Siang itu, di sebuah gudang bahan makanan yang jarang di kunjungi, aku duduk di tengah ruang kosong dengan lantai kayu yang lumayan dingin, musim dingin kali itu membuatku menggigil di siang hari. Aku yang hanya mengenakan baju compang camping, baju yang tak terlalu tebal,dan juga tidak hangat untuk diriku. Tanpa kaos kaki tebal, dan syal yang melingkar di leherku, bahkan tangan mungil ini telah memerah karna dingin suhu ruang tersebut.
Tetiba aku melihat sesuatu, sebuah screen besar telah terpampang di hadapanku,
‘Mission completed’ terlihat pada kotak screen warna biru yang mengapung di udara.
Badanku bergetar, tanganku mengepal, aku mendongak ke atas.
“Yes! Akhirnya misi telah selesai,” Aku berteriak, dan tersenyum melihat misi ke dua ku telah selesai.
Tak sia-sia aku menahan rasa dingin di ruang kosong ini! Tentu saja aku sempat menggerutu pada sistem aneh yang memberi misi asburd itu. Namun jika aku tak menjalankan misi itu, aku akan mendapat pengurangan point, dan jika level hpku (level yang menentukan pemain hidup dan mati) berada di angka nol, aku akan mengulang kembali ke masa di mana aku pertama kali hidup di tempat asing ini. Itu terbukti ketika aku telah gagal dalam misi pertamaku, aku mengabaikan misi karena aku menganggap sistem itu hanya bualan semata, dan yah, aku meninggal di hari ke duaku menjadi Sierra. Namun, kini aku telah mengetahui fungsi sistem yang ada di tempat ini.
Hal aneh lainnya adalah, aku menanyakan orang di sekitar tentang kotak biru yang mengatakan ia adalah sistem goddes itu, hanya dapat di lihat olehku sendiri. Tak sedikit orang yang mengataiku gila, pasalnya setelah tidak sadarkan diri selama tiga hari, tak hanya aku kehilangan ingatan, aku mulai menanyakan pertanyaan tentang screen aneh yang sama sekali tak kasat mata.
Aku Sierra. Orang yang telah bertransmigrasi, dan menjalani hidup orang lain pada saat ini, unik memang, kami memiliki nama yang sama, sebagai seorang transmigrator, aku tak dapat mengingat ingatan tubuh yang kini ku ambil raganya. Hal aneh lainnya, layaknya memainkan sebuah game, aku dapat mengakses sistem goddess yang ada di dunia ini. Aku akan mendapat notif sebuah misi ketika telah menyelesaikan misi sebelumnya. Serta setiap misi, aku mendapat point khusus, untuk Hp, maupun exp level. Serta ramuan sihir, bahkan obat-obatan yang langka.
Saat ini aku dapat meningkatkan level ku, dan memperkuat sistem imunku. Tentu saja aku mendapat bonus dari misi ke dua ku kali ini. Aku kini meningkatkan indra perasa, meningkatkan kecepatan, dan yang paling penting adalah, seberapa dingin musim salju yang di alami, aku tak akan kedinginan walaupun tak mengenakan sehelai benang pun. Tentu aku tak ingin melakukan hal itu. Untuk apa aku telanjang bulat di musim dingin?
Aku mempunyai dua kakak beradik, keduanya sangat menjengkelkan. Mereka mengurung ku di tempat gelap dan dingin seperti ini. Apakah mereka tidak takut kalau aku akan meninggal kemudian menghantui mereka? Aku rasa, aku harus memberi kejutan untuk kedua kakak beradik yang selalu menyiksaku itu.
Sejujurnya saja aku tak heran dengan perilaku mereka yang seperti itu, aku tau mereka masih kekanakan, dan bertingkah semaunya, tapi bukan berarti mereka dengan senang menyiksaku hanya karena mengetahui aku bukanlah bagian dari keluarga mereka, terlebih lagi, aku bukanlah Sierra yang sesungguhnya.
