TCQ 12: Penentuan Nasib

“Yang Mulia, hasil penilaian dari keseluruhan babak seleksi sudah keluar. Apakah Yang Mulia ingin melihatnya?” tanya Wang Bi.

Saat ini, Nangong Zirui sedang berada di Istana Qihua. Putaran keempat saat perburuan tadi, ia tidak menyaksikannya karena ada dokumen negara yang harus segera diperiksa.

Dia mendapat kabar kalau Ratu menambah satu babak untuk menentukan calon Ratu Donghao dan hasilnya sudah keluar.

“Tidak perlu. Aku sudah tahu siapa yang terpilih.”

Wang Bi kebingungan. Dari mana Rajanya bisa tahu? Dokumen resminya baru tiba di Istana Qihua sore tadi.

Sepanjang waktu ini pula, Rajanya tidak pernah keluar dari Istana Qihua. Wang Bi tidak berani mengintip dokumen hasil penilaian tersebut, ia hanya meletakkannya di meja bersama tumpukan dokumen kenegaraan lainnya.

“Mo Wei!”

Mo Wei melompat dari pintu depan dan tiba di hadapan Nangong Zirui.

“Ya, Yang Mulia. Apakah Yang Mulia memiliki perintah?”

“Hukum dua orang pria yang tadi memukul perut Li Fengran.”

“Ah?”

“Kenapa? Apa aku perlu mengulanginya?”

“Tidak, Yang Mulia. Perintah akan dilaksanakan.”

Mo Wei melompat lagi dan menghilang dalam sekejap. Nangong Zirui meletakkan dokumen laporan yang ia baca di atas dokumen resmi hasil seleksi.

Kedua tangannya menahan dagunya. Matanya menatap lurus ke depan, ke dalam kegelapan di atas kolam yang beberapa hari lalu esnya pecah.

Meskipun Li Fengran memiliki nilai yang tinggi, tapi dengan kemampuannya itu, dia tidak akan bertahan. Masih ada orang yang lebih unggul darinya.

Nangong Zirui, sebagai seorang raja yang sudah melihat banyak karakter dan pemikiran orang, sudah bisa menebak siapa yang akan menjadi ratunya nanti.

Wang Bi mulai mengerti situasi. Rajanya sedang berpikir panjang. Calon ratu sudah ditentukan, selanjutnya hanya tinggal menulis dekret resmi yang melegalkannya memasuki Istana Belakang.

Sisa tiga orang lainnya, nasibnya ditentukan sesuai kehendak Nangong Zirui, atau sesuai dengan kebutuhan istana.

“Yang Mulia, perlukah hamba mengambilkan teh dan camilan? Yang Mulia telah sibuk sejak tengah hari dan melewatkan makan malam.”

“Tidak perlu.”

Nangong Zirui menyandarkan kepalanya di kepala kursi. Wajahnya tampak lelah. Dokumen-dokumen laporan ini bukan hanya menguras energi dan pikirannya, tapi juga membuat hatinya semrawut. Masalah pemilihan ratu baru selesai, tapi rintangan yang sebetulnya baru akan datang setelah itu.

Empat Wilayah besar yang menjadi fondasi Donghao, saat ini sedang merenggang. Nangong Zirui mendapat laporan jika setiap wilayah sedang memperkuat armada militernya masing-masing dan hubungannya sedang memburuk.

Jika Istana Kerajaan tidak segera memperbaikinya, kehidupan rakyat yang menjadi korban akan menjadi sulit.

“Wang Bi, ambilkan kertasnya. Aku akan menuliskan dekret resmi untuk pengadilan esok hari.”

“Baik, Yang Mulia.”

***

Keesokan harinya ketika matahari sudah menghangatkan bumi dengan sinar paginya, Istana Kerajaan Donghao sudah sibuk.

Para menteri tinggi yang menjadi fondasi kekaisaran sudah tiba di ruang pengadilan, menunggu pengumuman resmi terkait keputusan akhir mengenai pemilihan Ratu Donghao masa depan.

