TCQ 18: Kematian Ratu

Di Istana Ratu Donghao, Li Fengran dengan telaten merawat Ling Sui dengan tangannya sendiri. Entah mengapa empatinya tiba-tiba berkembang dan ia punya perasaan senasib dan sepenanggungan dengan Ling Sui.

Mungkin, mereka ada wanita yang nasibnya sama, terjebak di dalam istana tanpa bisa melarikan diri. Bedanya, Ling Sui menerima nasibnya, sementara Li Fengran masih mencoba menerima segalanya secara perlahan.

“Nona Li, Yang Mulia pasti marah jika tahu kamu lebih banyak menghabiskan waktumu di sini dibandingkan di Istana Qihua,” ucap Ling Sui dengan suara parau. Penyakitnya semakin hari semakin parah, bahkan di setiap batuknya selalu mengeluarkan darah.

Li Fengran membersihkan sisa darah di mulut Ling Sui dengan saputangan, bertindak seolah-olah dia tidak peduli pada ucapan barusan.

“Yang Mulia, Raja Nangong sebetulnya tidak kekurangan orang untuk membantunya. Dia hanya ingin membalas dendam padaku.”

“Kamu belum menerimanya?”

“Entahlah. Aku hanya merasa semuanya terjadi begitu cepat,” keluh Li Fengran. Semuanya terlalu cepat dan tidak nyata. Li Fengran tentu belum dapat menerima nasibnya sepenuhnya.

“Raja memang tidak kekurangan orang, tapi yang dapat memahami dan betul-betul membantunya, itu hanya sedikit.”

“Yang Mulia, tidak perlu memikirkan urusan negara. Pulihkan kesehatanmu terlebih dahulu, kamu akan punya banyak waktu setelah sembuh.”

“Nona Li, aku tidak punya banyak waktu lagi.”

Li Fengran menghentikan aktivitasnya. Setelah mengalami kematian satu kali dan terbangun di dunia fiksi, Li Fengran paling takut dengan kematian.

Kematian Ling Sui, mungkin akan menjadi awal mimpi buruknya. Ling Sui memperlakukannya dengan tulus, jika dia tiada, maka Li Fengran akan kesepian.

Tabib kerajaan datang untuk memeriksa. Denyut nadi Ling Sui semakin melemah, dia hanya bisa berbaring di tempat tidur sepanjang hari.

Kondisinya ini hanya diketahui oleh sedikit orang. Orang luar termasuk para pejabat tidak ada yang tahu kondisinya memburuk. Ling Sui dengan pandai kembali menyembunyikan kesehatannya dan pura-pura sehat.

Li Fengran ingin menangis. Sejak datang beberapa hari lalu, hanya Ling Sui yang menatap dan bicara padanya dengan ketulusan.

Ingin sekali dia berlari ke Istana Qihua dan memberitahu Nangong Zirui agar segera mencarikan tabib hebat yang bisa menyembuhkannya, tapi rasanya mustahil karena penyakit Ling Sui sudah mencapai stadium akhir.

“Tuan Pemangku Pedang, Yang Mulia Ratu sudah tidak punya banyak waktu. Dia kemungkinan tidak dapat melewati malam ini,” ucap tabib kerajaan, dia berlutut di depan ranjang Ling Sui dan menangis.

“Tidak! Tabib, kamu harus menyembuhkan Ratuku!” seru Chu Ming yang sudah berlinang air mata.

Li Fengran akhirnya tahu waktu yang dimiliki Ling Sui sudah habis. Dia berlari keluar dari Istana Ratu, bergegas menuju Istana Qihua.

Melihat Pemangku Pedang berlari kencang, para penjaga di Istana Qihua segera membukakan pintu gerbang dan membiarkannya masuk.

Kala itu, malam sudah larut dan Nangong Zirui baru menyelesaikan pekerjaannya. Dia baru akan menanggalkan jubahnya saat Wang Bi berlari tergopoh-gopoh bersama Li Fengran.