Hal ini terjadi ketika aku. Sierra, seorang wanita yang hidup pada abad ke 21, jurnalis terkenal yang selalu mengerjakan laporan dan berita tanpa hambatan, mengalami masa sulit di mana aku terlalu lelah dengan aktifitas ku. Teman baikku yang tentu saja aku tak lagi mengingat wajahnya, menyarankan ku untuk membaca novel romance keluaran terbaru. Tapi, siapa sangka, aku akan ketagihan, hingga mengabaikan hariku hanya untuk membaca novel tersebut hingga selesai.
Novel berjudul I’m The Only One sangat menyentuh, terlebih ketika second male lead atau pemeran pria ke dua yang akhirnya meninggal karena terobsesi kepada tokoh protagonist, hingga terpaksa menculik violet(sang protagonist) untuk menguasai serta mengurung orang yang membuatnya mengerti arti cahaya kehidupan yang selama ini tak pernah ia dapatkan. Mungkin bagi kalian ia pantas mati, tapi ketika di bagian akhir, penulis menjelaskan kehidupan Claude yang hidup di antara ruang hampa, selalu di kucilkan, dan sebagian dari kalian pasti mengerti obsesi yang ia rasakan ketika ia yang biasanya hidup sendiri, atau bahkan tak menginginkan kehidupan nya sendiri, mendapati sebuah cahaya terang yang menyinari kehidupannya, sehingga ia memiliki alasan untuk tetap hidup, kemudian coba kalian bayangkan bagaimana menyedihkan kehidupan Claude ketika ia di bunuh oleh sahabatnya sendiri yang menyandang gelar seorang Raja. Tentu saja bagian kelam dari novel ini sangat mengharukan, dan membuatku merasa haru, bahkan ikut terbawa suasana dan emosi ketika membaca alur ceritanya.
Setelah sekian lama mengurung diri, akhirnya aku selesai membaca novel itu. Siapa sangka, hanya karna aku tak beranjak dari tempat tidur, tak makan, dan minum selama seminggu, aku harus menemui ajalku! Kenyataan yang pahit, aku bahkan belum membeli season dua novel ini, yang tentunya ada kejadian detail tentang point of view Claude semasa kecil hingga merasakan indahnya cinta saat bertemu dengan violet. Aku merasa hal ini sangat tidak adil bagiku yang baru ber umur 27 tahun, belum pernah menjalani hubungan percintaan, bahkan belum merasakan indahnya pernikahan. Sejujurnya saja ada beberapa orang yang mengajakku berkencan, namun aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku, aku tak ingin menjalin hubungan yang tak berguna, pasalnya selama melakukan sesi wawancara, aku semakin tau sifat manusia dari gaya bicara, dan tingkah laku mereka, terlebih orang yang ku wawancara sebagian besar adalah orang penting, dan mempunyai paras yang luar biasa. Sedangkan orang yang mengajakku berkencan sangat jauh dari standard. Aku hanya bisa tertawa mengingat kejadian itu.
Jika aku di beri kesempatan, aku ingin melihat betapa bahagianya Claude dan bagaimana ia mendapat cinta sejati yang benar-benar tulus. Itulah doa terakhir ku sebelum membuka mata, dan bertransmigrasi ke tubuh seorang anak perempuan yang tak berdaya.
Waktu pertama aku bertransmigrasi ke tubuh ini, hal yang pertama aku pikiran adalah bagaimana bisa tubuhku yang dulunya sangat bagus dengan tinggi badan 168 cm dan berat ideal 58 kg menjadi tubuh kecil yang sangat lemah, bahkan bisa di kategorikan sebagai seorang anak yang mempunyai penyakit busung lapar, terlihat dari perut yang membuncit, dan tangan serta kaki sangat kecil,ku rasa jika ia melakukan sedikit kegiatan tubuh ini akan kelelahan atau bahkan pingsan. Badannya yang penuh bekas luka cambuk, tangannya yang kasar, membuatku sadar bahwa kehidupan anak ini sangat sulit.
