Di perkarangan rumah yang baru selesai direnovasi, tampak seorang tampan yang sedang berdiri sambil menyunggingkan senyuman.
Angga merasa sangat bahagia, karena usaha keras nya sudah membuahkan hasil yang tidak main main. Selama 2 tahun, menjadi Cyber security tuan Roberto. Akhirnya Angga mempunyai modal untuk membangun rumah kedua orang tuanya menjadi lebih layak huni.
Melihat keberhasilan Angga yang belum seberapa, nyatanya membuat orang kampung menjadi curiga. Terutama papa nya Cika, pak Dimas. Dia berusaha keras menghasut warga kampung untuk datang melabrak Angga.
Apalagi setelah mendengar kabar, kalau hari ini Angga akan pergi ke kota Jakarta. Tentu saja hal itu semakin membuat pak Dimas merasa emosi.
"Aku yakin, Angga mempunyai usaha ilegal, kalau tidak mana mungkin, pria buta seperti dia mempunyai uang untuk merenovasi rumah orang tuanya. Bagaimana menurut kalian semua?" tanya pak Dimas meracuni pikirian warga.
"Iya, aku juga berpikir seperti itu. Angga hanyalah laki-laki buta yang tidak bisa bekerja, kalau bukan hasil dari usaha haram, tidak mungkin Angga mempunyai penghasilan. Lebih baik kita melabrak dia sekarang juga, sebelum dia pergi meninggalkan kampung ini." ajak salah satu warga kepada yang lain..
Lalu mereka semua pun setuju, dan langsung melangkah menuju ke rumah pak Burhan.
****
Sedangkan Angga, saat ini pria itu sudah bersiap siap hendak meninggalkan kedua orang tuanya. Angga sedang menunggu mobil jemputan yang akan segera tiba.
Angga sudah bertekad ingin melebarkan kemampuan yang dia miliki di kota Jakarta. Kebetulan, tuan Roberto kembali memberikan misi kepada Angga. Jadi Angga dengan senang hati menerima misi itu.
"Nak! Apakah kau sudah siap?" tanya wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu Lastri.
"Iya, aku sudah siap buk! Dan sebentar lagi jemputan Tuan Roberto akan segera tiba." jawab Angga tersenyum kearah ibunya.
Melihat kebahagiaan yang terpancar jelas di wajah Angga, membuat ibu Lastri ikut tersenyum senang, walaupun di dalam lubuk hatinya ada rasa berat melepaskan Angga. Tapi ibu Lastri tidak mau bertindak egois.
Ibu Lastri sadar, jika putranya ingin memilih jalan hidupnya sendiri. Dan sebagai orang tua, sudah sewajarnya dia mendukung keinginan putranya itu.
"Ibu harap kau bisa menjaga dirimu dengan baik di sana. Jangan sampai mereka tahu akan kelebihan yang kau miliki ini."
"Pasti buk. Aku akan menutupi jati diriku yang sebenarnya, dan aku jamin tidak akan ada yang mencurigaiku karena aku hanyalah pria buta yang tidak berguna" jawab Angga sambil memegang erat tangan ibu Lastri.
Setelah itu ibu Lastri pun menghamburkan tubuhnya untuk memeluk tubuh Angga erat, sambil terus berdoa di dalam hati, agar putranya Angga selalu sehat dan juga selamat ketika berada di ibukota Jakarta.
Pak Burhan yang baru saja keluar dari kamar miliknya langsung melangkahkan kakinya mendekati Angga, dia memegang tangan Angga dan memberikan sebuah flashdisk rahasia yang sudah lama dia simpan sejak bertahun-tahun lamanya.
"Angga! Ini adalah ilmu terakhir yang belum sempat bapak berikan kepadamu. Nanti jika kau menemukan masalah dengan pekerjaan rahasiamu itu, maka kau bisa membuka flashdisk ini. Di dalamnya terdapat banyak program untuk membaca setiap ancaman yang akan kau hadapi, contohnya seperti Phishing Attack, dan juga Ransomware, kau sudah menjadi seorang Cyber Security dan itu artinya kau akan mendapatkan lawan seperti Cyber Crime. Ingat pesan bapak Angga, kau harus siap menerima resiko apapun itu." ucap pak Burhan memperingatkan Angga.
Angga tersenyum mengangguk, setelah itu dia langsung memeluk tubuh kedua orang tuanya, hingga tak lama mereka bertiga melihat mobil yang menjemput Angga sudah tiba.
Tak lupa Angga menutupi wajahnya menggunakan masker hitam penutup wajah, agar orang orang tidak dapat mengenali wajah Angga.
"Buk, pak, aku pamit sekarang juga. Ingat jaga diri kalian baik baik, aku akan sering sering menghubungi kalian berdua."
"Pasti nak, kami akan menjaga kesehatan kami agar kami bisa melihatmu sukses di kota Jakarta. Dan kau juga harus menjaga kesehatanmu Angga, jika terjadi masalah langsung cerita sama ibu dan bapak."
"Iya buk, kalau begitu Angga pamit pergi." ucap Angga melangkah masuk kedalam sebuah mobil yang telah berada tak jauh dari dirinya berdiri.
