TCQ 13: Bencana Hidup Baru

Li Fengran berjalan tanpa niat, terkadang tubuhnya terseok-seok terbawa angin yang datang berhembus. Dia yang seperti ini seperti layangan kertas yang talinya putus, siap melayang dan jatuh kapan saja.

Ekspresinya juga tidak sedap dipandang, membuat pelayan istana yang berjumpa dengannya bergidik ngeri.

Berita itu, dalam sekejap sudah menyebar ke seluruh penjuru istana. Entah kasim mana yang membocorkan situasi

di dalam pengadilan tadi, tapi yang jelas kini semua orang tahu jika seseorang baru saja diangkat menjadi Pemangku Pedang.

Sekali dalam seumur hidup, mereka dapat menjadi bagian dari diangkatnya seorang Pemangku Pedang kedua setelah Ratu Pertama Donghao.

“Tuan Pemangku Pedang, silakan,” ucap Wang Bi.

Sekarang ia bahkan mengganti panggilannya, karena sebutan “nona” terlalu feminim dan penyebutan itu hanya untuk gadis-gadis bangsawan biasa.

Li Fengran mendesah pasrah, langkahnya gontai dan tak bertenaga. Sesampainya di dalam Aula Qihua, dia melihat Nangong Zirui tengah berdiri memunggunginya.

Pria itu menghadap jendela yang mengarah ke kolam beku yang sudah mencair. Astaga, Li Fengran tiba-tiba mendapat firasat buruk.

“Kasim Wang, bisakah aku tidak bertemu Yang Mulia hari ini?” tanyanya pada Wang Bi. Wang Bi menggelengkan kepala. Kasim itu justru malah berucap, “Yang Mulia, Pemangku Pedang sudah ada di sini.”

Nangong Zirui langsung berbalik. Matanya menatap Li Fengran, memperhatikan penampilan wanita itu yang tampak tertekan dan tidak bertenaga.

Ia tahu, wanita itu pasti sedang kesal dan berusaha melarikan diri. Namun, sekeras apapun dia berusaha, dia tidak akan berhasil. Nangong Zirui tidak akan melepaskan siapapun yang mengusiknya, termasuk Li Fengran.

Wanita ini bukan hanya sudah memukulnya dan bersikap lancang dengan pura-pura tidak kenal, tapi juga telah melakukan banyak hal aneh yang belum pernah dilihatnya seumur hidup.

Apakah Dongchuan memang memiliki seorang putri seperti ini, yang sangat lancang dan aneh?

Wang Bi melihat Li Fengran tidak segera menunduk, ia kemudian menyenggolnya dan berbisik, “Beri salam.” Barulah Li Fengran sadar.

“Salam kepada Yang Mulia.”

Nada suaranya tertahan. Nangong Zirui berjalan mendekat padanya, refleks Li Fengran mundur. Wajah pria itu sangat tidak enak dilihat.

Bukan karena marah, tapi Li Fengran rasa pria ini punya niat lain. Matanya menatapnya sejak tadi, sampai-sampai Li Fengran merasa kalau dirinya sedang dikuliti hidup-hidup.

“Sekarang kau sudah bisa bersikap sopan padaku, ya?”

“Ahahaha… Yang Mulia, yang kemarin itu hanya bercanda. Yang Mulia begitu murah hati, bisakah kamu tidak memperhitungkannya dengan orang bernyali kecil sepertiku?” ucap Li Fengran.

“Oh ya? Aku justru ingin tahu sekecil apa nyali yang dimiliki Nona Li Fengran dari Dongchuan ini.”

Nangong Zirui menyeringai. Ia melihat Li Fengran begitu tertekan dan berusaha menghindarinya, dan itu sangat lucu menurutnya.

Wanita lain, begitu melihatnya, langsung terpesona dan tergila-gila. Wanita ini, bahkan saat digoda pun, malah ingin melarikan diri dan ketakutan. Benar-benar langka.

Li Fengran tidak bisa melawan seorang raja, bahkan meskipun ia adalah seorang master beladiri dari masa depan.

