Rayhan dengan gaya angkuh nya berdiri bersandar pada dinding menatap datar ke arah Syifa yang sedang terjatuh di lantai karena ulah nya tadi yang sengaja memasang salah satu kaki nya sehingga membuat gadis berkaca mata itu tersandung dan jatuh tepat di depan Rayhan.
Syifa memegang lutut nya yang terasa ngilu akibat terbentur lantai, dia melihat jika lutut nya itu memerah akibat benturan tadi. Dia mendongakkan kepala nya melihat ke arah suara yang sangat familiar bagi nya, siapa lagi yang selalu memanggil dia dengan sebutan cupu kalau bukan Rayhan kekasih sepupu nya itu.
Melihat Syifa yang kesakitan Rayhan tersenyum tipis, dia merasa puas karena telah mengerjai wanita yang entah mengapa sangat dia benci itu.
"Kamu...!" ucap Syifa seraya menatap tajam ke arah Rayhan.
"Sudah aku duga siapa lagi kalau bukan kamu pelaku nya, aku ada dosa dan salah apa ma kamu hah..sampai kamu selalu berusaha mencelakai ku, selama ini aku merasa tidak pernah mencari masalah dengan mu, aku juga tidak pernah ikut campur dengan urusan kamu, tapi kenapa kamu selalu berusaha mencari masalah dengan ku, belum cukup kejadian di lapangan basket kemarin sehingga membuat tangan dan dahi ku terluka, dan sekarang kamu sengaja membuat lutut ku terluka, mau kamu apa!" teriak Syifa.
Rayhan berjalan mendekati Syifa dan membisikkan sesuatu pada gadis itu," aku benci dan jijik melihat penampilan mu ini," ucap Rayhan dengan penuh penekanan di setiap kata nya.
Syifa yang mendengar ucapan Rayhan mengepalkan kedua tangan nya, gadis itu lalu berkata," jika kamu jijik dengan penampilan ku kenapa kamu selalu menggangguku bukan nya menjauhi ku," kata Syifa sambil tertawa mengejek.
Rayhan yang tidak terima di tertawakan oleh Syifa kemudian dia mencengkram dagu Syifa dengan kuat, mata nya memancarkan kilat amarah dan rahang nya mengeras.
"Hahaha...kenapa tidak bisa menjawab pertanyaan ku bukan? Atau jangan - jangan kamu tertarik pada ku hah ! Dan sikap mu yang selalu mencari masalah pada ku hanya sebenarnya hanya untuk mencari perhatian ku saja.." Syifa memberanikan diri untuk berkata seperti itu sekalipun dia harus menahan rasa sakit di dagu nya akibat cengkraman dari Rayhan yang sangat kuat.
"Jangan mimpi kamu, tidak akan ada laki - laki yang akan tertarik dengan gadis jelek seperti mu ini !" ucap Rayhan sambil melepaskan cengkraman tangan nya di dagu Syifa dan berlalu dari hadapan wanita itu.
"Aku sumpah i kamu suatu saat nanti akan bertekuk lutut mengemis cinta dari ku Rayhan Pratama..." teriak Syifa.
Entah Rayhan mendengar atau tidak apa yang dia ucapkan barusan Syifa tidak peduli, lagi pula dia mengatakan itu juga asal keluar dari bibir nya.
**
Semenjak kejadian itu baik Syifa maupun Rayhan tidak pernah saling bertemu lebih tepat nya saling menghindar terutama Syifa. Wanita itu sebisa mungkin tidak bertemu dengan Rayhan baik di sekolah atau di tempat pemotretan saat dia menemani Melisa seperti biasa nya.
Syifa cukup sadar diri, dia juga tidak ingin selalu menjadi Bullyan dari Rayhan. Sudah cukup fisik dan hati nya di sakiti oleh laki - lali tampan itu.
Hari berganti bulan... Bulan berganti tahun akhirnya mereka lulus juga dari sekolah menengah atas. Bagi Syifa kelulusan nya ini merupakan hal yang sangat di nantikan oleh nya. Karena dia akan terbebas dari Melisa pasti nya. Karena sepupu nya itu akan melanjutkan studi nya di luar negeri sekaligus mengembangkan karir model nya di sana. Selain itu Syifa juga merasa lega karena setelah ini dia tidak akan bertemu dengan Rayhan lagi. Karena laki - laki itu juga akan menempuh pendidikan di luar negeri namun berbeda tempat dengan Melisa.
