TCQ 6: Babak Pertama

Li Fengran tiba-tiba dibangunkan oleh sekelompok orang yang tiba-tiba menerobos masuk ke dalam istananya. Langkah kaki mereka begitu cepat dan kompak, menimbulkan suara berisik.

Xiang Wan pertama kali menyadarinya, tapi ketika dia hendak mencegah, sekelompok orang itu sudah membangunkan majikannya dengan paksa.

“Nona, semua orang sudah menunggu Anda di aula Linglong,” ucap pelayan yang paling tua di antara yang lain.

“Ling bolong, ling apa?” gumam Li Fengran.

Nyawanya belum terkumpul semua. Matanya masih setengah terbuka. Samar-samar, retina matanya menangkap bayangan sekelompok orang sedang mengelilinginya. Li Fengran menggelengkan kepalanya, menahan sedikit pusing di kepalanya.

“Ah, apakah aku telah dipindahkan ke dunia lain lagi?”

“Nona, semua orang sudah menunggu Anda di aula Linglong,” pelayan itu mengulangi perkataannya.

“Siapa, siapa yang tidak ada kerjaan menungguku pagi-pagi begini?”

“Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu, juga para menteri dan peserta utusan dari tiga wilayah lain.”

Ah, ternyata Li Fengran masih ada di dunia dongeng Donghao. Tekadnya sudah bulat, hari ini dia akan tidur seharian, tidak akan ikut kompetisi. Li Fengran merebahkan lagi tubuhnya di tempat tidur, menarik selimut dan membungkus tubuhnya seperti ulat.

Pelayan itu menghela napas. Dengan isyarat tangan, pelayan lain di belakangnya segera menggotong Li Fengran dan menceburkannya ke dalam bak mandi yang sudah diisi air.

Seketika matanya terbuka dan ia membelalak. Air di dalam bak itu bukan air hangat, melainkan air dingin. Pada suhu di musim dingin ini, itu sama saja dengan membekukan diri sendiri!

“Tunggu, apa kalian berencana membekukanku?” keluh Li Fengran.

“Nona, Anda tidak boleh mengecewakan Dongchuan.”

“Aku tidak punya hubungan dengan tempat yang kamu sebutkan. Xiang Wan, Xiang Wan cepat bantu aku!”

Tapi, Xiang Wan masih tahu batasnya. Ketika menghadapi pelayan istana yang senior, dia tidak bisa melawan. Apalagi para pelayan ini dikirim oleh Ratu Donghao.

Melawannya sama saja dengan menambah masalah. Li Fengran pada akhirnya tetap harus mengikuti kompetisi ini meskipun dia tidak mau.

Setelah didandani, Li Fengran dibawa ke Istana Linglong. Sepanjang jalan, ia merutuk dan terus berusaha kabur, tapi selalu gagal karena para pelayan menghadangnya.

Sialan, pikirnya. Jika tahu begini, seharusnya malam tadi dia tidak usah kembali ke Istana Changsun.

“Li Fengran dari Dongchuan tiba!” suara Menteri Urusan Wilayah kembali bergema setelah berlutut cukup lama.

Semua perhatian tertuju pada sosok berbaju merah gelap yang sedang berjalan di tengah aula, dengan tatapan penuh dan mencibir. Li Fengran tidak berani mengangkat kepalanya dan terus menunduk sambil merutuk dalam hatinya.

Wanita dari Dongchuan ini memang cantik, dengan balutan busana yang warnanya cukup mencolok, tidak lantas menjadikan penampilannya terlihat norak. Itu justru membuatnya terlihat sangat elegan dan manis.

Orang yang mencibir berkata bahwa Dongchuan sungguh cari mati. Memangnya siapa wanita bernama Li Fengran ini? Dengar-dengar, dia bukan putri kandung Tuan Besar Dongchuan.

Li Fengran diutus mewakili Dongchuan ke ibukota karena dia adalah putri angkat Tuan Besar Dongchuan yang sangat disayangi. Mengirim orang dengan perangai seperti ini sebagai utusan, rasanya hanya akan menimbulkan masalah.

“Yang Mulia Raja, Yang Mulia Ratu,” ucap Li Fengran, masih dalam posisi kepala tertunduk.

Raja dan Ratu di dunia ini, seperti apa rupa mereka?

Li Fengran penasaran, setelah mengumpulkan keberanian, kepalanya terangkat. Tapi ketika matanya menangkap sosok pria yang ditemuinya semalam duduk di singgasana raja dengan busana mewah dan menyilaukan, dunia seakan runtuh menimpanya sendiri. Li Fengran seperti dipaku, kemudian ditimpa sebuah kemalangan yang sangat besar.

Mengapa… mengapa kepala pengawal itu duduk di sana?

Nangong Zirui juga terkejut ketika ia melihat wanita yang mengira dirinya kepala pengawal dan meninju wajahnya sampai hidungnya berdarah ternyata tidak lain dan tidak bukan adalah wanita bangsawan utusan Dongchuan, wanita yang juga akan mengikuti kompetisi pemilihan ratu untuknya! Saat mengingat bagaimana Li Fengran memukulnya semalam, Nangong Zirui jadi kesal.