Su Min, Fei Jia, Shen Lihua, dan Li Fengran juga sudah dipanggil untuk memasuki aula. Keempat wanita itu berdiri di depan altar singgasana raja, menunggu Nangong Zirui tiba.

Tidak lama kemudian, suara Wang Bi bergema memberitahukan kedatangan Nangong Zirui.

Semua orang serentak mengucapkan salam dan memberi hormat. Sosok Nangong Zirui terlihat lebih gagah saat dia mengenakan mahkota dan jubah resminya.

Apalagi setelah dia duduk di singgasana naganya. Nangong Zirui, seperti dewa agung yang turun dari langit ketujuh.

“Ternyata, beginilah aura seorang raja ketika berhadapan dengan abdi negaranya,” gumam Li Fengran.

Tidak dipungkiri, ia juga terkesima dengan aura Nangong Zirui. Garis keturunan keluarga kerajaan memang istimewa.

“Bacakan dekretnya!” titah Nangong Zirui.

Seorang kasim muda bimbingan Wang Bi maju ke dekat Wang Bi, di tangannya terdapat sebuah baki berisi beberapa gulungan dekret.

Jantung semua orang berdegup kencang saat tangan kasim pribadi raja mengambil satu gulungan dekret, merentangkannya dan mulai membacakannya.

“Shen Lihua, utusan dari Zichuan, berbakat, berbudi luhur, dan sangat beretika. Berdasarkan hasil penilaian dan seleksi melalui kompetisi dengan tiga utusan lain, dia mendapat nilai tertinggi.

Atas kehendak langit, Shen Lihua, putri dari Zichuan, ditetapkan sebagai calon Ratu Donghao dan memasuki istana.”

Mereka yang berasal dari Zichuan akhirnya bernapas lega dan bersorak. Seseorang dari Zichuan ternyata akan menjadi ratu, ini adalah suatu kebanggaan dan sejarah baru sejak dinasti ini berdiri ratusan tahun lalu. Shen Lihua dengan anggun menerima dekret tersebut dan berterima kasih.

Kemudian, dekret kedua dibacakan.

“Su Min dari Beichuan dan Fei Jia dari Nanchuan, berperangai baik dan cerdas. Atas berkah dan rahmat langit, Raja menetapkan keduanya sebagai Selir Su dan Selir Fei, dan memasuki istana setelah Shen Lihua.”

Shen Lihua, Fei Jia, dan Su Min bertanya-tanya mengapa Li Fengran tidak disebutkan dalam dekret. Atau apakah mungkin… dia memiliki dekretnya sendiri?

Wajah Li Fengran memucat dan berubah hijau.

Apa-apaan ini? Mengapa Fei Jia dan Su Min diangkat menjadi selir? Bukankah mereka mengatakan jika wanita yang tidak terpilih akan dipulangkan dan tidak boleh menikah? Mengapa tiba-tiba peraturannya berubah?

Celaka! Li Fengran benar-benar akan tertimpa kemalangan!

“Please, I don't want to be a concubine,” Li Fengran berdoa dalam hatinya.

Wang Bi mengambil gulungan dekret ketiga sekaligus dekret terakhir.

“Li Fengran dari Dongchuan, berbakat, cerdas, bermoral baik, dan sangat terampil. Atas petunjuk langit, dia diangkat sebagai….”

Seperti ada suara musik yang berbunyi ‘jeng-jeng-jeng’ berdengung di telinga Li Fengran. Semua menteri menunggu dengan tidak sabar, jantung mereka sama-sama berdegub kencang.

Menjadikan dua wanita yang kalah seleksi sebagai selir saja sudah sangat mengejutkan, sekarang mereka dibuat penasaran akan posisi apa yang akan diterima gadis dari Dongchuan ini.

“…. Pemangku Pedang dan akan menjadi pendamping Yang Mulia Raja.”

Duarrr! Suara petir menyambar di dalam hati Li Fengran.

