Bab 6

  Pilar-pilar tinggi berwarna putih telah di hias dengan berbagai macam bunga, meja tertata rapi, berbagai minuman dan makanan tersedia. Tangga menuju lantai dua di hias dengan bunga mawar yang indah. Berbagai interior megah di keluarkan, para pembantu berlarian mempersiapkan hari spesial bagi Ronald yang tinggal beberapa jam lagi. Termasuk diriku, aku membantu segala persiapan hingga tak dapat menikmati istirahat malam.

Tak terasa hari bergulir begitu cepat, badan kecil ini telah terbiasa dengan berbagai ragam pekerjaan, aku berlari memasang piring, menghias meja, menyusun bunga, semua pekerjaan ku lalui. Para pembantu Cherry menyuruhku melakukan smua pekerjaan berat, beruntung Lova membantu meringankan pekerjaan itu.

Aku mendapat beberapa ramuan pemulih tenaga, sehingga seberapa berat pekerjaan yang ku lalui, aku tetap terlihat bugar dan baik-baik saja. Aku melirik bar level pada Goddess system, kini levelku telah naik di level 20. Ketangkasan, kecepatan, pengetahuan, dan yang paling penting adalah kebugaran tubuh ini semakin menukik tajam.

Di sela kesibukanku aku melihat point yang ku dapat selama di sini. Point dari pendapatan misi, dan bonus yang ku terima dari misi rahasia mencapai 10.000 chip. Namun, aku masih membutuhkan banyak chip untuk membeli barang antik yang selama ini ku incar. Aku masih memerlukan 3.000 chip lagi, membutuhkan 3 misi, atau 1 buah misi spesial akan menutupi kekurangan itu. Benda itu sangat unik, harga awal untuk benda itu adalah 25.000 chip, namun semalam aku melihat harga benda itu berubah menjadi 13.000 chip. Entah mereka fikir benda itu tak terlalu berguna, ataukah sedang ada potongan harga? sistem aneh, ini pertama kalinya aku mengetahui bahwa sistem seperti ini menerapkan promosi layaknya di abad ke 21. Ataukah ada special event hari ini? Ah, entahlah, aku menepis pikiran tak berguna itu.

"Di sini kau rupanya? Untuk apa kau duduk seperti orang bodoh di tempat seperti ini?"

Suara lantang seorang wanita berumur 30 tahun, wanita yang mengenakan baju pembantu dengan rambut coklat terikat rapi, bibirnya sengaja diberi warna merah menyala, terlihat bintik hitam jelas di muka garangnya. Ia adalah pembantu Cherry, orang yang selalu menindasku. Namanya adalah Rosa, ia terobsesi dengan wajah cantik, dan badan yang sempurna, ia selalu bergaya seperti seorang bangsawan, aku tau kenapa dia seperti itu, pasalnya orang tua Rosa pernah diberi gelar Baron, mereka memimpin sebuah wilayah kecil di daerah perbukitan, namun gelarnya dilepas setelah insiden penggelapan uang pajak negara, pajak yang ia tarik terlalu tinggi, masyarakat dibawah kekuasaan ayahnya banyak yang menderita, kasus busung lapar, serta penyakit baru yang tak di ketahui menyebabkan jumlah kematian di wilayah itu menjulang tinggi. Akhirnya diputuskan pelepasan gelar itu, kemudian ayahnya dijebloskan ke penjara bawah tanah, dan di hukum pancung setelah satu tahun masa jabatannya. Hal ini digunakan sebagai contoh, sekaligus peringatan untuk semua bangsawan yang menyalah gunakan kekuasaan. Bahkan sebelum di hukum pancung ia sempat di siksa, dan di potong kedua tangannya, hukuman setimpal untuk seorang bangsawan yang mengambil hak rakyat. Di sini kekuatan kerajaan, dan bangsawan tertinggi masih mutlak, sehingga apapun putusan dari para petinggi merupakan keputusan final.

Setelah menaikan level ku, aku dapat mengetahui status orang yang ada di depanku, kelemahan, bahkan rasa takut terdalam yang ia miliki. Tentu saja status window itu terbuka jika kekuatan fisik mereka jauh di bawahku, namun jika mereka lebih kuat dariku, aku tak dapat mengakses informasi apapun darinya.

Sesungguhnya aku tak tau, mengapa setiap tubuh ini berpapasan dengan Rosa, Cherry, Ronald, dan pasangan Houston, ia sering bergetar hebat, beberapa kali muncul pengelihatan masa penyiksaan yang di alami Sierra, sehingga mau tidak mau aku mendapat impact dari hal tersebut, namun sebagai wanita milenial yang kebal terhadap bullying, aku kini telah terbiasa dengan perlakuan mereka.

Aku menatap mata tajam ke arah Rosa, ia tercengang melihatku yang mulai berani menatap matanya dalam, aku tau ia adalah perempuan yang takut pada gertakan, takut dengan orang yang lebih kuat darinya.

'Tak mungkin anak ini menatapku tajam, seperti predator yang telah mengunci mangsanya! Tak mungkin aku kalah dari anak kecil seperti ini!' Hati Rosa bimbang, mulutnga tercekat, raut muka penuh kebimbangan, ia mengeluarkan keringat dingin yang mulai turun ke pelipis matanya.

Terbata ia mengeluarkan kata yang ia susun, "K,,, ka,,, kau! Kau harus segera pergi! Banyak orang butuh bantuan! Dasar anak sial!"

Dengan sekali raih, ia berhasil menjambak rambut panjang yang sengaja ku urai, membawaku dengan paksa, kemudian menghempas tubuhku di sebuah ruangan penuh dengan gandum, kemudian ia meninggalkan ku setelah menyuruhku untuk membawa karung-karung gandum kecil itu ke dapur. Aku terduduk dengan wajahku yang menunduk, badanku bergetar kencang.