Aku seorang jurnalis milenial yang mengedepankan penampilan, serta kebugaran tubuh sangat menyayangkan hal ini, terlebih aku berperan sebagai seorang anak yang mempunyai nama seperti namaku di kehidupan ku yang sebelumnya.
Tak pernah menyangka jika ada kehidupan ke dua yang harus ku jalani, bahkan dengan kehidupan yang menyedihkan seperti ini, aku tetap harus berjuang, karena setelah berfikir lebih jauh, dunia yang ku jalani sekarang merupakan dunia fantasi di mana sistem kerajaan berlaku, sihir, dan kepercayaan terhadap tuhan adalah sesuatu yang wajib. Dunia aneh di mana aku dapat meningkatkan level ketangkasan dan ketahanan tubuh jika aku menyelesaikan misi.
Hal yang mengejutkan adalah aku bertransmigrasi ke dalam novel I’m The Only One, novel yang ku baca sebelum aku meninggal dunia.
Sesungguhnya aku senang dapat bertransmigrasi ke dalam novel, bagaimana tidak? Aku masuk ke dalam novel yang sangat aku suka, bahkan bisa di bilang aku terobsesi dengan novel ini.
Namun hal yang tak ku inginkan adalah misi gila dari sistem goddes yang selalu mengganggu hariku, kedua kakak beradik yang tiada henti menyiksa tubuh kecil yang rapuh ini, dan aku membenci fakta bahwa Sierra tidak ada dalam novel yang aku baca, mungkin aku melewati detail dari novel itu, tapi tak mungkin. Aku sangat terobsesi dengan novel ini. Bagaimana bisa aku melupakan hal ini?
Siang itu terlihat sangat terik, aku menjemur sprei putih bersama pembantuku yang bernama Lova, sejujurnya saja Sierra adalah anak dari seorang bangsawan, ia di angkat menjadi anak dari pasangan keluarga Marques Houston dan Marchioness Fitaza. Mereka berdua mempunyai pangkat yang cukup tinggi di wilayah kerajaan ini, mereka mengatur wilayah yang cukup besar di daerah chevreuse, kota besar yang berada di bawah kekuasaan Marques Houston merupakan kota kuat dan makmur, ia memiliki 200 orang prajurit, 20 pelayan, 10 tukang kebun, 1 orang assistant pribadi, 1 orang dokter pribadi serta seorang alchemist (orang yang ahli di bidang alkimia/ pseudosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama), dan tentu saja seorang mage(seorang yang mempunyai kekuatan sihir kuat, baik itu penyembuhan, dan penghancuran). Di dunia ini masih ada peran penting seperti Saintess (Orang yang di sebut suci, biasanya adalah seorang wanita yang dapat mendengar bisikan dewi, dan memiliki kekuatan penyembuhan melebihi seorang mage, bahkan ramuan dari alchemist serta dokter tak dapat mengalahkan kekuatan yang di miliki saintess). Tentu saja banyak lagi peran penting tentang negara yang aku tempati kali ini.
Marquis Houston mempunyai pengaruh yang cukup segnifikan di tingkat kerajaan. Hal menyebalkan adalah aku menjadi adik dari Ronald seorang villainess gila yang mencintai Violet, rakyat biasa yang menjadi seorang Saintess karena kemurnian hatinya. Dan seorang adik perempuan yang sangat mengidolakan Claude, aneh jika mereka tak menyebutkan Sierra di dalam novel, sementara penulis menyertakan Ronald, dan adik perempuannya Cerry.
Aku menghempas kuat sprei yang ada di tanganku, ku bentangkan di sebuah tali untuk menjemur, tentu saja itu sangat berat bagiku, terlebih dengan ukuran badanku yang kecil.
“Nona muda, biar saya saja.” Kata pembantuku sembari mengambil sprei, kemudian ia bentangkan di tali jemuran.
“Nanti Marchioness Fitaza akan marah.” Kataku sejurus kemudian,masih bergelut dengan sprei yang ukurannya lebih besar dari tubuhku.