Wanita itu tampak panik dan seketika langsung menarik tangan Nangong Zirui, membawanya berlari ke Istana Belakang.

“Yang Mulia! Tuan Pemangku Pedang, kamu tidak boleh membawa Yang Mulia berlari secepat itu!” teriak Wang Bi.

“Li Fengran! Lepaskan aku!” seru Nangong Zirui.

“Yang Mulia, ini masalah darurat! Kau bisa memarahiku dan menghukumku nanti!”

Nangong Zirui berhenti di depan Istana Ratu Donghao dengan napas terengah. Cekalan Li Fengran belum lepas karena wanita itu masih menariknya untuk masuk.

Beberapa pelayan istana yang biasanya melayani di istana ini berlutut dengan kepala tertunduk. Istana ini terasa suram seakan kematian sangat dekat malam ini.

“Yang Mulia….” Ling Sui berkata lirih saat Nangong Zirui memasuki kamar tidurnya.

Nangong Zirui mengernyitkan dahi, tatapannya tertuju pada sosok ratunya yang terbaring lemah dengan wajah yang sangat pucat. Nangong Zirui buru-buru berlari ke sisinya.

“Ling Sui, kamu…”

“Tidak apa-apa, Yang Mulia. Aku merasa bersalah telah membuatmu jauh-jauh datang kemari dan melihat kondisiku yang seperti ini.”

“Mengapa kamu selalu menyembunyikannya dariku? Apa kamu tidak mempercayaiku?”

Selama ini, Ling Sui yang dikenal Nangong Zirui adalah sosok istri yang selalu menyembunyikan kondisi kesehatannya darinya. Dia selalu tampil elegan pada setiap pertemuan dan selalu berlagak kuat di hadapan orang-orang.

Nangong Zirui padahal tahu betul kondisi ratunya itu sudah sangat parah. Beberapa tabib kerajaan yang dikirim kepadanya selalu bertingkah dan tidak mau jujur.

“Yang Mulia, kamu memiliki banyak pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Jika aku mengganggumu dengan hal kecil ini, aku akan merasa sangat bersalah,” ucap Ling Sui, dia menatap Nangong Zirui lemah dan senyumnya terbit.

“Kecil? Ling Sui, apa kamu pikir nyawamu adalah hal kecil?”

Ling Sui menatap semua orang dengan senyum lemahnya.

“Bisakah kalian keluar? Aku ingin bicara dengan Yang Mulia.”

Li Fengran, Wang Bi, dan Chu Ming menurut dan keluar untuk memberikan ruang pada sepasang suami istri itu. Entah apa yang mereka bicarakan di dalam, firasat Li Fengran mengatakan hal buruk akan terjadi.

Kepalanya menengadah menatap bulan di awal musim semi. Pikirannya melayang.

Kematian adalah sesuatu yang menakutkan. Ia ingat dengan jelas bagaimana dia mati pada kecelakaan hari itu dan tiba-tiba terbangun di tempat ini.

Rasanya Li Fengran hampir gila memikirkan kenyataannya. Sekarang, dia dihadapkan lagi pada kematian yang lain, walau bukan dirinya, itu tetap menakutkan.

“Ling Sui!”

Teriakan Nangong Zirui memecah kesunyian malam. Li Fengran segera berlari menerobos masuk ke dalam kamar tidur Ling Sui, lalu mendapati wanita itu sudah menutup matanya rapat-rapat.

Jejak air mata masih membekas di sudut matanya. Di sisinya, Nangong Zirui menunduk sambil memegang tangannya yang mulai dingin.

“Yang Mulia… Ratu….” lirih Li Fengran.

“Dia sudah meninggal.”

Chu Ming serta semua pelayan seketika berlutu dan menangis. Kematian Ling Sui adalah pukulan terberat untuk Istana Donghao.

