TCQ 11: Putaran Final

Li Fengran benar-benar tidak punya semangat lagi untuk melaju ke babak keempat. Kegagalan yang dia rencanakan semuanya justru malah berhasil memukau orang.

Sekarang, sulit baginya untuk membuat rencana lagi. Putaran final sudah di depan mata, jika dia membuat kesalahan dengan memukau orang lagi, hidupnya benar-benar tamat.

Babak keempat putaran final untuk kompetisi pemilihan ini dilangsungkan di arena berburu kerajaan. Sekali lagi tidak ada yang betul-betul memahami mengapa Ratu mengatur dua babak terakhir dengan uji keterampilan fisik.

Orang awam yang pemikirannya pendek akan berpikir Ratu Donghao sedang menyeleksi seorang prajurit.

Pada babak keempat, semua akan diperintahkan berburu mangsa. Perburuan ini bukan perburuan sungguhan, melainkan mirip seperti sebuah festival. Akan ada beberapa pelayan dan kasim yang punggungnya dipasangi nama-nama binatang.

Setelah itu, para peserta harus menangkap mereka dan memberi stemple merah di tangan sebagai bukti. Masing-masing nama memiliki nilai yang berbeda.

Bendera tanda pertandingan sudah berkibar. Fei Jia, Shen Lihua, dan Su Min dengan semangat yang berapi-api mulai mencari mangsa mereka.

Sementara itu, Li Fengran berjalan gontai, sama sekali tidak ada minat. Setelah sampai di hutan pun, dia malah duduk di bawah pohon, mengigit sebatang rumput dan melemparkan batu-batu kecil.

“Biarkan mereka menang. Li Fengran, kau harus gagal! Hoam….”

Li Fengran menguap. Kantuk tiba-tiba datang menyerang. Tubuhnya benar-benar lelah. Untung saja rasa sakit dari pukulan tadi sudah berkurang.

Di bawah pohon yang rindang, Li Fengran tertidur. Dia membiarkan tiga peserta lain berburu dengan mudah dan mengumpulkan lebih banyak.

Tapi, tidurnya tidak berlangsung lama karena seseorang menginjak kakinya. Li Fengran terperanjat. Di depannya, seorang pelayan wanita yang menjadi simbol perburuan menatapnya tanpa berkedip.

Li Fengran mengalami bug beberapa saat, kemudian menyandarkan tubuhnya di batang pohon dan mengabaikan pelayan wanita itu.

“Pergilah. Aku tidak berniat memburumu.”

Pelayan tersebut terkesiap, kelopak matanya berkedip beberapa kali. Alih-alih melarikan diri, pelayan itu malah berjongkok di depan Li Fengran sambil menyodorkan tangannya. “Nona, bisakah kamu memberiku stempel?”

Li Fengran membuka matanya. “Untuk apa?”

“Aku tidak ingin menjadi bahan buruan peserta lain. Nona bisa menstempel tanganku jika Nona mau.”

“Apakah ini semacam penawaran?”

“Bukan. Ini adalah permintaan tolongku.”

Li Fengran ragu, tapi kemudian mengeluarkan stempel merah dan mengecap tangan pelayan itu. Pelayan itu senang, setelah mengucapkan terima kasih, dia langsung pergi.

Li Fengran memejamkan matanya lagi, tidur beberapa saat sampai waktu yang ditentukan habis.

Saat tiga batang dupa habis terbakar dan matahari sudah hampir terbenam, Li Fengran baru keluar dari hutan. Tanda di sepanjang jalan membantunya kembali ke arena perburuan.

Di sana, Fei Jia, Shen Lihua, dan Su Min sudah tiba lebih dulu. Orang-orang menunggu dengan tidak sabar.

Li Fengran menatap jajaran birokrat yang ada di depan. Hanya ada Ling Sui dan beberapa menteri.

Sepertinya, Nangong Zirui tidak ikut dalam penilaian babak terakhir ini. Baguslah, pikir Li Fengran. Pria itu tidak akan membuatnya mendapat nilai tinggi lagi.

