Bab. 10 Note lagi...

Hari demi hari menjadi pelayan untuk Rayhan telah Syifa lalui tidak terasa sudah seminggu gadis berkacamata itu menjalani kegiatan baru nya. Walaupun pekerjaan yang di perintahkan oleh Rayhan tidak lah berat akan tetapi tetap saja membuat Syifa kelelahan.

Bagiamana tidak, setiap hari dia harus berangkat jam setengah lima pagi menuju apartemen Rayhan, untung saja dia sudah mempunyai ojek langganan jadi tidak kerepotan mencari kendaraan umum jam segitu. Selesai dari apartemen Rayhan dia langsung berangkat ke restoran tempat dia bekerja, untung saja dia hanya bekerja sampai jam dua siang saja di resto tersebut selanjutnya dia akan mengikuti serangkaian les dengan bidang yang berbeda.

Selama satu Minggu itu pula dia tidak pernah berjumpa dengan Rayhan selama dia berada di apartemen CEO dingin itu. Jika pagi Syifa datang saat pagi buta dan pergi sebelum Rayhan terbangun, sedangkan jika akan menyiapkan makan malam Syifa datang dan pergi sebelum Rayhan pulang dari kantor. Jadi Syifa hanya meninggalkan sebuah note di kertas yang dia taruh di meja makan.

Hal itu membuat Rayhan menjadi kesal karena dia tidak pernah berjumpa dengan Syifa.

"Dasar kertas si****N, apa tidak bisa dia menunggu ku sampai bangun terlebih dahulu baru pergi. Padahal aku sudah berusaha untuk bangun sepagi mungkin biar bisa melihat tampang cupu nya itu, lagi - lagi malah ketemu dengan kertas b***sek ini kembali," kesal Rayhan saat mendapati Syifa sudah pergi dari apartemen nya padahal dia tadi bangun jam enam pagi. Dia juga langsung turun ke lantai satu tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

"Eh...tunggu dulu, kenapa aku jadi seperti ini? Argh....ini bukan Rayhan Pratama, ngapain coba aku harus terbangun pagi - pagi hanya untuk melihat si cupu itu!"

Rayhan mengacak rambut nya dan kembali lagi ke kamar atas.

**

"Sayang....kapan kamu kembali ke Indonesia?" tanya mama Sarah lewat sambungan telepon yang tak lain adalah ibu dari Melisa dan bibi nya Syifa.

"Aku tidak tahu mah... pekerjaan ku di sini masih banyak sekali. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, karena di sini aku mendapatkan agency yang bisa mengantarkan karier ku di posisi atas."

"Apa kamu tidak rindu dengan mama dan papa di sini?"

"Rindu dong mah, tapi bagaimana lagi...mamah harus ngertiin posisi Melisa dong mah.."

"Iya sayang mamah ngerti, oh ya kamu tidak merasa cemburu kalau Syifa selalu datang ke apartemen Rayhan?"

Pertanyaan sang mama membuat tubuh Melisa seketika membeku, dia baru teringat jika dialah yang meminta Syifa untuk menjadi pelayan Rayhan selama dia belum kembali dengan sederetan ancaman yang hanya Melisa dan Syifa yang tahu tentang ancaman tersebut.

"Astaga...aku sampai melupakan si bo***H itu, bagaimana dia selama menjadi pelayan untuk Rayhan ya?" gumam Melisa dalam hati.

"Sayang...kok malah diam?"

"Eh iya mah..."

"Beneran sayang kamu tidak merasa cemburu atau curiga jika Syifa nanti akan merayu kekasih mu itu jika dia selalu berada di dekat Rayhan?"

"Hahahaha....mana berani Syifa mendekati atau merayu Rayhan mah, apalagi Rayhan dia tidak akan pernah Sudi mendekati gadis jelek, dekil dan cupu seperti Syifa mah, yang ada Rayhan akan jijik jika terlalu lama dekat dengan dia. Melisa tahu seperti apa sikap Rayhan pad Syifa mah, sejak dulu Rayhan sangat membenci Syifa entah apa penyebab nya sampai Rayhan sebenci itu pada Syifa. Yang jelas hal itu membuat aku merasa lega dan yakin jika harus menyuruh Syifa untuk menjadi pelayan untuk Rayhan mah," jelas Melisa panjang lebar.

"Tapi kamu tidak tahu Mel, kalau Syifa tidak se culun dan se dekil dahulu, dia sudah sedikit berubah dengan penampilan nya."

