TCQ 15: Permintaan Ratu

Wajah Ling Sui tampak pucat. Bibirnya yang sedikit tipis berwarna hampir kehitaman. Meskipun sudah memakai pewarna bibir, tapi warna aslinya tidak dapat disamarkan dengan sempurna.

Dia mengenakan sebuah mantel bulu rubah berwarna putih. Mahkota di kepalanya tampak indah, tapi itu sangat kontras dengan rona wajahnya saat ini.

Ling Sui tampak lebih sakit dari sebelumnya.

“Yang Mulia, kamu…”

Saat matanya melihat Li Fengran, dia tersenyum. “Kemarilah.”

Ling Sui mengisyaratkan agar Li Fengran duduk di sampingnya. Meskipun ragu, Li Fengran berjalan mendekat.

Ada banyak pertanyaan berkumpul di dalam otaknya. Penampilan Ling Sui, Ratu Donghao saat ini, tampak sangat mengkhawatirkan.

Sebelumnya Li Fengran tidak pernah memperhatikan penampilannya dengan baik, sehingga ia sangat terkejut saat melihatnya kembali. Ling Sui jauh lebih sakit dari yang ia kira.

“Yang Mulia, kamu sudah tahu aku akan datang?” tanya Li Fengran. Ling Sui hanya tersenyum.

“Raja memintaku membawa dokumen ini kepadamu. Tapi, aku dihadang oleh para penjaga hingga menunda waktu.”

“Chu Ming, ambilkan segelku,” ucap Ling Sui. Chu Ming mengangguk dan mengambil segel giok Ratu Donghao, kemudian membubuhkan capnya di atas dokumen yang dibawa Li Fengran.

“Mereka mempersulitmu, ya? Aku akan memberimu keadilan untuk kejadian hari ini,” ujar Ling Sui usai dokumennya diserahkan kepada Li Fengran.

“Yang Mulia, yang harus diberikan pelajaran adalah orang yang menyuap mereka,” ucap Li Fengran.

“Mereka hanya selir. Hanya karena iri, mereka bahkan berani menghalangi penyampaian perintah Raja.”

Tapi, lagi-lagi Ling Sui hanya tersenyum seolah-olah kejadian hari ini adalah hal yang sangat biasa. Li Fengran dapat mengerti, tetapi jika mereka terus dibiarkan, maka akan terjadi yang kedua, ketiga, dan seterusnya.

Ling Sui tampaknya tidak berniat melakukan apapun atau menghukum mereka, dan itu membuat Li Fengran menyadari mengapa posisinya melemah setelah sekian tahun.

Hati Ling Sui mungkin terlalu lembut sampai tidak tega menghukum selir-selir baru suaminya. Namun, berbeda dengan Li Fengran.

Dia bukan selir, dia bukan anggota harem. Dia mendapat mandat langsung dari Raja, dan dia berhak melakukan sesuatu jika seseorang menyinggungnya dengan cara yang tidak masuk akal.

“Jika Yang Mulia tidak ingin menghukumnya, maka biarkan aku yang melakukannya. Raja mungkin tidak akan mempedulikan mereka, tapi aku tidak pernah membiarkan orang yang menyinggungku dibiarkan begitu saja.”

“Nona Li, kamu adalah orang yang sangat jujur dan terbuka. Kamu juga sangat terus terang. Aku senang ada orang sepertimu di samping Yang Mulia Raja,” ucap Ling Sui.

Meskipun baru bertemu beberapa kali dan belum akrab, Li Fengran merasa bahwa Ling Sui tidak jahat. Hatinya lapang, ia bisa menoleransi banyak hal dalam hidupnya.

Sejak pertama kali berjumpa dengannya di Aula Linglong, selalu ada ketertarikan yang mengikat Li Fengran padanya. Li Fengran berpura-pura tidak peduli, tapi sebetulnya ia sangat penasaran dengan sosok Ling Sui ini.

Cerita di dalam komik mengatakan segala sesuatu tentang Ratu Donghao adalah hal baik. Tapi sebetulnya, sosok aslinya sangat menyedihkan.

Sepanjang hidupnya hanya bisa menatap orang di sisinya tanpa bisa menggapainya dan menggengamnya lebih erat. Ia masih harus merelakannya ke pelukan wanita lain dan melepaskan perasaannya sebagai seorang wanita, bersikap sebagai seorang Ratu yang bijak di penghujung hidupnya yang singkat.

