Bab. 6 Di kerjain lagi

"Astaga suara itu lagi, suara yang tidak ingin aku dengar kembali ternyata muncul di telinga ku," lirih Syifa sambil mendongakkan wajah nya dengan malas ke arah sumber suara yang sudah sangat dia hafal.

Siapa lagi yang memanggil dia dengan Cupu kalau bukan Rayhan Pratama, orang yang selama ini ingin sekali dia hindari namun lagi dan lagi takdir mempertemukan mereka kembali.

Syifa memandangi Rayhan dari ujung kepala sampai ujung kaki, banyak perubahan pada laki - laki itu, dari segi penampilan sekarang lebih dewasa mungkin karena dia sekarang sudah menjadi seorang CEO di salah satu perusahaan orang tua nya. Dia juga semakin tampan wajah nya terlihat tegas dengan garis wajah yang sangat pas dengan posisi nya sekarang ini sebagai pimpinan tertinggi dari perusahaan yang ternama. Kulit tubuh nya juga bersih, tubuh atletis sehingga menambah pesona seorang Rayhan Pratama menjadi bertambah.

Setelah dia memutuskan untuk kuliah di luar negeri dia bertekad meninggalkan dunia keartisan nya karena dia merupakan pewaris dari Pratama Group. Lagi pula Rayhan merasa lelah dan bosan menjalani pekerjaan nya di dunia model itu.

"Ya tuhan....kenapa dia berubah seperti dewa Yunani," gumam Syifa dalam hati yang tidak memungkiri pesona seorang Rayhan.

"Astaga....apa yang aku pikirkan, ingat Syifa dia laki - laki paling menyebalkan seantero jagad, jangan lupa dia yang selalu membully mu," teriak Syifa dalam hati menyadarkan Syifa dari lamunan nya.

"Woy...malah melamun, ngapain kamu di sini?" tanya Rayhan pada Syifa.

"Bukan urusan kamu..." jawab Syifa sambil celingukan mencari keberadaan seseorang yang dia tunggu - tunggu sejak tadi.

"Dimana Melisa?" cicit Syifa yang masih terdengar oleh Rayhan.

"Kalau kamu mencari Melisa, dia tidak jadi pulang hari ini."

"Hah...mana bisa begitu...bukan kah bibi bilang kalau dia pulang hari ini, kenapa dia tidak jadi pulang, sia - sia dong aku ke sini," gerutu Syifa.

Bagiamana dia tidak kesal, gara - gara disuruh menjemput Melisa oleh paman dan bibi nya dia harus mengorbankan jadwal les bahasa asing nya hari ini. Selain mengikuti les di bidang tata boga dan manajemen bisnis, Syifa juga mengikuti beberapa les di bidang lain salah satu nya les bahasa asing. Sekalipun dia harus bekerja keras untuk membiayai itu semua, namun Syifa tetap semangat apa pun akan dia lakukan selama pekerjaan itu halal.

Syifa sudah bertekad dalam hati walaupun dia tidak bisa melanjutkan pendidikan nya di perguruan tinggi namun dia akan terus belajar demi mengejar cita - cita menjadi pengusaha yang sukses. Dengan cara mengikuti berbagai macam les ini lah yang bisa dia lakukan sekarang ini.

"Tidak ada yang sia - sia di dunia ini, cepat bawa koper ku sekarang!" perintah Rayhan begitu saja sambil melenggang begitu saja dari hadapan Syifa setelah memberikan koper nya kepada Syifa.

"Woi...enak saja kamu menyuruhku seenak jidat mu, emang kamu siapa hah ! Lagi pula aku ke sini untuk menjemput Melisa bukan kamu!"

Rayhan menghentikan langkah nya dan berbalik," coba kamu baca pesan yang baru saja masuk di ponsel butut mu itu."

"Hah..."

Syifa kemudian langsung membuka ponsel nya seketika mulut nya menganga setelah membaca pesan dari sang bibi jika dia harus menuruti semua perintah dari Rayhan sekarang. Bibi nya juga sudah tahu jika Melisa tidak jadi pulang hari ini.

"S***an...jadi aku dikerjai oleh mereka," umpat Syifa karena terlalu kesal sudah di permainkan.

Dengan langkah gontai, Syifa menarik koper Rayhan yang sangat besar. Terlihat jelas jika gadis berkacamata itu kesusahan dalam membawa koper tersebut.

