TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao

Li Fengran segera mengemas barang yang sekiranya dapat berguna. Tidak, dia tidak bisa terus tinggal di istana ini. Masalah akan datang jika terus menunda pelarian.

Sebaiknya pergi sebelum para pengawal tahu siapa yang memecahkan kolam beku indah itu dan menangkapnya. Lagipula, Li Fengran juga tidak mau tinggal di dalam istana yang menurutnya lebih menyeramkan daripada Penjara Alcatraz di San Fransisco itu.

“Nona, apakah kita akan kabur sekarang juga?”

Li Fengran mengangguk.

“Menunda waktu hanya akan menimbulkan masalah. Cepat kemas barang-barangnya dan cari jalan keluar dari istana ini.”

Xiang Wan yang sejak awal tidak setuju nonanya ikut kompetisi pemilihan ratu seperti mendapat sebuah cahaya di dalam kegelapan. Keinginan itu tentu disambut dengan baik, dan dengan semangat dia mengepak barang-barangnya ke dalam kain dan membungkusnya menjadi sebuah buntalan besar dua buah. Isinya selain pakaian, juga ada beberapa benda berharga dan sejumlah uang.

Setelah merasa cukup, keduanya mengendap-endap keluar dari Istana Changsun. Li Fengran membawa Xiang Wan menyusuri taman bersalju, memberinya mantel lebih tebal agar gadis pelayan itu dapat bertahan. Di dunia dongeng ini, orang yang dapat diandalkan oleh Li Fengran hanya Xiang Wan. Dia harus baik-baik menjaganya.

Tapi, perjalanan tidak semulus yang dia kira. Kejadian kolam beku milik raja yang pecah telah membuat seluruh istana heboh. Pengawal yang berjaga diturunkan dalam jumlah dua kali lipat dari biasanya, dengan pembagian tugas berbeda. Sebagian mencari pelaku pemecahan itu, sebagian lagi berjaga di kolam beku.

“Mengapa reaksinya begitu berlebihan?” tanya Li Fengran dengan suara pelan.

“Nona, kolam beku dari Istana Raja adalah kolam favorit Yang Mulia Raja. Setiap musim dingin tiba, Yang Mulia Raja akan duduk di pelataran istana dan memandangi kolam beku selama beberapa jam. Ketika kolam itu pecah, tentu saja Yang Mulia akan marah.”

“Cih, raja kalian punya hobi yang sangat aneh,” cibir Li Fengran.

Li Fengran dan Xiang Wan menghindari penjaga, melipir ke berbagai sisi, mencari jalan tersembunyi yang tidak terlihat. Tapi setelah berputar-putar hampir dua jam lamanya, jalan keluar yang dicari tidak juga ditemukan.

Li Fengran hanya melihat tembok-tembok tinggi menjulang setiap kali ia menengadahkan kepalanya. Hujan salju sudah berhenti, tapi suhu semakin dingin. Sepertinya, sedari tadi mereka hanya berputar-putar di area yang sama.

Li Fengran menghiba, mengasihani dirinya sendiri yang buruk dalam mengenal arah. Di dunia dongeng ini, tidak ada Google Maps yang bisa dimintai bantuan menunjukkan jalan.

Li Fengran juga tidak punya kompas penunjuk arah. Yang paling parah, dia juga tidak punya peta yang menjelaskan tata letak istana.

“Nona, saya sudah tidak kuat berjalan lagi. Bisakah kita istirahat sebentar?” tanya Xiang Wan. Meskipun tubuhnya tidak terlalu kedinginan, tapi napasnya cepat. Dia kelelahan.

“Tidak bisa. Aku bisa tertangkap jika kita menunda pelariannya.”

“Nona, apa kamu yang sudah memecahkan kolam beku Yang Mulia?” Xiang Wan bertanya dengan terkejut. Li Fengran segera membungkam mulutnya.

“Ssstttt…. Kamu mau aku digantung besok pagi?”

“Kalau begitu, ayo kita lari sekarang!”

Xiang Wan yang tadinya kelelahan, semangatnya kembali lagi. Itu seperti api yang membara. Apapun alasannya, dia akan tetap menemani Li Fengran.

Majikannya itu adalah majikan seperti saudari, yang tumbuh bersamanya sejak kecil. Jika para pengawal tahu Li Fengran yang sudah memecahkan kolam beku dan menangkapnya, Xiang Wan sudah tidak ingin hidup lagi.

Keduanya menyusuri kembali jalan-jalan di istana. Sayang sekali, bukan jalan keluar yang mereka temukan. Li Fengran dan Xiang Wan justru kembali ke dekat kolam beku. Mereka bersembunyi di dalam semak-semak, dan berjinjit pergi setelah pengawal lengah.

Saat Li Fengran melangkah, sebuah suara yang beberapa jam lalu ia dengar berdengung di telinganya. “Apa yang sedang kalian lakukan?”

Tanpa menoleh pun, Li Fengran sudah tahu siapa pemilik suara itu. Astaga, apakah Kepala Pengawal itu mendendam karena Li Fengran menabraknya dan mengatainya pohon tadi? Jika benar, hati orang itu pasti sangatlah sempit. Li Fengran seharusnya tidak mencari masalah dengannya.