Aku tak pernah di perbolehkan memanggil Marques Houston dan
Marchioness Fitaza dengan panggilan ayah maupun ibu, bagi mereka aku hanyalah aib, Marchioness Fitaza sangat membenciku dari awal Marques Houston membawaku ke kastil.
Yah, semua rumah bangsawan merupakan sebuah kastil yang menjulang tinggi dengan interior megah di dalamnya, namun semegah apapun kediaman itu, takkan mengisi hati yang selalu hampa.
Di sini hanya pembantuku yang selalu membelaku, walaupun akhirnya dia selalu mendapat hukuman atas perbuatannya, namun ia selalu melindungiku. Bahkan orang yang membantuku keluar dari gudang semalam adalah pembantuku Lova.
Seusai mengerjakan semua pekerjaan, tak seperti biasanya, hari ini kastil terlihat sangat tenang, mungkin karena mereka berlibur selama 3 hari. Dengan begitu aku dapat menyelesaikan misi mudah yang di berikan goddess, dan akan mendapat ketenangan 3 hari ke depan. Aku tak dapat santai dan merebahkan badan, pasalnya beberapa pembantu merupakan mata-mata yang sengaja di utus Cerry untuk mengawasiku. Mereka akan mencari seribu alasan untuk menghukumku, sejujurnya saja aku tak takut dengan mereka, namun aku harus tetap berpura-pura lemah jika ingin bertahan di sini. Sampai saatnya tiba, hingga aku dapat keluar dari tempat ini.
Malam itu aku memejamkan mata perlahan, kamar yang ku gunakan tadinya adalah kamar yang berada di luar kastil. Mungkin mereka sangat membenciku, hingga aku harus tidur di ruang sempit, yang terletak cukup jauh dari kastil. Tak hanya itu, ruangan penuh debu dan sarang laba-laba, tempat lembab yang kurang cahaya, tak ada jendela yang dapat ku buka. Satu-satunya cahaya yang dapat masuk, hanyalah dari lubang ventilasi kecil yang berada di atas pintu. Jendela yang ada di ruang ini hanya jendela pajangan/ memang sengaja di tutup. Namun setelah aku bertransmigrasi, hal pertama yang ku lakukan adala membersihkan kamar tersebut, dan mendapat point bonus dari sistem goddes.
Aku merebahkan badan di kasur yang keras,
‘Aku sangat rindu ponsel, laptop, internet, kasur ku yang empuk, dan segala fasilitas dari abad 21’
Keluhku setiap aku hendak memejamkan mata.
Malam hari yang dingin, gelap, dan mengharukan, aku mendapat pengelihatan tentang Sierra di umurnya yang ke 5 tahun. Ia di dorong ke danau ketika Ronald dan Cerry mengajaknya mengelilingi kota. Beruntung ada seorang bangsawan yang ada di sekitar lokasi, ia menyelamatkan Sierra dengan cara menyelam ke danau yang dalam. Tak hanya itu, dalam pengelihatanku, di umur Sierra mengijak 12 tahun, ia sangat depresi, dan tak dapat menahan bullian yang tak kunjung usai, badannya yang penuh luka, muka lebam, tubuh kurus tak terurus sama sekali, matanya yang terlihat padam, tak ada cahaya dalam kehidupan kelam Sierra, ia kemudian mengakhiri hidupnya, dan terjun ke danau, tempat di mana Ronald mendorongnya di usia 5 tahun, jika dulu ada seorang bangsawan yang menyelamatkan nyawa Sierra, ia berharap kali ini ada cahaya yang dapat menerangi hidupnya, dan menyelamatkan Sierra dari danau tak tak berujung itu. Tentu saja jawaban dari doa nya hanyalah ajal, tak ada yang mengetahui Sierra bertekad mengakhiri hidupnya.
