TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana

Pernyataannya seperti sambaran petir di pagi hari. Salju yang turun di luar seakan berhenti, waktu seperti mengalami deviasi. Xiang Wan, yang ada di belakang jajaran para tuan membelalakkan mata dan mulutnya menganga. Para menteri bereaksi lebih cepat, mengerutkan kening dan saling melempar pertanyaan pada orang yang ada di dekatnya.

“Nona, apakah kamu bercanda?”

“Aku tidak bercanda.”

“Ini… Yang Mulia, bagaimana ini?”

Ling Sui juga sedikit terkejut atas pernyataan itu. Utusan dari Dongchuan ini sangat sembrono, tapi dia juga bisa merasakan adanya suatu keistimewaan yang tidak ditemukan pada tiga wanita sebelumnya.

Ling Sui berasal dari keluarga bangsawan yang luar biasa, hidupnya dihabiskan dengan melihat banyak orang dengan beragam karakter. Li Fengran dari Dongchuan, termasuk salah satu orang yang jarang dijumpai.

“Nona Li, aku memberimu kebebasan untuk memilih alat musikmu sendiri. Tidak masalah apakah itu yang dipukul, dipetik, atau digesek,” ucap Ling Sui. Li Fengran mencoba mempertimbangkannya beberapa detik.

“Oke. Kalau Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu tetap memaksa, apa boleh buat.”

Li Fengran menyuruh pelayan membawakan baskom tembaga, pot porselen, pemberat kertas, sebuah lonceng, dan satu buah kuali. Selain itu, dia juga meminta sebuah kayu pemukul ukuran kecil. Benda-benda itu disusun dengan rapi di tengah aula.

Orang di zaman kuno, baik yang nyata atau tidak, kebanyakan menyukai musik klasik yang menenangkan. Li Fengran berasumsi jika ia membuat mereka mendengar musik yang gaduh dengan nada yang tidak beraturan, itu akan merusak penampilannya dan membuatnya gagal.

Orang-orang ini pasti tidak akan meloloskan seseorang yang membuat telinga mereka sakit, kan?

“Apa yang hendak dilakukan wanita kurang ajar itu?”

Ling Sui menatap suaminya sesaat, lalu tersenyum.

“Yang Mulia, bagaimana jika Yang Mulia menyaksikannya?”

“Kalau begitu, biarkan dia bermain.”

Li Fengran mulai bermain dengan memukul benda-benda itu secara bergantian. Suara benda-benda yang dipukul membentuk sebuah harmoni baru yang belum pernah terdengar sebelumnya.

Semua orang tertegun, mendengarkan dengan saksama alunan musik aneh tapi sangat menarik. Sepanjang hidup mereka, tidak ada musisi yang bisa menciptakan melodi seperti ini.

Tangan Li Fengran bermain dengan lincah. Benda-benda itu diperlakukan seperti sebuah band, dipukul berurutan dengan melodi yang ia tahu. Li Fengran senang, ia menduga saat ini orang-orang pasti sedang menutup telinganya karena berisik.

Tapi, dia salah. Setelah permainan musiknya selesai, suara tepukan tangan yang lebih riuh dari tepukan tangan setelah permainan Shen Lihua bergema.

Ling Sui, bersama para menteri mengapresiasi permainan musik Li Fengran yang aneh tapi unik. Ekspresi Nangong Zirui sedikit berubah. Ada semacam minat yang ia simpan pada wajahnya itu.

“Wanita ini boleh juga,” gumamnya.

“Baru kali ini aku mendengar melodi yang unik seperti ini. Nona Li, dari mana kamu mempelajarinya?” tanya Ling Sui.

“Ada sebuah sanggar musik di tempatku. Aku mempelajarinya di sana, Yang Mulia.”

“Sanggar? Tempat apa itu?”

“Ah, itu seperti sebuah tempat les musik.”

Dikatakan begitu pun, Ling Sui belum mengerti. Li Fengran juga tidak mungkin mengatakan dengan jujur, jika itu dipelajari dari seorang teman yang menjadi anggota boyband di negeri aslinya.

Reaksi Ratu Donghao ini agak tidak biasa, tapi Li Fengran menganggapnya sebagai basa-basi yang digunakan untuk melapangkan hatinya. Sudah bagus Ratu Donghao tidak mengejek permainan musiknya.

Setelah Li Fengran kembali ke tempat duduknya, Menteri Urusan Wilayah menerima daftar nilai yang didapat para peserta utusan atas penampilannya. Angka-angka itu ditulis dalam huruf tradisional. Keraguan tampak di wajahnya. Keempat wanita dari Empat Wilayah dipandanginya satu persatu.

“Babak pertama sudah selesai. Fei Jia, mendapat peringkat tiga. Shen Lihua, peringkat dua.”

Shen Lihua yang paling cantik sedikit tidak puas, tapi dia tidak bisa mengubahnya. Sebagian menteri menyayangkan mengapa Shen Lihua hanya mendapat peringkat kedua.

Lantas, siapakah yang akan mendapat peringkat satu dan empat? Mungkinkah Su Min akan mendapat peringkat satu?

