TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka

Li Fengran menyusul Nangong Zirui satu jam kemudian.

Walau Nangong Zirui tidak mencintai Ling Sui, tetapi dia tetaplah istri sahnya.  Bertahun-tahun hidup bersama tidak mungkin tidak menyisakan perasaan.

Setidaknya, Nangong Zirui akan bersedih karena kehilangan seorang istri yang bisa dianggap sebagai teman.

Istana Qihua bersinar terang di tengah kegelapan malam. Auranya mulia, namun ada semacam kesuraman yang menguar tanpa disadari.

Pintu megah istana itu terbuka, dan Li Fengran cukup terkejut saat melihat Nangong Zirui duduk di lantai aula sementara tubuhnya bersandar pada meja kerjanya.

Nangong Zirui mabuk. Anggur yang ia telan hanya tersisa setengahnya dan tumpah di lantai begitu saja. Saat Li Fengran mendekatinya, pria itu cegukan dan pipinya memerah.

Tatapan matanya menyiratkan kesedihan yang ditahan. Nangong Zirui juga sesekali mengerutkan kening dan memijat pelipisnya.

“Yang Mulia, untuk apa kamu minum sebanyak itu?” tanya Li Fengran.

“Ling Sui, aku tidak membencinya. Dia berkata dia menikah denganku untuk membantuku. Dia ratu yang baik, tapi dia tidak bisa menjadi istri yang baik. Semua yang dilakukannya, tidak bisa membuatku jatuh cinta padanya,” racau Nangong Zirui.

“Kau tahu? Dia rela menyia-nyiakan masa mudanya dengan terkurung di istana ini. Dia selalu berkata akan membantuku menangani urusan, tapi dia tidak pernah sepenuhnya percaya padaku,” racaunya lagi.

“Mengapa Yang Mulia berpikir begitu?”

“Jika dia percaya padaku, dia tidak akan menyembunyikan kondisi kesehatannya yang sebenarnya dan menipuku. Aku… bukan raja bodoh, mana mungkin aku tidak tahu apa yang dia sembunyikan di belakang punggungnya.”

“Mungkin Ratu tidak ingin membebanimu.”

“Begitukah? Lalu mengapa dia tidak bicara jujur? Pada akhirnya, dia tetap pergi. Katakan, apakah aku harus sedih atau bahagia atas kebebasannya?”

Nangong Zirui tidak bisa tidak mengatakan bahwa dia sebetulnya memiliki sedikit kesan terhadap Ling Sui. Bagaimanapun, mereka telah menikah bertahun-tahun dan hidup bersama.

Walau tidak memiliki hubungan yang intens, setidaknya di mata Nangong Zirui, Ling Sui adalah seorang Ratu yang baik.

Dia tidak peduli apa kata orang di luar sana. Mereka bisa bebas mengatakan bahwa Raja membenci Ratu dan tidak ingin tidur dengannya sejak menikah.

Nangong Zirui hanya tahu dan peduli jika Ling Sui menjalani harinya tanpa harus dibebani pikiran buruk orang-orang tentang mereka berdua.

Li Fengran hanya pendatang baru yang datang dari luar. Dia tidak punya cukup pengetahuan untuk memahami bagaimana isi hati Nangong Zirui yang sebenarnya.

Setiap kali melihatnya, Li Fengran akan teringat bagaimana dia memukul wajahnya dan seperti apa ekspresi Nangong Zirui saat melihatnya kembali di Aula Linglong.

Jantungnya selalu berdegup lebih kencang, dia takut Nangong Zirui tiba-tiba perhitungan dengannya dan menghukumnya. Saat dia memaksa menemani Ling Sui dan melanggar perintah, Li Fengran waswas.

Melihat Nangong Zirui kacau seperti ini, Li Fengran tiba-tiba mengerti mengapa Ling Sui begitu bersikeras bertahan di istana yang kacau ini. Jelas sekali wanita itu tahu kalau hidupnya dalam bahaya, namun tetap memilih tinggal.

Nangong Zirui sebetulnya bukan tanpa perasaan, ia hanya tidak jatuh cinta saja. Selebihnya, perasaan Nangong Zirui untuk Ling Sui cukup untuk membuat mereka tetap bersama sebagai pasangan suami istri Raja dan Ratu Donghao secara formal.

“Jelas-jelas dia bisa memilih untuk pergi saat itu. Keluarga Ling telah mengeluarkan banyak usaha untuknya, tapi tidak membawa kejayaan tambahan. Kehormatan, pada akhirnya memudar seiring waktu.”

“Yang Mulia, kamu mabuk. Aku akan meminta Kasim Wang membawakan sup pereda mabuk.”

Jika Nangong Zirui berceloteh lebih lama lagi, dia bisa saja mengungkapkan segala beban di hatinya pada Li Fengran.

Sebagai orang baru yang masih belum menetapkan hati, Li Fengran tidak ingin dibebani dengan rahasia yang diketahui tanpa sengaja. Satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah membuat pria ini sadar kembali.

Tapi di luar dugaan, Nangong Zirui tiba-tiba berdiri dan menyegarkan tubuhnya sendiri. Rona merah di pipinya belum hilang, tapi tatapan sayu yang sedari tadi membayang berangsur-angsur berubah normal. Tubuhnya tegap dan ia sangat sadar. Li Fengran menganga.

“Aku tidak mabuk.”