Para menteri membelalakkan mata lebar-lebar. Reaksi terkejut mereka tidak membuat Nangong Zirui panik. Ia justru duduk dengan tenang di singgasananya, menyaksikan pertunjukan menarik yang ia buat sendiri skenarionya. Nangong Zirui juga melihat ekspresi wajah Li Fengran yang kaget dan memucat.

“Pemangku Pedang?” salah seorang menteri bertanya tidak yakin.

“Yang Mulia, apakah Yang Mulia benar-benar yakin atas keputusan tersebut?”

Reaksi para menteri sebetulnya sangat normal terjadi. Pasalnya, jabatan dan posisi Pemangku Pedang sangat berbeda dan sangat istimewa.

Posisi itu lebih tinggi dari pengawal pribadi, lebih tinggi dari posisi selir, dan terkadang disejajarkan dengan para menteri. Pemangku Pedang dijabat oleh wanita yang dipilih dan ditunjuk langsung oleh Raja Donghao.

Seorang Pemangku Pedang harus mahir beladiri karena setiap hari akan mendampingi Raja Donghao dalam menjalankan aktivitasnya. Ia juga seperti ajudan yang menjalankan perintah secara langsung.

Pemangku Pedang harus bisa mengayunkan pedangnya untuk menyingkirkan bahaya yang datang mengancam keselamatan Raja. Penerima posisi ini akan diberikan token khusus yang bisa membuatnya keluar masuk istana dan semua tempat tanpa terhalang.

Selain itu, Pemangku Pedang diberikan kewenangan menggerakkan pasukan saat kondisi mendesak. Bisa dibilang, Pemangku Pedang adalah pengawal wanita milik raja yang istimewa, sekaligus tangan dan kakinya. Posisi ini dalam sejarah Kerajaan Donghao, hanya pernah diisi oleh Ratu Pertama Kerajaan Donghao.

Pencapaian ini tentu saja lebih besar dari sekadar menjadi seorang ratu. Ratu hanya bertugas mengurus Istana Belakang dan sedikit membantu Raja dalam urusan kenegaraan. 

Sangat berbeda dengan Pemangku Pedang yang bisa terjun langsung dalam urusan negara atas perintah raja, selain itu juga setiap hari selalu berada di sisi raja dan diizinkan masuk ke dalam pengadilan.

Mengapa wanita dari Dongchuan ini sangat beruntung?

“Kenapa? Apakah aku perlu meminta persetujuan kalian untuk menujuk Pemangku Pedang-ku sendiri? Kalian tidak puas?”

Seketika, mulut para menteri berhasil dikunci rapat. Bagaimanapun, mereka tidak mungkin melawan Nangong Zirui, apalagi mempermasalahkan pengangkatan Pemangku Pedang.

Keputusan Nangong Zirui bersifat konkret, tidak bisa dibantah. Jika terus bicara, Nangong Zirui akan marah. Ketika dia marah, siapapun tidak ada yang bisa meredakannya.

“Kami tidak berani, Yang Mulia.”

Nangong Zirui bangkit dari singgasananya, menatap para menteri dan terakhir menatap empat wanita yang berdiri di depannya. “Wang Bi, persilakan Pemangku Pedang kembali ke Istana Qihua!”

“Baik, Yang Mulia.”

Kemudian, Nangong Zirui lekas meninggalkan aula pengadilan, meninggalkan para menteri, meninggalkan tiga wanita yang baru saja diangkat menjadi istrinya.

Wang Bi memapah Li Fengran, menyuruhnya ikut bersamanya. Saat itu, tatapan mata Li Fengran masih kosong.

“Nona Li, kelak kamu adalah orang milik Yang Mulia,” ucap kasim itu. Li Fengran menoleh padanya.

“Kasim Wang, berapa gaji yang diterima seorang Pemangku Pedang?”

Kasim Wang menatap dengan bingung.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusssbar

2024-01-22

1

Erni

Erni

keren ceritanya... lucu pula 😍

2023-12-25

1

shirayuki_meong

shirayuki_meong

malah tanya gaji🤣🤣🤣🤣

2023-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!