Li Fengran benar-benar tidak mengerti akan jalan pikiran wanita ini dan cara dunia memandangnya. Ia pikir tidak ada wanita yang benar-benar memiliki hati selapang itu. Ling Sui bahkan mencarikan sendiri calon penggantinya, walau dirinya jelas masih hidup.

“Jika peraturannya tidak diubah, dua wanita itu tidak akan menjadi rubah betina pengganggu. Aku juga tidak akan terjebak di sini,” ujar Li Fengran.

Ling Sui tertawa kecil. Sudah ia duga, gadis dari Dongchuan memang berbeda. Sejak awal, ia tahu akan terjadi perubahan besar di Donghao setelah ia melihat cara Nangong Zirui memandang Li Fengran saat pertama kali bertemu di hari kompetisi.

“Nona Li, kamu tidak ingin menetap di istana?” tanya Ling Sui.

“Seperti yang Yang Mulia tahu, aku hanyalah putri angkat Tuan Besar Dongchuan yang diutus kemari. Awalnya aku pikir bisa pulang, tapi tiba-tiba saja peraturannya berubah,” jawab Li Fengran. Nada bicaranya mulai terdengar santai dan akrab.

“Kamu tidak ingin menjadi Ratu?” Ling Sui bertanya lagi. “Semua wanita menginginkannya. Di ibukota ini, ribuan gadis bangsawan menimbun mimpi mereka dan melakukan usaha terbaik untuk masuk ke istana. Itu belum termasuk gadis-gadis di empat prefektur lainnya.”

Li Fengran menatap Ling Sui dalam-dalam, mencari arti kesungguhan kata-kata yang keluar dari mulut kecil itu.

“Tapi, kemakmuran dan kemuliaan itu, bukankah terasa sangat dingin?”

Ling Sui tertegun beberapa saat. Tangannya yang tengah memegang cangkir teh tergantung di udara. Benar, kemakmuran dan kemuliaan yang didambakan para wanita itu, memang terasa sangat dingin dan menusuk.

Walau Nangong Zirui tidak membencinya, namun sejak menikah, interaksi mereka tak lebih dari teman biasa. Kursi Ratu Donghao yang didudukinya saat ini, seperti sebuah bongkahan es yang perlahan membekukan seluruh tubuhnya.

“Ah, maaf, Yang Mulia. Aku bukan orang yang pandai menjaga kata-kataku. Karena peraturannya sudah berubah, aku tidak mungkin terus menerus melawan. Yang Mulia, aku akan membawa dokumen ini kembali kepada Raja,” ucap Li Fengran setelah ia tahu situasi menjadi canggung. Ia meyusupkan dokumen tersebut ke dalam jubah bajunya dan bersiap untuk pergi.

"Aku yang memintanya untuk mengangkat mereka sebagai selir," nada suara Ling Sui begitu rendah, tapi masih dapat didengar olehnya.

Li Fengran terkejut dan seketika mengurungkan niatnya untuk pergi. Ketidakmengertiannya terhadap cara kerja dunia ini membuatnya seperti orang bodoh.

Ia yang sejak awal tidak memahami apapun, semakin tidak mengerti. Orang-orang di sini sangat sulit dipahami, dan Li Fengran sama sekali tidak memahami Ling Sui.

"Hubungan empat wilayah sedang merenggang. Jika bisa menyatukan mereka melalui pernikahan, Raja bisa menanganinya dengan mudah."

Ling Sui menatap sebentar pada Li Fengran yang belum memahami perkataannya, kemudian tersenyum. "Jika ada ikatan yang bisa disatukan, segalanya mungkin bisa lebih mudah."

"Pernikahan aliansi?" tanya Li Fengran.

"Ya."

"Kompetisi pemilihan ratu, hanyalah sebuah cara?"

Ling Sui tersenyum tanpa menjawab.

Lagi-lagi pernikahan politik! Li Fengran paling membenci seseorang yang menggunakan pernikahan sebagai alat untuk mengeruk keuntungan.

Pernikahan ini bisa menghancurkan hidup seseorang. Inilah yang paling tidak diinginkan olehnya: pernikahan kerajaan atau pernikahan perusahaan di masa depan!

"Tidak mudah bagi Raja untuk duduk di takhtanya sampai sekarang. Sebelum dia naik takhta, adik-adik dan saudaranya memandang singgasana dengan tatapan lapar. Ketika akhirnya takhta itu menjadi miliknya, empat wilayah mulai menunjukkan pemberontakan. Nona Li, kamu tidak boleh menyalahkannya."

Li Fengran mengira, hidup Nangong Zirui begitu mudah. Siapa sangka, sendok emas yang dimilikinya hampir masuk ke mulut orang lain. Li Fengran hanya melihat sosoknya yang gagah tapi pemarah, tanpa tahu apa yang sudah ia jalani dalam hidupnya sebelum Li Fengran datang.

