TCQ 3: Memecahkan Kolam

Xiang Wan menemukan majikannya tengah melompat-lompat di atas salju dengan gembira. Xiang Wan panik, lalu berlari dengan cepat sambil membawa sebuah jubah berbulu yang tebal.

Xiang Wan segera menyelimuti tubuh Li Fengran dengan jubah tersebut, dia takut jika majikannya tumbang kembali.

“Nona, kau baru saja siuman! Kenapa kau melompat-lompat seperti seekor kelinci? Apa kau melihat sesuatu yang bagus?” tanya Xiang Wan bertubi-tubi.

Li Fengran tidak menanggapi pertanyaan pelayannya. Dia tetap sibuk melompat-lompat, hingga area bersalju di sekitarnya dipenuhi jejak kakinya. Li Fengran menatap angkasa yang gelap, tersenyum riang. Sama sekali tidak ada tanda bahwa dia baru saja lolos dari kematian beberapa jam yang lalu.

Dulu, Li Fengran pernah berselancar di atas salju saat dia menghabiskan waktu tahun barunya di Eropa. Saat itu, salju tengah turun. Sejak kecil, dia memiliki keistimewaan, Li Fengran selalu tahan pada suhu dingin.

Itulah sebabnya, ia merasa baik-baik saja di tempat ini. Mungkin, keistimewaannya turut membersamainya ke dunia dongeng ini.

“Xiang Wan, kembalilah! Aku ingin berjalan-jalan sebentar!”

Xiang Wan sedikit bingung dengan tingkah dan perkataan nonanya. Beberapa jam yang lalu bukankah dia masih terbaring sekarat di ranjang? Tetapi sekarang mengapa sudah pulih dengan cepat dan perilakunya justru malah aneh?

“Tapi, Nona-” Xiang Wan tidak sempat melanjutkan ucapannya karena Li Fengran telah berlari meninggalkannya sendiri. Alhasil, dia terpaksa kembali ke Istana Changsun sendirian karena tidak kuat dengan suhu udara yang semakin dingin.

Sementara itu, Li Fengran berjalan menyusuri area sekitar istana yang redup. Dia melihat cahaya kelap-kelip di beberapa bagian istana yang letaknya cukup jauh namun masih bisa ditangkap oleh mata telanjang. Li Fengran baru sadar kalau letak Istana Changsun ternyata lebih jauh dari yang dia kira.

Tidak hanya itu, istana tersebut juga terhalang oleh sebuah taman luas yang tertutup salju. Hanya ada jalan kecil berbatu yang di sisinya dipasangi lentera, untuk menandakan bahwa ini adalah sebuah jalan menuju sebuah istana, agar orang yang melewatinya tidak tersesat.

“Suasananya persis seperti yang kubaca. Hanya saja aku tidak tahu bagaimana akhir ceritanya.”

Li Fengran mendengus kecil. Li Fengran lalu berjalan kembali hingga dia sampai di sebuah taman lain yang ada kolam ikannya. Kolam itu membeku, persis seperti kolam yang dia lihat di film Home Alone yang selalu ditayangkan ketika libur natal tiba.

Didorong oleh rasa penasaran, Li Fengran kemudian berjongkok. Jarinya menyentuh permukaan kolam yang membeku. Entah kekuatan dari mana, es di sekitar bekas sentuhannya tiba-tiba retak, lalu retakannya menyebar hingga ke seluruh bagian kolam.

Li Fengran yang terkejut mulutnya menganga. Bagaimana ini? Dia sudah memecahkan es di kolam tersebut dan mungkin telah membangunkan para penjaga akibat kerasnya suara retakan itu.

Di negeri fantasi yang tidak diketahui  ini, para pengawal penjaga pasti menyadari fenomena aneh  yang terjadi tiba-tiba ini, atau mungkin sedang bergegas kemari karena inderanya merasakan sesuatu yang terlah terjadi.

“Oh tidak, aku harus kabur!” ucapnya.

Li Fengran lalu berlari meninggalkan kolam beku yang pecah tersebut sambil sesekali melihat ke belakang. Celah retakan kolam melebar ke segala penjuru, kemudian es di atasnya pecah. Air memercik dari dalam kolam.

Celaka, pikirnya. Pengawal pasti sedang mengejarnya saat ini. Li Fengran lalu bersembunyi di balik semak-semak yang agak jauh dari kolam tersebut, mengamati sampai situasinya benar-benar aman.

Benar saja. Tidak lama kemudian, segerombol pengawal kerajaan berseragam lengkap dan membawa tombak datang menyambangi kolam. Ekspresi para pengawal terlihat sangat terkejut. Para pengawal itu mencari ke sana kemari, tapi tidak menemukan satu orang pun.

Sambil terus bersembunyi, Li Fengran memperhatikan setiap gerak-gerik para pengawal. Kemudian, Li Fengran berjalan berjinjit, hendak kabur dari sana.

Pada sepuluh langkah pertama, semuanya aman. Tetapi, di langkahnya yang kesebelas, Li Fengran tanpa sengaja menubruk sesuatu yang keras hingga tubuhnya terhunyung ke belakang. Sambil memegangi dahinya, Li Fengran mengumpat kesal.

