Beauty Level Max

Beauty Level Max

Bab 1

Siang itu, di sebuah gudang bahan makanan yang jarang di kunjungi, aku duduk di tengah ruang kosong dengan lantai kayu yang lumayan dingin, musim dingin kali itu membuatku menggigil di siang hari. Aku yang hanya mengenakan baju compang camping, baju yang tak terlalu tebal,dan juga tidak hangat untuk diriku. Tanpa kaos kaki tebal, dan syal yang melingkar di leherku, bahkan tangan mungil ini telah memerah karna dingin suhu ruang tersebut.

Tetiba aku melihat sesuatu, sebuah screen besar telah terpampang di hadapanku,

‘Mission completed’ terlihat pada kotak screen warna biru yang mengapung di udara.

Badanku bergetar, tanganku mengepal, aku mendongak ke atas.

“Yes! Akhirnya misi telah selesai,” Aku berteriak, dan tersenyum melihat misi ke dua ku telah selesai.

Tak sia-sia aku menahan rasa dingin di ruang kosong ini! Tentu saja aku sempat menggerutu pada sistem aneh yang memberi misi asburd itu. Namun jika aku tak menjalankan misi itu, aku akan mendapat pengurangan point, dan jika level hpku (level yang menentukan pemain hidup dan mati) berada di angka nol, aku akan mengulang kembali ke masa di mana aku pertama kali hidup di tempat asing ini. Itu terbukti ketika aku telah gagal dalam misi pertamaku, aku mengabaikan misi karena aku menganggap sistem itu hanya bualan semata, dan yah, aku meninggal di hari ke duaku menjadi Sierra. Namun, kini aku telah mengetahui fungsi sistem yang ada di tempat ini.

Hal aneh lainnya adalah, aku menanyakan orang di sekitar tentang kotak biru yang mengatakan ia adalah sistem goddes itu, hanya dapat di lihat olehku sendiri. Tak sedikit orang yang mengataiku gila, pasalnya setelah tidak sadarkan diri selama tiga hari, tak hanya aku kehilangan ingatan, aku mulai menanyakan pertanyaan tentang screen aneh yang sama sekali tak kasat mata.

Aku Sierra. Orang yang telah bertransmigrasi, dan menjalani hidup orang lain pada saat ini, unik memang, kami memiliki nama yang sama, sebagai seorang transmigrator, aku tak dapat mengingat ingatan tubuh yang kini ku ambil raganya. Hal aneh lainnya, layaknya memainkan sebuah game, aku dapat mengakses sistem goddess yang ada di dunia ini. Aku akan mendapat notif sebuah misi ketika telah menyelesaikan misi sebelumnya. Serta setiap misi, aku mendapat point khusus, untuk Hp, maupun exp level. Serta ramuan sihir, bahkan obat-obatan yang langka.

Saat ini aku dapat meningkatkan level ku, dan memperkuat sistem imunku. Tentu saja aku mendapat bonus dari misi ke dua ku kali ini. Aku kini meningkatkan indra perasa, meningkatkan kecepatan, dan yang paling penting adalah, seberapa dingin musim salju yang di alami, aku tak akan kedinginan walaupun tak mengenakan sehelai benang pun. Tentu aku tak ingin melakukan hal itu. Untuk apa aku telanjang bulat di musim dingin?

Aku mempunyai dua kakak beradik, keduanya sangat menjengkelkan. Mereka mengurung ku di tempat gelap dan dingin seperti ini. Apakah mereka tidak takut kalau aku akan meninggal kemudian menghantui mereka? Aku rasa, aku harus memberi kejutan untuk kedua kakak beradik yang selalu menyiksaku itu.

Sejujurnya saja aku tak heran dengan perilaku mereka yang seperti itu, aku tau mereka masih kekanakan, dan bertingkah semaunya, tapi bukan berarti mereka dengan senang menyiksaku hanya karena mengetahui aku bukanlah bagian dari keluarga mereka, terlebih lagi, aku bukanlah Sierra yang sesungguhnya.

Hal ini terjadi ketika aku. Sierra, seorang wanita yang hidup pada abad ke 21, jurnalis terkenal yang selalu mengerjakan laporan dan berita tanpa hambatan, mengalami masa sulit di mana aku terlalu lelah dengan aktifitas ku. Teman baikku yang tentu saja aku tak lagi mengingat wajahnya, menyarankan ku untuk membaca novel romance keluaran terbaru. Tapi, siapa sangka, aku akan ketagihan, hingga mengabaikan hariku hanya untuk membaca novel tersebut hingga selesai.