Hubungan Melisa dan Rayhan akhir - akhir ini juga nampak ada kemajuan mereka sering menghabiskan waktu berdua, mereka juga selalu nampak mesra baik di hadapan umum maupun saat mereka sedang berduaan saja apa lagi saat mereka di depan Syifa. Bisa di katakan cinta mereka semakin tumbuh merekah seiring berjalannya waktu. Dan kedua orang tua mereka juga sudah merestui hubungan mereka bahkan mereka juga sudah mengatur pernikahan untuk mereka setelah mereka menyelesaikan studi nya masing - masing.
Sedangkan Syifa sendiri tidak ada hal yang menarik bagi gadis berkacamata itu setelah lulus SMA dia tidak bisa melanjutkan kuliah dengan alasan paman dan bibi nya tidak mampu untuk membiayai kuliah Melisa dan Syifa secara bersamaan. Padahal paman Syifa itu bisa dikatakan orang yang mampu, dia juga merupakan seorang pengusaha sukses di kota itu. Tidak mungkin bukan jika dia tidak mampu untuk membiayai kuliah Syifa. Mungkin itu hanya alasan mereka saja.
Syifa tidak mempermasalahkan hal itu, dia masih bisa kursus nanti sambil bekerja paruh waktu.
Sekarang ini Syifa bekerja di sebuah restoran sebagai pramusaji atau pelayan. Dia mengambil shif pagi sampai sore, setelah pulang kerja dia manfaatkan untuk kursus tata boga dan manajemen bisnis untuk bekal nya suatu saat ini jika dia sudah tidak tinggal di rumah paman dan bibi nya itu.
"Ternyata hidup tanpa ada Melisa dan laki - laki itu terasa nyaman sekali, fisik dan batin ku tidak terasa lelah sekalipun aku bekerja keras seperti ini," batin Syifa di sela - sela melakukan aktifitas nya di tempat kerja.
"Oh iya..bagaimana kabar kak Danis ya? semenjak dia lulus sekolah tidak pernah terdengar kabar berita nya lagi. Pasti dia sekarang sudah sukses secara dia kan orang nya pintar dan keluarga nya juga mempunyai perusahan yang maju di berbagai negara. Ah...aku ini kenapa memikirkan nya sech...mana pantas wanita seperti ku ini memikirkan orang seperti kak Danis.." gumam Syifa.
"Fa....meja sebelah sana tolong dibersihkan ya?" ucap salah satu teman Syifa.
"Okey siap...."
**
Tidak terasa waktu berlalu sangat cepat sekali, hari ini adalah hari di mana Melisa dan Rayhan wisuda, dan setelah wisuda rencana nya mereka akan kembali ke Indonesia. Berita kepulangan mereka berdua sampai juga di telinga Syifa. Gadis itu berulang kali mengembuskan nafas nya dengan kasar. Bukan nya dia tidak suka karena sepupu nya akan kembali namun bisa dipastikan jika Melisa kembali ke Indonesia akan menjadi mimpi buruk untuk nya nanti. Seperti biasa dia akan di jadikan asisten pribadi kembali oleh Melisa nanti.
"Huft...baru saja bisa menghirup udara segar, dan ini harus kembali ke dunia perbudakan kembali," gerutu Syifa saat berjalan ke arah bandara.
Karena hari ini Syifa di suruh oleh paman dan bibi nya untuk menjemput kepulangan Melisa dan Rayhan di bandara.
Gadis berkaca mata itu celingukan mencari keberadaan Melisa dan Rayhan, sudah satu jam lebih dia menunggu sepupu dan kekasih sepupu nya itu namun kedua nya belum juga menampakkan batang hidung nya.
"Apa aku datang terlalu cepat, atau malah aku datang terlambat, tapi kata bibi mereka lending jam 3 sore, dan ini sudah jam 4 sore sudah satu jam aku menunggu kenapa mereka belum sampai juga," ujar Syifa sambil melihat ke arah jam yang ada di pergelangan tangan nya.
"Mending aku hubungi bibi dulu untuk memastikan semua nya."
Saat Syifa sedang mencari ponsel nya tiba - tiba terdengar suara yang selama ini tidak ingin dia dengar.
"Hei cupu..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Baek chanhun
jalan ceritanya bagus banget
tapi sayang jarang update.
thanks mbak 💪😍👍🙏🏻
2023-08-22
0