"Apakah Raja mengetahui niatmu?" tanya Li Fengran lagi.

"Dengan kualifikasinya sebagai Raja, dia pasti sudah tahu."

"Lalu, mengapa dia menyetujuinya dan membiarkanmu?"

"Menjadi Raja tidak serta merta harus sesuai keinginannya. Raja tidak bisa mementingkan dirinya sendiri, dan aku yakin itu juga sangat sulit baginya."

"Bahkan jika itu menyakitimu dan tidak membuatnya senang?"

Ling Sui mengangguk lagi.

"Lalu, mengapa Raja bersedia menikah denganmu saat itu? Raja kelihatannya tidak membencimu."

"Di masa ini, menjadi sejajar dengan pria sangat tidak mudah. Aku mengambil jalan ini dengan harapan dapat sejajar dengannya dalam urusan kenegaraan. Tapi, aku baru sadar jika aku telah terperangkap dalam delusi yang sangat panjang."

Li Fengran tertegun. Ada sisi lain yang baru ia ketahui, ada rahasia yang ia tahu ketika orang lain tidak mengetahuinya.

Ling Sui, mungkin memang  terlahir dengan sendok perak di mulutnya dan orang memandangnya sebagai wanita tercantik paling berbakat dan mulia di Donghao.

Tetapi, tidak ada orang yang betul-betul memahami niat hatinya perihal keputusannya memasuki istana dan menjadi Ratu Donghao. Nangong Zirui mungkin tahu, tapi ia memilih berpura-pura tidak tahu.

Apakah orang di zaman seperti ini memang begitu pemalu untuk mengungkapkan isi hatinya pada seseorang?

"Yang Mulia, kamu benar-benar seorang Ratu."

"Sayangnya, Raja lebih menyukai wanita yang berpikiran terbuka dan sederhana sepertimu. Ketika aku memintanya menjadikan kalian sebagai selir, dia menolak mengangkat semuanya. Dia bilang, dia hanya bisa mengangkat dua selir, dan dia sudah punya rencana lain untukmu. Siapa sangka, rencananya ialah menjadikanmu sebagai Pemangku Pedangnya."

"Dia mengangkatku hanya untuk membalas dendam karena aku memukul wajahnya," Li Fengran mendengus. Ling Sui tertawa lepas. Orang pilihan Nangong Zirui memang tidak pernah mengecewakan.

"Kamu akan memahaminya suatu saat. Nona Li, di penghujung hidupku ini, aku hanya punya sedikit keinginan yang kedengarannya serakah. Aku ingin melihat Raja menemukan kebahagiaannya sendiri dan melihat Donghao damai. Nona Li, maukah kamu membantu Raja mewujudkannya?"

Li Fengran tidak tahu jawaban apa yang harus ia berikan. Saat ini, hidupnya di istana juga belum tentu terjamin.

Ia baru datang kemari dan masih sangat asing dengan dunia ini. Dia tiba-tiba saja terlibat dengan banyak orang. Walau ia diangkat sebagai Pemangku Pedang, tapi berada di sisi seorang Raja juga bukanlah tempat yang aman.

Ling Sui meminta Chu Ming memberikan sebuah saputangan dan menutup mulutnya karena tenggorokannya gatal. Setelah batuk, saputangan berwarna biru muda itu berubah warna akibat darah yang keluar sebagai dahak. Chu Ming panik, seketika ia merebut saputangan itu dan menyembunyikannya.

“Yang Mulia, sebenarnya penyakit apa yang kamu derita?” tanya Li Fengran. Komik itu tidak pernah memberitahu persis penyakit apa yang diderita Ratu Donghao sampai harus mencarikan pengganti. Li Fengran ingin mengetahuinya secara langsung dari sosok nyatanya.

Tapi, Ling Sui justru menggelengkan kepalanya.

“Aku juga tidak tahu,” jawabnya dengan nada suara yang sangat lemah.

***

Haloo pembaca kesayangan Otor! Kali ini Otor hadir lagi dengan cerita baru. Gimana, sudah mulai menikmati ceritanya? Jangan lupa kritik saran di kolom komentar, jangan lupa apresiasinya juga yak! Sampai jumpa di episode berikutnya!

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngst

2024-01-22

1

RS

RS

keren Thor ceritanya semangattt

2023-11-06

1

Winda Kdfashion

Winda Kdfashion

suka Thor
bagus

2023-09-29

3

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!