"Aku yakin pada Rayhan mah, Syifa itu buka tipe Rayhan...jadi mama tenang aja ya? Kalau gitu telepon nya Melisa tutup dulu ya mah, sebentar lagi Melisa ada pemotretan," pamit Melisa.

Setelah sambungan telepon antara mama Sarah dan Melisa tertutup, Melisa langsung menghampiri seorang laki - laki tampan yang berada di balkon apartemen nya.

"Semoga saja suatu saat nanti kamu tidak menyesal nak," batin mamah Sarah.

**

"Rasa nya badan ku sakit semua," gumam Syifa saat terbangun dari tidur nya. Dia melihat jam dinding di kamar nya sudah menunjukkan jam empat pagi.

"Sampai kapan aku seperti ini ya Allah..." keluh Syifa yang tanpa sengaja buliran kristal sudah berjatuhan di pipi nya.

Syifa hanya manusia biasa yang bisa merasakan lelah dan capek. Semenjak dia menjadi pelayan untuk Rayhan tubuh nya menjadi cepat lelah.

"Mama..papah...Syifa kangen kalian,hiks...." entah mengapa pagi ini Syifa merasa sangat sedih dan kangen sekali dengan kedua orang tua nya yang sudah lama meninggal.

Dia bukan menyesali dengan takdir yang dia dapatkan saat ini, namun sebagai manusia biasa dia juga menginginkan kehidupan yang bahagia dan layak seperti yang Melisa dapatkan selama ini. Namun dia juga sadar diri dengan posisi nya sekarang.

"Aku harus segera siap - siap..." Syifa langsung menyeka air mata nya.

Sebelum berangkat ke apartemen Rayhan, Syifa mendapatkan tugas dari bibi nya untuk mencuci baju dan membersihkan rumah terlebih dahulu, hal itu lah yang membuat tubuh Syifa merasa cepat lelah akhir - akhir ini, bagaimana tidak terhitung dari jam empat pagi sampai jam tujuh malam tubuh nya harus bekerja terus tanpa ada jeda untuk istirahat.

**

"Akhir nya selesai juga," ucap Syifa saat menyaksikan semua masakannya telah tersaji di meja makan.

Hari ini dia hanya membuat omlet telur saja, karena bahan makanan di kulkas Rayhan telah habis.

"Semoga saja tuan Rayhan tidak marah karena aku hanya memasak ini saja."

Syifa langsung mengambil kertas dan menulis note seperti biasa nya.

"Mulai hari ini kamu tidak boleh meninggalkan pesan lagi di kertas si***N itu lagi!" terdengar suara bariton yang sangat familiar di telinga Syifa dari arah belakang gadis itu.

"Apa aku tidak salah dengar, tuan Rayhan sudah bangun jam segini," batin Syifa saat melirik ke arah jam yang berada di dinding. Di sana menunjukkan jika masih pukul lima lewat tiga puluh menit atau jam setengah enam pagi.

"I ya tu an..aku minta maaf jika selama ini telah lancang meninggalkan pesan untuk tuan hanya dalam selembar kertas yang," ucap Syifa tanpa berani membalikkan badan menatap Rayhan.

Karena saat ini Syifa tidak menggunakan kaca mata nya, dia takut Rayhan akan melihat dia tanpa kacamata itu.

"Kamu tidak pernah diajari sopan santun hah.. Kalau di ajak bicara itu tatap orang nya!"

Terpopuler

Comments

Dek Raraaa

Dek Raraaa

si melisa ky ga beress yaa .. 🤔🤔
sekali" buat syifa bebas napa thor . hiling yg jauh gtuuhh . 🤣🤣 kesian amat tuhh anak .

2023-08-31

0

Dek Raraaa

Dek Raraaa

up lagi donkkk

2023-08-31

0

Tien Tiennesdha Titin

Tien Tiennesdha Titin

buat Syifa meninggalkan Cepu nya Thor ,kaca mata nya dan penampilannya nya di rubah,supaya si reyan jd terpesona dan bucin sama Syifa 😄,sering sering up Thor 💪💪