“Sial, kenapa pohon ini muncul dari sini?”

Li Fengran tidak menyadari kalau objek yang ditabraknya bukanlah sebuah pohon. Benar, bagaimana mungkin pohon bisa tiba-tiba muncul dan tumbuh di sini dengan cepat. Li Fengran menengadahkan kepala, matanya melotot melihat sosok pria bertubuh tegap berseragam bagus berdiri menatapnya.

Mati, pikirnya. Orang yang ditabraknya pastilah kepala pengawal. Bajunya hampir sama dengan para pengawal tadi. Bedanya, orang ini tidak membawa tombak. Wajahnya saja yang sedikit tampan dengan topi hitam di kepala. Orang itu masih menatap Li Fengran dan tidak bicara.

Karena dia adalah peserta pemilihan, kemungkinan orang di depannya tidak mengenalinya. Beberapa menit sudah berlalu tetapi orang yang ditabraknya masih diam dan terus menatapnya dengan aneh.

“Ahaha ternyata manusia. Tuan, apa kau adalah kepala pengawal? Apa kau akan membawaku kepada raja?” tanya Li Fengran sedikit gugup. Orang itu mengerutkan keningnya hingga alisnya bertaut.

“Sungguh, bukan aku yang membuat retakan itu. Apa kau bisa membiarkanku lewat? Majikanku sedang menungguku di Istana Changsun. Kau tahu kan kalau salah satu peserta pemilihan ada di sana dan sedang sakit? Aku tidak ingin menunda penyembuhannya. Jadi, geser sedikit jalannya.”

Tanpa menunggu jawaban dari pria itu, Li Fengran melewatinya. Dia begitu terburu-buru karena takut ketahuan. Terlihat sekali kalau wajahnya begitu tegang.

Bertemu dengan kepala pengawal memang kesialannya. Dia harus menghindarinya secepat yang dia bisa.

“Tunggu!”

Suara pria itu begitu berat namun tegas. Li Fengran seketika menghentikan langkahnya. Wajahnya semakin tegang. Gawat, dia ketahuan.

Li Fengran ingin sekali lari sekencang-kencangnya, atau menghilang sesaat untuk menghindari si kepala pengawal ini. Tapi tidak mungkin. Dia tidak punya kekuatan untuk melawannya. Li Fengran juga bukan bunglon yang bisa melakukan kamuflase diri.

“Ya? Apa Tuan punya perintah?” tanya Li Fengran ragu. Jaraknya dengan jarak kepala pengawal hanya terpisah sepuluh meter saja.

Jeda selama beberapa saat.

“Jangan keluar tanpa baju hangat. Cuacanya sangat dingin.”

Li Fengran menghela napas. Dia pikir dia ketahuan dan si kepala pengawal ingin menangkapnya. Syukurlah, orang itu tidak menyadari kalau dia adalah peserta pemilihan.

Mungkin, si kepala pengawal ini sedang linglung atau sedang tidak fokus. Entah sejak kapan pula Li Fengran tidak memperhatikan, tetapi jubah hangat yang tadi diselimutkan oleh Xiang Wan memang sudah tidak berada di tubuhnya.

Tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan kepala pengawal yang menakutkan, Li Fengran hanya mengangguk lalu berjalan cepat tanpa menoleh. Tanpa sadar, kakinya tersandung batu beberapa kali hingga berdarah.

Jejak kakinya membekas di atas bebatuan bersalju. Orang itu terus menatapnya dari belakang dengan aneh, membuat Li Fengran merasa punggungnya ditusuk ribuan pisau.

Li Fengran benar-benar lega saat dirinya sampai di depan Istana Changsun. Xiang Wan yang telah lama menunggunya berlari mengampirinya ketika melihat wanita itu berdiri di pintu gerbang. Pelayan tersebut sangat khawatir karena majikannya yang baru selamat dari kematian malah keluyuran sepanjang malam.

“Nona, kau baik-baik saja? Tadi saya mendengar suara aneh dari arah istana raja, apa Nona juga mendengarnya?”

Li Fengran membelalak. Apa? Istana raja? Jadi, kolam beku yang terpecah itu ada di kawasan istana raja? Kolam itu adalah milik raja?

Li Fengran merasa seluruh dunianya tamat. Ia mengutuk dirinya yang terlalu ceroboh dan bodoh. Raja, si suami dari Ratu yang sakit itu pasti marah karena dia merusak kolam beku indahnya.

“Xiang Wan,” panggilnya.

“Ya, Nona?”

“Apa saran melarikan diri darimu masih berlaku?”

Pertanyaan bodohnya membuat Xiang Wan kebingungan.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

tryssemangat

2024-01-22

1

Frando Kanan

Frando Kanan

bknny itu lo yg mw...udh Tau istana itu bkn kekuasaan lo tpi lo mlh seenakny sentuh tanpa Tau akibat

2023-08-23

4

Frando Kanan

Frando Kanan

gw ingat...gw udh lht sekilas itu...tpi di gantikn sbg trap home alone 😅

2023-08-23

3

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!