'Jika saja aku berada dalam tubuhku yang dewasa, ingin ku ******* wajahnya, mencakar tubuhnya, menamparnya ribuan kali, dan ku hempaskan kelaut dalam!' Aku mengutuk dalam hati, benci terhadap tubuh kecil yang tak dapat melakukan apapun. Tubuh ini masih tak dapat melawan tindakan Rosa yang merajalela.

"Cih, dasar tak berguna!" Suara dingin terdengar di antara pintu yang ada di depanku. Marques Houston, seorang bangsawan yang tak suka melihat orang lemah yang menyusahkan. Baginya aku hanyalah seorang benalu, ia berlalu meninggalkan ku, baginya hal ini hanya membuang waktunya yang berharga.

Mendengar ucapan pria itu, aku sangat kesal. Aku berjanji pada diriku sendiri, suatu saat nanti, kalian akan mendapat balasan setimpal dariku satu persatu!

Pesta ulang tahun Ronald mengundang beberapa orang penting kerajaan, hanya orang yang mempunyai level setara count ke atas yang mendapat undangan.

Aku yang hanya anak hasil hubungan gelap Marques tak dapat menghadiri acara tersebut, aku menunggu di anex (tempatku tinggal), tempat terasing, terluar dari kastil, tempat terbuang, dan tak ada orang yang datang. Aku duduk di teras anex, melihat indahnya bintang dan bulan malam ini, daun-daun bergoyang seakan mengiringi irama lagu pesta meriah yang tergaung hingga luar kastil.

'Lihatlah, bahkan daunpun ikut menari!' Kataku dalam hati.

"Siapa di situ?!" Tanyaku ketika mendengar suatu pergerakan di balik semak-semak.

Aku adalah orang yang waspada, dengan kekuatan yang ku miliki saat ini, aku hanya dapat mengalahkan 2-3 orang prajurit dalam sekali sergap. Aku melihat kayu tumpul yang ada di samping pintu, mengambilnya, kemudian berjaga-jaga.

"Keluar!" Gertakku.

Suara itu semakin dekat, keluarlah seorang anak lelaki, anak kecil dengan wajah tampan, ia anak misterius yang tak dapat ku lihat bar kelemahan bahkan identitasnya. Aku mengeratkan genggaman pada kayu itu, walaupun ia anak kecil, tentu saja aku harus waspada.

Ia mengangkat kedua tangannya, maknanya ia bukanlah ancaman.

"Emmmm,,, dapatkah kau membantuku? sepertinya aku tersesat!"

Anak yang aneh, seorang bangsawan dengan wajah tampan, umurnya kurang lebih 14tahun. Pipinya yang cubby, rambut yang hitam, mata yang merah, entah mengapa ia mengingatkan ku terhadap Ihar! Informan misterius yang selalu membantuku.

"Hahaha,,,!"

'Ups,,, tak sengaja aku tertawa lepas.'

"Jadi, kau tersesat?" tanyaku, aku meletakkan kayu kembali ketempatnya, kemudian berjalan mendekat.

Anak itu mengangguk perlahan.

"Kau mau pergi ke pesta?" Selidikku.

Ia menggeleng,

'Anak yang lucu, ia seperti anak anjing yang kehilangan induknya.' fikirku,

"Lantas?" Lanjutku.

"Aku ingin pergi ke danau."

"Oh, danau! Baiklah akan ku tunjukkan."

'Mungkin aku butuh refresh pikiranku, ku rasa akan lebih baik jika aku mengantarnya,' pikirku

Aku melangkah kecil, berjalan ke arah danau, ia mengekor ke belakangku.

Malam itu kami berdua berada di tepi danau buatan, aku tak ingin melakukan apapun hanya merebahkan badanku di atas rumput kecil yang memenuhi tepi danau, sementara ia duduk di sampingku.

Aku melihat bulan sabit terindah, ini pertama kalinya aku bersantai dengan seorang menemaniku.

Sementara anak itu duduk meringkuk, entah karna angin semilir malam itu terlalu dingin untuknya, atau ia malu dengan orang yang baru ia temui, sungguh menggemaskan.

"Hei, jika kau kedinginan kau bisa menggosok kedua tanganmu kemudian meniupnya perlahan seperti ini," Kataku sembari mempraktikan.

Ia mengikuti gerakanku, terlihat mukanya memerah, untuk sesaat aku tertegun melihat keluguan anak seumuran dia.

Setelah cukup lama, kami meninggalkan danau, aku memberi tau dia arah ke kastil,

Sebelum berpisah, aku melihat dia seperti ragu-ragu, ia memainkan jari-jari kecilnya, menunduk,

"Emmmm,,,," ia menggaruk rambutnya yang tak gatal, memegang ujunh baju yang ku kenakan.

"Ya?" Tanyaku.

"Emmmm, I i ini,,,, untukmu!" ia menyodorkan gelang tali warna hitam dengan giok warna hijau.

"Ahhh, kau tak,,,," Belum sempat aku menyelesaikan perkataan ku, ia telah meninggalkanku bersama dengan gelang itu.

"Sampai jumpa," ia berlari kemudian menghilang di antara pepohonan rindang yang menutupi tempat ini.

Anak yang aneh,

'Barang langka telah diterima' notif dari sistem yang membuatku bertanya. Pasalnya tidak ada info yang ku dapat dari barang ini, nama, dan info penting tentang barang ini masih null, hanya bisa membuka informasi setelah misi spesial ditakhlukam. Aku merasa dipermainkan, namun begitulah caraku bertahan di dunia ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!