“Mari kita hitung perolehan nilai yang didapat setiap peserta. Fei Jia, lima puluh poin dengan simbol rusa hutan dan dua ekor kelinci.”

“Su Min, enam puluh poin dengan simbol dua ekor rusa hutan.”

“Shen Lihua, delapan puluh poin dengan simbol satu ekor harimau dan satu ekor rusa.”

Li Fengran sudah menyunggingkan senyumnya. Kali ini, dia akan mendapat berkah dari nilainya yang jauh di bawah mereka!

“Li Fengran….” Menteri Urusan Wilayah menggantung ucapannya. “Seratus poin dengan simbol seekor burung phoenix!”

Li Fengran limbung, untung saja Xiang Wan sigap menahannya. Astaga, mengapa nasibnya sangat sial!

Bisa-bisanya dia mendapat nilai seratus padahal tidak melakukan apa-apa! Simbol phoenix? Dari mana dia mendapat simbol itu ketika dia sendiri tidur sepanjang waktu perburuan!

Tunggu dulu! Pelayan tadi, ternyata pelayan tadi adalah simbol burung phoenix!

Pantas saja pelayan tersebut terlihat tidak biasa. Li Fengran menyesal sudah membubuhkan stempel merahnya di tangan pelayan itu. Langit dan bumi seakan runtuh menimpa dirinya sendiri.

Saat ini, Shen Lihua berada di posisi yang sama dengan Li Fengran. Wanita dari Zichuan itu sejak babak pertama selalu menempati urutan pertama dan kedua, sehingga nilainya tinggi. Sementara Li Fengran mengalami naik turun dan nilainya menjadi setara.

Di antara dua orang itu, hanya ada satu orang yang bisa menjadi Ratu Donghao di masa depan. Ling Sui merasa bahwa dua wanita ini sangat berpotensi dengan keunikan dan bakatnya masing-masing.

Jika posisinya imbang, maka diperlukan babak tambahan untuk menentukan siapa yang pantas menjadi calon Ratu Donghao dan siapa yang akan dipulangkan. Ling Sui berbisik pada Menteri Urusan Wilayah dan menyuruhnya mengumumkan babak tambahan.

“Nona Shen Lihua, Nona Li Fengran, mahkota Ratu Donghao hanya ada satu buah. Aku berharap kedua nona bersedia mengikuti seleksi terakhir untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan makhota itu,” ucap Ling Sui.

“Yang Mulia, Yang Mulia tidak perlu repot menambah babak. Aku rasa mahkota itu lebih cocok dipakaikan di kepala Nona Shen Lihua dari Zichuan.”

Pernyataan Li Fengran mengejutkan semua orang, termasuk Shen Lihua sendiri. Walau dirinya ingin menjadi ratu, tapi tidak berarti ia akan menerima pemberian orang lain.

Shen Lihua dididik di keluarga kerajaan sejak kecil, jiwa kompetitifnya telah tertanam sejak kali pertama ayahnya mengangkatnya menjadi seorang putri. Pernyataan itu, tentu tidak akan diterima.

“Yang Mulia, saya ingin bersaing secara adil. Nona Li, mohon kamu merendahkan hati mengikuti seleksi terakhir bersamaku,” ucap Shen Lihua.

Dengan begini, harga dirinya berhasil diselamatkan dan apapun hasilnya nanti, dia tidak akan menjadi bahan perbincangan karena menerima kesempatan dari orang lain.

Li Fengran memutar bola matanya malas, berdecak kecil. Orang ini, Li Fengran dengan senang hati memberinya jalan yang mudah, tapi malah ingin melalui jalan sulit.

Ling Sui tersenyum, lalu memerintahkan agar kedua nona kembali ke istana untuk mengikuti seleksi terakhir.

Mereka kembali ke Istana Linglong. Putaran akhir dari kompetisi pemilihan calon ratu ini dibuat memakai aturan Istana Kerajaan Donghao.

Apa yang dipertandingkan kali ini, dikembalikan lagi pada keinginan Sang Ratu Donghao. Untuk putaran akhir, Ling Sui menggunakan tatakrama wanita istana sebagai bahan kompetisi.