Orang di hadapannya ini adalah raja sungguhan, bukan sebuah gambar di komiknya yang ia beli dengan harga diskon itu. Kuasa dan keagungannya jauh melampaui deskripsi di dalam komik itu.

“Aku sudah tahu salah. Yang Mulia, tolong lepaskan aku,” ucap Li Fengran ketika Nangong Zirui semakin mendekat. Ia bahkan memejamkan matanya dan sedikit memohon.

Ada senyum kecil tersungging di bibir Nangong Zirui. Ia berbalik lagi, kemudian mengambil sebuah pedang yang sudah tersimpan di meja. Nangong Zirui kemudian melemparkannya ke arah Li Fengran.

“Ambil ini!”

Saat Li Fengran membuka mata dan melihat sebuah pedang melayang padanya, ia refleks menangkapnya dengan kedua tangan.

Berat pedang itu kira-kira dua kilogram, dua kali lebih berat daripada pedang yang pernah ia sentuh di museum bertahun-tahun lalu. Ukiran di pegangannya sangat indah, ada rumbai berwarna silver di ujungnya.

“Pedang Yueliang tidak bisa kuberikan padamu. Ambilah pedang itu sebagai gantinya!”

“Yang Mulia, apa kamu serius ingin menjadikanku seorang Pemangku Pedang?” tanya Li Fengran.

“Zhen tidak pernah bermain-main dengan perintah.”

Setelah itu, Nangong Zirui pergi begitu saja dari aulanya. Li Fengran menatap kepergiannya dengan bengong, bingung dengan maksud perkataan pria itu.

Dia kemudian beralih menatap Wang Bi yang senyam-senyum sendiri. Kasim itu sepertinya sangat senang hari ini.

“Kasim Wang, apa maksud Yang Mulia ini? Dia benar-benar memberiku sebuah pedang?”

“Tuan, kamu tidak tahu? Pedang Yueliang adalah pedang milik Pemangku Pedang Pertama. Pedang itu disimpan di Menara Qianmeng, tentu saja Yang Mulia tidak bisa memberikannya padamu. Pedang yang ada di tanganmu adalah Pedang Xingyu.”

“Apa benda ini punya sejarah?”

“Tentu saja. Pedang Xingyu ini adalah pedang pertama yang didapat Yang Mulia dari mendiang raja sebagai hadiah atas kemenangannya melawan empat tuan muda dari empat wilayah pada kompetisi berburu saat usianya sepuluh tahun.”

Sepuluh tahun? Jika dihitung dengan perkiraan usianya sekarang, Nangong Zirui mungkin sudah berusia dua puluh tujuh tahun.

Usia pedang ini berarti sudah tujuh belas tahun. Ini bahkan lebih tua daripada mainan klasik miliknya di masa depan. Li Fengran mendecih.

“Rajamu memberiku pedang bobrok ini sebagai senjata untuk melindunginya?”

Seketika Wang Bi langsung menutup mulut Li Fengran dengan tangannya. Setelah memastikan tidak ada yang mendengar perkataan Li Fengran barusan, ia baru melepasnya.

Ekspresi kasim itu jadi jelek. Li Fengran sepertinya sudah menyinggung sesuatu dan membuatnya tidak senang.

“Pedang Xingyu ini adalah pedang kesayangan Yang Mulia. Dia bahkan tidak rela meminjamkannya kepada Pengawal Mo Wei. Bagaimana bisa kamu mengatakan pedang ini bobrok?”

Ah, benar. Li Fengran sudah bicara sembarangan dan membuat kasim kecil ini tidak senang. Mengenai sejarah pedang ini, Li Fengran sungguh tidak peduli.

Baginya, pedang ya pedang saja. Dirinya justru penasaran akan alasan mengapa Nangong Zirui tiba-tiba memberikan pedang berharganya kepadanya.

Bukankah pria itu kesal padanya dan hanya ingin membalas dendam?

“Aku akan segera mengirimkan seragam resmimu ke Istana Changsun. Tuan Pemangku Pedang, silakan kembali dan tunggu sampai Yang Mulia memberikan instruksi berikutnya,” ucap Wang Bi setelah rasa kesalnya mereda.

