TCQ 16: Penyakit Sang Ratu

“Tabib istana tidak dapat mengetahui pasti jenis penyakit apa ini. Sudah bertahun-tahun berlalu, rasanya ini adalah waktu terakhir sebelum aku benar-benar meninggalkan dunia.”

“Pelayan Chu, bisakah kamu memanggilkan tabib istana kemari? Aku khawatir kondisi Yang Mulia Ratu memburuk lagi,” pinta Li Fengran pada Chu Ming.  Chu Ming mengangguk, lalu bergegas keluar mencari tabib istana.

Li Fengran memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya lebih jauh dan mengorek informasi detail mengenai penyakit yang diderita oleh Ling Sui. Sepertinya penyakitnya sangat parah dan tidak biasa. Wajahnya tidak akan sepucat ini, suaranya juga tidak akan selemah itu.

“Yang Mulia, apakah selama bertahun-tahun ini, Yang Mulia sering sesak napas dan batuk terus menerus disertai dahak dan darah?”

“Ya, itu terjadi dari waktu ke waktu.”

“Apa dadamu sering terasa sesak dan suaramu menjadi serak?”

“Bagaimana kau tahu?”

Li Fengran tertegun. Walau ia bukan seorang dokter, tetapi gejala umum seperti ini adalah sesuatu yang dapat dikenali oleh siapapun.

Ada kekhwatiran di dalam hatinya yang membuatnya berhenti bicara beberapa saat. Ia sangat berharap ini hanya kekhawatiran saja dan bukan sebuah kenyataan.

“Akhir-akhir ini, kepalamu pasti sering terasa sakit dan berat badanmu menurun drastis. Ingatanmu mulai memburuk, sendi dan tulang tubuhmu terasa nyeri. Nafsu makanmu hilang, mata dan kulitmu berubah kekuningan seiring waktu. Apakah itu benar?”

Ling Sui tidak menyangka Li Fengran mengetahui semuanya. Dari mana gadis ini tahu bahwa ia menderita semua itu padahal mereka baru bertemu kurang dari dua minggu yang lalu?

Apakah kondisi tubuhnya benar-benar sudah diketahui semua orang? Tapi, selain Chu Ming, hanya tabib istana yang tahu kondisi pastinya.

“Yang Mulia, bisakah Yang Mulia melepaskan mantel dan memberiku izin untuk melihat lehermu?”

Walau ragu, Ling Sui tetap membuka mantelnya. Mata Li Fengran membelalak saat ia melihat benjolan di bagian leher, tepat di bagian kelenjar getah bening berada.

Benjolan itu mulai membesar, mungkin sudah membengkak sejak lama dan tidak diobati. Tapi di zaman ini, obat apa yang bisa mengobati penyakit seperti ini?

“Yang Mulia, kamu…” Li Fengran tak kuasa mengatakannya.

“Nona Li, kamu tahu jenis penyakitku ini?”

Ada sinar harapan di mata Ling Sui yang berpendar dan tertangkap pandangan Li Fengran. Tidak, tidak mungkin. Penyakit itu tidak mungkin ada di zaman seperti ini. Pemicu dan faktor resikonya sangat kecil dan jarang ditemukan. Mengapa ini bisa terjadi?

“Nona Li?”

“Ah? Yang Mulia, aku masih harus menyerahkan dokumen ini kepada Raja. Tunggulah sampai tabib istana memeriksamu dan aku akan mengunjungimu lagi nanti.”

Ling Sui heran dengan tingkah Li Fengran yang tiba-tiba saja mengalihkan topik pembicaraan dan pergi begitu saja. Padahal, Ling Sui sangat berharap Li Fengran mengatakannya.

Setidaknya sebelum dia mati, seseorang bisa memberitahunya penyakit apa yang ia derita selama ini. Mungkin hanya Li Fengran yang bisa memberitahunya.

Setelah keluar dari aula, Li Fengran berjalan sambil terus berpikir. Ia bahkan tidak menyadari jika dua wanita yang membuatnya tertahan di gerbang datang lagi untuk mencari gara-gara.

Su Min dan Fei Jia berdiri di dekat pintu gerbang, menghalangi Li Fengran bersama beberapa pelayannya.

“Yo, bukankah ini Nona Li dari Dongchuan? Mengapa kamu datang kemari? Apa kamu tidak puas dengan keputusan Raja dan mencari Ratu untuk meminta perlindungan?” tanya Su Min dengan nada sinis.