Bagaimanapun juga, orang yang menjadi ratu nanti akan berhadapan dengan banyak orang dan terjerumus dalam urusan dan masalah kerajaan. Setidaknya, dia tetap harus memiliki kemampuan dan etika wanita yang baik.

Menteri Urusan Wilayah meminta pelayan membawa dua buah meja beserta satu set peralatan menyeduh teh. Li Fengran dan Shen Lihua masing-masing mendapatkan satu tempat di tengah aula. Waktu yang diberikan untuk kompetisi ini adalah setengah batang dupa.

Ketika Shen Lihua mulai menyeduh teh, Li Fengran justru terdiam. Ia hanya memandangi alat-alat seduh teh tersebut tanpa minat.

Di negeri nyata, pekerjaan seperti menyeduh teh dan minuman hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, atau oleh mereka yang bekerja di kafe atau bar. Soal seninya seperti apa, Li Fengran benar-benar tidak tahu.

“Aku harus menyeduhnya seperti ini? Atau seperti ini? Hei, bagaimana cara menimbangnya?”

Li Fengran membolak-balik peralatan beberapa kali. Saat setengah batang dupa hampir habis, Li Fengran menuangkan teh bubuk ke dalam cangkir, menambahkan gula dan menyeduhnya dengan air panas tanpa memperhatikan takaran.

Dia juga mengaduknya secara asal. Tehnya beraroma, tapi tidak terlihat istimewa.

“Nona Shen, Nona Li, silakan sajikan tehnya,” ucap Menteri Urusan Wilayah.

Shen Lihua dan Li Fengran maju ke hadapan Ling Sui. Sang Ratu Donghao yang sepanjang hari tersenyum menyambut mereka berdua.

Setiap orang harus memberikan teh itu kepada Ling Sui untuk dicoba rasanya. Shen Lihua sangat percaya diri, dia maju lebih dulu dan menyodorkan tehnya pada Ling Sui.

“Yang Mulia, silakan,” ucapnya. Ling Sui menerimanya, mencium baunya, dan mulai meminumnya. Ekspresinya terlihat sangat puas.

Ketika tiba giliran Li Fengran, entah apa yang terjadi, kakinya tiba-tiba tersandung. Rupanya, ujung pakaiannya terinjak oleh Shen Lihua. Li Fengran tahu, tapi ia sengaja tidak mempedulikannya.

Barangkali ini akan menjadi kesempatan emas untuknya. Li Fengran memberikan tenaga ekstra pada kakinya, hingga tubuhnya terdorong ke depan dan hampir jatuh. Teh seduhannya seketika tumpah membasahi tangan dan sebagian roknya.

“Aaahh!” ucapnya. Ling Sui dan yang lainnya terkejut, seketika mereka berdiri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

“Yang Mulia, mohon ampun. Aku tersangkut ujung pakaianku dan tanpa sengaja telah membuat tehnya tumpah. Yang Mulia, mohon Yang Mulia berbelas kasih,” ucapnya lagi, lalu setelah itu Li Fengran berlutut.

Ling Sui menghela napas. Ia tahu, wanita ini sengaja melakukannya. Dia segera menghampirinya, menyuruhnya bangun. “Apa tanganmu terluka?”

“Tidak, Yang Mulia. Airnya sudah tidak terlalu panas.”

Berkat kejadian ini, Li Fengran sudah pasti akan mendapat nilai kecil. Tidak ada babak ulang atau kesempatan kedua, karena proses seleksi sudah sampai pada tahap akhir.

Hasil akhirnya akan segera ditetapkan dan Donghao akan segera memiliki calon ratu baru. Pada saat orang-orang tenggelam dalam pikirannya, Li Fengran justru tertawa sangat keras dalam hatinya.

Dia bisa segera pergi dari istana ini!

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

pergi kemana li,? baca map aja gak bs☺️😁

2024-03-23

2

Hasan

Hasan

🤣🤣🤣

2024-03-20

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

ryssabar

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!