“Oke.”

Setelah itu, Li Fengran keluar dari Istana Qihua sambil membawa Pedang Xingyu.

***

“Heh, kualifikasi apa yang dia miliki sampai Yang Mulia mengangkatnya menjadi Pemangku Pedang?”

Su Min, gadis dari Beichuan yang baru diangkat menjadi selir mengeluh dengan suara keras. Hari ini juga, dia langsung dipindahkan ke Istana Belakang dan diberikan sebuah istana yang letaknya di sebelah utara istana Ratu Donghao.

Di sebelahnya adalah istana untuk Fei Jia, gadis dari Nanchuan yang juga diangkat menjadi selir bersamanya. Sementara itu, Shen Lihua dari Zichuan yang dinobatkan sebagai calon ratu menempati istana paling besar kedua setelah istana Ratu Donghao. Letaknya agak terpisah dari istana para selir.

“Dia bahkan diberikan tempat tinggal istana yang terpisah dari harem. Huh, gadis dari Dongchuan itu benar-benar beruntung!”

Mendengar keluhan itu, Fei Jia juga mau tak mau ikut menanggapi. Ia juga heran mengapa Raja tiba-tiba mengangkat Pemangku Pedang.

Perihal pengangkatan selir, mungkin bisa dimengerti karena saat ini hubungan empat wilayah mulai merenggang sehingga harus menggunakan pernikahan untuk memperkuat ikatan. Tapi soal Pemangku Pedang, sungguh tidak terduga.

Sebelum berangkat ke ibukota Donghao, Fei Jia pernah diberitahu kalau ia mungkin tidak akan dipulangkan dan itu memang terjadi, tapi ia tidak menyangka semua wanita dari empat wilayah juga tidak dipulangkan.

Tiga masuk ke harem, satu orang justru malah jadi pendamping raja. Jika bicara soal keberuntungan, tentu saja gadis dari Dongchuan bernama Li Fengran itu yang paling beruntung.

“Bakatnya biasa saja. Dia juga terlihat tidak pernah dididik sopan santun. Apa yang membuat Yang Mulia Raja begitu memandangnya sampai mengangkatnya menjadi Pemangku Pedang?” tanya Fei Jia. Su Min menggeleng kesal.

“Pemikiran Yang Mulia Raja, siapa yang tahu dan siapa yang berani menebaknya?”

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara seseorang dari belakang. Saat menoleh, Shen Lihua datang bersama pelayannya.

Wanita yang baru diangkat menjadi calon ratu itu sudah berganti pakaian dan memakai busana mewah.

Aksesorisnya banyak dan hampir memenuhi bagian kepalanya, membuat mata silau jika berbenturan dengan cahaya matahari. Untung saja hari ini cuaca tidak terlalu panas.

“Yang Mulia,” Fei Jia dan Su Min langsung berdiri menyambut.

“Ssstt… Panggil aku kakak saja, posisi Ratu Donghao belum menjadi milikku,” ucap Shen Lihua sembari duduk. “Mengapa kalian mengeluh? Apakah kalian tidak puas dengan putusan yang diberikan Raja?”

Su Min dan Fei Jia seketika menggelengkan kepala. “Bukan, kami tentu saja tidak berani merasa tidak puas. Hanya saja kami merasa kalau Li Fengran tidak lebih baik dari kami. Jika dibandingkan denganmu, itu jelas seperti langit dan bumi.”

“Adik Su, tidak boleh bicara begitu. Wanita itu harus rendah hati. Mungkin Raja memiliki pertimbangan lain perihal utusan Dongchuan. Sebagai wanita milik Raja, tidak boleh membandingkan diri dengan yang lain,” ucap Shen Lihua.

Fei Jia mengangguk, begitu pula dengan Su Min.

“Seharusnya keberuntungan tertinggi itu milik Kakak Shen saja. Gadis dari Dongchuan, tidak cocok memiliki keberuntungan itu,” ucap Fei Jia.

Shen Lihua menanggapinya dengan senyuman.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

tryssehat

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!