Fei Jia kemudian menambahkan api dan ikut memprovokasi.

“Untuk apa bicara omong kosong dengannya? Kulihat dia hanya mengandalkan wajahnya untuk meminta belas kasihan Raja dan Ratu. Cih, wanita Dongchuan memang semuanya rendahan!”

“Berisik!”

Awalnya Li Fengran berencana mengabaikan mereka, namun akhirnya ia kesal sendiri. Para pelayan selir-selir rubah ini hendak menangkapnya, namun Li Fengran berhasil menghindar dengan cepat.

Dia memukuli para pelayan itu sampai babak belur dan membuat wajah mereka jadi lebih jelek dari badut.

“Kalian pikir bisa menindasku, hah? Apa selir juga memiliki kewenangan untuk mencampuri urusan Pemangku Pedang? Minggir!” bentak Li Fengran yang geram karena Su Min dan Fei Jia belum menyerah mengganggunya.

“Kamu pikir kamu bisa lari? Bahkan jika Raja mengetahuinya, dia tidak akan menyalahkan kami. Meskipun dia marah, dia tetap harus memberi muka untuk Beichuan dan Nanchuan!” seru Su Min.

Fei Jia mengangguk setuju dan keduanya bekerja sama untuk menyerang Li Fengran.

Li Fengran dengan cepat menghindar dan menghajar mereka berdua. Su Min dan Fei Jia melawan, namun kemampuan mereka ada di bawah Li Fengran. Kecantikan yang dirawat dengan hati-hati sekarang sudah ternoda dengan warna merah dan biru di pipi dan sudut mata.

Sanggul rambut yang rapi dan aksesorisnya sekarang sudah berantakan. Penampilan Su Min dan Fei Jia sekarang tidak lebih dari gelandangan di jalan yang meminta belas kasihan orang.

“Jika kalian masih berani mengangguku, aku tidak akan sungkan lagi! Menyingkir!” Li Fengran membentak lagi.

Su Min dan Fei Jia tidak terima, tapi kondisi mereka saat ini sangat tidak memungkinkan untuk menang melawan Li Fengran. Walau kemampuan beladirinya tidak tinggi, tapi kemampuannya dalam berkelahi cukup baik dan mampu membuat keduanya babak belur.

“Rubah sialan, membuatku emosi saja!” gerutu Li Fengran. Ia tidak tahu jika di sudut istana itu, Shen Lihua menyaksikan pertengkarannya diam-diam seperti menonton sebuah pertunjukkan.

***

“Yang Mulia, Tuan Pemangku Pedang berkelahi dengan para selir dan membuat mereka babak belur,” lapor Wang Bi setelah seorang kasim bawahannya yang ditempatkan di Istana Belakang datang melaporkan kejadian di Istana Belakang.

Nangong Zirui tidak menanggapi, ia sibuk memainkan api di atas sumbu lilin yang menyala di aula istananya.

Hari sudah malam, Istana Qihua bersinar megah seperti mutiara di tengah kegelapan. Angin menggoda api-api tersebut, menggoyangkannya membentuk sebuah bayangan Nangong Zirui.

“Wanita itu tidak akan bertindak jika mereka tidak mencari gara-gara. Biarkan saja,” ucapnya.

Dalam waktu singkat, Nangong Zirui sudah bisa memahami sifat asli Li Fengran. Wanita itu terkesan urakan dan keras kepala, tapi masih memiliki rasa takut padanya.

Dia tipikal orang yang tidak akan bertindak jika orang lain tidak mengganggunya duluan. Jika terjadi hal seperti yang dikatakan Wang Bi, maka selir-selirnya yang lebih dulu mengganggunya.

Wang Bi tidak menimpali lagi. Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki dari arah luar istana. Nangong Zirui menyunggingkan senyum kecil, sambil tetap memainkan lilin ia berkata pada Wang Bi, “Bukakan pintunya. Wanita itu sudah datang.”

Benar saja, Li Fengran yang datang. Sekarang, dia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian wanita istana. Selepas dari Istana Belakang, ia kembali ke Istana Changsun lebih dulu dan mengganti pakaiannya.

Ia pikir, parfum yang digunakan siluman-siluman rubah itu menempel terlalu kuat di bajunya dan harus dicuci.