Rasanya aku kesulitan bernapas, dadaku sesak, semakin dalam Sierra masuk ke dalam danau yang gelap, semakin hilang pengelihatanku. Hingga akhirnya aku terbangun dengan keringat yang berkucuran di seluruh badanku. Mimpi yang sangat buruk, aku tak tau mengapa aku mendapat pengelihatan ini, namun satu hal yang pasti, Sierra yang ada di novel ini meninggal pada umurnya yang ke 12 tahun. Tentu saja aku tak ingin meninggal dua tahun kemudian, aku akan berusaha keras menyelesaikan misi, dan akan pergi dari kastil terkutuk ini! Hidup sebagai rakyat biasa lebih baik daripada harus hidup berdampingan dengan para pemeran yang ada dalam novel, sejujurnya aku ingin melihat Claude yang tampan, Violet yang cantik, namun aku hanya peran kecil yang bahkan tak pernah di sebutkan dalam novel. Sebaiknya aku diam dan menikmati hidup sebagai rakyat biasa.
‘Untuk itu aku tak harus menunda menyelesaikan misi!’ Gumamku
“Goddess! Bantu aku!” Aku membuka inventory, melihat pencapaian apa yang telah ku capai selama ini, aku kini baru menyelesaikan misi ke 2, misi ke 3 adalah mencari informan guild, ini sangat mudah bagiku jika aku adalah seorang anak dewasa.
Aku kembali melihat slide selanjutnya yang berisi tentang informasi skill yang ku dapat, di slide selanjutnya merupakan pencapaian ku, slide terakhir adalah slide inventory, tempat aku menyimpan barang yang aku beli, atau bonus dari misi yang aku kerjakan.
‘Ramuan perubahan’ Aku membaca dengan seksama ramuan yang ada di jendela sistem itu, ramuan yang ku dapat ketika aku menyelesaikan misi pertama. Kini aku tau apa yang harus ku lakukan.
Pagi ini aku bertugas untuk membeli keperluan untuk memasak, sejujurnya ini tugas Lova, tapi aku memohon kepadanya untuk mengizinkanku menggantikan tugas itu, terlebih baju yang ku gunakan, dan penampilanku tak layak di sebut seorang bangsawan, hal yang mencolok dari penampilanku adalah rambutku yang berwarna silver, namun aku berkeras dan berjanji untuk mengenakan jubah ketika aku berada di luar, sehingga tak ada yang dapat menggangguku. Lova bersih keras untuk ikut, namun aku meyakinkan dirinya, aku dapat pergi sendiri, aku mengingat jalan di kota, lagi pula aku pergi menggunakan carriage (kereta kuda) yang akan mengantarku tepat di tujuan utama. Setelah berdebat cukup lama, akhirnya aku memenangkan perdebatan itu, dan pergi bersama kusir (pengendara kereta kuda) yang akan menungguku di ujung pasar tradisional yang ada di kota.
Fakta dari Sierra yang aku tau adalah Marques Houston mengadopsi Sierra, selebihnya aku sama sekali buta dalam hal ini. Kemungkinan Sierra adalah anak seorang bangsawan yang telah kehilangan martabatnya bisa di masukan ke dalam rubik optional, bisa saja itu terjadi, namun aku tak berniat mencari keluarga yang telah meninggalkan Sierra dalam neraka. Terlebih jika mereka bangsawan yang telah jatuh, aku tak ingin ikut memikirkan hal itu. Aku hanya penasaran karena wajah Sierra cukup cantik jika ia memperbaiki penampilan, serta menjaga pola makan.
Setelah aku hidup sebagai Sierra, aku dapat menaikan berat badannya sedikit demi sedikit, melakukan aktifitas yang mengolah otak, dan otot, sehingga daya tahan tubuh Sierra semakin bagus. Walaupun tubuhnya masih jauh dari ukuran ideal anak berumur 10 tahun, namun perubahan ini cukup membuatku senang.
Kini aku telah berada di luar kastil, aku berada di pasar tradisional yang menjajakan banyak barang belanjaan, namun tujuan utamaku pergi adalah menemukan informan guild.
‘Sebelum aku pergi lebih jauh, sebaiknya aku ke suatu tempat yabg sunyi untuk meminum ramuan itu’ Ujarku dalam hati.
Aku pergi memasuki jalan setapak, jalan di antara gedung tua yang tak lagi terpakai, tempat yang sepi, dan cocok untukku meminum ramuan itu.