“Kamu!” seru Nangong Zirui.

Li Fengran melengos, memalingkan wajahnya ke samping. Celaka, pikrinya. Orang yang dikira sebuah pohon dan kepala pengawal ternyata adalah Raja Donghao!

Li Fengran bukan hanya meremehkannya, dia bahkan memukul wajahnya sangat keras malam tadi!

Apakah dia benar-benar akan menghadapi kematian yang sesungguhnya kali ini?

“Apakah Yang Mulia dan Nona Li Fengran sudah saling mengenal?” Ling Sui bertanya dengan penasaran.

Ketakutan di dalam diri Li Fengran mencuat. Di sini, dia bukan siapa-siapa, dan juga tidak kenal siapa-siapa. Orang yang telah disinggungnya adalah seorang raja.

Jangankan memukul dengan keras, menginjak ujung jubahnya saja hukumannya sudah sangat berat! Li Fengran sungguh berharap dirinya bisa menghilang saat ini.

Nangong Zirui terdiam. Jika dia mengatakan bahwa Li Fengran telah memukulnya semalam, bukankah sangat memalukan? Harga dirinya sebagai seorang raja yang terhormat akan terluka dan itu akan menjadi bahan lelucon di seantero Donghao.

Sejak dia dilahirkan dan naik takhta memegang tampuk pemerintahan, dia hanya mendengar orang memujinya, bukan menggosipkannya dengan lelucon yang konyol.

Nangong Zirui berdehem kecil. “Tidak. Aku tidak mengenalnya,” ucapnya.

Li Fengran menarik napas lega diam-diam. Syukurlah, Nangong Zirui tidak membeberkan permasalahannya ke depan publik. Jika tidak, habis sudah riwayatnya.

Dia baru berani mengangkat wajahnya lagi, dan dia terkejut melihat ekspresi wajah Nangong Zirui. Matanya menatap lurus dan tajam, seolah-olah Li Fengran adalah mangsa yang empuk untuk dimakan.

“Kalau begitu, baiklah. Karena semua peserta sudah lengkap, maka kita bisa memulai kompetisinya,” suara Ling Sui melembut, senyumnya merekah.

Inikah sosok sebenarnya dari seorang Ratu Donghao yang dilihat Li Fengran di dalam komik tersebut?

Penggambaran visualnya jelas sangat jauh berbeda. Mungkin, animator yang menggambar komiknya belum memiliki keterampilan yang sangat bagus dalam menggambarkan setiap tokohnya.

Lihatlah ini, wanita yang disebut sosok Ratu Donghao di depan Li Fengran, adalah seorang dewi yang turun dari langit. Dia sangat cantik dan sangat elegan. Gambar di komik itu jelas tidak bisa disamakan dengan sosoknya yang asli!

“Tunggu dulu, Yang Mulia Ratu. Meskipun semua utusan sudah lengkap, tapi kami memiliki beberapa keluhan. Nona Li Fengran, sebagai utusan dari Dongchuan, seharusnya sudah berada di aula ini sebelum kedua Yang Mulia datang. Dia terlambat sampai membuat Yang Mulia menunggu. Nona Li, bukankah kamu harus memberikan penjelasan pada kami?” Su Min dari Beichuan angkat bicara. Tidak adil baginya melihat Li Fengran dibiarkan lolos begitu saja setelah membuat Raja dan Ratu Donghao menunggu cukup lama.

“Tidak apa-apa. Lagipula, Yang Mulia juga tidak mempermasalahkannya. Bukankah begitu, Yang Mulia?”

Ling Sui menatap Nangong Zirui, kemudian sebuah anggukan kecil memberikan jawaban atas pertanyaan Su Min dan langsung membungkam mulutnya.

Li Fengran diam-diam mencuri pandang ke arah Ling Sui. Sosok wanita berkedudukan Ratu Donghao ini, ternyata memiliki sifat yang berada di luar perkiraannya. Wajahnya memang agak pucat, tapi isi pikirannya tidak bisa ditebak. Li Fengran menduga jika rumor Ratu Donghao seorang pemikir yang dalam sepertinya benar.

Li Fengran kemudian dipersilakan bergabung bersama tiga wanita lainnya. Sesekali dia tetap memperhatikan sosok Ling Sui, tapi ketika matanya bertemu dengan ekspresi aneh nan mematikan Nangong Zirui, Li Fengran buru-buru memalingkan wajahnya dan pura-pura melihat ke arah lain.

Selain itu, dia juga memperhatikan tiga wanita yang ada di meja yang sama dengannya. Wajah mereka terlihat biasa saja. Perbedaan warna pada wajah dan leher mereka membuat Li Fengran yakin jika riasan yang digunakan pada wajah itu pasti cukup tebal.

Dalam hatinya Li Fengran berdecak. Tidak di dunia modern yang nyata, tidak di dunia dongeng yang aneh, perilaku menebalkan riasan untuk memikat orang ternyata sama saja.

