TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan

“Nona, mengapa kita kembali kemari?”

Xiang Wan tidak mampu memahami jalan pikiran majikannya. Meskipun biasanya majikannya tidak masuk akal dan sangat nakal, kali ini rasanya berbeda.

Beberapa jam lalu dia masih bersikeras pergi dari sini, melarikan diri dari pemilihan terlepas apapun resikonya nanti. Kini, dia justru membawanya kembali.

“Istana ini seperti labirin. Aku tidak sanggup menyusurinya lebih lama.”

“Lalu, apakah Nona akan tetap mengikuti pemilihannya?”

Astaga, Li Fengran melupakan itu!

Benar, pemilihannya. Bagaimana dengan pemilihannya? Berdasarkan informasi dari Xiang Wan, pemilihan itu akan dimulai hari ini.

Li Fengran tidak berniat ikut campur dalam pemilihan itu, dia juga tidak berniat menjadi ratu. Dirinya datang kemari karena suatu kecelakaan, seharusnya hal-hal terkait dengan tubuh ini tidak ada hubungannya dengannya.

Itu hanya sebuah momen yang diciptakan oleh tubuh asli ini sebelum Li Fengran datang. Jika pemilik aslinya sudah mati, bukankah momen kontraknya juga berakhir? Ini adalah kesempatan Li Fengran untuk melarikan diri, tapi jika melihat waktu yang ia punya, itu tidak akan sempat.

“Tidak. Aku ingin tidur.”

Xiang Wan menarik napas lega. Menjadi istri raja bukanlah pilihan yang baik. Xiang Wan lebih suka majikannya tidak menikah ketimbang harus menjadi seorang ratu.

Alangkah baiknya jika bisa menghilang sekarang. Xiang Wan tidak rela majikannya menjadi orang yang terkurung dalam sangkar.

Mungkin, Istana Changsun sementara adalah tempat yang aman. Xiang Wan meletakkan kembali barang bawaan mereka di meja, terduduk di kursi dan tanpa sadar tertidur.

Mantel tebal masih menempel di tubuhnya. Sementara itu, Li Fengran sudah telentang di ranjang, memejamkan mata, dan berharap mimpinya segera berakhir.

“Ya Tuhan, aku ingin pulang! Masih banyak film yang belum kutonton di bioskop. Masih banyak drama bertabur serbuk berlian yang belum kusaksikan. Oh, bagaimana dengan uang-uangku? Mereka pasti menangis karena tidak sempat kubelanjakan!”

Li Fengran meracau seperti orang gila. Malam pertama yang ia lalui di dunia dongeng ini begitu melelahkan. Sekali datang, dua masalah besar menghampirinya tanpa belas kasihan. Dalam hidupnya yang tenteram, aman, damai dan sentosa di dunia modern, dia tidak pernah merasa selelah ini.

Li Fengran punya pekerjaan mapan, karirnya di dunia perkantoran melejit dan sangat stabil. Apartemen mewah, mobil listrik canggih, barang-barang branded, semuanya dia miliki.

Li Fengran secara mandiri membangun sendok emas untuk digunakan olehnya. Sekarang, semua itu sudah hilang.

Di sini, dia bukan hanya orang asing. Menjadi peserta pemilihan calon ratu, dipaksa pergi ke ibukota yang besar dan tinggal di istana bukanlah pilihan hidup yang tepat.

Seperti yang dikatakan Xiang Wan, ada banyak gadis dari wilayah lain yang dikirimkan. Mereka jauh lebih berbakat dan lebih kompeten. Jika Li Fengran ikut serta, bukankah ia akan menjadi bahan tertawaan?

Apalagi, dia tidak tahu seperti apa kompetisi zaman kerajaan. Bukankah itu hanya akan menjadikan dirinya sebuah lelucon yang konyol?

“Tidak, aku tidak akan mengikutinya. Li Fengran, sekarang pejamkan matamu, tidur, dan bangunlah setelah mimpi buruk ini berakhir.”

Matahari terbit terlalu cepat. Salju-salju yang turun semalam menggunung di berbagai penjuru. Ini adalah suasana yang tepat untuk menenggelamkan diri kembali ke dalam mimpi, membenamkan diri di bawah selimut dan bantal disertai tungku pembakaran yang hangat.

Tapi, semua orang dipaksa bangun pagi hari ini. Kompetisi pemilihan calon ratu akan dimulai pukul delapan pagi. Istana Linglong yang digunakan sebagai tempat kompetisi sudah sibuk sejak pukul lima pagi.

Kejadian pecahnya kolam beku milik raja sepertinya tak membuat mereka kelimpungan. Tidak, lebih tepatnya, mereka mungkin tidak tahu ada hal yang lebih luar biasa dari sekadar kolam beku yang pecah.

Semua menteri telah tiba lebih awal dan sudah duduk di tempatnya masing-masing. Gadis-gadis utusan dari Empat Wilayah, yang menjadi peserta pemilihan sudah berkumpul di aula.

Mereka menggunakan gaun dan riasan terbaik untuk memikat hati orang-orang. Ibukota selalu menarik, orang-orang di istana juga sangat menarik.

Mereka menaruh rasa hormat yang tinggi ketika seorang wanita berpakaian hijau tua dengan aksesoris berupa mahkota phoenix di kepala memasuki aula diiringi beberapa pelayan.

Jubah panjang wanita itu mengekorinya di belakang, menyapu lantai aula. Dia begitu anggun dan terlihat agung. Ada kemuliaan yang terpancar lewat fitur wajahnya yang dipolesi riasan sederhana.