"Ini koper isi nya batu semua kali ya...berat nya minta ampun. Dan tu laki - laki juga tidak ada peka - peka nya, mata nya buta kali ya sampai bisa - bisa nya diam saja melihat seorang wanita kesusahan seperti ini," gerutu Syifa sambil menarik koper Rayhan menuju taksi yang sudah dia pesan tadi.

"Apa kita akan pulang naik taksi?"

"Hem..."

"CK..."

"Tuan Rayhan Pratama yang terhormat, jika anda merasa keberatan harus pulang naik taksi silahkan anda di sini saja, tidak usah pulang," ucap Syifa yang langsung masuk ke dalam taksi setelah dengan susah payah memasukkan koper Rayhan ke dalam bagasi. Untung saja sopir taksi nya baik hati sehingga membantu Syifa untuk memasukkan koper tersebut.

Setalah mengatakan itu Syifa kemudian menyuruh sopir taksi untuk menyalakan mesin nya.

"Hei cupu! Enak saja kamu mau ninggalin aku begitu saja!"

Syifa menaikan ujung bibir nya sedikit melihat ekspresi Rayhan yang panik saat mesin mobil di hidupkan.

"Maka nya jadi orang nggak usah songong!" batin Syifa.

Akhirnya Rayhan ikut masuk juga ke dalam taksi bersama Syifa. Tidak ada obrolan apa pun selama di perjalanan mereka sibuk dengan urusan nya masing-masing. Rayhan sibuk dengan ponsel nya.

Sedangkan Syifa sibuk dengan pikirannya, gadis berkacamata tebal itu sedang berpikir bagaimana cara nya dia mendapatkan pekerjaan tambahan lagi. Karena dia membutuhkan biaya yang lumayan untuk kehidupan sehari-hari dan biaya beberapa les nya. Tidak mungkin dia meminta pada paman dan bibi nya karena jelas tidak akan di kasih.

Perjalanan mereka akhir nya sampai juga di apartemen milik Rayhan. Tindakan semena - mena Rayhan tidak sampai situ saja di sana dia masih menyuruh Syifa untuk mengangkat koper nya kembali sampai berada di unit apartemen mewah milik Rayhan.

Selama di Indonesia Rayhan memang tinggal di apartemen nya, dia tidak mau tinggal di mansion orang tua nya. Mandiri, itu alasan yang di ambil oleh Rayhan. Padahal bukan hanya alasan itu, dia sering merasa kesepian jika harus tinggal di mansion orang tua nya. Karena kedua orang tua nya lebih banyak menetap di luar negeri seperti sekarang ini.

Dengan susah payah Syifa menyeret kembali koper besar milik Rayhan sampai di lantai 10 tempat di mana unit apartemen Rayhan berada. Jangan di tanya lagi seperti apa ekspresi Syifa saat harus melakukan hal itu. Kalau ada karet gelang sisa bungkus nasi Padang pasti bisa untuk mengucir bibir Syifa yang manyun karena menahan kesal atas perilaku Rayhan.

CEO muda itu sangat bahagia melihat ekspresi kesal Syifa, entah mengapa ada kebahagiaan tersendiri bagi dia jika berhasil mengerjai gadis yang selalu dia panggil cupu itu.

"Buruan .... Udah seperti siput saja jalan nya!"

"Iya bawel !"

"Kalau bibi tidak mengancam ku mana Sudi aku membantu laki - laki tidak tahu diri ini," batin Syifa kesal.

"Huh....akhir nya sampai juga!" kata Syifa lega karena telah sampai di depan apartemen milik Rayhan.

Setelah meletakkan koper milik Rayhan di depan pintu apartemen nya, Syifa langsung berbalik badan dan hendak meninggalkan tempat itu. Namun baru saja beberapa langkah, dia di kagetkan dengan suara bariton di belakang nya.

"Hei cupu... Mau kemana kamu !"