“Yang Mulia, dokumennya sudah diberi segel Ratu,” ucap Li Fengran sembari menyerahkan dokumen yang dimaksud. Nangong Zirui menerimanya, kemudian menyuruh Wang Bi meletakkannya di meja.

“Bagaimana kondisi Ratu?” tanya Nangong Zirui.

Ia ingin tahu bagaimana kondisi Ling Sui, karena tabib istana biasanya selalu menyembunyikan fakta kondisi Ling Sui yang sebenarnya dari Nangong Zirui.

Li Fengran langsung teringat dan ekspresinya tiba-tiba berubah serius. “Yang Mulia, kondisi ratumu sangat mengkhawatirkan.”

“Benarkah? Bukankah kemarin saat kompetisi pemilihan, dia tampak sehat?”

“Itu karena dia berpura-pura. Hari ini aku melihatnya mengeluarkan dahak darah dan dia buru-buru menyuruh Chu Ming menyembunyikannya,” ucap Li Fengran.

“Dia selalu melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun.”

Li Fengran terkejut. “Jadi, Yang Mulia sudah tahu kalau Ratu menyembunyikan kondisi aslinya darimu?”

“Kau pikir aku adalah raja bodoh?”

Benar juga, pikir Li Fengran. Nangong Zirui adalah Raja Nangong, Raja Donghao yang gagah dan sangat agung. Kebohongan kecil yang disembunyikan oleh Ling Sui, ratunya sendiri tidak mungkin tidak ia ketahui. Tabib istana mungkin bisa disuap, tetapi tidak dapat menipu penglihatan Nangong Zirui.

Li Fengran mengesampingkan persoalan tentang alasan Ling Sui memasuki istana dan bersedia menduduki posisi Ratu Donghao.

Nangong Zirui mungkin dapat membantunya mencarikan obat untuk menyembuhkan Ling Sui, walau kemungkinannya sangat kecil. Ia pikir, Ling Sui tidak seharusnya mati.

“Apakah dia memberitahu sesuatu padamu?” tanya Nangong Zirui tiba-tiba.

Li Fengran yang tenggelam dalam pemikirannya langsung terkesiap.

“Tidak, tapi dia menjawab beberapa pertanyaan yang kuajukan tentang penyakitnya,” jawab Li Fengran.

“Apa kau tahu jenis penyakitnya?”

Li Fengran tampak ragu, tapi berdasarkan diagnosis dan perkataan Ling Sui, kemungkinan besar tebakannya benar. Li Fengran menatap Nangong Zirui, ragu, tapi akhirnya ia tetap mengatakannya. “Di tempat asalku, itu adalah kanker paru-paru.”

Sekarang, giliran Nangong Zirui mengernyitkan dahinya. “Aku tahu tentang penyakit paru-paru. Tetapi kanker, jenis apa itu?”

“Yah, semacam penyakit paru-paru, tapi lebih parah.”

Nangong Zirui mengangguk. Pantas saja tabib istana mengatakan tidak tahu apa nama penyakitnya. Di zaman ini, penyakit paru-paru memang dikenal, tetapi istilah kanker, baru pertama kali Nangong Zirui mendengarnya. Li Fengran ternyata bisa tahu tentang ini, itu artinya dia memiliki pengetahuan di atas orang lain.

“Yang Mulia, apakah kamu bisa memberiku izin untuk terus berada di sisinya?” tanya Li Fengran. Nangong Zirui menyeringai aneh. Ia memikirkan sesuatu yang licik di otaknya.

“Selain pelayan, hanya status selir yang bisa memasuki Istana Belakang. Kau bisa memilih satu di antara dua pilihan itu,” jawab Nangong Zirui diiringi senyum liciknya.

Li Fengran tidak mau menjadi pelayan, tetapi dia juga tidak ingin menjadi selir. Dua pilihan yang diberikan oleh Nangong Zirui ini sama-sama mencekiknya.

Li Fengran mendengus, merasa kesal karena pria ini sepertinya sengaja mempermainkannya. Padahal, ia tulus ingin menjaga Ling Sui karena merasa hidup wanita itu tidak akan lama lagi.

Melihat Li Fengran membisu dan bingung dengan pilihan yang ia berikan, seringaian Nangong Zirui semakin mengembang.

Sayangnya, ia membalikkan tubuhnya membelakangi Li Fengran sehingga tidak ada yang melihat seringaiannya. Li Fengran pasti tidak akan memilih.

