Syifa hanya nyengir kuda dan menggaruk tengkuk kepala nya yang tidak gatal mendengar dengusan dari Rayhan.
"Masih ada ya wanita di dunia ini yang tidak mau menerima barang ORI?" ucap Rayhan dengan menyipitkan mata nya ke arah Syifa.
"Masih ada tuan..aku contoh nya, lagian sayang amat uang berjuta - juta hanya dapat satu pasang sepatu. Coba dengan uang itu di belikan sepatu yang biasa saja bisa dapat satu kodi itu. Lagian sepatu hasil produk dalam negeri juga tidak kalah bagus kok dan yang paling penting harganya terjangkau, " kata Syifa pelan.
"CK....kalau kamu tidak mau dengan apa yang aku berikan pada mu, sini kembalikan lagi pada ku!"
"Eh...pamali tau tuan, mengambil barang yang sudah diberikan kepada orang lain. Aku kan hanya mengungkapkan pendapat ku saja tuan, siapa tahu bisa di nego gitu sepatu ini di tukar dengan yang biasa saja terus sisa uang nya bisa aku pakai untuk membayar biaya les bahasa asing ku tuan."
Walupun Syifa mengucapkan hal itu dengan sangat lirih, namun semua perkataan Syifa masih dapat terdengar dengan jelas oleh Rayhan.
"Berapa emang biaya les kamu itu, sampai kamu rela menukar sepatu pemberian ku ini Hem!"
"Eh..anu..tuan..dua juta kekurangan biaya nya," jawab Syifa dengan menundukkan kepalanya. Jujur dia sangat malu mengungkapkan hal itu namun dia sudah tidak ada pilihan lain lagi. Dia sudah bingung mau cari uang di mana lagi, selama dia harus jadi pelayan di apartemen Rayhan dia tidak bisa mencari pekerjaan lain lagi selain di restoran itu karena seluruh waktu nya sudah dihabiskan untuk bekerja di apartemen Rayhan.
"Cuma dua juta?" tanya Rayhan dengan nada sedikit meremehkan.
"Apa dia bilang tadi cuma dua juta? okey..mungkin bagi dia yang segitu tidak ada artinya sama sekali, tapi bagi ku uang segitu sangatlah bearti sekali. Untuk mendapatkan uang segitu saja aku harus bekerja keras dari pagi sampai sore. Dan dia bilang cuma?dasar sombong," gerutu Syifa dalam hati.
Tiba - tiba Rayhan datang di depan nya dengan membawa amplop coklat dan menyerahkan nya pada Syifa.
"Ini ambil, anggap saja ini bayaran untuk kamu karena kamu telah bekerja di apartemen ku selama ini. Aku tidak ingin dianggap titisan Fir'aun atau tentara jepang yang memperkerjakan orang tanpa bayaran."
"Hah..." mulut Syifa seketika melongo.
"Bagiamana dia bisa tahu jika aku memberikan dia julukan titisan Fir'aun, atau jangan - jangan dia punya indera ke enam. Jadi dia bisa membaca isi hati orang lain. Serem kali orang ini ternyata," batin Syifa dengan menggelengkan kepala nya.
"Woy...malah melamun, ambil ini."
Dengan tangan sedikit gemetar Syifa mengambil amplop coklat yang lumayan tebal isi nya. Dia membuka amplop tersebut dan langsung terkejut melihat isi amplop tersebut.
"Tuan...apa ini tidak berlebihan, setahu ku gaji pelayan tidak sebanyak ini tuan."
"Anggap saja itu bonus untukmu karena kamu telah membantu ku kemarin."
"Tapi aku sudah mendapatkan hadiah sepatu mahal ini tuan, lagian aku membantu tuan itu ikhlas lahir batin."
"Aku tahu kamu ikhlas membantu ku, tapi aku tidak ingin di sebut sebagai orang yang tidak tahu balas budi. Jadi jangan banyak protes lagi, ambil segera uang itu. Dan satu lagi, awas saja jika sepatu yang aku berikan ini kamu jual lagi dan di tukar dengan sepatu yang KW atau sepatu yang biasa. Akan aku musnah kan kamu!" ancam Rayhan dengan tatapan yang menghunus.