2023-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Bola basket
2 Bab. 2 Kamu mau?
3 Bab. 3 Halal untuk di makan
4 Bab. 4 Ternyata dia...
5 Bab. 5 Bertemu kembali
6 Bab. 6 Di kerjain lagi
7 Bab. 7 Jangan panggil aku CUPU
8 Bab. 8 Seratus ribu saja
9 Bab. 9 Sebuah Notes untuk Rayhan
10 Bab. 10 Note lagi...
11 Bab. 11 Auuullll
12 Bab. 12 Semau nya sendiri
13 Bab. 13 Hantu???
14 Bab. 14 Ubah penampilan mu !
15 Bab. 15 Sisi lain Rayhan
16 Bab. 16 Bantuan Si gadis berkacamata
17 Bab. 17 Berkat Syifa
18 Bab. 18 Perubahan sikap Rayhan
19 Bab. 19 Tidak ada alasan untuk membenci
20 Bab. 20 Acara di Restoran
21 Bab. 21 Tekad Syifa
22 Bab. 22 Kehebatan Syifa
23 Bab. 23 Pujian untuk Syifa
24 Bab. 24 Kedatangan Melisa
25 Bab. 25 Hanya dimanfaatkan
26 Bab. 26 Kecewa
27 Bab.27 Kiriman makanan
28 Bab.28 Siapa laki - laki itu
29 Bab.29 Hanya kasihan
30 Bab.30 Siapa yang GR?
31 Bab. 31 Maaf Fa...
32 Bab.32 Memulai dari awal
33 Bab.33 Pemilik S.A Catering
34 Bab. 34 Aku kangen kamu
35 Bab. 35 Saham 30%
36 Bab.36 Fakta tentang Danis
37 Bab. 37 Fakta Danis #2
38 Bab. 38 Kehancuran Danis
39 Bab. 39 Siapa meraka
40 Bab. 40 Apa yang kalian lakukan
41 Bab. 41 Digerebek warga
42 Bab. 42 Lanjut update lagi...
43 Promo Novel Baru
44 Bab. 43 Hans yang konyol
45 Bab.44 Dua benda asing
46 Bab.46 Tanpa judul
47 Bab. 47 Bukan dunia novel...
48 Bab. 48 Hampir saja
49 Bab.49 Ujian atau kenikmatan
50 Bab.50 Sepakat menjalani semua nya
51 Pengumuman novel baru
52 Promo Novel Baru
53 Kau Yang Inginkan Aku Pergi
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab. 1 Bola basket
2
Bab. 2 Kamu mau?
3
Bab. 3 Halal untuk di makan
4
Bab. 4 Ternyata dia...
5
Bab. 5 Bertemu kembali
6
Bab. 6 Di kerjain lagi
7
Bab. 7 Jangan panggil aku CUPU
8
Bab. 8 Seratus ribu saja
9
Bab. 9 Sebuah Notes untuk Rayhan
10
Bab. 10 Note lagi...
11
Bab. 11 Auuullll
12
Bab. 12 Semau nya sendiri
13
Bab. 13 Hantu???
14
Bab. 14 Ubah penampilan mu !
15
Bab. 15 Sisi lain Rayhan
16
Bab. 16 Bantuan Si gadis berkacamata
17
Bab. 17 Berkat Syifa
18
Bab. 18 Perubahan sikap Rayhan
19
Bab. 19 Tidak ada alasan untuk membenci
20
Bab. 20 Acara di Restoran
21
Bab. 21 Tekad Syifa
22
Bab. 22 Kehebatan Syifa
23
Bab. 23 Pujian untuk Syifa
24
Bab. 24 Kedatangan Melisa
25
Bab. 25 Hanya dimanfaatkan
26
Bab. 26 Kecewa
27
Bab.27 Kiriman makanan
28
Bab.28 Siapa laki - laki itu
29
Bab.29 Hanya kasihan
30
Bab.30 Siapa yang GR?
31
Bab. 31 Maaf Fa...
32
Bab.32 Memulai dari awal
33
Bab.33 Pemilik S.A Catering
34
Bab. 34 Aku kangen kamu
35
Bab. 35 Saham 30%
36
Bab.36 Fakta tentang Danis
37
Bab. 37 Fakta Danis #2
38
Bab. 38 Kehancuran Danis
39
Bab. 39 Siapa meraka
40
Bab. 40 Apa yang kalian lakukan
41
Bab. 41 Digerebek warga
42
Bab. 42 Lanjut update lagi...
43
Promo Novel Baru
44
Bab. 43 Hans yang konyol
45
Bab.44 Dua benda asing
46
Bab.46 Tanpa judul
47
Bab. 47 Bukan dunia novel...
48
Bab. 48 Hampir saja
49
Bab.49 Ujian atau kenikmatan
50
Bab.50 Sepakat menjalani semua nya
51
Pengumuman novel baru
52
Promo Novel Baru
53
Kau Yang Inginkan Aku Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!