Bagaimana mungkin? Sejak dia masuk, pria ini selalu meracau dan bergumam tentang Ling Sui. Bau anggur yang menyengat juga tercium di jubah naganya.

Bagaimana bisa dia tidak mabuk?

Li Fengran belum bangkit dari rasa herannya ketika Nangong Zirui tiba-tiba berkata, “Setengah guci anggur tidak akan membuatku mabuk. Aku hanya terkejut. Li Fengran, kamu bisa pergi.”

Barulah saat itu Li Fengran tahu kalau dia sudah dibodohi.

...***...

Beberapa hari kemudian, Ling Sui dimakamkan di makam kerajaan.

Sutera putih melambai di udara, membalut tiang-tiang istana dan batang-batang lampu. Peti mati Ling Sui diangkat setelah serangkaian prosesi diiringi isak tangis yang datang dari Keluarga Ling.

Mereka kehilangan wanita kebanggaan mereka, yang telah menjadi Ratu Donghao dan berdiri kukuh di harem sendirian setelah beberapa tahun.

Li Fengran dapat melihat kesedihan mendalam di wajah mereka. Menteri Ritus memimpin paling depan, puluhan pelayan menaburkan uang duka di sepanjang jalan.

Iring-iringan berjalan menuju makam kerajaan di atas Gunung Ruyi, melewati jalan utama ibukota. Rakyat mengantar kepergian ratu mereka di depan gerbang istana dengan kepala tertunduk dan sebagian menunggu di pusat kota.

Jarak dari Istana Kerajaan ke Gunung Ruyi cukup jauh dan jalannya menanjak. Li Fengran merasa tidak akan ada pengaruh besar jika dia tidak ikut.

Li Fengran menghilang di antara kerumunan saat peti mati Ling Sui diangkat ke dalam kereta dan perlahan melaju

meninggalkan istana. Dia berbalik, menyusup masuk kembali ke dalam istana seorang diri.

Pada saat ini, istana masih dalam suasana duka. Aktivitas di beberapa istana berjalan seperti biasa, namun berbeda dengan Istana Belakang. Li Fengran tahu Nangong Zirui tidak ikut mengantarkan Ling Sui ke pemakaman dan memilih berdiam diri di Istana Qihua.

Sikapnya ini hanya menegaskan kabar bahwa Raja memang membenci Ratunya terlepas dari kenyataan yang tidak mereka ketahui.

Li Fengran berbelok ke Istana Qihua. Wang Bi tampak menunggu dengan suntuk di depan pintu, menunggu perintah namun setelah beberapa saat, masih hening.

Melihat Li Fengran datang, Wang Bi hendak bicara namun wanita itu menyuruhnya diam.

Dia masuk sendiri dengan membuka pintu Istana Qihua secara perlahan. Gerakan kecilnya disadari Nangong Zirui yang tengah duduk di kursi kerjanya. Pria itu hanya mendongakkan kepala sesaat dengan enggan, kemudian kembali fokus membaca dokumen di tangannya.

Memang seorang raja yang bertanggungjawab, pikir Li Fengran. Saat semua orang berduka dan istrinya meninggal pun, Nangong Zirui tidak lupa membaca laporan kenegaraan dan menyibukkan dirinya sendiri.

Li Fengran berjalan perlahan, lalu berdiri di seberang mejanya.

“Untuk apa kamu kemari?” Nangong Zirui bertanya. “Bukankah kamu sangat dekat dengan mendiang ratu? Mengapa kamu tidak ikut mengantarnya?”

Ada kesan tidak senang dari nada bicara itu. Li Fengran tersedak ludahnya sendiri. Situasi dan sikap macam apa itu?

Tadi malam, jelas-jelas pria ini meracau dan merasa sedih atas kepergian Ling Sui yang tiba-tiba, mengapa sekarang justru bersikap seolah Ling Sui telah merebut sesuatu darinya?

Apakah sikap seorang raja memang begini?

“Yang Mulia, Pemangku Pedang tidak bertanggungjawab untuk memimpin pemakaman,” ucap Li Fengran.

“Selain itu, ada banyak orang yang mengantarnya. Sebaliknya, Yang Mulia justru sibuk sendiri. Yang Mulia, Anda benar-benar Raja yang baik.”

Terdengar helaan napas lelah. Nangong Zirui bukannya tidak mau mengantar, tetapi dia punya urusan yang lebih penting dan harus dipikirkan.

Setelah Ling Sui meninggal, para pejabat pengadilan pasti akan segera mendesaknya untuk mengangkat ratu baru.

Calon ratu sudah ditetapkan, dan dengan pengaruh para tuan besar dari empat wilayah, para menterinya yang berwajah tebal itu akan segera mendeklarasikan peresmian Shen Lihua sebagai Ratu Donghao yang baru.

“Ling Sui sudah meninggal. Setelah periode berduka selesai, akan datang tekanan yang memintaku mengangkat Shen Lihua sebagai Ratu Donghao yang baru.”

Li Fengran sekarang terkesiap dan tiba-tiba mengerti.

“Secepat itu?”

Nangong Zirui mengangguk. “Aku tidak terburu-buru mengangkat seorang ratu. Tidak sulit menghentikan para pejabat sebetulnya.”

“Lalu apa yang membuat Yang Mulia ragu?”

“Ibu Suri.”

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-01-22

1

Nini Antéh

Nini Antéh

haha Li Fengran diprank sama raja😂

2023-08-19

5

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!