Aku mengeluarkan ramuan perubahan dari inventory, meneguknya perlahan. Tak lama dadaku terasa sesak, jantungku berdegup kencang,
“Aaarrggghhhh,” Aku memekik, rasanya sakit, panas, dan sangat tidak nyaman.
Kini aku terlah berubah menjadi wanita dewasa, tentu saja tak jauh beda dari muka ku ketika aku masih kecil, hanya saja ini versi dewasaku. Aku mengenakan jubah yang menutupi badanku, ramuan yang sangat manjur. Ramuan perubahan itu hanya bertahan 3 jam, waktu yang singkat, namun aku rasa cukup bagiku menemukan informan guild. Terlebih aku yang telah membaca lokasi informan guild dari novel di masa lalu ku membuatku dengan cepat mengetahui lokasi, dan cara kerja mereka di era ini.
Uniknya dalam guild ini, kita dapat menukar informasi dengan uang, informasi dengan informasi, tentu saja jika informasi yang kalian beri tidak mencukupi untuk pertukaran, sang pemilik guild atau sang informan akan meminta bayaran lebih. Aku tau apa informasi yang mereka butuhkan, dan aku juga tau apa yang ingin ku cari tau, dan aku rasa informasi ini seimbang.
Kini aku telah berada di sebuah gedung tua dengan tulisan Gill's barber shop di plakat kayu yang terpajang di depan pintu masuk, jika kalian memasuki ruangan itu, kalian akan melihat tempat itu seperti tempat pangkas rambut biasa, dengan alat pangkas yang tertata rapi. Namun jika kau berdiri di depan kasir, kemudian menyebut kata rahasia, ia akan langsung mengantarmu ke lorong tempat informan guild.
Aku berjalan menuju meja kasir sembari mengedarkan pandanganku, tak ada pelanggan yang datang, setelah sampai di depan kasir aku membuka penutup kepala yang menutupi rambutku, terlihat rambut silverku, dan bola mataku yang berwarna biru cerah.
Kasir itu melempar senyum, dan kemudian bertanya, “Apakah ada yang bisa saya bantu?”
“Ketika putri sedang tertidur, para kesatria bayangan akan bertindak,” aku membisikan kata rahasia kepada kasir yang berada di barber shop tersebut.
Ia melirik ke arahku beberapa saat, rasa ragu tercetak jelas di raut wajahnya, namun aku tak gentar, dan tetap menunggu.
“Baiklah, silahkan ikuti saya.” Katanya, sembari berjalan menuju lorong yang berada di sampingnya.
Aku mengekor di belakang pria itu. Kalau di pikir, pria itu terlihat masih muda, badannya tegap, dan gaya bicaranya seperti seorang bangsawan. Terlebih dengan wajah tampan dan rambut yang hitam.
Di negara ini hanya beberapa orang yang mempunyai rambut putih dan hitam. Rambut putih mempunyai simbol suci, sedangkan rambut hitam merupakan kesialan, nasib buruk, kehancuran, bahkan bisa di bilang kutukan. Pasalnya beberapa buku kerajaan ini menjelaskan bahwa rambut hitam merupakan keturunan penyihir hitam, atau raja iblis yang akan membinasakan dunia. Orang yang mempunyai rambut hitam tidak pernah diperlakuan dengan baik, dia dikucilkan, bahkan beberapa dari mereka sengaja dibiarkan hingga akhirnya kehilangan nyawa. Aku mengetahui hal itu karena Claude adalah orang yang memiliki rambut berwarna hitam, kisah kelamnya tercetak jelas dalam angan dan menggores luka di hati. Namun dibalik itu semua, kelebihan yang dimiliki orang berambut hitam sangatlah banyak.
Kini kami telah sampai dipenghujung lorong, terdapat pintu kayu yang harus di buka menggunakan mantra, tentu hanya mage yang dapat membuka pintu tersebut. Informan guild adalah tempat di mana orang-orang kuat dan memiliki pengetahuan luas tentang dunia ini. Setelah pintu itu terbuka, pria tadi duduk di kursi yang ada di ruangan tersebut, ia mempersilakan ku untuk duduk.