“Kalau begitu, kita akan mulai kompetisinya. Babak pertama adalah uji bakat dalam seni…..”

Menteri Urusan Wilayah kemudian melanjutkan pembacaan aturan kompetisi. Untuk mencapai posisi ratu, keempat wanita bangsawan dari empat wilayah akan diseleksi dalam empat babak.

Babak pertama adalah uji bakat seni. Setiap orang menampilkan bakat yang ia miliki dalam bidang kesenian, bisa berupa menari atau memainkan alat musik.

“Apakah Yang Mulia ingin berpartisipasi sebagai dewan juri?” tanya Ling Sui pada Nangong Zirui.

Nangong Zirui mengangguk. “Boleh saja.”

Su Min, Shen Lihua, dan Fei Jia tampak gugup, apalagi setelah Menteri Urusan Wilayah memberitahu bahwa Raja Donghao juga akan ikut menjadi dewan juri dan menyaksikan penampilannya. Lain halnya dengan Li Fengran. Ia justru sibuk memikirkan cara agar dirinya gagal di babak pertama.

Jika gagal, seharusnya dia tidak akan lolos ke babak selanjutnya. Dengan begitu, Li Fengran akan secara alami didepak dari istana dan dicoret dari daftar kandidat calon ratu.

Uji bakat seni? Jika dia membuat semua orang terganggu dan membuat mereka berpikir dia tidak punya bakat dalam seni, bukankah itu akan menyenangkan? Li Fengran diam-diam menyunggingkan senyumnya.

“Sajian pertama. Su Min dari Beichuan.”

Sajian dari peserta pertama, Su Min dari Beichuan, dimulai ketika Menteri Urusan Wilayah menyelesaikan kata-katanya. Su Min maju ke tengah aula.

Beberapa orang pemusik masuk, memainkan alat musik di tangan mereka. Beberapa penari dengan tubuh gemulai juga muncul.

Su Min berdiri di tengah, entah sejak kapan ia sudah mengganti pakaiannya. Dia mulai memetik senar guqin yang ia letakkan di depannya. Senyumnya merekah, sekali-kali mencuri pandang pada Nangong Zirui.

Tepuk tangan yang meriah menggema di aula saat permainan musik Su Min semakin baik dari waktu ke waktu. Musik mulai memuncak, dan ketika sampai pada klimaksnya, semua orang yang hadir di aula kecuali Li Fengran dan Nangong Zirui berdiri memberi apresiasi. Su Min tersenyum malu-malu, memberi hormat kemudian kembali duduk.

“Permainan Nona Su dari Beichuan memang bagus. Alunan guqinnya seperti aliran sungai yang tenang di tengah hutan,” puji salah satu menteri diiringi reaksi setuju dari yang lain. Li Fengran berdecih, bergumam dalam hati: “Cih, itu lebih seperti musik di tempat hiburan.”

“Sajian kedua, Fei Jia dari Nanchuan.”

Fei Jia maju ke tengah aula, mengeluarkan sebuah suling berwarna putih tulang dari sisi bajunya. Dia meniupnya, menyihir semua orang dengan suara seruling yang merdu.

Kecuali dua orang tadi, semuanya seperti ada di hutan bambu yang bergemerisik diterpa angin yang lembut. Lagi lagi, Li Fengran bergumam: “Ini adalah musik pengantar tidur.”

“Sajian ketiga, Shen Lihua dari Zichuan.”

Shen Lihua, yang paling cantik di antara dua orang lainnya menampilkan permainan pipa. Petikan senarnya mengguncang alam bawah sadar orang-orang, membawa mereka melayang ke sebuah alam imajinasi yang tidak terjamah.

Jari-jarinya yang lentik bermain dengan lincah di antara senar-senar pipa yang jumlahnya tidak banyak itu. Lagu yang dia mainkan, menyentuh jiwa setiap pendengar. Di antara tiga tampilan seni musik ini, Shen Lihua termasuk paling baik.

Tapi, Li Fengran masih juga berdecih dalam hatinya, “Ini lebih baik. Kupikir dia akan mendapat nilai tertinggi.”

“Sajian keempat, Li Fengran dari Dongchuan.”

Nangong Zirui mengubah ekspresi malasnya menjadi serius. Ia justru ingin melihat trik apa yang akan digunakan wanita kurang ajar itu untuk memikat hati dewan juri. Li Fengran berjalan dengan santai ke tengah aula. Ada yang menatap penuh minat, ada juga yang meremehkan.

“Nona, musik apa yang ingin kamu persembahkan?” tanya Menteri Urusan Wilayah.

“Aku tidak bisa bermain musik.”

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukkses

2024-01-22

1

Kartika Lina

Kartika Lina

yamg lain sibuk berpikir biar lolos ini malah sibuk berpikir biar gagal,, dasar fengran 🤦😂

2024-01-17

0

Kartika Lina

Kartika Lina

Fengran said : Alamak... Mati aku 😱😭

2024-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!