Hingga tak lama kemudian, mobil yang Angga tumpangi sudah melaju pergi meninggalkan daerah tersebut.
Ibu Lastri langsung meneteskan air matanya, dia terlihat menangis pilu, hingga beberapa detik selanjutnya kedua orang itu langsung di kejutkan oleh suara para warga yang ternyata sudah berkumpul dan mengintip tak jauh dari mereka berdiri.
Dan setelah kepergian Angga, barulah para warga itu berjalan mendekati pak Burhan serta ibu Fatma.
"Hei Burhan! Mau kemana itu si Angga? Kami curiga, kalau Angga ternyata adalah salah seorang dari kelompok teror!s, kalau tidak mana mungkin Angga bisa membangun rumah seperti ini." tuduh salah seorang pria yang tak lain adalah pak Dimas papanya cika.
Mendengar perkataan pria itu, para warga yang lain langsung mengangguk setuju, mereka pun memberanikan diri untuk angkat bicara.
"Benar yang dikatakan oleh pak Dimas, Angga itu hanyalah seorang pria buta, bahkan untuk menjaga dirinya sendiri saja dia tidak becus, jadi mana mungkin kalau anak itu bisa mempunyai uang banyak untuk merenovasi rumah gubuk ini. Sekarang ayo katakan yang sejujurnya, sebenarnya apa pekerjaan putra kalian berdua? Kenapa Angga bisa mempunyai uang yang banyak?" tanya para warga dengan nada memaksa.
Pak Burhan yang merasa panas akan tuduhan dari warga kampung pun langsung membuka suaranya, dia tidak ingin jika nama baik putranya tercoreng dengan sebuah fitnah yang tidak pernah di patahkan.
"Tutup mulut kalian semua! Dan terutama kau pria bangsat! kau sungguh manusia berhati iblis." maki pak Burhan kepada papanya Cika.
"Hei pak Burhan! Kau tidak usah membela putra bodohmu itu, kami semua bahkan tidak percaya jika Angga adalah pria baik baik, dia itu tidak bisa melihat, alias buta! Lalu bagaimana mungkin dia bisa merenovasi rumah kalian yang buruk ini? Jika bukan dari uang haram. Dan sekarang dia pergi ke kota memangnya siapa yang mau mempekerjakan pria buta seperti dia? Kalau bukan menjadi ter*ris."
"Tutup mulutmu itu sialan!"
Bukkk......
Sangking geramnyaaa, pak Burhan sampai meninju pipi pak Dimas hingga mengeluarkan sedikit darah di sudut bibirnya, dia sudah tidak bisa menerima setiap hinaan dan cacian yang selalu diberikan oleh pria itu.
Para warga yang melihat pertengkaran tersebut pun langsung berusaha memisahkan mereka berdua, sedangkan ibu Lastri menangis histeris.
"Pak, sudah pak! Ayo kita masuk kedalam, jangan dengarkan perkataan mereka semua pak." ucap ibu Lastri memohon kepada suaminya.
Tak lama kemudian, Pak Burhan pun tersadar akan apa yang telah dia lakukan, tidak sepantasnya dirinya tersulut emosi, setelah itu pak Burhan berbalik dan melangkah mendekati istrinya.
"Maaf buk, maaf jika sudah membuat ibu menjadi takut, sekarang ayo kita masuk. Dan untuk kalian semua, bubarlah! Tidak ada yang perlu di curigai." titah pak Burhan kepada para warga yang masih berada di depan rumahnya.
Setelah itu Pak Burhan dan ibu Lastri masuk kedalam rumah, mereka menutup pintu rumah dengan rapat, sedangkan para warga yang melihat hal itu hanya terdiam dan merasa bersalah.
"Aku percaya kepada pak Burhan. Dia adalah orang baik, begitu juga dengan Angga, seharusnya kita tidak boleh terhasut dengan berita hoaks yang beredar." ujar salah satu warga yang merasa tak enak.
"Kau benar. Lagian Angga itukan Buta, jadi mustahil jika dia menjadi anggota teror!s, sekarang juga ayo kita bubar." ajak mereka kepada teman temannya yang lain.
Melihat kepergian para warga pak Dimas menjadi geram. Ternyata isu yang dia ciptakan untuk mengusir keluarga Pak Burhan dari kampung itu tidak berjalan sempurna. Entah mengapa pria tersebut tidak suka melihat keluarga pak Burhan merasakan kebahagiaan.
"Sial! Rencanaku gagal lagi, tapi tak apa yang terpenting si Angga itu sudah pergi dari kampung ini, dan aku tidak akan pernah melihat batang hidungnya lagi, terutama Cika. Dia tidak boleh bertemu kembali dengan pria buta itu." gumam pak Dimas di dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
jangan terlalu berharap Angga akan kembali kepada Cika.....
2024-04-18
0
arabela (bela) 😘
semoga si cika jadi miskin lebih miskin dari si angga yang dulu
2024-04-16
0
Firman Firman
dasar manusia serakah sukanya mempitnah orang,kamu ,istri dan anakmu akn mnyesal ,,karna telah menghina keluarga Angga,, tunggulah roda kehidupan Selalu berputar 😡😡
2024-04-05
1