Episodes
1 Bab. 1 Bola basket
2 Bab. 2 Kamu mau?
3 Bab. 3 Halal untuk di makan
4 Bab. 4 Ternyata dia...
5 Bab. 5 Bertemu kembali
6 Bab. 6 Di kerjain lagi
7 Bab. 7 Jangan panggil aku CUPU
8 Bab. 8 Seratus ribu saja
9 Bab. 9 Sebuah Notes untuk Rayhan
10 Bab. 10 Note lagi...
11 Bab. 11 Auuullll
12 Bab. 12 Semau nya sendiri
13 Bab. 13 Hantu???
14 Bab. 14 Ubah penampilan mu !
15 Bab. 15 Sisi lain Rayhan
16 Bab. 16 Bantuan Si gadis berkacamata
17 Bab. 17 Berkat Syifa
18 Bab. 18 Perubahan sikap Rayhan
19 Bab. 19 Tidak ada alasan untuk membenci
20 Bab. 20 Acara di Restoran
21 Bab. 21 Tekad Syifa
22 Bab. 22 Kehebatan Syifa
23 Bab. 23 Pujian untuk Syifa
24 Bab. 24 Kedatangan Melisa
25 Bab. 25 Hanya dimanfaatkan
26 Bab. 26 Kecewa
27 Bab.27 Kiriman makanan
28 Bab.28 Siapa laki - laki itu
29 Bab.29 Hanya kasihan
30 Bab.30 Siapa yang GR?
31 Bab. 31 Maaf Fa...
32 Bab.32 Memulai dari awal
33 Bab.33 Pemilik S.A Catering
34 Bab. 34 Aku kangen kamu
35 Bab. 35 Saham 30%
36 Bab.36 Fakta tentang Danis
37 Bab. 37 Fakta Danis #2
38 Bab. 38 Kehancuran Danis
39 Bab. 39 Siapa meraka
40 Bab. 40 Apa yang kalian lakukan
41 Bab. 41 Digerebek warga
42 Bab. 42 Lanjut update lagi...
43 Promo Novel Baru
44 Bab. 43 Hans yang konyol
45 Bab.44 Dua benda asing
46 Bab.46 Tanpa judul
47 Bab. 47 Bukan dunia novel...
48 Bab. 48 Hampir saja
49 Bab.49 Ujian atau kenikmatan
50 Bab.50 Sepakat menjalani semua nya
51 Pengumuman novel baru
52 Promo Novel Baru
53 Kau Yang Inginkan Aku Pergi
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab. 1 Bola basket
2
Bab. 2 Kamu mau?
3
Bab. 3 Halal untuk di makan
4
Bab. 4 Ternyata dia...
5
Bab. 5 Bertemu kembali
6
Bab. 6 Di kerjain lagi
7
Bab. 7 Jangan panggil aku CUPU
8
Bab. 8 Seratus ribu saja
9
Bab. 9 Sebuah Notes untuk Rayhan
10
Bab. 10 Note lagi...
11
Bab. 11 Auuullll
12
Bab. 12 Semau nya sendiri
13
Bab. 13 Hantu???
14
Bab. 14 Ubah penampilan mu !
15
Bab. 15 Sisi lain Rayhan
16
Bab. 16 Bantuan Si gadis berkacamata
17
Bab. 17 Berkat Syifa
18
Bab. 18 Perubahan sikap Rayhan
19
Bab. 19 Tidak ada alasan untuk membenci
20
Bab. 20 Acara di Restoran
21
Bab. 21 Tekad Syifa
22
Bab. 22 Kehebatan Syifa
23
Bab. 23 Pujian untuk Syifa
24
Bab. 24 Kedatangan Melisa
25
Bab. 25 Hanya dimanfaatkan
26
Bab. 26 Kecewa
27
Bab.27 Kiriman makanan
28
Bab.28 Siapa laki - laki itu
29
Bab.29 Hanya kasihan
30
Bab.30 Siapa yang GR?
31
Bab. 31 Maaf Fa...
32
Bab.32 Memulai dari awal
33
Bab.33 Pemilik S.A Catering
34
Bab. 34 Aku kangen kamu
35
Bab. 35 Saham 30%
36
Bab.36 Fakta tentang Danis
37
Bab. 37 Fakta Danis #2
38
Bab. 38 Kehancuran Danis
39
Bab. 39 Siapa meraka
40
Bab. 40 Apa yang kalian lakukan
41
Bab. 41 Digerebek warga
42
Bab. 42 Lanjut update lagi...
43
Promo Novel Baru
44
Bab. 43 Hans yang konyol
45
Bab.44 Dua benda asing
46
Bab.46 Tanpa judul
47
Bab. 47 Bukan dunia novel...
48
Bab. 48 Hampir saja
49
Bab.49 Ujian atau kenikmatan
50
Bab.50 Sepakat menjalani semua nya
51
Pengumuman novel baru
52
Promo Novel Baru
53
Kau Yang Inginkan Aku Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!