“Sudahlah, tidak ada gunanya bernegosiasi denganmu,” gerutu Li Fengran. Meski suaranya pelan, itu masih dapat didengar Nangong Zirui.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

rusdehst

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 TCQ 1: Dongeng Baru
2 TCQ 2: Gadis Utusan
3 TCQ 3: Memecahkan Kolam
4 TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5 TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6 TCQ 6: Babak Pertama
7 TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8 TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9 TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10 TCQ 10: Babak Ketiga
11 TCQ 11: Putaran Final
12 TCQ 12: Penentuan Nasib
13 TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14 TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15 TCQ 15: Permintaan Ratu
16 TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17 TCQ 17: Orang Milik Raja
18 TCQ 18: Kematian Ratu
19 TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20 TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21 TCQ 21: Ibu Suri Galak
22 TCQ 22: Racun Lama
23 TCQ 23: Sebuah Peringatan
24 TCQ 24: Dimarahi Raja
25 TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26 TCQ 26: Pemikiran Misterius
27 TCQ 27: Hukuman dari Raja
28 TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29 TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30 TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31 TCQ 31: Balasan dari Langit
32 TCQ 32: Putus Asa
33 TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34 TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35 TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36 TCQ 36: Perjalanan Dinas
37 TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38 TCQ 38: Api Unggun
39 TCQ 39: Kedatangan Raja
40 TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41 TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42 TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43 TCQ 43: Sumbangan Besar
44 TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45 TCQ 45: Dikerjai Raja
46 TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47 TCQ 47: Disergap
48 TCQ 48: Kegilaan
49 TCQ 49: Menahan Diri
50 TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51 TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52 TCQ 52: Tidak Beruntung
53 TCQ 53: Kecurigaan
54 TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55 TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56 TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57 TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58 TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59 TCQ 59: Hampir Celaka
60 TCQ 60: Obat Sakit
61 TCQ 61: Mengikuti Arus
62 TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63 TCQ 63: Singa Betina
64 TCQ 64: Tangan Dingin
65 TCQ 65: Petunjuk
66 TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67 TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68 TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69 TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70 TCQ 70: Hilang
71 TCQ 71: Perdagangan Manusia
72 TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73 TCQ 73: Pulang
74 TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75 TCQ 75: Melarikan Diri
76 TCQ 76: Bertingkah Aneh
77 TCQ 77: Saling Menghindar
78 TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79 TCQ 79: Penegasan
80 TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81 TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82 TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83 TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84 TCQ 84: Tugas Penyerta
85 TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86 TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87 TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88 TCQ 88: Wanita Bodoh
89 TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90 TCQ 90: Belas Kasih Raja
91 TCQ 91: Badai Gelisah
92 TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93 TCQ 93: Siasat