Tapi, ekspektasi mereka dipatahkan saat Menteri Urusan Wilayah membacakan sisa penilaian dan sisa nama yang menempati posisi pertama dan keempat.

“Peringkat keempat, Su Min, peringkat pertama, Li Fengran.”

Wajah sumringah Li Fengran yang mengira mendapat peringkat akhir seketika menghilang seperti kabut. Ekspresinya berubah menjadi sulit diartikan, dengan bahu melotor dan matanya menatap kosong Menteri Urusan Wilayah. Apakah dia salah dengar?

“Tunggu, Tuan Menteri, apakah mungkin kamu keliru?”

“Tidak, Nona. Kamu mendapat peringkat satu pada babak uji bakat seni.”

Otak Li Fengran masih mengalami bug. Syaraf-syarafnya seperti putus. Dia masih menatap Menteri Urusan Wilayah tanpa rasa percaya.

Matanya tak sengaja teralih setelah beberapa saat ke singgasana raja. Di sana, Nangong Zirui menyeringai licik.

Nilai yang didapat Li Fengran adalah nilai yang murni tanpa adanya hasutan. Itu didapat secara objektif atas penampilannya.

Meskipun alat yang digunakan dan melodinya tidak biasa, tapi selera dewan juri penilai tidaklah sesederhana yang Li Fengran pikirkan. Mereka adalah penikmat seni yang terbuka. Mereka tidak akan memberikan nilai subjektif yang kecil hanya karena ada seseorang yang berbeda.

Nangong Zirui memberikan nilai tinggi justru karena ia penasaran. Selain kuat, dia sebenarnya sangat pendendam. Li Fengran sudah memukulnya sampai hidungnya berdarah, tentu tidak akan melepaskannya dengan mudah.

Terlebih, permainan musiknya memang unik dan punya nilai tersendiri. Nangong Zirui ingin mempermainkan Li Fengran pada babak berikutnya.

***

Salju di luar mulai mencair. Matahari bersinar tinggi, suhu udara tak lagi sedingin pagi tadi. Semua orang di Aula Linglong sedang menikmati jamuan makan.

Babak kedua kompetisi pemilihan ratu akan dimulai setelah tengah hari. Untuk saat ini, mereka semua dipersilakan untuk beristirahat.

Li Fengran seperti kehilangan setengah jiwanya. Ia berjalan keluar dari aula, melipir ke bagian samping istana. Langkahnya tidak tegap. Tangannya memegang pagar istana, memandangi angkasa yang jernih. Salju putih yang semula menggunung mulai menghilang.

Xiang Wan menyusulnya, menyampirkan mantel bulu untuk menghangatkan tubuh. Meskipun salju sudah mencair dan musim semi segera tiba, suhu dingin masih mendominasi. Tubuh majikannya baru sembuh setelah hampir mati semalam. Itu memang ajaib, tapi bukan berarti tubuh majikannya benar-benar kebal.

“Sepertinya Nona tidak punya jalan mundur lagi,” ucap Xiang Wan.

“Aku sepertinya akan benar-benar bertemu dengan malaikat maut. Setelah kembali dari kematian, sekarang aku berjalan menuju tempat pemenggalan.”

“Pria yang dipukul Nona semalam, ternyata adalah Yang Mulia Raja.”

Li Fengran menatap Xiang Wan tanpa minat atau semangat.

“Karena itulah aku harus gagal!”

“Bagaimana caranya?”

“Tapi, Raja Donghao sepertinya tidak berniat melepaskan Nona.”

Itu benar. Li Fengran sudah memecahkan kolam bekunya, dia juga tanpa sadar telah memberitahu Nangong Zirui jika dialah pelakunya.

Li Fengran kemudian meninju wajahnya sampai hidungnya berdarah. Ganjaran atas dua kekurang ajaran ini, bukankah sudah setara dengan kematian?

Dari semua cerita yang ia dengar, dari semua komik yang ia baca, dan dari semua drama kolosal yang ia tonton, mengapa ia justru mendapat nasib yang buruk?

Tokoh-tokoh dalam cerita itu menempati tubuh berharga, dari putri hingga pengusaha, meskipun sempat tertindas, tapi segera bangkit dan melejit ke posisi yang tinggi. Li Fengran hanya ingin melarikan diri, tapi kakinya justru diikat oleh Nangong Zirui karena kesalahannya sendiri.

“Nona, sepertinya Nona Shen Lihua dari Zichuan tidak terlalu menyukaimu. Ekspresinya sangat tidak puas saat Menteri Urusan Wilayah memberitahu kamulah yang mendapatkan peringkat pertama,” ucap Xiang Wan. Dia memang pelayan, tapi otaknya tidak terlalu bodoh.

“Biarkan saja. Aku bukan orang yang akan mengemis agar orang menyukaiku.”

“Lalu, apa rencana Nona selanjutnya?”

“Aku akan tetap menggagalkan proses seleksinya.”

“Apakah itu akan berhasil dan kita bisa pulang?”

“Kita lihat saja nanti.”

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

kykny sang raja merasa tertarik

2024-03-23

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusberkarya

2024-01-22

1

Kartika Lina

Kartika Lina

tidak sesuai ekspektasi fengran 🤭😂

2024-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!