TCQ 9: Menghindari Yang Mulia

Dengan sangat terpaksa dan hati yang tidak rela, Li Fengran kembali ke tempat duduknya.

Tiga wanita lain menertawakannya, mereka berpikir Li Fengran ini sangat bodoh dan memalukan. Wajah Tuan Besar Dongchuan benar-benar sudah dicoret habis oleh Li Fengran kali ini.

Menteri Urusan Wilayah memberitahu jika babak ketiga dan keempat akan dilaksanakan hari esok. Setelah kompetisi babak pertama dan kedua berakhir, para wanita bangsawan ini dipersilakan kembali ke istana masing-masing.

Meskipun mereka statusnya hanya wanita utusan, tapi Ling Sui memperlakukan mereka dengan hormat. Masing-masing orang ditempatkan pada satu istana.

Kebetulan saja, Li Fengran sedang sial dan mendapat istana terjauh: Istana Changsun. Letaknya yang lumayan terpencil membuat penjagaan di sana tidak terlalu ketat.

Itu pula yang menyebabkan nyawa Li Fengran yang asli melayang tanpa diketahui malam itu dan digantikan oleh Li Fengran yang sekarang.

Li Fengran keluar paling belakang dari Istana Linglong, tepat setelah Raja dan Ratu Donghao pergi. Banyak orang yang mencibirnya sepanjang jalan, mengatakan dia tidak tahu malu dan bodoh.

Li Fengran tidak peduli, lagipula dia tidak berniat menjalin hubungan dengan orang-orang istana. Setelah kompetisi selesai dan dia gagal, dia akan pergi dari sini.

Tepat ketika ia sampai di tangga Istana Linglong, Li Fengran tiba-tiba berhenti. Sesosok pria yang sedari tadi membuatnya curiga berdiri tegap di bawah matahari sore yang mulai meredup.

Di sisinya, ada seorang kasim dan pengawal pribadi. Li Fengran merasakan firasat buruk.

Li Fengran memutar jalan dengan berbalik, tapi sebelum berhasil, kerah bajunya ditarik dari belakang. Karena bobot tubuhnya kecil, itu secara otomatis membuat Li Fengran sedikit terangkat.

Ia menoleh, lalu mendapati sebuah wajah yang semalam dipukul olehnya ada di dekatnya.

“Wanita, kamu mau kabur?”

Nangong Zirui menyeringai aneh. Li Fengran di tangannya seperti anak kucing yang penakut.

“Ahahaha… Ya-Yang Mulia, kita berjumpa lagi.”

Sungguh, sekarang Li Fengran sangat berharap punya kekuatan ajaib yang bisa membuatnya menghilang, atau berpindah tempat ke manapun yang ia inginkan. Raja Donghao bukan pria yang bisa ditangani oleh wanita sepertinya.

Raja ini kuat, bermartabat, berkuasa, hanya dengan satu perintah, dia bisa melakukan apa saja, dan yang paling penting adalah dia sangat tampan dan berkharisma.

Li Fengran dibesarkan sebagai seorang manusia biasa di dunia nyata, yang memulai karir  dari nol sampai sukses besar. Meskipun punya beberapa keterampilan dan punya kecerdasan yang lumayan, menghadapi seorang raja sungguhan adalah sebuah bencana untuknya.

“Li Fengran dari Dongchuan, kamu punya cukup kemampuan juga,” ucap Nangong Zirui.

“Yang Mulia, aku tidak sanggup menerima pujian Yang Mulia. Sebaiknya Anda simpan untuk wanita yang menang di babak ketiga dan keempat nanti.”

Nangong Zirui menurunkan Li Fengran. Kaki wanita itu akhirnya menapak sempurna di atas tanah. Kerah bajunya sedikit terangkat.

Tatapan Nangong Zirui lurus pada pakaiannya, seolah-olah ada yang aneh di sana. Tidak lama kemudian, Nangong Zirui mencibir.

“Memakai pakaian mencolok dan berencana mengacaukan diri sendiri. Benar-benar punya nyali!”

“Itu.. Yang Mulia, apa hidungmu baik-baik saja? Apa tulangnya masih utuh?”

Seketika Nangong Zirui memegang hidungnya. Sialan, wanita ini mengapa harus membahas itu sekarang?

Dia bicara dengan suara cukup keras sampai beberapa pelayan yang berada pada jarak cukup dekat dapat mendengarnya. Mo Wei dan Wang Bi cengengesan, ini pertama kalinya seorang wanita berani melawan raja mereka dengan mengungkap kejadian lalu.

Mengingat wibawanya sebagai Raja Donghao yang terhormat, Nangong Zirui berdehem kecil. Sekarang dia malah mengintimidasi Li Fengran dengan ekspresi yang kerap ia tunjukkan pada para menteri yang menentangnya. Wang Bi dan Mo Wei mundur, takut pada kemarahan raja mereka.

“Wanita, jangan pernah berpikir untuk melarikan diri dariku,” ucap Nangong Zirui, dengan nada yang tegas, dingin, dan sangat jelas sampai-sampai Li Fengran seperti membeku. “Aku belum memperhitungkan masalah kolam beku dan kelancanganmu padaku malam tadi.”

Wus….