94 TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95 TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96 TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97 TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98 TCQ 98: Babak Baru
99 TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100 TCQ 100: Kelahiran
101 TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102 TCQ 102: Undangan Perjamuan
103 TCQ 103: Perjamuan Akhir
104 TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105 TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106 TCQ 106: Babak Terakhir
107 TCQ 107: Restu Ibu
108 TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109 TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110 TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
TCQ 1: Dongeng Baru
2
TCQ 2: Gadis Utusan
3
TCQ 3: Memecahkan Kolam
4
TCQ 4: Memukul Wajah Tampan Raja Donghao
5
TCQ 5: Tidak Mau Ikut Pemilihan
6
TCQ 6: Babak Pertama
7
TCQ 7: Peringkat Pembawa Bencana
8
TCQ 8: Eliminasi yang Gagal
9
TCQ 9: Menghindari Yang Mulia
10
TCQ 10: Babak Ketiga
11
TCQ 11: Putaran Final
12
TCQ 12: Penentuan Nasib
13
TCQ 13: Bencana Hidup Baru
14
TCQ 14: Pekerjaan Pertama
15
TCQ 15: Permintaan Ratu
16
TCQ 16: Penyakit Sang Ratu
17
TCQ 17: Orang Milik Raja
18
TCQ 18: Kematian Ratu
19
TCQ 19: Sutra Putih Pengantar Duka
20
TCQ 20: Sejarah Empat Wilayah
21
TCQ 21: Ibu Suri Galak
22
TCQ 22: Racun Lama
23
TCQ 23: Sebuah Peringatan
24
TCQ 24: Dimarahi Raja
25
TCQ 25: Pembunuh Bertangan Dingin
26
TCQ 26: Pemikiran Misterius
27
TCQ 27: Hukuman dari Raja
28
TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan
29
TCQ 29: Kalah Satu Langkah
30
TCQ 30: Menyembunyikan Niat
31
TCQ 31: Balasan dari Langit
32
TCQ 32: Putus Asa
33
TCQ 33: Tidak Ada Kesempatan
34
TCQ 34: Tidak Akan Menyentuh
35
TCQ 35: Ketidakyakinan Hati
36
TCQ 36: Perjalanan Dinas
37
TCQ 37: Desa di Atas Gunung
38
TCQ 38: Api Unggun
39
TCQ 39: Kedatangan Raja
40
TCQ 40: Tanah Beichuan dan Kenangannya
41
TCQ 41: Cara Mendapat Uang
42
TCQ 42: Rumah Bordil Xiaoqin
43
TCQ 43: Sumbangan Besar
44
TCQ 44: Motif yang Terbongkar
45
TCQ 45: Dikerjai Raja
46
TCQ 46: Maaf, Tidak Sengaja
47
TCQ 47: Disergap
48
TCQ 48: Kegilaan
49
TCQ 49: Menahan Diri
50
TCQ 50: Mencoba Keberuntungan
51
TCQ 51: Jatuh dalam Pelukan Raja
52
TCQ 52: Tidak Beruntung
53
TCQ 53: Kecurigaan
54
TCQ 54: Hadiah untuk Raja
55
TCQ 55: Tidak Boleh Berjalan di Depan
56
TCQ 56: Menangkap Hasil Perburuan
57
TCQ 57: Racun Mendiang Ratu
58
TCQ 58: Tuan Besar Su dan Kejahatannya
59
TCQ 59: Hampir Celaka
60
TCQ 60: Obat Sakit
61
TCQ 61: Mengikuti Arus
62
TCQ 62: Istri yang Belum Dinikahi
63
TCQ 63: Singa Betina
64
TCQ 64: Tangan Dingin
65
TCQ 65: Petunjuk
66
TCQ 66: Cuka Siapa yang Tumpah?
67
TCQ 67: Menahan Tekanan Besar
68
TCQ 68: Mempertanyakan Kesetiaan
69
TCQ 69: Puncak Musim Semi Pertama
70
TCQ 70: Hilang
71
TCQ 71: Perdagangan Manusia
72
TCQ 72: Hidup untuk Diri Sendiri
73
TCQ 73: Pulang
74
TCQ 74: Merasa Tidak Adil
75
TCQ 75: Melarikan Diri
76
TCQ 76: Bertingkah Aneh
77
TCQ 77: Saling Menghindar
78
TCQ 78: Marah Tanpa Daya
79
TCQ 79: Penegasan
80
TCQ 80: Hanya Kamu Satu-Satunya
81
TCQ 81: Perasaan Shen Jinglang
82
TCQ 82: Celah Menuju Nanchuan
83
TCQ 83: Perjalanan Membosankan
84
TCQ 84: Tugas Penyerta
85
TCQ 85: Kematian Tuan Besar Nanchuan
86
TCQ 86: Mengembalikan Kekuasaan
87
TCQ 87: Serangan Orang Tidak Dikenal
88
TCQ 88: Wanita Bodoh
89
TCQ 89: Tentang Penyerahan Kekuasaan
90
TCQ 90: Belas Kasih Raja
91
TCQ 91: Badai Gelisah
92
TCQ 92: Bukan Sebuah Berkah
93
TCQ 93: Siasat
94
TCQ 94: Sandiwara Tanpa Naskah
95
TCQ 95: Menusuk dari Belakang
96
TCQ 96: Bertaruh Satu Kali
97
TCQ 97: Rencana Tahap Lanjut
98
TCQ 98: Babak Baru
99
TCQ 99: Muslihat demi Muslihat
100
TCQ 100: Kelahiran
101
TCQ 101: Atas Sebuah Sumpah
102
TCQ 102: Undangan Perjamuan
103
TCQ 103: Perjamuan Akhir
104
TCQ 104: Puncak Segala Sandiwara
105
TCQ 105: Taruhan yang Berbeda
106
TCQ 106: Babak Terakhir
107
TCQ 107: Restu Ibu
108
TCQ 108: Dekret dan Pernikahan
109
TCQ 109: Tugas Malam Pertama
110
TCQ 110: Catatan Akhir Raja dan Ratu
111
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!