Syifa masih saja melanjutkan kegiatan nya di laptop Rayhan. Dia hanya menanggapi perkataan Rayhan dengan ekspresi biasa saja.
"Aku bisa memasukkan mu ke divisi bagian desain di perusahaan ku walaupun kamu tidak mempunyai ijazah S1 di bidang itu."
Syifa seketika menghentikan aktifitas nya setelah mendengar perkataan Rayhan barusan. Dia membalikkan badan nya dan memberanikan diri menatap Rayhan.
Gadis berkacamata itu tersenyum tipis kepada Rayhan seraya berkata," terimakasih tuan untuk tawaran nya, tapi mohon maaf aku tidak bisa menerima bantuan tuan. Jika aku masuk ke kantor tuan tidak sesuai prosedur yang telah tuan tetapkan apa kata karyawan tuan nanti nya. Mereka pasti akan mempertanyakan kredibilitas tuan sebagai CEO mereka. Aku tidak ingin itu terjadi pada tuan nanti nya. Bekerja seperti ini saja aku sudah sangat bersyukur tuan, setidak nya ilmu yang aku miliki bisa aku praktekkan dengan benar. Dan dengan cara seperti ini pula aku bisa belajar seperti apa jenis pekerjaan di kantor - kantor."
Jawaban Syifa mampu membuat Rayhan terpukau, dia baru mengetahui sisi lain dari orang yang semasa SMA dulu sempat dia benci.
"Jadi kamu tidak mau menerima tawaran ku UL?"
"Maaf tuan...aku tidak bisa. Bukan nya aku sombong atau tidak tahu diri, namun semua ini aku lakukan demi harga diri tuan Rayhan sebagai pimpinan di perusahaan itu supaya karyawan tuan tidak mempertanyakan kredibilitas tuan nanti nya," tolak Syifa secara halus.
Rayhan tersenyum tipis sangat tipis sekali sampai orang yang berada di depan nya pun tidak mengetahui jika laki - laki itu sedang tersenyum saat ini.
"Baiklah kalau begitu, tapi aku akan tetap menggaji kamu sesuai dengan apa yang kamu kerjakan selama ini. Dan aku tidak ingin menerima penolakan apa pun dari kamu dengan dalih kamu ikhlas lahir batin membantu pekerjaan ku."
"Baik tuan... terserah tuan saja bagaimana baik nya," jawab Syifa pasrah.
Syifa kemudian melanjutkan kembali pekerjaan nya. Begitu pun dengan Rayhan, dia juga melanjutkan membuat proposal untuk klien yang berasal dari Jepang.
Namun di sela - sela pekerjaan nya, Syifa memberanikan diri untuk menanyakan sesuatu yang sudah lama sekali ia ingin tanyakan pada Rayhan.
"Ehm...tuan apa boleh aku bertanya sesuatu?"
"Hemm..ada yang kurang jelas dengan apa yang sedang kamu kerjakan saat ini."
"Bukan masalah pekerjaan ini tuan, tapi..."
Rayhan kemudian menghentikan pekerjaan nya dan menengok ke arah Syifa. Dia mengira Syifa akan menanyakan masalah pekerjaan tapi seperti nya ada hal penting yang ingin Syifa tanyakan saat ini, terlihat jelas dari raut wajah nya yang terlihat serius.
"Apakah tuan sampai saat ini masih membenci ku seperti waktu SMA dulu? Dan satu lagi, apa alasan tuan sangat membenci ku saat SMA dulu?"
Deg,
Pernyataan Syifa itu langsung membuat Rayhan memalingkan wajah nya. Dia tidak menyangka jika Syifa akan berani menanyakan hal itu kepada nya sekarang.
"Tidak ada alasan apa pun untuk ku membenci mu dulu," jawab Rayhan dengan ekspresi yang begitu datar dan dingin.
"Tapi tuan tidak mungkin seseorang akan membenci orang lain tanpa ada nya sebab akibat."