Aku mengedarkan pandangan sembari mendaratkan pantatku di kursi yang disediakan. Entah sejak kapan ia menyiapkan minuman dan makanan ringan seperti kue kering di atas meja, tentu saja para informan guild sangat professional di dalam pekerjaan ini.
“Apa yang anda inginkan?” tanyanya tanpa basa basi.
Gaya bahasa yang halus, gerak tubuh layaknya bangsawan, badan yang tegap dan proporsional, aku baru tau ada bangsawan yang bekerja di tempat ini.
Aku tersenyum, dan kemudian menyerahkan selembar kertas yang telah terlipat dengan rapi.
“Aku menginginkan informasi tentang ini.”
Ia membuka kertas itu perlahan, membacanya dengan seksama, ia mengernyitkan dahi sesaat.
‘Mungkinkah permintaan ku sangat sulit ia dapatkan?’ pikirku
Ia terdiam beberapa saat, menghembuskan napas berat,
“Lalu? Bagaimana dengan bayarnya?” tanyanya.
“Red Crystal,” kataku kemudian.
Untuk sesaat ia membulatkan kedua bola matanya seakan ia tak mempercayai apa yang aku katakan.
“Bagaimana bisa saya percaya dengan informasi yang anda berikan?” tanyanya
“Aku tau kau akan mempertanyakan hal itu. Ini, aku telah menyediakan scroll ini.” Aku menyorkan scroll (kertas sihir yang di dalamnya berisi tentang perjanjian).
“Kau pasti tau benda ini.” Lanjutku.
“Menarik,” ia tersenyum melihatku.
Di dalam scroll itu adalah perjanjian aku dengan si penyedia informasi, jika informasi yang aku berikan adalah palsu, aku akan mendapat hukuman dari perjanjian tersebut, begitu juga dengan si penyedia informasi. Hanya orang-orang tertentu yang mempunyai scroll sihir ini. Aku tau ini hal yang beresiko, namun aku harus menggunakan ini jika ingin mendapat kepercayaan darinya.
“Baik.” Katanya kemudian menulis isi perjanjian tambahan.
Ia membubuhkan akan memberikan 1.000.000 keping koin emas jika ia berhasil mendapatkan Red Crystal.
“Ini harga yang sepadan.” Kemudian membubuhkan tanda tangannya, terlihat ia menggunakan nama Ihar dalam perjanjian tersebut.
Tentu saja aku sangat terkejut dengan nominal yang ia tulis dalam perjanjian tersebut, dengan uang itu aku bisa membeli sebuah rumah, dan hidup dengan tenang di kawasan luar kastil dalam waktu 10 tahun.
Aku tetap berusaha tenang, dan menerima dengan elegant,
‘Mungkin lain waktu aku bisa bernegoisasi lebih baik dari ini.’ Kataku dalam hati.
Setelah aku menandatangani scroll sihir itu, benda itu kemudian melayang, kemudian berubah menjadi tato yang tercetak di lengan kanan ku dan si informan.
“Senang berbisnis dengan anda, Nona Sierra de Houston.”
‘Sial, aku lupa, aku membubuhkan nama asliku.’ Umpatku dalam hati
“Informasi yang anda butuhkan akan membutuhkan waktu 7hari, namun jika saya telah mendapatkan informasi tentang hal ini sebelum tujuh hari. Saya akan menghubungi anda melalui kurir pribadi.”katanya sejurus kemudian.
Dengan begitu berakhirlah hari yang melelahkan itu. Aku pergi dengan riang gembira karena berhasil mendapatkan uang dalam waktu singkat, orang itu memberiku deposit sebanyak 20% dari nominal yang tertera dalam perjanjian. Dan aku langsung menyimpan uang tersebut di dalam pouch bag / tempat penyimpanan uang, lalu ku masukan ke dalam goddess brangkas, tentu saja di sanalah tempat teraman bagiku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!