“Ahahaha, Tuan Pengawal, majikanku di Istana Changsun memerlukan sesuatu. Aku baru kembali dari Biro Obat,” ucap Li Fengran tanpa menoleh. Xiang Wan mengerutkan keningnya, dengan suara pelan dia berkata, “Nona, bukankah majikan Istana Changsun adalah Nona?”

“Diamlah.”

Pria tadi menatap curiga. Jika Li Fengran menoleh dan melihat seperti apa ekspresi dan tatapan matanya sekarang, Li Fengran bisa membeku. Salju di malam hari begitu dingin, ditambah dengan dinginnya tatapan pria itu, dunia seperti kembali ke zaman es.

“Benarkah? Mengapa kalian tidak mau menolehkan kepala?” tanya pria itu.

“Leherku sakit. Tuan Pengawal, jangan laporkan aku, ya?” mohon Li Fengran.

Li Fengran baru akan melangkah ketika tangannya tiba-tiba dicekal dari belakang. Tidak ada jalan lain, Li Fengran harus melarikan diri sekarang.

Dengan gerakan secepat kilat, dia berbalik dan langsung meninju wajah pria itu dengan kepalan tangannya. Li Fengran belum sempat melihat reaksinya karena dia langsung menghempaskan tangannya dan berlari menjauh.

“Aaahh! Apa yang kamu lakukan?” ucap pria itu.

Pukulan di wajahnya cukup keras, itu mengenai segitiga kematian. Seketika, darah segar keluar dari hidung pria itu. Para pengawal yang ada di sekitar sana berlari menghampirinya, terbelalak melihat orang yang mereka junjung sedang memegang hidungnya yang berdarah.

“Yang Mulia! Siapa yang berani memukul Yang Mulia Raja?”

“Tidak perlu ribut!”

Nangong Zirui – pria itu, menghentikan para pengawal yang hendak mengejar Li Fengran. Darah di hidungnya cukup deras, tapi membeku setelah beberapa waktu.

Suhu dingin membuat para pengawal mengigil, namun tugas mereka belum selesai. Pelaku yang memecahkan danau beku belum ditangkap, sekarang justru seseorang berani menyakiti raja mereka sampai berdarah.

“Jangan membuat seisi istana gaduh!”

Nangong Zirui mendengus kasar. Malam ini, dia sedang suntuk dan memilih berjalan-jalan. Siapa sangka keberadaannya justru membuat seorang wanita salah paham dan mengira dirinya seorang kepala pengawal. Dilihat dari busana dan kata-katanya, wanita itu seharusnya pelayan yang datang bersama peserta pemilihan.

Mo Wei – pengawal pribadi Nangong Zirui, melongo sesaat. Rajanya yang pemarah dengan mudah melepaskan orang yang sudah memukulnya sampai berdarah? Apakah mungkin suhu dingin telah membuat otak rajanya beku dan bermasalah?

Masalah pecahnya kolam beku saja belum terpecahkan, sekarang justru muncul masalah lain. Mo Wei merasa kalau ini ada kaitannya dengan acara kompetisi pemilihan. Langit tidak menyetujui pemilihan ini sehingga menurunkan azab pada raja secara langsung.

Tidak mengherankan juga sebetulnya. Rajanya ini, Nangong Zirui, mungkin memang masih muda, tapi pencapaiannya di Donghao sangat luar biasa.

Dua tahun setelah naik takhta, dia memperistri seorang wanita bangsawan yang paling berbakat yang kini menjadi ratunya. Meskipun sering sakit-sakitan, Ratu tidak pernah sekalipun mengeluh dan selalu menemani Raja dalam setiap momen kenegaraan.

Hanya Ratu yang tahan dengan sikap rajanya ini. Pemilihan ini, meskipun atas kehendak Ratu, Mo Wei justru merasa kurang pantas.

Bagaimanapun, memilih Ratu Donghao yang baru tidak semudah yang diharapkan. Ini berkaitan dengan politik, juga dengan kekuatan aliansi.

Nangong Zirui mengusap darah di hidungnya dengan saputangan. Dia melangkah menjauhi taman bersalju dengan langkah cepat. Kemarahan di dadanya mulai menghilang seiring waktu.

Saat itu, fajar hampir menyingsing. Jika Nangong Zirui tidak segera kembali ke Istana Qihua, seluruh kasim dan pelayan secara otomatis akan mencarinya dengan suara ribut.

“Pemilihannya dimulai pagi ini, bukan?”

“Mengapa Yang Mulia tiba-tiba menanyakannya?”

“Aku hanya sedang bosan.”

Saat ini, Nangong Zirui tengah membersihkan sisa darah di hidungnya. Suhu udara di Istana Qihua hangat, darah itu merebes lagi. Dua saputangan sutera sudah berubah menjadi merah, dan Wang Bi – kasim pribadinya baru sadar dari tidurnya.

Melihat rajanya kembali dengan berdarah-darah, dia menjadi panik. Sekali lagi, Nangong Zirui membungkamnya dengan melemparkan batangan tinta seberat seperempat kilogram ke arahnya.

Terpopuler

Comments

murniati cls

murniati cls

padahal dia kan udah list uga kan waktu li fengran keluar menyentuh kolam

2024-01-31

2

Winda Kdfashion

Winda Kdfashion

waduhhhj, kasihan tu Kasim

2023-09-29

4

Frando Kanan

Frando Kanan

wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-08-23

4

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!