Ada angin yang berhembus bersama debu-debu salju setelah Nangong Zirui mengatakannya. Angin yang lebih besar datang saat sosok Nangong Zirui berlalu dari hadapannya.

Jubah emasnya terhampar menyapu debu, sosoknya yang gagah tampak menawan di kejauhan. Punggungnya lebar, mahkotanya berkilau. Di belakangnya, Mo Wei dan Wang Bi mengikutinya dengan langkah yang lebih lambat.

Li Fengran bergidik ngeri. Barusan itu benar-benar menegangkan!

“Bagaimanapun caranya, aku harus gagal agar bisa dipulangkan!”

***

Xiang Wan sudah menunggu dengan cemas di Istana Changsun. Dua jam sudah berlalu sejak orang-orang pergi dari aula Istana Linglong.

Malam sudah membayang, salju-salju di halaman sudah mencair sepenuhnya, menyisakan genangan air yang terlihat di mana-mana. Udara tidak lagi sedingin sebelumnya.

Lampu-lampu taman sudah dinyalakan, tapi sosok yang ditunggunya belum juga tiba.

Apakah majikannya mendapatkan masalah? Apakah dia ditarik ke suatu tempat oleh tiga wanita lain karena tidak senang majikannya menarik perhatian hari ini? Atau apakah….

“Astaga, tadi itu menakutkan!”

Kekhawatirannya berkurang saat suara Li Fengran terdengar, lalu sosoknya perlahan muncul di gerbang istana. Li Fengran berjalan cepat sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

Barangkali ada mata-mata atau utusan Nangong Zirui yang datang mengawasi atau tiba-tiba menculiknya, ia harus bersiap.

“Nona, mengapa kamu baru kembali?” tanya Xiang Wan cemas. “Apa kamu dicegat Yang Mulia Raja? Apa Yang Mulia Raja menyakitimu?”

“Tidak, tidak. Dia tidak menyakitiku.”

“Lalu mengapa kamu baru kembali saat malam?”

“Aku buruk dalam mengenal arah. Jika ingatanku baik, kita tidak akan terjebak di sini.”

“Oh, benar juga, Nona memang buruk dalam mengenali arah.”

Li Fengran mendelik. Li Fengran yang sebelumnya sepertinya memiliki beberapa kesamaan dengannya. Xiang Wan mengatakan jika dia nakal, juga buruk dalam mengenal arah.

Li Fengran juga sama. Temperamennya mirip dengan Li Fengran yang sebelumnya, mungkin itu sebabnya dia bisa beradaptasi dalam tubuh ini dengan baik. Mungkin ini juga yang menyebabkan dia dikirim ke dunia ini.

“Nona, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu. Para pelayan itu hampir membuatmu membeku tadi pagi, benar-benar mengesalkan!”

“Baiklah. Xiang Wan, kau jaga pintunya dan jangan biarkan siapapun masuk.”

Xiang Wan mengangguk.

Li Fengran merebahkan tubuhnya yang lelah di dalam bak mandi air hangat. Rasanya nyaman. Seharian ini, energinya dikuras habis dengan berpikir.

Hasilnya, ia bukan hanya tidak gagal, tapi malah menarik perhatian dan mendapat nilai yang lumayan tinggi.

Hari esok, pasti akan lebih berat lagi. Mereka tidak memberitahu kompetisi apa yang akan dipertandingkan pada setiap babaknya, sehingga Li Fengran hanya bisa menebak-nebak.

Ia kira, orang yang sangat mungkin terpilih menjadi Ratu Donghao selanjutnya adalah Shen Lihua, karena dialah yang paling berpotensi.

Tapi, begitu mengingat perkataan Nangong Zirui tadi sore, seketika Li Fengran menyadari sesuatu. Di zaman seperti ini, keputusan raja bersifat absolut dan tidak dapat dibantah. Li Fengran merinding, ia bergidik dan menepis jauh-jauh pemikiran itu.

“Xiang Wan! Cepat masuk dan kunci pintunya!”

Xiang Wan yang berjaga dengan sedikit kantuk terkesiap, buru-buru ia berlari ke dalam istana. Li Fengran sudah berpakaian lengkap. “Nona, mengapa kamu ingin mengunci pintu?”

“Aku harus menghindari Raja. Dia bukan orang yang bisa kita lawan. Xiang Wan, padamkan lilinnya dan lekas tidur!”

Seketika, bagian dalam Istana Changsun menjadi gelap. Nangong Zirui yang baru sampai berdiri di depan bangunan itu, di bawah langit gelap dan cahaya redup lampu-lampu taman.

Alisnya terangkat sebelah. Decakan kecil keluar dari mulutnya yang sering mengeluarkan kata-kata beracun.

“Yang Mulia, apakah Yang Mulia masih ingin melihatnya?” tanya Wang Bi.

“Huh, tidak usah,” dengus Nangong Zirui. Dia mengibaskan jubahnya, kemudian pergi dari Istana Changsun dengan ekspresi yang tidak enak dilihat.

Terpopuler

Comments

Novi Yantisuherman

Novi Yantisuherman

Saya setuju wkwkwkwk

2024-05-04

0

Bzaa

Bzaa

ahhhh mau2 malu nih sang raja

2024-03-23

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trudsavar

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!