya untuk menuju ke teras hotel mewah tersebut.
Dengan mengandalkan program teknologi maps yang sudah Angga rancang sedemikian rupa, dia pun bisa bergerak aman tanpa menabrak sesuatu apapun.
Di dalam matanya yang buta, seakan akan bisa melihat apa saja yang ada di depan, di samping serta di belakangannya saat ini. Dan itu semua berkat program yang selalu berbicara di telinga Angga.
"Sekarang aku mengetahui apa saja yang ada di depan hotel ini, tepat beberapa ratus meter dari tempatku berdiri, sudah terdapat jalan raya, sedangkan di sebelah kiriku, terdapat cafe yang sangat mewah, dan di samping kananku, ada sebuah taman yang begitu indah. Sungguh luar biasa ilmu yang diberikan oleh bapak." puji Angga tersenyum sendiri.
Dia benar-benar merasa beruntung, karena diam diam pak Burhan adalah seorang pria yang menguasai seluruh ilmu teknologi, entah rahasia apa yang disembunyikan oleh bapaknya itu, sampai detik inipun Angga belum mengetahui rahasia yang sengaja pak Burhan sembunyikan.
Hingga tak lama kemudian, antara jarak beberapa meter dari dirinya berdiri, Angga dapat mendengar suara langkah dua pasang sepatu dan satu pasang hak tinggi yang berlari saling kejar kejaran.
Dan suara langkah kaki itu, semakin lama semakin mendekat kearah Angga.
"Perampok! Berhenti kalian! Dasar perampok sialan!" maki wanita itu dengan sangat keras.
Angga yang merasakan bahwa dua orang yang memakai sepatu itu mendekati dirinya pun, dengan cepat langsung menjegal kaki dari pemakai sepatu itu menggunakan tongkat yang dia pegang, hingga kedua orang itu menjadi terjatuh di atas altar.
Bruuukkkk..
"Bangsat! Dasar pria buta sialan! Kau sengaja ya ingin mencelakai kami?" tanya orang itu yang ternyata adalah dua orang pria.
Angga hanya diam tanpa mengeluarkan suara, ekspresi wajahnya terlihat sangat menyeramkan, dengan memakai kaca mata hitam yang melindungi matanya serta tongkat yang ada di tangannya, semua orang sudah bisa menebak jika dia hanyalah seorang pria buta.
Tak lama pria yang terjatuh itupun mulai bangkit dari berdirinya, mereka hendak kembali berlari meninggal kawasan hotel tersebut.
Namun Angga dengan cepat kembali menghentikan langkah kaki mereka, kali ini Angga memukul betis mereka dengan kuat menggunakan tongkat besi yang dia pegang.
Bukkkk… . Bukkk.
"Aaaakhhhhh… .. !!!"
Suara kesakitan langsung dikeluarkan dari mulut kedua pria itu, dan tak lama muncullah seorang wanita yang langsung merebut sebuah tas yang berisikan data data penting yang telah di ambil paksa oleh kedua pria tersebut.
"Akhirnya, aku berhasil mendapatkan tas ini lagi, dasar pencuri, aku tidak akan membiarkan kalian kabur kali ini." teriak wanita itu dengan nyalang.
Setelah itu, dia langsung menelfon beberapa bawahnya yang mulai berlari mendekati mereka berempat.
Angga yang mengetahui situasi saat ini sudah mulai terkendali langsung membalikkan tubuhnya hendak masuk ke dalam hotel, sepertinya dia sudah lumayan lama berdiri di altar perkarangan hotel tersebut.
"Tunggu Tuan!" panggil wanita itu menghentikan langkah kaki Angga.
"Iya, ada apa Nona?" tanya Angga tanpa melihat kearah wanita tersebut.
"Terimakasih karena sudah membantuku, kau benar-benar hebat!" puji wanita itu kepada Angga.
"Sama sama, aku juga tidak sengaja melakukannya, sekarang aku permisi." jawab Angga tampak cuek dan langsung melanjutkan langkah kakinya kembali.
Wanita yang melihat kearah punggung Angga hanya bisa diam membisu, sepertinya pria buta yang dia ajak bicara saat ini adalah pria yang sangat dingin dan juga cuek, hingga tak lama wanita itupun di kejutkan oleh suara panggilan dari dua orang anak buahnya.
"Nona Rebecca! Mau kita bawa kemana kedua penjahat ini?" tanya pria tersebut yang berpakaian putih hitam.
"Bawa ke kantor polisi, aku ingin mereka di tangkap dan di hukum seberat beratnya, aku yakin ada seseorang di balik mereka berdua."
"Baik Nona, jika begitu kami akan segera ke kantor polisi."
Rebecca hanya mengangguk kearah para anak buahnya, namun detik kemudian pandangannya kembali terarah menatap loby hotel yang di tuju oleh pria buta itu.
"Siapa pria buta itu? Kenapa dia sangat hebat?" gumamnya di dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Entis Sutisna
Wow baru nih si Angga ada yg memuji dia...Cewek lagi ( Rebecca )...Mantaaap lanjjuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥💪💪
2025-03-05
0
Sulaiman Efendy
ANGGA CUCU SI BARDA, SI BUTA DARI GUA HANTU YG SUKA BAWA MONYET DIPUNDAKNYA.. KLO NGGAK CUCU SI BUTA TMANNNYA JAKA SEMBUNG DN DEWI MAGI...😀😀😀😀😀
2024-06-16
1
Sulaiman Efendy
TAGOR PSTI ABANGNYA BANG TIGOR, DN BPAKNYA PSTI BATAGOR.. 😁😁😁😁🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
2024-06-16
1