Syifa yang mendengar ancaman Rayhan menelan Saliva nya dengan susah payah. Padahal Rayhan hanya sekedar menggertak wanita berkacamata itu saja. Dia merasa kesal dengan sikap polos Syifa yang keberatan menerima hadiah mahal dari nya.
Dan sikap itu sangatlah bertolak belakang dengan sikap Melisa sepupu nya yang tak lain kekasih Rayhan saat ini. Yang hampir tiap bulan meminta dibelikan barang - batang branded.
"Buruan siapkan makan malam untuk ku, aku sudah lapar," ucap Rayhan sambil berlalu dari hadapan Syifa yang saat ini sedang mematung memandangi sejumlah uang yang berada di tangan nya.
"I ya tuan..."
Syifa buru - buru memasukkan uang itu kembali ke amplop. Dia akan menghitung jumlah uang di amplop itu setelah dia pulang nanti.
Tidak butuh waktu yang lama semua hidangan makan malam pun tersaji di meja makan. Rayhan juga sudah berada di sana dengan pakaian santai nya. Setelah menceramahi Syifa tadi, Rayhan langsung ke kamar nya untuk membersihkan diri.
"Mau kemana kamu?" tanya Rayhan yang melihat Syifa akan pergi meninggalkan meja makan.
"Ke dapur tuan.."
"Duduk sini temani aku makan."
"Hah..."
"Tidak usah banyak tanya atau protes jika tidak ingin aku makan kamu sekarang juga!"
Syifa langsung duduk di salah satu kursi yang berdekatan dengan Rayhan. Dia sendiri bingung kenapa tiba - tiba Rayhan ingin di temani makan. Padahal biasa nya laki - laki dingin itu juga makan sendirian.
"Kenapa diam saja, ayo buruan ambilkan aku nasi dan lainnya."
"Iya tuan.."
Tanpa banyak protes seperti yang Rayhan bilang tadi, Syifa pun melaksanakan semua perintah Rayhan. Dia mengambil kan nasi, lauk dan sayur ke dalam piring Rayhan. Dia juga menuangkan air putih di gelas Rayhan.
"Kamu kenapa hanya diam mematung seperti itu, ayo kamu juga ikut makan," kata Rayhan sambil mengunyah makanan nya.
"Ini orang ke sambet setan mana coba, dari tadi sikap nya aneh menurut ku tidak seperti biasa nya," batin Syifa sambil mengambil piring dan mengambil nasi, sayur serta lauk ke dalam piring nya. Sesekali ekor mata nya melirik ke arah Rayhan yang sedang asyik menyantap makanan nya.
"Tidak usah menatap ku seperti itu, nanti kamu tertarik pada ku," kata Rayhan tiba - tiba yang membuat Syifa tersedak makanan nya.
Dan itu membuat Rayhan tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Syifa mengerucutkan bibir nya kesal dengan sikap Rayhan. Bagiamana bisa ada orang tersedak malah di tertawakan seperti itu.
" Emang ada yang lucu apa, dasar manusia tidak punya perasaan," gerutu Syifa pelan namun masih dapat Rayhan dengar dengan jelas.
" Ini minum..."
"Hah.."
**
Sejak kejadian itu hubungan Syifa dan Rayhan pun membaik. Rayhan tidak bersikap dingin lagi pada nya. Syifa pun sering membantu pekerjaan Rayhan saat CEO tampan itu membawa pulang pekerjaan nya. Bahkan sudah beberapa kali Rayhan memenangkan tender dengan nilai besar berkat bantuan jari - jari lentik Syifa yang mahir dalam membuat desain produk perusahaan Rayhan.
"Kenapa kamu tidak bekerja di perusahaan ku saja Ul, kamu bisa melamar di bagian desain grafis."
"Tuan jangan bercanda, tuan lupa jika aku hanya mempunyai ijazah SMA saja?"
Deg,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Baek chanhun
sering2 up jalan ceritanya bagus banget 💪🥰
2023-09-17
1