“Salam kepada Yang Mulia Ratu,” semua orang membeo memberi salam, dengan postur tubuh khas penghormatan Donghao.

Ling Sui, Ratu Donghao yang terkenal dan sakit-sakitan ini, memberikan senyum indahnya pada orang-orang. Segera setelah mempersilakan hadirinnya kembali duduk, dia melontarkan beberapa kata pembuka yang sebetulnya sudah diketahui semua orang. Mereka bersikap seolah menerimanya hanya untuk memberikan rasa hormat padanya.

Sebelum semua orang merasa bosan, suara dari luar memecah konsentrasi dan membuyarkan kantuk mereka dalam seketika. Sosok berjubah naga bermahkota berjalan memasuki aula dengan langkah tegap tanpa ragu, dengan tatapan penuh dan tegas yang mempesona. Sosok itu kemudian duduk di satu-satunya tempat tertinggi di aula sekaligus di Donghao.

“Selamat datang, Yang Mulia Raja.”

Nangong Zirui mengibaskan jubahnya menyambut salam yang sudah sangat biasa baginya itu. Ekspresinya terlihat datar.

Ketika matanya tanpa sengaja memandang ratunya, dia berdehem kecil dan tidak bicara apa-apa. Sebagian orang yang punya sedikit keberanian berbisik membicarakan interaksi Raja dan Ratu mereka yang sangat kaku dan sedikit.

Ling Sui agak terkejut akan kedatangan Nangong Zirui, karena sejak kesepakatan pemilihan ini dibuat, Nangong Zirui sama sekali tidak pernah menanyakannya. Bahkan dia menyerahkan segala sesuatunya pada ratunya. Ratu Donghao tidak menduga bahwa di hari pembukaan pemilihan, suaminya datang dengan sukarela tanpa diduga.

“Beritahu semua orang siapa saja yang akan berpartisipasi dalam pemilihan ini,” ucap Ling Sui pada pelayannya.

Sebuah dekret diserahkan dari tangannya kepada pelayan, kemudian seorang menteri maju menerima dekret itu. Itu adalah Menteri Urusan Wilayah, yang menjadi koordinator hubungan Empat Wilayah dengan Raja Donghao. Pria setengah tua itu segera membacakan nama-nama gadis bangsawan yang ikut dalam kompetisi kali ini.

“Su Min dari Beichuan,” setelah itu, gadis berpakaian biru muda berdiri dan memberi hormat pada semua orang sebagai perkenalan dirinya.

“Fei Jia dari Nanchuan,” gadis berpakaian putih tulang berdiri dan melakukan ritual yang sama.

“Shen Lihua dari Zichuan,” gadis berpakaian kuning berdiri dengan senyum merekah yang anggun.

“Li Fengran dari Dongchuan…”

Hening. Semua orang saling pandang. Menteri Urusan Wilayan mengulanginya lagi. “Li Fengran dari Dongchuan…”

Tidak ada yang maju. Perbincangan mulai dipicu dari sebuah pembicaraan mengenai utusan yang satu itu.

Para gadis dari tiga wilayah juga saling melemparkan pandangan dan bertanya. Ling Sui mengerutkan dahinya, meminta penjelasan kepada Menteri Urusan Wilayah.

Menteri Urusan Wilayah mulai berkeringat. Bukan hanya mendapat tatapan menukik dari ratunya, dia juga mendapat tatapan yang tak kalah tajam dan lebih dingin dari rajanya. Belum lagi tatapan semua orang yang juga meminta penjelasan padanya. Menteri Urusan Wilayah merasa dikuliti hidup-hidup.

“Li Fengran dari Dongchuan…”

“Ck… Kamu membuang waktuku,” decakan malas, yang terucap dengan nada datar namun sangat menusuk di telinga seketika menggema.

Menteri Urusan Wilayah langsung bersimpuh memohon ampun. Nangong Zirui menghela napas malas, dengan gerakan mata memerintahkan Wang Bi untuk bertindak. Tapi sebelum itu, Ling Sui bicara padanya lebih dulu.

“Yang Mulia, apakah Yang Mulia ingin menunggunya?”

Nangong Zirui menatap Ling Sui, kemudian dia berkata, “Terserah kamu. Lagipula pemilihan ini diadakan olehmu.”

Ling Sui mengangguk kecil, kemudian memerintahkan pelayan untuk pergi ke Istana Changsun. Kompetisi ini sangat penting, semua peserta harus hadir.

Apalagi, Nangong Zirui juga ada di sini untuk menyaksikan acara pembukanya. Yah, setidaknya dia harus tahu, seperti apa calon ratu barunya nanti, kan?

“Apakah utusan Dongchuan ini tidak tahu malu? Dia berani membuat Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu menunggu?” cibir salah satu menteri.

“Mungkin dia tidak berniat mengikutinya,” ucap yang lain.

“Tidak menuruti dekret adalah pelanggaran. Tuan Besar Dongchuan tidak akan sanggup menanggung hukuman dari Yang Mulia.”

“Mengapa Tuan Besar Dongchuan mengirimkan seseorang yang kurang ajar seperti itu?”

Bisik-bisik itu meskipun sangat jauh, tapi dengan gelagatnya, Ling Sui dapat melihatnya dengan jelas. Mendapat tatapan yang berarti teguran, orang-orang yang bicara kembali menutup mulut.

Ling Sui juga bertanya-tanya mengapa Dongchuan mengirimkan orang seperti itu, padahal sebelumnya dia sudah memberikan kriteria untuk wanita yang pantas menjadi peserta.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trudceria

2024-01-22

1

Nini Antéh

Nini Antéh

Li Fengran masih tidur Pak😂

2023-08-12

5

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!