Novel berjudul I’m The Only One sangat menyentuh, terlebih ketika second male lead atau pemeran pria ke dua yang akhirnya meninggal karena terobsesi kepada tokoh protagonist, hingga terpaksa menculik violet(sang protagonist) untuk menguasai serta mengurung orang yang membuatnya mengerti arti cahaya kehidupan yang selama ini tak pernah ia dapatkan. Mungkin bagi kalian ia pantas mati, tapi ketika di bagian akhir, penulis menjelaskan kehidupan Claude yang hidup di antara ruang hampa, selalu di kucilkan, dan sebagian dari kalian pasti mengerti obsesi yang ia rasakan ketika ia yang biasanya hidup sendiri, atau bahkan tak menginginkan kehidupan nya sendiri, mendapati sebuah cahaya terang yang menyinari kehidupannya, sehingga ia memiliki alasan untuk tetap hidup, kemudian coba kalian bayangkan bagaimana menyedihkan kehidupan Claude ketika ia di bunuh oleh sahabatnya sendiri yang menyandang gelar seorang Raja. Tentu saja bagian kelam dari novel ini sangat mengharukan, dan membuatku merasa haru, bahkan ikut terbawa suasana dan emosi ketika membaca alur ceritanya.

Setelah sekian lama mengurung diri, akhirnya aku selesai membaca novel itu. Siapa sangka, hanya karna aku tak beranjak dari tempat tidur, tak makan, dan minum selama seminggu, aku harus menemui ajalku! Kenyataan yang pahit, aku bahkan belum membeli season dua novel ini, yang tentunya ada kejadian detail tentang point of view Claude semasa kecil hingga merasakan indahnya cinta saat bertemu dengan violet. Aku merasa hal ini sangat tidak adil bagiku yang baru ber umur 27 tahun, belum pernah menjalani hubungan percintaan, bahkan belum merasakan indahnya pernikahan. Sejujurnya saja ada beberapa orang yang mengajakku berkencan, namun aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, aku tak ingin menjalin hubungan yang tak berguna, pasalnya selama melakukan sesi wawancara, aku semakin tau sifat manusia dari gaya bicara, dan tingkah laku mereka, terlebih orang yang ku wawancara sebagian besar adalah orang penting, dan mempunyai paras yang luar biasa. Sedangkan orang yang mengajakku berkencan sangat jauh dari standard. Aku hanya bisa tertawa mengingat kejadian itu.

Jika aku di beri kesempatan, aku ingin melihat betapa bahagianya Claude dan bagaimana ia mendapat cinta sejati yang benar-benar tulus. Itulah doa terakhir ku sebelum membuka mata, dan bertransmigrasi ke tubuh seorang anak perempuan yang tak berdaya.

Waktu pertama aku bertransmigrasi ke tubuh ini, hal yang pertama aku pikiran adalah bagaimana bisa tubuhku yang dulunya sangat bagus dengan tinggi badan 168 cm dan berat ideal 58 kg menjadi tubuh kecil yang sangat lemah, bahkan bisa di kategorikan sebagai seorang anak yang mempunyai penyakit busung lapar, terlihat dari perut yang membuncit, dan tangan serta kaki sangat kecil,ku rasa jika ia melakukan sedikit kegiatan tubuh ini akan kelelahan atau bahkan pingsan. Badannya yang penuh bekas luka cambuk, tangannya yang kasar, membuatku sadar bahwa kehidupan anak ini sangat sulit.

Aku seorang jurnalis milenial yang mengedepankan penampilan, serta kebugaran tubuh sangat menyayangkan hal ini, terlebih aku berperan sebagai seorang anak yang mempunyai nama seperti namaku di kehidupan ku yang sebelumnya.

Tak pernah menyangka jika ada kehidupan ke dua yang harus ku jalani, bahkan dengan kehidupan yang menyedihkan seperti ini, aku tetap harus berjuang, karena setelah berfikir lebih jauh, dunia yang ku jalani sekarang merupakan dunia fantasi di mana sistem kerajaan berlaku, sihir, dan kepercayaan terhadap tuhan adalah sesuatu yang wajib. Dunia aneh di mana aku dapat meningkatkan level ketangkasan dan ketahanan tubuh jika aku menyelesaikan misi.

Hal yang mengejutkan adalah aku bertransmigrasi ke dalam novel I’m The Only One, novel yang ku baca sebelum aku meninggal dunia.

Terpopuler

Comments

Siti ernawati

Siti ernawati

mampir

2023-09-02

1

evasulfa23

evasulfa23

boom karya baru dong😘😘

2023-08-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!