Walau kuasanya tidak terlalu signifikan, namun dia adalah ratu yang baik. Kebaikannya membekas di benak semua orang sehingga saat ia meninggal, kesedihan di hati mereka tidak dapat terhindarkan.

Air mata Li Fengran juga menetes dan tatapannya menjadi kosong. Dia dan Ling Sui belum lama saling mengenal, namun itu sudah cukup untuk menumbuhkan perasaan seperti saudari.

Melihatnya terbujur kaku, Li Fengran seperti melihat dirinya sendiri saat mati.

Tidak lama kemudian, lonceng tanda kematian berbunyi dari menara istana. Suaranya menggema ke segala penjuru, menembus malam dan dinginnya udara. Mereka yang masih terjaga seketika bersujud, sementara yang sudah tidur ikut terbangun.

Seisi Istana Belakang tiba-tiba menjadi gaduh. Lampu-lampu lilin yang semula padam sekarang menyala di segala tempat. Shen Lihua, Fei Jia, dan Su Min yang sebelumnya sudah terlelap menjadi terjaga.

Mereka terburu-buru keluar, berlari menuju Istana Ratu Donghao. Mata mereka membelalak kala melihat Nangong Zirui ada di sana, duduk di samping ranjang Ratu Donghao yang sudah menutup matanya.

“Yang Mulia, Yang Mulia Ratu…. Apa yang terjadi?” tanya Shen Lihua.

Mendengar suara itu, Nangong Zirui tiba-tiba marah. Dia menoleh dan menatap ketiga istrinya yang baru datang dengan wajah bantal yang masih kentara.

“Sebagai sesama anggota harem, kalian tidak tahu? Apa gunanya aku mengangkat kalian jika kalian bahkan tidak tahu apa yang terjadi di istana ini?”

“Yang Mulia, ampuni kami! Kami sungguh tidak tahu kondisi Kakak Ratu Ling yang memburuk!” Shen Lihua berusaha menyelamatkan diri. Ada apa ini? Mengapa hal sepenting ini ia bahkan tidak tahu?

Shen Lihua kemudian menatap Li Fengran yang berdiri tak jauh dari Nangong Zirui. Kemarahannya tiba-tiba mencuat dan ia mengumpat dalam hatinya. Shen Lihua melihat jejak air mata di pipi Li Fengran dan mulai bertanya-tanya. Wanita sialan itu, mengapa dia ada di sini?

“Tidak tahu? Shen Lihua, aku mengangkatmu menjadi calon ratu bukan untuk membiarkanmu bermalas-malasan!”

Li Fengran menatap ketiga siluman rubah itu datar, entah ia harus senang atau kasihan pada mereka. Dia memaklumi mengapa Nangong Zirui marah.

Sebagai penerus Ratu Donghao, Shen Lihua bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di istana ini atau memberi salam kepada Ling Sui. Shen Lihua mementingkan dirinya sendiri dan tidak mempedulikan siapa yang telah menunjuknya menjadi penerus.

“Yang Mulia, Yang Mulia Ratu baru saja meninggal. Kamu tidak boleh berteriak di depan jenazahnya,” ucap Li Fengran pelan. Nangong Zirui mengembuskan napas kasar, menstabilkan amarahnya.

“Wang Bi,” panggil Nangong Zirui.

“Hamba di sini, Yang Mulia.”

“Awasi ketiga wanita ini. Malam ini, biarkan mereka menjaga jenazah Ratu dan jangan biarkan mereka tidur!”

“Hamba melaksanakan perintah.”

Nangong Zirui keluar dari Istana Belakang. Langkahnya tidak stabil. Sesekali dia memandang langit yang kelam.

Kematian ini, pada akhirnya tetap tidak dapat dihindari. Dia berjalan kembali ke Istana Qihua, mengambil anggur dan duduk sendirian di meja kerjanya.

“Ling Sui, pada akhirnya kamu benar-benar pergi.”

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-01-22

1

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

🌻🌻

2023-08-27

2

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!