"Stop..tidak usah mempertanyakan sesuatu yang tidak penting seperti itu. Sekarang lanjutkan pekerjaan mu, setelah selesai kamu bisa langsung pulang," ucap Rayhan yang langsung pergi begitu saja meninggalkan pekerjaan nya dan Syifa yang sedang menatap nya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Aku hanya ingin tahu alasan nya saja tuan, supaya aku bisa memperbaiki kesalahan ku itu yang membuat tuan dan lain nya membenci ku. Apa memang ini sudah menjadi takdir ku dibenci dan dimanfaatkan oleh orang - orang yang ada di sekeliling ku," kata Syifa dengan sendu. Tanpa terasa ujung mata nya mengeluarkan butiran kristal. Dengan cepat Syifa langsung menghapus butiran kristal tersebut sebelum Rayhan mengetahui nya.
Walaupun Syifa mengatakan hal itu dengan lirih namun Rayhan masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas sekali.
"Karena kamu munafik UL," batin Rayhan saat melangkah meninggalkan Syifa sendirian di ruangan itu.
Entah apa maksud ucapan Rayhan itu, hanya dia dan author yang tahu😅
Syifa tidak ingin berlama - lama di ruangan itu sendirian, jadi dia berusaha dengan sangat cepat menyelesaikan pekerjaan nya itu. Jujur dia kecewa dengan jawaban Rayhan tadi. Tapi dia tidak akan mempermasalahkan semua itu. Bagi dia semua orang berhak untuk memiliki rasa benci atau suka terhadap orang lain. Terlepas rasa benci atau suka itu ada alasan atau tidak nya biar orang itu sendiri yang mengetahui nya.
"Akhir nya selesai juga," ucap Syifa merasa lega karena seluruh pekerjaan dia sudah diselesaikan bahkan pekerjaan yang tadi nya di kerjakan oleh Rayhan telah selesai dia kerjakan juga. Kalaupun ada kesalahan nanti nya biar Rayhan sendiri nanti yang membenarkan nya sendiri.
Sebelum pulang dia membereskan semua berkas - berkas yang berceceran di meja dengan sangat rapih. Setelah itu dia memutuskan untuk pulang, awal nya dia ingin berpamitan seperti biasa nya. Namun setelah di pikir - pikir lebih baik dia langsung pulang saja tanpa berpamitan kepada Rayhan.
**
Rayhan turun dari kamar nya dengan penampilan yang sudah rapih. Tujuan utama dia adalah ruang tengah di mana dia meninggalkan Syifa dan pekerjaan nya semalam. Bukan tanpa alasan dia meninggalkan Syifa sendirian tadi malam, dia ingin menghindari pertanyaan dari Syifa yang membuat mood nya berubah dengan seketika. Selain itu badan dan pikiran nya juga terasa sangat lelah sekali saat itu.
CEO tampan itu seketika terperangah saat melihat proposal yang dia buat semalam sudah selesai begitu saja. Dan sudah tercetak pula, Rayhan membaca satu per satu deretan huruf yang tertera di proposal tersebut. Tanpa dia sadari bibir nya melengkung membuat senyuman penuh dengan kepuasan.
"Skill nya memang tidak diragukan lagi, sayang dia tidak memiliki selembar kertas yang bisa memperkuat kemampuan nya itu. Dan aku tidak bisa membantu nya sama sekali saat ini."
Setelah mengatakan hal itu Rayhan juga memeriksa hasil desain produk yang Syifa buat semalam dan hasil nya pun masih sama selalu sempurna.
"Aul..." teriak Rayhan sambil berjalan ke arah meja makan. Di sana dia dapat melihat jika sarapan nya sudah tersaji namun dia tidak melihat Syifa di sana atau di dapur.
"Dimana dia, apa dia sudah pulang? Jika benar dia sudah pulang apa dia lupa dengan perjanjian yang sudah dia sepakati jika dia melanggar nya maka dia harus mendapat hukuman dari ku nanti."
Saat Rayhan akan menyantap sarapan nya lagi - lagi dia melihat sebuah kertas kecil yang dia tahu dari siapa kertas itu.
"CK...lagi - lagi dia hanya meninggalkan sebuah kertas!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Baek chanhun
kok jarang update mbak, padahal
jalan ceritanya bagus banget,
mudah di mengerti, feel dapat,
thanks mbak 💪🥰
2023-09-19
1